Anda di halaman 1dari 39

T U T O R I A L K L I N I K

MIOMA UTERI
Muhammad Ihsan
Widia Rahmadhani
Wisika Cakra Pradipta

P e m b i m b i n g : d r. A n d i S a t y a A d i S a p u t r a , S p . O G
LATAR BELAKANG
 Gangguan pada uterus dapat berupa perdarahan uterus abnormal ataupun adanya
lesi proliferatif pada daerah korpus
 Leiomioma (mioma uterus) : Tumor jinak berasal dari sel otot polos, jaringan
pengikat fibroid dan kolagen pada miometrium
 Rendah pada usia sebelum pubertas dan menopause
 30-40% wanita dengan mioma uteri >40 tahun
 Prevalensi meningkat pada: riwayat keluarga mioma uteri, kegemukan, nulipara
 Gejala yang dapat muncul berupa menoragi, dismenor, nyeri pinggang, gangguan
pada traktus urinarius.
LAPORAN KASUS
ANAMNESIS
Identitas
 Nama : Ny. S
 Usia : 54 tahun  Nama Suami : Tn. H
 Agama : Islam  Usia : 58 tahun
 Suku : Jawa  Agama : Islam
 Pendidikan : SD  Suku : Jawa
 Pekerjaan : Petani  Pendidikan : SD
 Alamat : Jl. Mangkupalas  Pekerjaan : Swasta
No. 45 RT. 11 Kelurahan Mesjid,  Alamat : Jl. Mangkupalas
Samarinda Seberang No. 45 RT. 11 Kelurahan Mesjid,
Samarinda Seberang
 Keluhan Utama: Nyeri perut bagian bawah

 Riwayat penyakit sekarang:


 Nyeri perut sudah sejak 1 bulan yang lalu hilang timbul.
 Nyeri tembus hingga ke pinggang (skala 3-4).
 Nyeri perut bagian bawah.
 Terdapat benjolan pada perut bagian bawah.
 Terdapat perdarahan pervaginam selama 6 hari.
 Terdapat keluhan pusing dan mual muncul bersamaan dengan nyeri
sehingga pasien tidak nafsu makan.
 BAB dan BAK pasien tidak terganggu.
 Pasien mengeluhkan berat badan menurun.
 Tidak terdapat riwayat benjolan pada leher, ketiak, dan lipat paha.
 Riwayat Penyakit Dahulu:
 Tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya
 Tidak ada riwayat infertilitas
 Ada riwayat hipertensi dan stroke
 Tidak ada DM, alergi ataupun asma
 Riwayat Penyakit Keluarga:
 Terdapat riwayat keluhan yang serupa dalam keluarga
 Terdapat riwayat keganasan dalam keluarga: Ca Rahim
 Tidak ada riwayat hipertensi, DM dan asma dalam keluarga.
 Riwayat pernikahan: Menikah 1 kali pada usia 19 tahun dengan
usia pernikahan 34 tahun.

 Riwayat kontrasepsi: Pasien pernah menggunakan kontrasepsi


suntik 3 bulan selama 1 tahun.

 Riwayat menstruasi: Menarche usia 12 tahun, dengan lama rata-


rata haid 7 hari dan banyaknya perdarahan 3 kali ganti pembalut
perhari.
 Riwayat Obstetrik
PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan umum : Baik
 Kesadaran/GCS : Komposmentis, E4M5V6
 Berat badan : 60 kg
 Tinggi badan: 165 cm
 Tanda vital
 Tekanan darah : 130/90 mmHg
 Frekuensi nadi : 90 kali/menit
 Frekuensi nafas : 20 kali/menit
 Suhu : 38,8 0C
 Kepala / leher : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pembesaran KGB
(-)
 Thorax
 Pulmo : Bentuk dan pergerakan dinding dada simetris, fremitus simetris,
sonor di kedua lapangan paru suara napas vesikular kedua
lapang paru, tidak ada rhonki dan wheezing.
 Cor : Suara S1S2 tunggal regular, tidak terdengar murmur ataupun gallop.
 Abd : Perut cembung, Tampak penonjolan massa pada regio suprapubik,
bising usus normal, teraba massa di regio suprapubik padat keras,
batas tegas dan nyeri tekan (+).
 Eks : Akral hangat, edema tidak ada, capillary refill time < 2 detik.
Status Ginekologis
 Inspeksi: vulva/vagina tenang, tidak ada tanda peradangan,
benjolan ataupun discharge
 Palpasi: Teraba massa regio suprapubik dengan konsistensi
padat keras, tepi rata, tidak mobile, ukuran uterus sekitar 2 jari
dibawah pusat disertai dengan nyeri tekan suprapubik
 Inspekulo: Portio tenang tidak ada tanda erosi atau
peradangan, OUE tertutup, tidak tampak perdarahan aktif.
 Vaginal toucher:
 Vagina : massa (-)
 Portio : konsistensi padat kenyal
 Cavum Douglas : menonjol (-), nyeri (-)
 Uterus : ukuran membesar, konsistensi keras, teraba massa
tepi rata, immobile.
 Adneksa dan parametrium D et S : teraba massa dan nyeri tekan sisi kanan.
 Pelepasan : lendir (+), darah (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan radiologi
 Foto Thoraks AP: Cor dan pulmo tidak tampak adanya
kelainan
 USG Ginekologi:

Tampak lesi kistik pada uterus dengan ukuran 8,22 cm


DIAGNOSIS
P3013 dengan Mioma uteri
TATALAKSANA
 Rencana Laparatomi (21/10/2019)
 Observasi KU, TTV
 Trf PRC 1 kolf
 PCT infus 1 gr IV extra
LAPORAN OPERASI
 Tanggal/Waktu Operasi : 21 Oktober 2019 / 11.15WITA
 Operator : dr. Sp.OG dan dr. Sp.B(K)BD
 Anastesi : dr. Sp. An.
 Jenis Operasi :
 Diagnosis Pre-Operatif : Mioma Uteri
 Diagnosis Post-Operatif : Mioma Uteri
LAPORAN OPERASI
Konsul bedah digestive untuk
 Prosedur Operasi: 
adhesiolisis
 Pasien dibaringkan terlentang di meja  Didapatkan ahesi grade IV massa
operasi. Dilakukan general anesthesy. uterus dengan ileum dan colon
 Dilakukan desinfeksi pada dinding  Adhesi tidak dapat dipisahkan secara
perut dan lapangan operasi tumpul
dipersempit dengan duk steril.
 Saran : stop op, pro MSCT Abdomen
 Dibuat insisi median inferior dengan kontras (IV), join operasi bila
 Setelah peritoneum dibuka tampak ada hasil MSCT abdomen
massa berasal dari uterus yang
mengadakan perlengketan hebat
dengan ileum dan colon
 Tidak dapat dilakukan pelepasan adhesi
FOLLOW UP PASIEN
FOLLOW UP PASIEN
FOLLOW UP PASIEN
FOLLOW UP PASIEN
FOLLOW UP PASIEN
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI

Mioma uteri (fibromioma/fibroid/meiomioma): neoplasma jinak pada


daerha rahim, yakni pada jaringan otot polos dan jaringan ikat di
sekitarnya.
EPIDEMIOLOGI
 20-25% usia reproduksi

 30-40% pada usia >40 tahun

 Wanita dengan menache lebih awal dan

nulipara: resiko tinggi mioma uteri


 Peningkatan jumlah paritas menurunkan

resiko mioma
KLASIFIKASI
 Klasifikasi mioma uteri berdasarkan lokasinya pada lapisan uteri:
 Mioma uteri subserosum
 Mioma uteri intramural
 Mioma uteri submukosum
 Mioma uteri intraligamenter
 Klasifikasi mioma uteri berdasarkan lokasinya:
 Servikal
 Istmikal
 Korporal
ETIOLOGI
 Estrogen: Teori cell nest atau teori genotiblast
 Progesteron
DIAGNOSIS
 Anamnesis
 Perdarahan abnormal
 Nyeri
 Tanda dan gejala penekanan: poliuri, retensio urin, hidroureter dan hidronefrosis
 Pemeriksaan Fisik
 VT: teraba massa
 Pemeriksaan Penunjang
 USG
 Histeroskopi
 MRI
PENATALAKSANAAN
Managemen ekspektatif Terapi medikamentosa
Terapi pembedahan Analog GnRH
Miomektomi Progesteron
Histerektomi Danazol
 Radikal Gestrinon
 Subtotal/supravaginal Tamoksifen
Goserelin
PEMBAHASAN
ANAMNESIS

TEORI KASUS

• Mioma didiagnosis pada 20-25% • Wanita usia 54 tahun


wanita usia reproduktif, dan 30-40%
wanita usia >40 tahun
• P3013
• Mioma lebih sering terjadi pada
nulipara dan infertil
• Usia menarke yang lebih awal • Usia menarke 12 tahun
memiliki resiko lebih tinggi terjadinya
mioma uteri
• Dismenore
• Dismenore
• Nyeri perut bagian bawah tembus
• Nyeri perut, nyeri pinggang dan nyeri
punggung
hingga ke punggung
PEMERIKSAAN FISIK

TEORI KASUS

Pemeriksaan bimanual akan Status Ginekologis


mengungkap tumor pada uterus,
Palpasi: Teraba massa regio
yang umumnya terletak di garis
suprapubik dengan konsistensi
tengah ataupun agak ke samping,
padat keras, tepi rata, tidak mobile,
seringkali teraba berbenjol-benjol.
ukuran uterus sekitar 2 jari dibawah
pusat disertai dengan nyeri tekan
suprapubik.
PEMERIKSAAN FISIK

TEORI KASUS

Pemeriksaan bimanual akan • Vaginal Toucher:

mengungkap tumor pada uterus, Vagina : massa (-)


Portio : konsistensi padat
yang umumnya terletak di garis kenyal
tengah ataupun agak ke samping, Cavum Douglas : menonjol (-), nyeri (-)
Uterus : teraba massa tepi rata,
seringkali teraba berbenjol-benjol.
konsistensi keras, immobile, ukuran
membesar.
Adneksa dan parametrium D et S :
teraba massa dan nyeri tekan sisi kiri
Pelepasan : lendir (+), darah (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

TEORI KASUS

• Laboratorium: Anemia merupakan • Laboratorium :


akibat paling sering dari mioma.
Hb : 9,6 g/dl
• Imaging:
Hct : 31,3 %
 USG
 Histeroskopi  Imaging:
 MRI  USG
PENATALAKSANAAN

TEORI KASUS

Operatif Operatif:
 Jika ukuran mioma sekitar
besar usia kehmailan >10-12 Histerektomi
minggu dan tumor
berkembang cepat
 Miomektomi, histerektomi
atau embolisasi arteri uterus
 Supravaginal Histerektomi
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai