Anda di halaman 1dari 4

Nama: Radiatam mardiah

NIM : 019.06.0083

Kelas : A

INFLUENZA, SARS , FLU BURUNG

Dr. Kana Wulung Sp.P

Pendahuluan

Wabah penyakit flu burung (FB) yang melanda dunia, khususnya kawasanAsia, memang
sangat menjadi perhatian, baik masyarakat luas maupunbadankesehatandunia sepertiWHO.Avian
[nfluenza (AI) adalah penyakit menular yang dapat menginfeksi semua jenis unggas, manusia,
babi, kuda dan anjing, Ini disebabkan oleh virus Avian Influenza type A dari family
Orthomyxoviridae. Secara umum, beberapa virus AI dapat beradaptasi pada spesies unggas baru
dan menyebabkan outbreakbaik epidemik maupunendemic.1Penyakit inidikonfirmasikantelah
terjadi di Republik Korea, Vietnam, Jepang ,Thailand ,Kamboja ,Taiwan ,Laos, China,Indonesia
dan Pakistan. Sumbervirus diduga berasal dari migrasiburungdan transportasi unggas
yangterinfeksi.

Di Indonesia pada bulan Januari 2004 di laporkan adanya kasus kematian ayam ternak
yang luar biasa (terutama di Bali, Botabek, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Barat dan
Jawa Barat). Awalnya kematiantersebut disebabkan oleh karena virus new castle, namun
konfirmasi terakhir oleh Departemen Pertanian disebabkan oleh virus flu burung{Avian
influenza) (AI)2.Jumlahunggas yang matiakibatwabahpenyakitfluburungdi 10propinsi di
Indonesia sangat besar yaitu 3.842.275 ekor (4,77%)danyangpalingtinggijumlah kematiannya
adalahpropinsiJawaBarat(1.541.427ekor).2 Sementara penyebaran virus tersebut pada
manusiadilndonesiasejakbulanJuli2005 hingga 12 April 2006 telah ditemukan 479 kasus
kumulatif yang dicurigai sebagai flu burung pada manusia di Tangerang dan Banten2. Hal ini
didasarkan pada hasil pemeriksaan laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Depkes
Jakarta dan laboratorium rujukan WHO di Hongkong, dimana telah ditemukan 33 kasus
konfirmasi FB, 24 diantaranya meninggal dunia. 115 kasus masih dalam penyelidikan (36
diantaranya meninggal dunia), sementara yang telah dinyatakan bukan FB sebanyak330kasus.2

Isi

Virus influenza merupakan virus RNA termasuk dalam famili Orthomyxoviridae. Asam nukleat
virus ini beruntai tunggal, terdiri dari 8 segmen gen yang mengkode sekitar 11 jenis protein.
Virus influenza mempunyai selubung/simpai yang terdiri dari kompleks protein dan karbohidrat.
Virus ini mempunyai tonjolan (spikes) yang digunakan untuk menempel pada reseptor yang
spesifik pada sel-sel hospesnya pada saat menginfeksi sel. Terdapat 2 jenis spikes yaitu yang
mengandung hemaglutinin (HA) dan yang mengandung neuraminidase (NA), yang terletak

Penyakit fluburung(fb) atau avian influenza (ai) adalahpenyakitmenularakutpadaunggasdandapat


menular ke manusia (zoonosis), disebabkan oleh virus influenza tipe a, subtype H5N1 dengan
gejala/tanda pada manusia seperti demam, sesak nafas, batuk berlanjut menjadi pneumonia,
menyebabkan angka kematian yang tinggi serta berpotensi menimbulkan pandemic influenza.
Pengertian fb adalah sebuah penyakit menular akibat dari serangan virus yang terjadi pada
unggas dan mamalia. Pertama kali ditemukan kasus fb hanya terjadi di kalangan unggas, namun
setelah sekian lama diketahui bahwa virus fb dapat bermutasi dan menyerang manusia danjuga
hewan lainnyasepertibabi,kucing,anjing. eksotik, dan tidak mengenal rentang umur). Oleh
karenasifatnyayang ganas danmematikan,virus AI tidak hanya menyerang unggas, juga
menyerang ternaklainsepertibabidankucing,bahkanmanusia.

Epidemiologi Ancaman FB kini mewabah dan akhir-akhir ini melanda beberapa negara di Asia
termasuk Indonesia, bahkan telah menimbulkan kegelisahan masyakat karenapenyakit yang
berasal dari unggas inidapat menular pada manusia dan menyebabkan kematian. World Health
Organization (WHO) mengkhawatirkan virus FB akan menjadi ancaman serius di kawasan Asia
melebihi tsunami yang pernah terjadi pada akhir 2004 di Aceh, Thailand, Bangladesh, Sri
langka, dan India. Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun ikut memperingatkanbahwa flu
burung lebihberbahaya dari penyakit Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), karena virus
FB mampu menekan sitem imunitasmanusia.

Etiologi Penyebab FB adalah virus influenzatipeA, termasuk famili Orthomyxoviridae dan virus
ini dapat berubah-ubah bentuk {Drift, Shift) sehingga dapat menyebabkan epidemi dan pandemi.
Virus influenza tipe A terdiri dari Hemaglutinin (H) dan
Neuramidase(N),keduahurufinidigunakansebagai identifikasi kode subtipe FB yang
banyakjenisnya. Pada manusia hanya terdapat jenis H1N1, H2N2, H3N3, H5N1, H9N2, H1N2,
H7N7. Sedangkan pada binatangHl-H5danNl-N9.

CaraPenularan PenularanpenyakitFBdapatterjadimelalui kontak langsung dan kontak dengan


lingkungan. Kontaklangsungdapat terjadi antara sesamaunggas dan dari unggas ke manusia.
Kontak tidak langsung dengan unggas adalah kontak dengan lingkungan ataupun material yang
tercemar discharge unggas yangsakit/karierFB.PenularanFBsecaraaerogenic (melalui udara)
hingga sekarang belum pemah dilaporkan. Penularan antar manusia di Indonesia
hinggasekarangbelumadadilaporkan. Penularan juga dari burung liar yang berpindah-pindah,
virus H5N1 dapat ditularkan secara kontak langsung atau kontak dengan lingkungan yang
tercemar kotoran atau cairan ekskresi/sekresikeunggaspeliharaan(ayam,burung puyuh, dsb)
kemudian virus akan memperbanyak diri. Unggas peliharaanyang terjangkit virus H5N1 melalui
kotoran, cairan ekskresi/sekresi akan menular ke manusia. Setelah manusia terjangkit virus
subtipe baru dapat menular ke manusia lain, sehinggaterjadipenularandarimanusiakemanusia, hal
ini dapat menimbulkan pandemi, yang perlu menjadiperhatiandanpeningkatankewaspadaan.6

Gejala

Avian influenza memiliki gejala yang bervariasi. Pada kasus yang sangat ganas (akut)
ditandaidengankematiantinggitanpadisertaigejala

pengobatan dan pencegahan

Dewasa ini terdapat 4 jenis obat antiviral untuk pengobatan ataupun pencegahan terhadap
influenza, yaitu amantadine, rimantadine, zanamivir, dan oseltamivir (tamiflu). Mekanisme kerja
amantadine dan rimantadine adalah menghambat replikasi virus. Namun demikian kedua obat ini
sudah tidak mempan lagi untuk membunuh virus H5N1 yang saat ini beredar luas (Beigel JH,
et.al.2005). Sedangkan zanamivir dan oseltamivir merupakan inhibitor neuraminidase.
Sebagaimana kita ketahui bahwa neuraminidase ini diperlukan oleh virus H5N1 untuk lepas dari
sel hospes pada fase budding sehingga membentuk virion yang infektif. Bila neuraminidase ini
dihambat oleh oseltamivir atau zanamivir, maka replikasi virus tersebut dapat dihentikan. Namun
demikian belum ada uji klinik pada manusia yang secara resmi dilakukan untuk mengevaluasi
efektifitas dari zanamivir dan oseltamivir untuk pengobatan avian influenza A (H5N1) (Herman
RA & Strorck M. 2005). Secara in vitro memang telah diketahui bahwa virus H5N1 sensitif
terhadap oseltamivir dan zanamivir, oleh sebab itu dianjurkan bagi penderita yang diduga
terinfeksi virus H5N1 dapat diberikan obat oseltamivir atau zanamivir (Leneva IA,et.al.2000,
Govorkova EA.et.al. 2001). Namun belakangan ini telah ditemukan bahwa Virus H5N1 yang
diisolasi beberapa kasus penderita flu burung telah resisten terhadap oseltamivir (WHO,2005,
Gupta, R. K, et.al.2006).

Kesimpulan

Neuraminidase ini diperlukan oleh virus H5N1 untuk lepas dari sel hospes pada fase
budding sehingga membentuk virion yang infektif. Bila neuraminidase ini dihambat oleh
oseltamivir atau zanamivir, maka replikasi virus tersebut dapat dihentikan. Namun demikian
belum ada uji klinik pada manusia yang secara resmi dilakukan untuk mengevaluasi efektifitas
dari zanamivir dan oseltamivir untuk pengobatan avian influenza A (H5N1) (Herman RA &
Strorck M. 2005). Secara in vitro memang telah diketahui bahwa virus H5N1 sensitif terhadap
oseltamivir dan zanamivir, oleh sebab itu dianjurkan bagi penderita yang diduga terinfeksi virus
H5N1 dapat diberikan obat oseltamivir atau zanamivir (Leneva IA,et.al.2000, Govorkova
EA.et.al. 2001). Namun belakangan ini telah ditemukan bahwa Virus H5N1 yang diisolasi
beberapa kasus penderita flu burung telah resisten terhadap oseltamivir (WHO,2005, Gupta, R.
K, et.al.2006).

Anda mungkin juga menyukai