Anda di halaman 1dari 28

BENDA PADAT,

HOMOGEN YANG
TERDAPAT DI
ALAM, TERBENTUK
SECARA ANORGA-
NIK, MEMPUNYAI
KOMPOSISI KIMIA
PADA BATAS-
BATAS TERTENTU,
DAN MEMPUNYAI
ATOM-ATOM
YANG TERSUSUN
SECARA TERATUR.
• “Yang terdapat dialam ”, ini berarti bahwa mineral
hasil kerja laboratorium yang mengkristal pada
bentuk tertentu bukan mineral,
• “Benda padat homogen ”, mineral itu terdiri dari
satu fase padat, hanya satu macam material, yang
tidak dapat diuraikan menjadi senyawa-senyawa
yang lebih sederhana oleh suatu proses fisika,
• “Terbentuk secara anorganik ”, benda-benda padat
yang homogen hasil aktivitas binatang dan tumbuh-
tumbuhan bukan mineral,
Lanjutan
 “Yang mempunyai komposisi kimia pada batas
tertentu tertentu ” , mineral adalah suatu
senyawa kimia, dan senyawa kimia yang
mempunyai komposisi pada batas-batas tertentu
yang dinyatakan dengan suatu rumus,
 “Atom-atom yang tersusun secara teratur “,
merupakan ukuran dari keadaan kristalisasinya,
cara lain untuk suatu pembentukan, susunan
atom yang teratur ini dapat tergambar pada
bentuk luar kristalnya.
MINERALOGI
ILMU YANG
MEMPELAJARI
MINERAL YANG
BERUPA UNSUR-
UNSUR DAN
SENYAWA-SENYAWA
YANG TERDAPAT DI
ALAM DAN
MERUPAKAN
PEMBENTUK
BAGIAN-BAGIAN
PADAT DARI ALAM
SEMESTA.
KRISTAL: Zat padat yang homogen dengan
ciri-ciri permukaan terdiri dari bidang-bidang
datar (polieder) dan bidang-bidang ini
merupakan pencerminan dari susunan atom-
atomnya

KRISTALOGRAFI : ilmu yang mempelajari


tentang gambaran-gambaran dari kristal-
kristal.
C
1. BIDANG SIMETRI: suatu
bidang yang menembus titik
pusat kristal dan membagi dua
bagian yang sama, dimana bagian
D yang satu merupakan pencer-
minan bagian lainnya.
2. SUMBU SIMETRI: suatu garis
sebagai sumbu perputaran kristal
dimana apabila suatu kristal
B diuputar pada sudut-sudut
tertentu akan kembali seperti
kedudukan semula.
3. PUSAT SIMETRI: suatu titik
dalam suatu kristal, dimana titik
tersebut akan mempunyai jarak
yang sama dengan bidang-bidang
A kristal yang saling berhadapan,
atau dengan sudut-sudut yang
dibentuk oleh bidang-bidang
ABCD = BIDANG SIMETRI kristal yang juga saling
berhadapan.
Simbol-simbol untuk SUMBU
H G SIMETRI:
 Sumbu simetri bernilai 6, ,
L K
dengan memutar 60o suatu kristal
memberikan bentuk seperti
D C kedudukan semula.
E F

I
 Sumbu simetri bernilai 4, ,
J dengan memutar suatu kristal 90o
aka memberikan bentuk seperti
A B kedudukan semula,
H G  Sumbu simetri bernilai 3, ,
c dengan memutar suatu kristal 120o
aka memberikan bentuk seperti
kedudukan semula,
D C b  Sumbu simetri bernilai 2, ,
E F
dengan memutar suatu kristal 180o
a aka memberikan bentuk seperti
kedudukan semula,
A B
UNSUR-UNSUR NON SIMETRI LAIN
DALAM KRISTAL
1. BIDANG KRISTAL, bidang yang
H G membatasi bentuk suatu kristal
(ABCD, EFGH,ADHE, BCGF)
c+
2. SISI KRISTAL, pertemuan antara
dua bidang kristal dan merupakan
garis lurus (AB, AD, CD, BC, BF, FG
D C b+
dst).
E O F 3. SUMBU KRISTALOGRAFI:
susunan sumbu ( a, b, c) yang akan
menentukan bentuk suatu kristal
a+ 4. PUSAT KRISTAL, pertemuan antara
sumbu-sumbu kristalografi dengan
A sumbu simetri merupakan titik nol
B
(O) = Centrum
SISTEM KRISTAL
Syarat2 Tiap Sistem KRISTAL

3 sumbu a, b, c 3 sumbu a, b, c
4 sumbu a, b, d, c
a=b= c a=b= c
a=b= d=c
a b c a b c 120 120 120
(a b d a) c

3 sumbu a, b, c 3 sumbu a, b, c 3 sumbu a, b, c


a=b= c a=b= c a=b= c
a b c a b c a b c
DASAR PENGGOLONGAN
SISTEM KRISTAL
1. Letak sumbu kristal satu terhadap
/ dengan sumbu kristal yang lain
2. Parameter yang digunakan untuk
masing-masing sumbu
Simbol-simbol bidang kristal
Sistim susunan sumbu pada kristalografi
mempunyai susatu perimbangan dan perimbangan
tersebut mempunyai batas yang disebut “BATAS-
SUMBU” (Axial Ratio)

1. Pada sistim kubik (reguler)  3 sumbu sama


panjang. Axial ratio ditulis a:a:a atau 1:1:1
2. Pada sistim Hexagonal,  4 sumbu tetapi sumbu
vertikal ( c) berbeda dengan ketiga sumbu lainnya.
Axial ratio : a :c = 1: 1,009 atau c/a = 1,009
3. Pada sistim tetragonal  axial ratio a:c = 1: 0,6404
atau c/a = 0,6404
Lanjutan
4. Pada sistim ortorombik  axial ratio: a:b:c
= 0,8131 : 1 :1,9034
5. Pada sistuim Monoklinal  axil ratio a:b:c =
0,6896 :1: 0,4133
6. Pada sistim Triklin  axial ratio: a:b:c =
0,6330:1:0,5573
α = 94º 5’
β = 116º 27’
γ = 88º 7’
 Contoh disamping adalah
na : pb : mc
 Bila n = 1; p = 1 dan m=2 maka
c parameter ratio menjadi a:b:2c
C
 Ada dua macam simbol MILLER
dan WEISS.
 Dari contoh disamping
b 1a : 1 b : 2c
A  Parameter WEISS  1a : 1b : 2c = a
a B : b : 2c
 Untuk menjadikan MILLER Indeces:
1a : 1b : 2c
1/1 : 1/1 : ½ = 2/2 : 2/2 : ½ =
2:2:1
Simbol bidang ABC (221) Untuk ini ditulis 2 : 2 : 1

 MILLER INDECES = 1/ WEISS


BENTUK
KRISTAL

NO. 1 NO. 2 NO. 3


BENTUK BENTUK BENTUK
DASAR KOMBINASI KEMBARAN
NO. 1. BENTUK DASAR
Suatu bentuk dimana semua bidang yang
ada mempunyai hubungan yang sama
terhadap sumbu atau poros (pusat) kristal
 Macam-macam Bentuk Dasar
c+ c+ c+

b+
b+ b+

a+ a+ a+
(1) KUBUS (2) PRISMA (3) PINAKOID a
Lanjutan
c+ c+ c+ c+

b+ b+
b+ b+

a+ a+
a+ a+
(3) PINAKOID C (4) PIRAMID (5) DOMA C DOMA B

Pinakoid adalah dua Doma adalah dua buah bidang yang


bidang sejajar yang c+ saling berpotongan dimana garis
letaknya berlawanan perpotongannya menembus salah
pihak terhadap pusat satu sumbu kristal
sumbu kristal
b+ Pedion adalah suatu bidang yang
tegak lurus pada salah satu sumbu
(5) PEDION kristal
a+
BEBERAPA CARA PEMBERIAN NAMA
BENTUK KRISTAL
a. Jumlah bidang dengan akhiran eder atau hedron:
4 - tetraeder 12 – dodeka eder
6 – hexa eder 20 - ikosi eder
8 - okta eder 24 – ikosi tetra eder
b. Bentuk bidang + jumlah bidang
bentuk segi 5
Pentagon dodeka eder
jumlah bid. 12

bentuk layang2
jumlah bid. 24 Deltoid ikosi tetra eder

bentuk belah ketupat


jumlah bid. 12 Rhomben dodeka eder
Lanjutan
c. Nama mineral yang mengkristal, karakteristik pada bentuk
kristal tersebut
. pyrite  pyrito eder
. granate  granato eder
. leusite  leusito eder

d. Sistim ditambah bentuk dasar-nya


 tetragonal-skaleno eder  trigonal dipyramid
 hexagonal prisma  monoklin pinakoid
 hexagonal dipyramid  triklin doma

e. Untuk bentuk kombinasi, disebutkan nama nama kombinasi


kristal pembentuknya
 hexa okta eder
 triakis tetra eder
H G H G H G
c
P O L K

D C D E C D C b
E F F E F

M I I J
N a

A B A B A B

Bidang Simetri
 Bidang Simetri Axial (bid. IJKL)
 Bidang Simetri Intermediate (bid. BDHF)
 Bidang Simetri Horisontal (bid. IJKL)
 Bidang Simetri Vertikal (bid. MNOP)
SUMBU-SUMBU SIMETRI
1. Sumbu biasa atau GYRE
2. Sumbu cermin atau GYROID
3. Sumbu inversi putar

GYRE
 Digyre  sumbu bernilai 2 
 Trigyre  sumbu bernilai 3 
 Tetragyre  sumbu bernilai 4 
 Hexagyre  sumbu bernilai 6 

GYROID
Digyroid  sumbu cermin putar diagonal = C (pusat)
 Trigyroid  + BS
 Tetragyroid 
 Hexagyroid  = +C
a. Sumbu inversi putar = pusat inversi.
b. Kombinasi daripada pemutaran melalui sebuah sumbu dan
inversi melalui sebuah titik pada sumbu tersebut.
c. Penyingkatan dinyatakan dengan sebuah garis ( n ) di atas
nilai sumbu

Ada 5 kemungkinan:

1. Didapat dengan pemutaran sebesar 360º


dan sebuah inversi. Hasilnya = titik pusat (C). Jadi C = digyroid)  1
2. Dicakup oleh pemutaran sebesar 180º ditambah inversi. Hasilnya =
bidang simetri (bs)  2
3. Didapat sesudah pemutaran sebesar 120º dan setiap kali dikombinasikan
dengan inversi. Hasilnya = Trigyroid  3
4. Merupakan kombinasi pemutaran 90º dengan inversi. Hasilnya =
Tetragyroid  4
5. Kombinasi pemutaran 60º dengan inversi. Hasilnya = Hexagyroid  6
Kristal dan Deskripsinya
No. Kristal : 01
Sistim : REGULER
Jumlah Unsur simetri : 9 BD+ 3 + 4 + 6 +C
4 2
Kelas : Hexoktahedral ---- 3 -----
m m
Nama Bentuk : Hexaeder (100)
Contoh mineral : Galena (PbS)
110

Kristal dan Deskripsinya


No. Kristal :
Sistim : REGULER
Jumah unsur simetri : 9 BD+ 3 + 4 +6 +C
Kelas : Hexoktahedral atau Oh
Nama Bentuk : Rhombendodekaeder (110)
Contoh mineral : Galena (PbS)
Intan (C)
Questions List (1)
 Apa yang disebut dengan mineral?
 Apa arti penting mempelajari mineral di fakultas
Geografi?
 Pada dasarnya sifat mineral dapat dikelompokkan ke
dalam 3 sifat utama, jelaskan!
 Sebutkan bentuk-bentuk dasar kristal?
 Apa yang dimaksud dengan unsur-unsur simetri itu,
sebutkan?
 Apa guna dari index WEISS dan MILLER? Dan
bagaimana cara menghitungnya!
Questions List (2)
 Ada berapa macam sistem kristal yang ada di alam ini,
sebutkan!
 Sebutkan syarat-syarat dari masing-masing sistem kristal
tersebut!
 Kita kenal adanya istilah “AGREGAT MINERAL” Apa yang
dimaksud dengan Agregat mineral itu?
 Berilah 10 dari sekian banyak macam agregat mineral dengan
disertai gambarnya!
 Ada berapa macam kembaran (twin) pada kristal tersebut ?
Sebutkan dan jelaskan dengan gambar!
 Coba gambarkan suatu bidang dengan Index WEISS
adalah (100); (111) : (001); (123); ( 1121). Berapa nilai
tersebut apabila ditulis dengan Index MILLER?

Anda mungkin juga menyukai