HIRSCHSPRUNG
ANGGOTA:
M. ALWAN SIDDIQ (J210170084)
SHYNTA WULAN AJI NURUL BAHARI (J210170110)
MUHAMMAD RIFA’I (J210170123)
ANIS APRILIA IBRAHIM (J210170136)
DWI ARIANI (J210170144)
AJENG LASTYANING PUTRI (J210170156)
APA ITU HIRSCHSPRUNG?
○ Penyakit Hirschsprung merupakan penyakit yang terjadi pada usus,
Pengertian dan paling sering pada usus besar (colon). Normalnya, otot pada
usus secara ritmis akan menekan feses hingga ke rectum. Pada
penyakit Hirschsprung, saraf (sel ganglion) yang berfungsi untuk
mengontrol otot pada organ usus tidak ditemukan. Hal ini
mengakibatkan feses tidak dapat terdorong, seperti fungsi
fisiologis seharusnya (Henna N, 2011).
○ Penyakit ini disebabkan aganglionosis Meissner dan Aurbach
Etiologi dalam lapisan dinding usus. Mulai dari spingter ani internus kearah
proksimal, 70% terbatas di daerah rectosigmoid, 10% sampai
seluruh kolon dan sekitarnya, dan 5% dapat mengenai seluruh
usus dan pilorus (Marches, 2008).
Tanda
2. Gangguan rasa Setelah dilakukan tindakan a. Monitor tanda-tanda a. Mengetahui kondisi umum
nyaman keperawatan 2 x 24 jam vital pasien
berhubungan nyeri berkurang/hilang b. Kaji tingkat nyeri b. Mengetahui tingkat nyeri
dengan gejala dengan kriteria hasil: c. Berikan tindakan dan menentukan langkah
terkait penyakit a. Skala nyeri turun kenyamanan: selanjutnya
b. Wajah pasien tampak menggendong, suara c. Membuat pasien merasa
rileks halus, ketenangan lebih nyaman, mengurangi
c. Pasien dapat d. Kolaborasikan dengan rasa nyeri secara non
beristirahat/tidur dengan dokter tentang farmakologis
cukup pemberian obat d. Mengurangi rasa nyeri
analgesik secara farmakologis
Diagnosa
No Kriteria hasil Intervensi Rasional
keperawatan
3. Kekurangan Setelah dilakukan tindakan a. Monitor tanda-tanda a. Mengetahui kondisi umum
volume cairan keperawatan 3 x 24 jam vital pasien
berhubungan risiko kekurangan cairan b. Monitor intake dan b. Sebagai pedoman untuk
dengan dapat diatasi dengan kriteria output penggantian cairan
kehilangan cairan hasil: c. Kolaborasikan dengan c. Membantu pemenuhan
aktif a. Keseimbangan intake dan dokter cairan melalui intra vena
output 24 jam tentang pemberian
b. Berat badan stabil cairan IV
c. Mata tidak cekung
d. Kelembaban membran
mukosa dan kulit normal
Diagnosa
No Kriteria hasil Intervensi Rasional
keperawatan
4. Ketidakseimb Setelah dilakukan a. Kaji riwayat jumlah makanan/ a. Memberi informasi tentang
angan nutrisi: tindakan masukan nutrisi yang biasa kebutuhan pemasukan/
kurang dari keperawatan 2 x 24 dimakan dan kebiasan makan. difisiensi
kebutuhan jam nyeri b. Monitor turgor kulit. b. Mengkaji pasokan nutrisi
tubuh b.d berkurang/hilang c. Pantau / Timbang berat badan. yang adekuat
ketidakmamp dengan kriteria hasil: d. Anjurkan ibu untuk tetap c. Sebagai indicator langsung
uan a. Asupan makan memberikan ASI rutin. dalam mengkaji perubahan
mengabsorps meningkat e. Kolaborasikan dengan ahli gizi status nutrisi
i nutrient b. Berat badan pasien untuk menentukan jumlah d. Untuk mempertahankan
meningkat kalori dan nutrisi yang masukan nutrisi pada pasien.
c. Konjungtiva tidak dibutuhkan e. Untuk menambah masukan
anemis nutrisi yang baik bagi pasien
Post operatif
Diagnosa
No Kriteria hasil Intervensi Rasional
keperawatan
1. Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan a. Kaji tingkat dan a. Mengetahui tingkat nyeri
berhubungan keperawatan selama 3x24 karakteristik nyeri pasien
dengan jam diharapkan nyeri dapat b. Kontrol lingkungan yang b. Menurunkan rangsangan
prosedur berkurang dengan kriteria dapat mempengaruhi stress pada rasa nyeri.
bedah. hasil: nyeri c. Mengetahui keadaan umum
a. Pasien mampu mengenali c. Monitor vital sign pasien.
faktor dan penyebab d. Kolaborasi pemberian d. Mengurangi nyeri pasien
nyeri analgesik secara farmakologis
b. Pasien mengenali gejala
nyeri
c. Nyeri dapat berkurang
Diagnosa
No Kriteria hasil Intervensi Rasional
keperawatan
2. Risiko infeksi Setelah dilakukan a. Ganti peralatan perawatan a. Mencegah penyebaran
tindakan keperawatan pasien sesuai protokol institusi virus dan bakteri.
selama 3x24 jam b. Anjurkan pengunjung untuk b. Mencegah penyebaran
diharapkan nyeri dapat mencuci tangan saat memasuki virus dan bakteri.
berkurang dengan dan meninggalkan ruang pasien c. Untuk mencegah
kriteria hasil : c. Pastikan teknik perawatan luka memperlama sembuhnya
a. Eliminasi usus yang tepat luka.
membaik d. Tingkatkan intake nutrisi yang d. Mempercepat sembuhnya
b. Intregitas jaringan tepat. luka.
membaik e. Ajarkan pasien dan keluarga e. Membantu menambah
c. Infeksi luka tidak ada mengenai bagaimana pengetahuan keluarga.
d. Cairan merembes dan menghindari infeksi.
drainase tidak ada
Thanks!
Any questions?