2. SD RAM
SDRAM (Sychronous Dynamic Random Access Memor) adalah RAM lanjutan dari DRAM namun telah
mengalami sinkronisasi oleh clock sistem. Umumnya SDRAM lebih cepat dibandingkan DRAM.
3. DDR RAM
DDR RAM (Double Rate Random Access Memory) atau sering disebut dengan DDR saja, yaitu jenis RAM
dengan teknologi lanjutdan dari SD RAM. DDR RAM juga memiliki generasi terbaru, yaitu DDR2 dan DDR3 dan
kemunkinan akan terus berlanjut.
4. RDR RAM
RDR RAM (Rambus Dynamic Access Memory) adalah jenis RAM yang proses kerjanya lebih cepat dan
umumnya lebih mahal dari SD RAM. Jenis SD RAM digunakan pada perangkat komputer yang
menggunakan Pentium 4.
5. S RAM
S RAM (Static Random Access Memory) adalah jenis RAM yang dapat menyimpan data di dalamnya
tanpa harus ada penyegaran/ refresh dari CPU. Jenis RAM ini proses kerjanya lebih cepat dari D RAM dan
SD RAM.
6. EDO RAM
EDO RAM (Extended Data Out Random Access Memory) adalah jenis RAM yang digunakan pada
perangkat dengan OS Pentium. Jenis memori ini dapat melakukan proses penyimpanan dan mengambil
data dalam waktu bersamaan.
ROM
RAM sendiri biasanya berwujud IC atau integrated circuit. Jumlah RAM juga bisa ditambah sehingga
performa komputer atau laptop semakin meningkat. Untuk smartphone, RAM berwujud Flash Memory yang
sayangnya tidak bisa ditambah.
2. Keamanan
Perbedaan RAM dan ROM yang berikutnya mengenai sistem keamanan. Data yang tersimpan dalam ROM tidak
mudah hilang dan bersifat permanen karena pada saat proses penyimpanan tidak membutuhkan daya. Sedangkan
data yang tersimpan dalam RAM mudah hilang, apalagi saat komputer atau smartphone dimatikan. Hal ini
disebabkan dalam proses penyimpanan RAM membutuhkan daya.
6. Jenis Produk
Perbedaan RAM dan ROM juga tampak dari jenis produk yang digunakan. ROM memiliki jenis PROM atau
Programmable Read Only Memory yang diproduksi sebagai memori kosong. Contohnya CD-ROM.
Sedangkan RAM memiliki berbagai jenis produk. Namun ada dua yang umum digunakan yakni DRAM dan
SRAM. DRAM biasanya hadir dalam satu paket dalam sistem hardware standar. Untuk kecepatan, SRAM lebih cepat
daripada DRAM. Hal ini terjadi DRAM butuh refresh ribuan kali. DRAM memiliki kecepatan 60 nanodetik, sedangkan
SRAM 10 nanodetik.
Jenis-Jenis ROM
Karena sifatnya yang tidak mudah berubah dan tidak mudah hilang seperti yang dijelaskan dalam pengertian
ROM (Read Only Memory), maka sistem penyimpanan di ROM saat ini sering dijadikan alternatif perusahaan untuk
menyimpan dokumen rahasia atau dokumen penting. Beberapa jenis ROM yang umum digunakan antara lain:
1. Stock ROM
Ini merupakan jenis ROM yang merupakan bawaan dari sistem operasi (dalam bentuk default) dan belum
mendapatkan modifikasi.
Stock ROM berisi fungsi dan tampilan yang masih standar pabrik dan belum banyak mengalami perubahan dari
pengembang. Biasanya jenis ROM ini ditemukan pada perangkat Apple IOS dan Palm’s WebOS.
2. Custom ROM
Untuk jenis ROM satu ini sangat cocok untuk menyimpan data-data penting perusahaan karena sifatnya yang
bisa di customisasi atau dimodifikasi sendiri. Custom ROM memang sering digunakan oleh pengembang
independen yang hobby dalam mengotak-atik perangkat komputer.
Custom ROM ini dikembangkan secara langsung dari Google beserta OS yang dimilikinya yang juga banyak
dijiumpai pada perangkat Android.
3. Manufacturer atau Carrier Stock ROM
Jenis yang ketiga ini bisa juga disebut dengan Carrier Stock ROM dimana sudah mendapatkan perubahan dari
pabrik maupun operator jaringan.
Perubahan pada ROM seperti ini bertujuan untuk memberikan penambahan custom pada aplikasi. Sehingga jenis
ROM ini jarang ditemukan pada perangkat PC, dan sebaliknya lebih sering diaplikasikan pada perangkat Android.
RAM ROM
Pengertian bentuk penyimpanan data yang dapat Bentuk penyimpanan data yang tidak
diakses secara acak pada waktu mudah diprogram dan diubah.
kapanpun, urutan apapun dan dari
berbagai tempat dalam lokasi fisik,
memungkinkan untuk akses cepat dan
manipulasi
Perbedaan lainnya juga yaitu adalah SRAM didesain dengan desain cluster enam transistor untuk bisa menyimpan
setiap bit informasi. CHIP SRAM biasanya digunakan dalam cache memori.
Adalah menjalankan sekumpulan intruksi mesin yang memberitahu processor apa saja yang harus dilakukan,
berdasarkan instruksi itu, processor melakukan 3 (tiga) hal dasar diantaranya:
1. Menggunakan ALU (Arithmetic Logic Unit) yaitu untuk melakukan operasi matematis seperti pengurangan,
penambahan, perkalian dan juga pembagian. Mikro processor modern mengandung floating point unit yang
dapat melakukan operasi-operasi yang sangat kompleks pada angka yang cukup besar.
2. MU ( Memory unit ) Lalu memindahkan data dari satu lokasi memori ke lokasi yang lainnya.
3. CPU ( Central Processor Unit) Mengambil keputusan serta melompat ke instruksi lain sesuai keputusan tersebut.
ALU bekerja besama-sama memori, di mana hasil dari perhitungan di dalamALU di simpan ke dalam memori
ALU terdiri dari dua bagian, yaitu unit arithmetika dan unit logika boolean, yang masing – masing memiliki spesifikasi
dan tugas tersendiri. Fungsi-fungsi yang didefinisikan pada ALU adalah Add (penjumlahan), Addu (penjumlahan tidak
bertanda), Sub (pengurangan), Subu(pengurangan tidak bertanda), and, or,xor, sll (shift left logical), srl (shift right
logical), sra (shift right arithmetic), dan lain-lain.
Perhitungan dalam ALU
menggunakan kode biner, yang
merepresentasikan instruksi yang akan
dieksekusi (opcode) dan data yang diolah
(operand). ALU biasanya menggunakan
sistem bilangan biner (two’s
complement). ALU mendapat data dari
register. Kemudian data tersebut diproses
dan hasilnya akan disimpan dalam
register tersendiri yaitu ALU.
Fungsi ALU adalah ?
Fungsi ALU (Arithmetic Logical Unit) adalah untuk
melakukan suatu proses data yang berbentuk angka
dan logika, seperti data matematika dan statistika. ALU
terdiri dari register-register untuk menyimpan informasi.
Tugas utama dari ALU adalah melakukan perhitungan
aritmatika (matematika) dan melakukan keputusan dari
operasi sesuai dengan instruksi program yaitu operasi
logika (logical operation). Sirkuit yang digunakan oleh
ALU ini disebut dengan adder karena Adder digunakan
untuk memproses operasi aritmetika, maka Adder juga
sering disebut rangkaian kombinasional aritmetika. Ada 3
jenis Adder yaitu:
•Rangkaian Adder yang hanya menjumlahkan dua
bit disebut Half Adder.
•Rangkaian Adder yang menjumlahkan tiga
bit disebut Full Adder.
•Rangkaian Adder yang menjumlahkan banyak bit disebut
paralel Adder.
ALU akan bekerja setelah mendapat perintah dari Control Unit yang terletak pada processor. Control Unit akan
memberi perintah sesuai dengan komando yang tertulis(terdapat) pada register. Jika isi register memberi perintah
untuk melakukan proses penjumlahan, maka PC akan menyuruh ALU untuk melakukan proses penjumlahan.
Selain perintah, register pun berisikan operand-operand. Setelah proses ALU selesai, hasil yang terbentuk
adalah sebuah register yang berisi hasil atau suatu perintah lainnya. Selain register, ALU pun mengeluarkan suatu
flag yang berfungsi untuk memberi tahu kepada kita tentang kondisi suatu processor seperti apakah processor
mengalami overflow atau tidak. Perhitungan pada ALU adalah bentuk bilangan integer yang direpresentasikan
dengan bilangan biner.
ALU mendapatkan data (operand, operator, dan instruksi) yang akan disimpan dalam register. Kemudian data
tersebut diolah dengan aturan dan sistem tertentu berdasarkan perintah control unit. Setelah proses ALU dikerjakan,
output akan disimpan dalam register yang dapat berupa sebuah data atau sebuah instruksi. Selain itu, bentuk
output yang dihasilkan oleh ALU berupa flag signal.
Flag signal ini adalah penanda status dari sebuah CPU. Bilangan integer (bulat) tidak dikenal oleh komputer
dengan basis 10(Desimal). Agar komputer mengenal bilangan integer, maka para ahli komputer mengkonversi basis
10(Desimal) menjadi basis 2(Biner). Seperti kita ketahui, bahwa bilangan berbasis 2(Biner) hanya terdiri atas 1 dan
0. Angka 1 dan 0 melambangkan bahwa :
* 1 menyatakan adanya arus listrik
* 0 tidak ada arus listrik.
Namun, untuk bilangan negatif, computer tidak mengenal simbol (-). Komputer hanya mengenal simbol 1 dan 0.
Untuk mengenali bilangan negatif, maka digunakan suatu metode yang disebut dengan Sign Magnitude
Representation.
Metode ini menggunakan simbol 1 pada bagian paling kiri (most significant) bit. Jika terdapat angka 18 =
(00010010)b, maka -18 adalah (10010010)b. Akan tetapi, penggunaan sign-magnitude memiliki 2 kelemahan. Yang
pertama adalah terdaptnya -0 pada sign magnitude[0=(00000000)b; -0=(10000000)b]. Seperti kita ketahui, angka 0
tidak memiliki nilai negatif sehingga secara logika, sign-magnitude tidak dapat melakukan perhitungan aritmatika
secara matematis.
Yang kedua adalah, tidak adanya alat atau software satupun yang dapat mendeteksi suatu bit bernilai satu atau
nol karena sangat sulit untuk membuat alat seperti itu. Oleh karena itu, penggunaan sign magnitude pada bilangan
negatif tidak digunakan, akan tetapi diganti dengan metode 2′s complement.
Metode 2′s complement adalah metode yang digunakan untuk merepresentasikan bilangan negatif pada
komputer.
Cara yang digunakan adalah dengan nilai terbesar dari biner dikurangin dengan nilai yang ingin dicari negatifnya.
Contohnya ketika ingin mencari nilai -18, maka lakukan cara berikut:
1.ubah angka 18 menjadi biner (00010010)b
2.karena biner tersebut terdiri dari 8 bit, maka nilai maksimumnya adalah 11111111
3.kurangkan nilai maksimum dengan biner 18 -> 11111111 – 00010010 = 11101101
4.kemudian, dengan sentuhan terakhir, kita tambahkan satu -> 11101101 + 00000001 = 11101110
Dengan metode 2′s complement, kedua masalah pada sign magnitude dapat diselesaikan dan komputer dapat
menjalankan. Namun, pada 2′s complement, nilai -128 pada biner 8 bit tidak ditemukan karena akan terjadi
irelevansi.