Anda di halaman 1dari 18

PELATIHAN VERIFIKATOR

RESERTIFIKASI KOMPETENSI
APOTEKER

PD IAI JAWA TIMUR


SURABAYA, MINGGU 30 JULI 2017
Persyaratan ikut resertifikasi:
1. Memiliki sertifikat kompetensi
2. Melakukan praktek kefarmasian selama
memiliki sertifikat kompetensi (Lama
praktek > 1 tahun)
Resertifikasi kompetensi apoteker

 Resertifikasi dilakukan dengan pengumpulan SKP


 Jumlah SKP yang dibutuhkan selama lima tahun sebesar
150 SKP
 Komponen SKP terdiri dari
Kinerja profesional
Kinerja pembelajaran
Kinerja pengabdian masyarakat
Kinerja publikasi Ilmiah
Kinerja pengembangan Ilmu
Proporsi SKP

Porsi Nilai Nilai


No Domain Kegiatan Pencapain yang Maksimum Maksimum
dianjurkan dalam 1 tahun dalam 5 tahun

1. Kinerja Profesional 40 - 50% 12 - 15 60 - 75

2. Kinerja Pembelajaran 40 - 50% 12 - 15 60 - 75

Kinerja Pengabdian
3. 5 - 15% 1,5 - 4,5 7,5 – 22,5
Masyarakat

Kinerja Publikasi
4. 0 - 25% 0 - 7,5 0 - 37,5
ilmiah/popular

5. Kinerja Pengembangan ilmu 0 - 25% 0 - 7,5 0 - 37,5


Proses Re-Sertifikasi kompetensi Apoteker
SYARAT ADMINISTRATIF RE-SERTIFIKASI
Untuk dapat mengikuti Program Re-Sertifikasi, Apoteker harus
memenuhi Syarat Administratif sebagai berikut :
 Mengajukan Permohonan kepada Tim Sertifikasi dan Re-
Sertifikasi di Daerah dengan mengisi formulir yang telah
disiapkan.
 Mengisi lengkap borang-borang dalam Buku Log (Log Book).
 Mengisi lengkap berkas-berkas dalam Portofolio
Pembelajaran.
 Membayar biaya penyelenggaraan Re-Sertifikasi.
 Membayar Sertifikat Kompetensi bagi yang Lolos Verifikasi
Satuan Kredit Partisipasi (SKP) sebagaimana dimaksud
dibuktikan dengan kepemilikan Sertifikat-SKP yang
diterbitkan oleh Organisasi Profesi, dengan ketentuan
sebagai berikut :
 Bobot SKP-Pembelajaran dalam Sertifikat-SKP
yang diterbitkan oleh IAI (baik PP dan/atau PD),
diakui sesuai dengan fokus pekerjaan kefarmasian
Apoteker yang bersangkutan.
 Bobot SKP dalam Sertifikat-SKP yang diterbitkan
oleh Organisasi Profesi di luar IAI, hanya diakui
dan dipandang sebagai Kegiatan Pembelajaran atau
Kegiatan Pengabdian Masyarakat (sebagai SKP-
Pembelajaran atau SKP-Pengabdian) sesuai
konversi bobot SKP yang ditentukan
Konstanta Konversi SKP dari Kegiatan Pembelajaran
atau Kegiatan Pengabdian Masyarakat di luar IAI
Perolehan Pengetahuan/Keterampilan Konstanta
No
sesudah mengikuti kegiatan Konversi
1. Tidak ada pengetahuan/keterampilan tapi 0,25
informasi yang diperoleh memberikan penyegaran
pengetahuan dan keterampilan
2. Ada peningkatan pengetahuan/keterampilan yang 0,5
dikuasai setelah mengikuti kegiatan tetapi tidak
berpengaruh langsung terhadap pelaksanaan
praktik.
3. Ada peningkatan pengetahuan/keterampilan yang 0,75
secara langsung berpengaruh positif terhadap
pelaksanaan praktik
PEMBOBOTAN SKP
PEMBELAJARAN
No. Jenis Kegiatan Pebelajaran Bobot SKP per sesi
Membaca Jurnal Dan Menjawab
1 2 SKP per paket atau modul
Pertanyaan Uji Diri

Peserta (per 2-3 jam)


Nasional = 1 SKP
Internasional = 1,5 SKP
Pembicara(per sesi)
Nasional = 3 SKP
Internasional = 4,5 SKP
2 Partisipasi Dalam Seminar
Moderator(per sesi)
Nasional = 1 SKP
Internasional = 1,5 SKP
Panitia(per kegiatan)
Nasional = 1 SKP
Internasional = 1,5 SKP
No. Jenis Kegiatan Pebelajaran Bobot SKP per sesi
Peserta (per 2-3 jam)
Nasional = 1,5 SKP
Internasional = 2,5 SKP
Pembicara(per sesi)
Nasional = 4,5 SKP
Internasional = 6,5 SKP
3 Partisipasi Dalam Workshop
Fasilitator/Instruktur(per sesi)
Nasional = 3 SKP
Internasional = 4,5 SKP
Panitia(per kegiatan)
Nasional = 1,5 SKP
Internasional = 2,5 SKP
Peserta (per 1 jam)
Nasional = 1 SKP
Internasional = 1,5 SKP
Pembicara (per sesi)
Partisipasi Dalam Kursus atau
4 Nasional = 6 SKP
Pelatihan
Internasional = 9 SKP
Fasilitator/Instruktur (per sesi)
Nasional = 3 SKP
Internasional = 4,5 SKP
No. Jenis Kegiatan Pebelajaran Bobot SKP per sesi

Panitia (per kegiatan)


Nasional = 2 SKP
Internasional = 3 SKP
Partisipasi Dalam Kursus atau
4 Pelaksanaan :
Pelatihan
 maksimum 8 jam/hari
 maksimum 3 hari
 lebih dari 3 hari dihitung 3 hari

5 Melakukan Tinjauan Kasus 2 SKP

Kajian Peer Review


Penyaji Penyaji = 3 SKP
6 Peserta Aktif Pendengar = 2 SKP
Ket (Minimal Anggota Peer Adalah 3
Orang)
No. Jenis Kegiatan Pebelajaran Bobot SKP per sesi

Diskusi Kefarmasian Bersama


Pakar Penyaji = 3 SKP
7
(Minimal Peserta Diskusi 5 Pendengar = 2 SKP
Orang Apoteker)

36 SKP
8 Sebagai peserta Magang (Internship)
Pelaksanaan minimal 1 (satu) bulan

Menyelesaikan pendidikan S-2 yang


9 50 SKP
berkaitan dengan Kefarmasian

Menyelesaikan pendidikan S-3 yang


10 75 SKP
berkaitan dengan Kefarmasian
NO KINERJA PENGABDIAN MASYARAKAT
Melakukan Penyuluhan Narkoba/HIV/AIDS/TB
1. 3 SKP
Dll
2. Melakukan Penyuluhan Keamanan Obat/Obat
Tradisional/Kosmetika/Pangan, dll
3 SKP
Pemahaman cara pembuatan “Produk” yang
baik dsb
3. Memberikan pemahaman mengenai cara
distribusi dan penyimpanan obat yang baik
3 SKP
dan benar kepada masyarakat atau fasilitas
pelayanan kefarmasian dsb
2 SKP per kegiatan
4. Melakukan Baksos Pengobatan Masal
( 8 jam )
5. Melakukan Pembinaan POS YANDU/LANSIA 2 SKP
Menjadi Pengurus Aktif di IAI dan Himpunan
6. 5 SKP / tahun
Seminat
PUBLIKASI
1 Tinjauan Kasus Yang Dipublikasikan 3 SKP
2 Studi Pustaka Membuat Resume 3 SKP
Sendiri = 10 SKP
3 Menulis/Menerjemahkan Buku Bersama = 20 SKP
Monograf = 4/2 SKP
Editing Buku Yang terkait dengan Profesi
4 6 SKP
Apoteker
5 Karya Ilmiah Popular 3 SKP
Mengasuh Rubrik Kesehatan/ Kefarmasian Di
6 3 SKP
Media

PENGEMBANGAN ILMU
1 Penelitian Sendiri/Bersama 10 SKP
2 Supervisor Dalam Jurnal Club/Case Reiew 2 SKP
3 Memberikan Ceramah Kepada Sesama Apoteker 3 SKP
3 SKP / Surat Keputusan
4 Menjadi Preseptor PKPA
(SK)
5 Penguji Komprehensif 3 SKP / SK IAI
3 SKP / bulan (minimal
6 Menjadi Preseptor Magang
magang 1 bulan)
“Kegagalan” Resertifikasi
 Peserta tidak dapat memenuhi jumlah SKP yang
ditetapkan (30 SKP/tahun sesuai dengan lama
prakteknya)
 Peserta diberi kesempatan untuk melengkapi
kekurangan SKP
Format rekapitulasi dari PC
 Perlu rekapitulasi data sesuai dengan
format yang ditentukan PD

Anda mungkin juga menyukai