IN TEXTILE PRINTING
Samuel Martin Pradana
18510007
Selain itu, pewarna dengan kemampuan transfer cepat dari pasta ke serat
lebih disukai; jika tidak, waktu fiksasi untuk mencapai difusi yang memadai
akan lebih lama.
Resep Umum Pencapan Langsung
metode All in
Pencapan pada Serat Selulosa
(Kanik and Hauser, 2004)menyatakan bahwa dalam pencapan serat
selulosa zat warna reaktif memainkan peranan yang paling penting.
Selain dari sifat zat warnanya yang baik, kestabilan zat warna dalam
pasta dan tahan luntur terhadap pencucian yang baik menjadi
petimbangan penentu pemilihan zat warna tersebut.
Beberapa zat warna reaktif yang sering digunakan pada saat ini dan
terdapat di pasar adalah :
◦ Novacron® P from Huntsman,
◦ Procion® PX and Remazol® P from Dystar.
Dalam Pencapan zat warna reaktif terdapat dua metoda yaitu
metoda : - All in (semua bahan dan zat dimasukkan pada awal proses
(lihat Tabel 14.1)
- Metoda 2 tahap dimana Alkali ditambahkan pada saat
proses fiksasi yaitu dengan metoda pad Alkali
Resep dan Flow Proses Pencapan serat selulosa
dengan ZW Reaktif Metoda 2 Tahap
Proses Fiksasi dapat
dilakukan dengan
beberapa Cara :
• Steaming
• Drying
• Baking
Tergantung kepada
peralatan yang tersedia
atau Jenis zat warna
yang digunakan
Dalam pencapan pada kain campuran terdapat 2 jenis zat warna yang biasanya
digunakan :
Ada dua proses untuk aplikasi kombinasi pewarna dispersi / reaktif, yaitu satu
tahap dan dua tahap, yang serupa dengan yang ada dalam pencapan
untuk kapas murni dengan pewarna reaktif.
Resep dan Flow Proses pencapan serat
campuran
Pencapan dispers reaktiv metoda
two –stage, pad- Alkali.
Fiksasi zat warna reaktif memiliki dua
cara untuk dilakukan, yaitu pad –
steam metode Pad syok alkali (Tabel
14.9)
Dalam beberapa kasus, zat oksidasi dilapiskan pada kain yang dicelup berfungsi
untuk mencegah pemudaran warna yang tidak perlu akibat adanya uap, yang
mungkin penuh dengan udara reduktif
Kontrol proses dalam screen pencapan sama dengan metode PENCAPAN (mis.
Pencapan langsung). viskositas pasta warna memainkan peran penting dalam kualitas
hasil pencapan, Bergantung pada bentuk layar yang diterapkan,
Screen printing dapat digolongkan sebagai printing flat-screen dan rotary screen
printing.
Adapun untuk mesin nya disebut sebagai Flat printing mesin dan Rotary printing mesin
untuk gambar dapat kita lihat pada slide berikutnya
FLAT SCREEN PRINTING MESIN
Screen printing datar terdiri dari empat
elemen yaitu screen, pembawa
gambar, alat pembersih karet dan
pasta warna
Seluruh formula dari tinta harus memenuhui standard yang diperlukan seperti
kemampuan pengaliran yang baik, stabilitas penyimpanan yang baik, dan kinerja
yang baik saat diterapkan ke media.
Terdapat empat warna dasar dalam inkjet printing yaitu : Cyan, Magenta, Yellow dan
Black.
akan tetapi Dalam produksi nya , beberapa warna lagi seperti biru tua, Merah tua
dan oranye juga dibutuhkan. Saat ini, banyak produsen tinta dapat menghasilkan satu
set tinta 12-warna, yang membuat color matching warna lebih mudah.
Zat warna yang digunakan
Secara umum terdapat 3 jenis Zat warna yang selalu
digunakan dalam Proses produksi inkjet printing ini yaitu
- Zat warna Reaktif
- Zat warna Dispers
- Zat warna Pigment
Adapun Beberapa hal yang diperhatikan dalam
penggunaan Zat warna tersebut adalah :
1. Pada zat warna reaktif reaksi samping diinduksi antara
pewarna reaktif dan air dalam tinta tidak dapat dihindari,
karena tinta selalu menyediakan gugus hidroksil untuk
pewarna reaktif yang dapat menyebabkan hidrolisis
pewarna. Untuk meminimalkan hidrolisis pewarna reaktif,
kontrol pH sangat penting dan efektif.
2. Pada zat warna Dispersi, karena jenis zat warna ini dapat
digunakan pada pencapan langsung maupun transfer
printing, ada beberapa sifat yang perlu di perhatikan yaitu
Tinta pigmen adalah dispersi pigmen yang disiapkan dengan proses yang mirip
dengan tinta pewarna dispersi. Namun dalam persiapan tinta pigmen jauh lebih rumit
daripada persiapan tinta Dispersi , sebab dasar pewarnaan pigmen dan fiksasi
partikel pigmen pada permukaan kain adalah dengan adanya pengikat. Akibatnya,
pemilihan bahan pengikat ( Binder ) perlu dipertimbangkan untuk membuat tinta
pigmen.
Sehingga dari Hal tersebut Suhu transisi gelas yang rendah (Tg) dan viskositas rendah
adalah persyaratan dasar untuk pengikat (Binder) yang digunakan dalam tinta
pigmen.
Suhu Transisi gelas yang rendah memiliki manfaat dapat memberikan pegangan
yang baik untuk kain printing , dan yang lebih penting itu dapat mengurangi risiko
terjadiny penyumbatan pada nozel
Viskositas rendah sangat penting karena pengikat (binder) harus cukup baik untuk
menjaga tahan luntur warna. Beban pengikat yang lebih besar dapat menyebabkan
viskositas tinta meningkat, yang selanjutnya dapat mengakibatkan penurunan daya
tetes tinta, dan akibatnya menyebabkan pengaliran yang buruk.
Pretreatment of fabric substrates
Pretreatment untuk substrat kain dalam inkjet printing jauh lebih rumit daripada
untuk pewarnaan dan pencetakan konvensional. Setelah proses pretreatment
secara umum yaitu dengan singing, desizing, scouring, bleaching dan atau
mercerization padding dengan pengental sangat penting untuk kain yang akan
langsung dicetak melalui metode inkjet.
(Leube et al. ,2000) menyatakan bahwa Pengental, bertindak sebagai pasta cap
dalam pencapan konvensional untuk mencegah migrasi pewarna, dalam inkjet
printing pengental tidak terdapat dalam tinta printing akan tetapi ditempelkan ke
kain sebelum inkjet printing . Meskipun pengental dalam inkjet printing akan
membawa beberapa masalah dalam produksi, seperti ketidakstabilan tinta cap,
penyumbatan nozzle jet, kecepatan pencapan yang menjadi rendah, dan
beberapa masalah lain yang kurang dapat diprediksi.
Gambar 14.3 menunjukkan perbedaan bentuk skematis dari pendaratan tinta pada substrat kain
Untuk mendapatkan hasil pretreatment yang baik, pengental harus memperlihatkan sifat:
kemampuan luar biasa untuk menahan air / kelembaban, fluiditas yang baik, dan stabilitas yang
baik terhadap pH, suhu, elektrolit dan zat warna.
salah satu Pengental yang memenuhi persyaratan tersebut adalah Pengental “ Natrium Alginat”
Pretreatment of fabric substrates
Dalam Pretreatment kain ini, selain pengental dan zat warna yang perlu diperhatikan, Jenis
Serat pada kain yang akan di gunakan pun perlu kita perhatikan, Sebagai Contoh
Pada Serat Cotton
Cotton merupakan kain yang memiliki sifat Hidrophilic yang baik, dalam pencapan dengan
metoda inkjet Kelembaban kain merupakan hal yang perlu untuk diperhatikan sebab
dengan mengontrol kelembaban yang tepat dapat meningkatkan hasil pencapan terlebih
terhadap kepadatan warna. Berikut treatment yang dapat diberikan pada kain cotton
Fungsi urea dan alkali telah diilustrasikan sebelumnya dalam pewarnaan reaktif dan pencapan
untuk serat selulosa. Secara umum natrium bikarbonat sebagai alkali lemah yang digunakan
untuk mengurangi hidrolisis zat warna.
Fungsi dari Urea adalah sebagai zat higroskopis atau zat untuk menjaga kelembaban pada kain