16
14
12
10
8
6
4 Laki-Laki
2
0 Perempuan
Nama Provinsi
Tabel 2. Kasus Flu Burung di Indonesia per Bulan dan per Jenis Kelamin (Juli 2005-
Oktober 2006)
12
10
Jumlah pasien (orang)
6
Laki-Laki
4
Perempuan
2
2005 2006
KARAKTERISTIK dalam sel hospesnya. Disamping itu adanya
substitusi pada nonstructural protein
Famili : Orthomyxoviridae (Asp92Glu), menyebabkan H5N1 resistensi
terhadap interferon dan tumor necrosis factor
Genus : Influenzavirus A
(TNF-) secara in vitro (Radji, M., 2012)
Spesies : Highly Pathogenic Avian Influenza
Umumnya virus influenza, baik di
Virus A (HPAI A/H5N1)
manusia atau unggas adalah kelompok famili
PATOGENISITAS Orthomyxoviridae. Berinteraksi dengan mucin,
berdiameter 80-110 nm, mempunyai 8 segmen
Patogenesis merupakan sifat umum virus genom RNA (rybonucleic acid) rantai tunggal,
dan dalam virus avian influenza merupakan mempunyai envelope atau pembungkus,
bakat pilogenik yang sangat tergantung pada merupakan partikel pleiomorphic berukuran
sebuah konstelasi gen yang optimal yang sedang yang terdiri atas 2 lapis lemak dan
mempengaruhi tropisme (reaksi ke arah atau terletak di atas matriks M1 yang mengelilingi
menjauhi stimulus) dari jaringan dan reservoir, genom. Di permukaan envelope terdapat dua
efektivitas replikasi dan mekanisme tonjolan glikoprotein yaitu hemaglutinin (H)
penghindaran imunitas. Selain itu faktor dan neuraminidase (N). Protein lain selain H
spesifik untuk setiap spesies juga mempunyai dan N, virus influenza A juga mempunyai
peranan terhadap hasil suatu infeksi yang protein matriks M1, M2, nukleoprotein (NP),
terjadi setelah penularan antar spesies sehingga Polimerase (PB1, PB2, PA) NS1, dan NEP.
akibat dari penularan tersebut tidak dapat Masing-masing protein mempunyai fungsi
diduga sebelumnya. Bentuk virus avian yang berbeda (Mulyadi, B., Prihatini, 2006).
influenza yang sangat patogen sampai saat ini
secara eksklusif ditimbulkan oleh subtipe H5 Lingkungan sel hospes yang sesuai sangat
dan H7. Biasanya virus-virus H5 dan H7 mempengaruhi proses perlekatan VAI pada
bertahan stabil dalam hospes alamiahnya hospes. Hemaglutinin HA pada VAI berperan
dalam bentuk berpatogenisitas rendah. Dari dalam perlekatan dengan reseptor sel target
hospes alamiahnya, virus avian influenza dapat hospes. Glikoprotein HA yang berada pada
ditularkan ke kawanan unggas ternak. Setelah selubung VAI akan melakukan pengenalan dan
mengalami masa sirkulasi yang bervariasi dan berikatan dengan glikoprotein atau glikolipid
tidak pasti serta mengalami adaptasi dalam permukaan sel hospes yang mengandung
populasi unggas yang rentan, maka virus avian gugus terminal sialyl-galactosyl [Neu5Ac(2-
influenza tersebut dapat mengalami mutasi 3)Gal] atau [Neu5Ac(2-6)Gal] dan komposisi
menjadi bentuk yang patogen (Garjito, TA., fragmen bagian dalam dari
2013) sialyloligosaccharides pada permukaan sel
hospes. Perbedaan sialyloligosaccharides yang
Mutasi genetik virus avian influenza terekspresi, bergantung pada perbedaan
seringkali terjadi sesuai dengan kondisi dan jaringan dan hospes yang terinfeksi (Widiasih,
lingkungan replikasinya. Mutasi gen ini tidak DA., dkk. 2012).
saja untuk mempertahankan diri akan tetapi
juga dapat meningkatkan sifat Infeksi influenza menyebabkan
patogenisitasnya. Penelitian terhadap virus pengancuran sel dan deskuamasi mukosa
H5N1 yang diisolasi dari pasien yang superfisial saluran nafas tetapi tidak
terinfeksi pada tahun 1997, menunjukkan berdampak terhadap lapisan epitel basal.
bahwa mutasi genetik pada posisi 627 dari gen Perbaikan lengkap kerusakan sel kemungkinan
PB2 yang mengkode ekspresi polymesase memakan waktu hingga 1 bulan. Kerusakan
basic protein (Glu627Lys) telah menghasilkan epitel saluran nafas akibat virus menurunkan
highly cleavable hemagglutinin glycoprotein resistensinya terhadap serangan bakteri
yang merupakan faktor virulensi yang dapat sekunder, terutama stafilokok, streptokok, dan
meningkatkan aktivitas replikasi virus H5N1 Haemophilus influenzae (Jawetz, dkk.2000).
REFERENSI