Anda di halaman 1dari 13

DEPARTEMENTALISASI -

BOP
Kelompok 2
Tasya Aulia Rahman H (1810102003)
Melinda Anggraeni (1810102029)
Ferin Octafiani (1810102044)
Pengertian  Departementalisasi adalah pembagian pabrik ke
dalam bagian-bagian atau pusat biaya yg dibebani
BOP.
 Departementalisasi biaya overhead pabrik adalah
proses pengumpulan dan penentuan tarif biaya
overhead pabrik per departemen
 Departementalisasi BOP bermanfaat untuk
pengendalian biaya dan ketelitian penentuan harga
pokok produk
Departemen
Pada umumnya perusahaan manufaktur memiliki dua
jenis departemen:

Produksi
 Departemen Produksi
Departemen yang mengubah bentuk, sifat bahan baku

dan Jasa
atau merakit komponen-komponen menjadi finished
goods.
 Departemen Jasa
Departemen yang memberikan jasa pelayanan yang
berkontribusi tidak langsung terhadap produksi tetapi
tidak merubah bentuk, jenis, rakitan dari bahan baku.
Mendistribusikan • Metode Langsung

Biaya ke Yaitu mendistribusikan biaya departemen jasa hanya


Departemen Jasa ke departemen produksi saja. Metode ini
mengabaikan, dan tidak membebankan biaya apapun
ke jasa yang diberikan oleh suatu departemen jasa ke
departemen jasa lain.
• Metode Simultan (Aljabar) • Metode Bertahap
Disebut juga metode aljabar,
Yaitu mendistribusikan biaya dari departemen jasa
mempertimbangkan secara lengkap
hubungan timbal balik antar semua dalam suatu urutan langkah, yaitu dalam urutan yang
departemen jasa. disarankan oleh departemen. Sekali biaya telah
didistribusikan dari suttu departemen jasa, tidak ada
biaya dari departemen jasa lain yang dibebankan
kembali ke departemen tersebut dalam urutan tadi
Contoh Departemen BOP actual
sebelum alokasi
Departemen jasa

PT. Jamsoy adalah perusahaan yang


mengelola buah-buahan menjadi Departemen Departemen
minuman jus dalam kemasan dengan Inspeksi Personalia
rasa jeruk, mangga, jambu, sirsak,
Pengolahan Rp 74.342.860 40% 20%
apel, dsb. Proses produksi melalui
dua departemen produksi, yakni
Pengemasan Rp 65.867.525 40% 50%
departemen pengolahan dan
departemen pengemasan, serta dua
Inspeksi Rp 2.654.750 - 30%
departemen jasa, yakni departemen
inspeksi dan departemen personalia.
Personalia Rp 3.245.784 20% -
Berikut informasi terkait BOP actual
sebelum alokasi biaya dari
Total Rp 146.110.919 100% 100%
departemen jasa selama bulan Mei
Overhead
2019
Menghitung dengan Metode Langsung
Total Departemen Produksi Departemen Jasa
Departemen Departemen Departemen Departemen
Pengolahan Pengemasan Inspeksi Personalia
Overhead Pabrik Rp 146.110.919 Rp 74.342.860 Rp 65.867.525 Rp 2.654.750 Rp 3.245.784
sebelum distribusi
jasa

Departemen 1.327.375 1.327.375 (2.654.750)


Inspeksi

Departemen 927.366,9 2.318.417.15 (3.245.784)


Personalia

Total Overhead Rp 146.110.919 76.597.601,9 69.513.317,15


• Alokasi dep. inspeksi ke dep. pengolahan = Rp 2.654.750 x 40%ൗ80% = Rp 1.327.375
• Alokasi dep. Inspeksi ke dep. Pengemasan = Rp 2.654.750 x 40%ൗ80% = Rp 1.327.375
• Alokasi dep. Personalia ke dep. Pengolahan = Rp 3.245.784 x 20%ൗ70% = Rp 927.366,9
• Alokasi dep. Personalia ke dep. Pengemasan = Rp 3.245.784 x 50%ൗ70% = Rp 2.318.417.15
Menghitung dengan Metode Bertahap
Total Departemen Produksi Departemen Jasa
Departemen Departemen Departemen Departemen
Pengolahan Pengemasan Inspeksi Personalia
Overhead Pabrik Rp 146.110.919 Rp 74.342.860 Rp 65.867.525 Rp 2.654.750 Rp 3.245.784
sebelum distribusi
jasa
Departemen 1.061.900 1.061.900 (2.654.750) 530.950
Inspeksi
Departemen 649.156,8 1.622.892 (3.245.784)
Personalia
Total Overhead Rp 146.110.919 76.053.916,8 68.552.317 530.950
• Alokasi dep. Inspeksi ke dep. Pengolahan = Rp 2.654.750 x 40% = Rp 1.061.900
• Alokasi dep. Inspeksi ke dep. Pengemasan = Rp 2.654.750 x 40% = Rp 1.061.900
• Alokasi dep. Inspeksi ke dep. Personalia = Rp 2.654.750 x 20% = Rp 530.950

• Alokasi dep. Personalia ke dep. Pengolahan = Rp 3.245.784 x 20% = Rp 649.156,8


• Alokasi dep. Personalia ke dep. Pengemasan = Rp 3.245.784 x 50% = Rp 1.622.892
Jika menggunakan metode ini, tiap total biaya

Menghitung departemen jasa dinyatakan dalam persamaan :


Dep. Inspeksi Y = 2.654.750 + 0,30Z
dengan Dep. Personalia  Z = 3.245.784 + 0,20Y

Metode
Kemudian kita substitusikan:
Y = 2.654.750 + 0,30 (3.245.784 + 0,20Y)

Simultan Y = 2.654.750 + 973.735,2 + 0,60Y

(Aljabar)
Y – 0,60Y = 3.628.485,2
0,94Y = 3.628.485,2
Y= Rp 3.860.090,6

Z = 3.245.784 + 0,20 (3.860.090,2)


Z = 3.245.784 + 772.018,04
Z = Rp 4.017.802,04
Distribusi biaya departemen tersebut :

Total Departemen Produksi Departemen Jasa

Departemen Departemen Departemen Departemen


Pengolahan Pengemasan Inspeksi Personalia

Overhead Pabrik Rp 146.110.919 Rp 74.342.860 Rp 65.867.525 Rp 2.654.750 Rp 3.245.784


sebelum distribusi
jasa
Departemen 1.544.036,24 1.544.036,24 (3.860.090,6) 772.018,12
Inspeksi
Departemen 803.560,4 2.008.901,02 1.205.340,60 (4.017.802,04)
Personalia
Total Overhead Rp 146.110.919 76.690.456,64 69.420.462,3
• Alokasi dep. Inspeksi ke dep. Pengolahan = Rp 3.860.090,6 x 40% = Rp 1.544.036,24
• Alokasi dep. Inspeksi ke dep. Pengemasan = Rp 3.860.090,6 x 40% = Rp 1.544.036,24
• Alokasi dep. Inspeksi ke dep. Personalia = Rp 3.860.090,6 x 20% = Rp 772.018,12
• Alokasi dep. Personalia ke dep. Pengolahan = Rp 4.017.802,04 x 20% = Rp 803.560,4
• Alokasi dep. Personalia ke dep. Pengemasan = Rp 4.017.802,04 x 50% = Rp 2.008.901,02
• Alokasi dep. Personalia ke dep. Inspeksi = Rp 4.017.802,04 x 30% = Rp 1.205.340,60

Anda mungkin juga menyukai