“RHEOLOGI”
KELOMPOK 4:
1. Ella Kusuma Wardhani (17020200019)
2. Elda Susanti (18020200015)
3. Winda Rohmawati (18020200010)
4. Aisatur Rodiyah (18020200069)
PENDAHULUAN
Sistem
Newton
Tipe Aliran
Sistem Non
Newton
A. Sistem Newton
Pada cairan Newton hubungan antara Shearing Rate dan Shearing Stress adalah linier, dengan
suatu tetapan yang dikenal dengan viskositas atau koefisien viskositas.
Viskositas adalah suatu ungkapan dari resistensi zat cair untuk mengalir. Semakin tinggi viskositas
aliran akan semakin besar resistensinya. Contohnya air memiliki viskositas rendah sedangkan minyak
sayur memiliki viskositas tinggi.
Sistem Newton umumnya dimiliki oleh zat cair tunggal serta larutan dengan struktur molekul
sederhana dengan volume molekul kecil.
Tipe aliran yang mengikuti sistem Newton, viskositasnya tetap pada suhu dan tekanan tertentu dan
tidak tergantung pada kecepatan geser, sehingga viskositasnya cukup ditentukan pada suatu
kecepatan geser.
Cara Menentukan Viskositas
Untuk menentukan viskositas suatu zat dapat menggunakan alat yang dinamakan viscometer.
Viskometer merupakan ukuran resistensi zat cair untuk mengalir. Biasanya viscometer diterima sebagai kekentalan atau penolakan terhadap
penuangan.
Beberapa tipe viscometer yang digunakan, antara lain:
a. Viskometer Kapiler/Ostwald
viskositas bisa ditentukan dengan mengukur waktu yang dibutuhkan bagi cairan untuk lewat antara 2 tanda ketika mengalir karena
gravitasi. Waktu alir dari cairan yang diuji dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan bagi suatu zat yang viskositasnya sudah
diketahui (biasanya air).
b. Viskometer Hoppler
prinsip kerjanya adalah menggelindingkan bola yang terbuat dari kaca melalui tabung gelas yang berisi zat cair.
c. Viskometer Cup dan Bob
prinsip kerjanya sampel digeser dalam ruangan antara dinding luar dari Bob dan dinding dalam dari Cup dimana Bob masuk persis
ditengah-tengah. Kelemahan viscometer ini yaitu terjadinya aliran sumbat yang disebabkan geseran yang tinggi disepanjang keliling
bagian tube sehingga menyebabkan penurunan konsentrasi. Hal ini menyebabkan bagian tengah zat yang ditekan keluar memadat
disebut aliran sumbat.
d Viskometer Cone dan Plate
prinsip kerjanya yaitu sampel ditempatkan ditengah-tengah papan, kemudian dinaikkan hingga posisi dibawah kerucut. Kerucut
digerakkan oleh motor dengan bermacam kecepatan dan sampelnya digeser di dalam ruang sempit antara papan yang diam dan
kemudian kerucut yang berputar.
B. Sistem Non Newton
Non Newtonian bodieas adalah zat zat yang tidak mengikuti persamaan aliran newton ; dispersi
heterogen cairan dan pdatan seperti larutan koloid, emulsi, suspensi cair, salep, dan produk serupa.
Jika bahan bahan non newton dianalisis dalam suatu viskometer putar dan hasilnya di plot, diperoleh
berbagai kurva konsistensi yang menggambarkan adanya 3 kelas aliran, yakni: Plastis, pseudoplastis
dan dilatan.
Aliran Sistem Non Newton
PLASTIS
PSEUDOPLASTIS
DILATAN
1. Aliran Plastis
Disebut sebagai Bingham bodies yang diambil dari nama pencetus rheologi modern
(Bingham) dan juga penemu pertama zat-zat plastis dan menyusunnya secara sistematis
Kurva plastis tidak melewati titik (0,0), tetapi memotong sumbu shearing stress, dikenal
dengan harga yield (yield value).
Harga stress dibawah yield value, zat bertindak sebagai bahan elastis seperti zat padat.
Sedang zat zat yang mulai mengalir pada shearing stress terkecil didefinisikan sebagai cairan.
Kemiringan rheogram disebut mobility, analog dengan fluiditas pada sistem Newton, dan
Kebalikannya adalah viskositas plastis = U
2. Aliran Pseudoplastis
Aliran pseudoplastis diperlihatkan oleh polimer polimer dalam larutan yang merupakan kebalikan dari
sistem plastis, yang tersususn dari partikel partikel yang terflokulasi dalam suspensi.
Kurva konsistensi untuk bahan pseudoplastis mulai apada titi (0,0) atau paling tidak mendekatinya pada
rate of shear rendah. Akibatnya , berlawanan dengan Bingham Bodies, tidak ada yield value. Tapi karena tidak
ada bagian kurva yang linear, maka tidak dapat menyatakan viskositas dari suatu bahan pseudoplastids
dengan suatu harga tunggal.
Viskositas zat pseudoplastis berkurang dengan meningkatnya rate of shear. Viskositas nyata diperoleh pada
setiap harga rate of shear dari kemiringan garis singgung kurva pada titik tertentu.
Rheogram lengkung untuk bahan pseudoplastis disebabkan karena kerja shearing terhadap molekul
berantai panjang seperti polimer linear. Meningkatnya shearing stress molekul yang normal tidak beraturan
mulai menyusun sumbu yang panjang dalam arah aliran. Pengarahn ini mengurangi ketahanan bahan tersebut
dan mengakibatkan rate of shear yang lebih besar pada tiap shearing stress berikutnya.
Bahan pseudoplastis sering kali dikenal sebagai shear-thinning system
Rumus Eksponensial :
Persentase zat padat terdispersi yang tingggi menunjukkan peningkatan daya hambat
untuk mengalir dengan meningkatnya rate of shear.
Sifat Alir dilatan:
Tipe aliran ini keballikan dari sistem pseudoplastis. Bahan dilatan sering diberi istilah shear-
thickening system.
Zat zat yang mempunyai sifat aliran dilatan adalah suspensi yang berkonsentrasi tinggi (kira-kira
50% atau lebih) dari partikel kecil yang mengalami deflokulasi. Sifat dilatan diantaranya sebagai
berikut:
THIKSOTROPI
Semua viskometer dapat digunakan untuk menentukan viskositas sistem newton dan hanya
viskometer yang mempunyai kontrol shear stress yang bervariasi dapat digunkan untuk
bahan bahan Non Newton.
TERIMA KASIH