Anda di halaman 1dari 15

TATALAKSANA, KOMPLIKASI DAN

PROGNOSIS MALARIA
Pembimbing :

FAKULTAS KEDOKTERAN
RSUP. DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG - 2019
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
OUTLINE

BAB I BAB II BAB III


Tatalaksana Komplikasi Prognosis

2
I
TATALAKSANA
3
PENATALAKSANAAN MALARIA

Pengobatan radikal malaria dengan membunuh semua stadium parasit yang ada di dalam tubuh
manusia. Adapun tujuan pengobatan radikal untuk mendapat kesembuhan kilinis dan parasitologik
serta memutuskan rantai penularan.
Semua obat anti malaria tidak boleh diberikan dalam keadaan perut kosong karena bersifat iritasi
lambung.

MALARIA TANPA KOMPLIKASI


Malaria Falsiparum
Sediaan:
Lini pertama = (Artesunat + Amodiakuin) (AA)+ Primakuin - Kemasan AA terdiri dari 2 blister (@12
tablet): @ Amodiaquin 200 mg dan @
- Obat kombinasi diberikan per-oral dosis tunggal harian Artesunat 50 mg
Amodiakuin basa 10 mg/kgbb dan Artesunat 4 mg/kgbb selama 3 - Primakuin 7,5 mg dan 15 mg
hari
- Primakuin diberikan di hari pertama dengan dosis 0,25mg/kgbb
- AA dapat diganti dengan Dihidroartemisinin – Piperaquin (DHP)
PENATALAKSANAAN MALARIA
MALARIA TANPA KOMPLIKASI

Malaria Falsiparum

Lini pertama = (Dihidroartemisinin - Piperaquin) (DHP)+ Primakuin


PENATALAKSANAAN MALARIA

Pengobatan radikal malaria dengan membunuh semua stadium parasit yang ada di dalam tubuh
manusia. Adapun tujuan pengobatan radikal untuk mendapat kesembuhan kilinis dan parasitologik
serta memutuskan rantai penularan.
Semua obat anti malaria tidak boleh diberikan dalam keadaan perut kosong karena bersifat iritasi
lambung.

MALARIA TANPA KOMPLIKASI


Malaria Falsiparum

Lini kedua = Kina + Doksisiklin atau Tetrasiklin + Primakuin


Doksisiklin dan Tetrasiklin Kontra Indikasi
pada ibu hamil dan anak usia <8 tahun
- Kina diberikan per-oral 3 kali sehari @10mg/kgbb selama 7 hari
- Doksisiklin 2 kali sehari (dewasa 4mg/kgbb/hari dan 8-14 tahun
2mg/kgbb/hari)
- Tetrasiklin diberikan 4 kali sehari @ 4-5mg/kgbb selama 7 hari
PENATALAKSANAAN MALARIA
MALARIA TANPA KOMPLIKASI

Malaria Vivaks/ovale

Diutamakan pemberian berdasarkan berat


badan
PENATALAKSANAAN MALARIA

Malaria malariae

Diberikan ACT (Artemisinin-based Combined Therapy) 1 kali perhari selama 3 hari


dengan dosis yang sama dengan yang lain

Campuran Malaria P. Falciparum + P. vivaks/P. ovale

Sama dengan terapi Malaria vivaks/ovale

Malaria pada ibu hamil

Trimester I-III  ACT tablet selama 3 hari


PENATALAKSANAAN MALARIA
MALARIA BERAT

Di Puskesmas atau klinik non-perawatan

Harus segera dirujuk dengan terlebih dahulu diberikan artesunate IM (2,4 mg/kgbb)

Di Puskesmas atau klinik perawatan atau rumah sakit

Pilihan pertama adalah Artesunat IV, jika tidak ada dapat diberikan Kina drip
2,4 mg/kgbb iv pada jam 0, 12, 24 dan
selanjutnya setiap 24 jam sampai mampu oral

Kemasan dan Cara Pemberian Artesunat


Campur artesunate parenteral (60mg vial serbuk kering + pelarut Natrium bikarbonat 5%) menjadi 1
ml sodium artesunat  encerkan dengan D5% atau NaCl 0,9% sebanyak 5 ml sehingga diperoleh
konsentrasi 60mg/6ml (10mg/ml). Obat diberikan bolus perlahan.
PENATALAKSANAAN MALARIA
MALARIA BERAT

Pilihan pemberian Kina drip


Dewasa:
- Loading dose 20mg/kgbb dalam 500ml D5% atau NaCl 0,9% selama 4 jam pertama
- 4 jam kedua hanya diberikan D5% atau NaCl 0,9%
- 4 jam ketiga berikan kina dengan dosis rumatan 10mg/kgbb dalam 500ml D5% atau NaCl 0,9%
- 4 jam keempat hanya diberikan D5% atau NaCl 0,9%
- Selanjutnya diberikan rumatan seperti diatas hingga dapat diganti menjadi kina peroral
(10mg/kgbb tiap 8 jam, ditambah doksisiklin atau tetrasiklin pada dewasa dan klindamisin pada
ibu hamil)  pemberian selama 7 hari sejak terhitung drip pertama

Anak:
- Kina HCL 25% dosis 10mg/kgbb (<2 bulan 6-8 mg/kgbb) diencerkan dengan D5% atau NaCl
0,9% sebanyak 5-10cc/kgbb dan diberikan selama 4 jam. Diulang setiap 8 jam hingga dapat
diganti peroral.
Kina tidak boleh bolus karna toksik bagi jantung  Kematian
II
KOMPLIKASI
11
KOMPLIKASI MALARIA

Komplikasi dapat terjadi pada malaria dengan disertai:


1. Malaria Serebral (GCS <11)
2. Kejang berulang lebih dari 2 episode dalam 24 jam
3. Gagal Nafas
4. Gagal Ginjal Akut (Kreatinin serum > 3 mg%)
5. Ikterus (Bilirubin > 3 mg dan kepadatan parasite >100.000)
6. Anemia (<5 gr% untuk endemis tinggi, <7gr% endemis
sedang-rendah)
7. Black Water Fever / Hemoglobinuria
8. Hipoglikemia (<40 mg%)
9. Koagulasi intravascular diseminata 12
III
PROGNOSIS
13
PROGNOSIS
Tergantung kepada kecepatan diagnosis,
ketepatan dan kecepatan pengobatan

Malaria berat tak tertanggulangi  Mortalitas


anak 15%, dewasa 20% dan kehamilan
mencapai 50%

Mortalitas dengan kegagalan 3 fungsi organ > 50%,


kegagalan 4 fungsi organ > 75%

Korelasi Kepadatan parasite dan angka mortalitas


- Kepadatan parasite <100.000  Mortalitas <1%
- Kepadatan parasite >100.000  Mortalitas >1%
- Kepadatan parasite >500.000  Mortalitas >50%
Thank You
Any question?

Anda mungkin juga menyukai