Anda di halaman 1dari 12

SYOK

• Tujuan instruksional umum : • Tujuan khusus ;


Peserta mampu 1. Dapat menjelaskan definisi
mengidentifikasi dan dan mengenal apa yg
mendemonstrasikan usaha dimaksud syok
mempertahankan 2. Dapat mengenali dg cepat
kehidupan penderita syok tanda-tanda syok pd
tanpa menggunakan alat- penderita gawat darurat.
alat yg invasif 3. Mampu melakukan
tindakan stabilisasi dan
resusitasi secara non
invasif pd penderita syok
4. Dapat membedakan
sebab-sebab syok pada
penderita gawat darurat.
APA ITU SYOK???
Gangguan sirkulasi yang mengakibatkan
gangguan perfusi organ dan oksigenasi
jaringan.
Syok haemoragic pada trauma
A. Pendarahan kelas I : pendarahan ringan
Kehilangan volume darah sampai 15%, gejala klinis minimal,
bila tidak ada komplikasi akan terjadi takikardi minimal,
tidaka ada perubahan yg berarti pd TD, nadi dan pernafasan.
Penggantian cairan primer akan memperbaiki sirkulasi,
operasi mungkin diperlukan.
Kondisi penderita : sadar, TTV normal

Setiap penderita yg nadi cepat dan akral dingin


dianggap dalam syok I
B. Pendarahan kelas II : pendarahan sedang
Kehilangan volume darah 15% sampai 30%. Takikardi,
takipnea, penurunan TD. Terjadi perubahan sistem syaraf
sentral yg tidak jelas ( cemas, ketakutan atau sikap
permusuhan), produksi urine sedikit terpengaruh biasanya 20-
30 ml/jam untuk orang dewasa.
Kondisi penderita : kesadran ↓, RR ↑ ,Nadi ↑, TD ↓, urin <
Kadang-kadang memerlukan tranfusi darah, tetapi dapat
distabilkan dg cairan kristaloid .
C. Pendarahan kelas III : pendarahan berat
Kehilangan darah lebih dari 30% sampai 40%
volume darah. Penderita menunjukkan perfusi yg
tidak adekuat termasuk takikardi dan takipnea yg
jelas, perubahan penting dlm status mental serta
penurunan tekanan sistolik.
Kondisi penderita : kesadaran ↓, RR dan Nadi ↑
(120kali/menit), TD ↓, urin <.
Tindakan : tranfusi, cairan kristaloid dan operasi.
D. Pendarahan kelas IV : pendarahan sangat
berat
Kehilangan darah lebih dari 40% volume darah.
Sangat mengancam nyawa.
Kondisi penderita : kesadaran ↓, RR ↑, nadi ↑
(140kali/menit), TD ↓ ↓, urine -, keruh.
Tindakan : tranfusi cepat dan pembedahan.
PENGELOLAAN AWAL SYOK
A. Pemeriksaan fisik : airway, breathing, circulation,
disabillity, exposure, dilatasi gaster, kateter uretra.
B. Akses vaskuLar : sebaiknya memakai 2 kateter intra
vena yg besar (Min. no.16G). Tempat akses vena
:vena perifer, seksi vena dan vena central.
C. Pemberian cairan awal : cairan elektrolit yg isotonik
dipakai pd awal resusitasi. Cairan RL pilihan
pertama, cairan NaCL 0,9% pilihan kedua. Dosis pd
orang dewasa 1-2 liter, pada anak 20cc/kgBB, cairan
diberikan bolus secepatnya ( guyur, los klem).
Trauma suspension (harness hang
syndrome)
Yaitu :efek medis dari imobilisasi posisi tegak/lurus. → dapat menimbulkan
kematian.
Ex : tergantung di pabrik, teater atau olah raga yg menggunakan harness/
panjat tebing dll, pasien di atas strecher.
Faktor-faktor yg dpt meningkatkan resiko trauma suspensi :
• Tidak mampu menggerakkan kaki
• Hypotermi
• Nyeri
• Syok
• Cedera saat jatuh
• Kehilangan darah
• Penyakit kardiovaskular
• Kelelahan
• Penyakit pernafasan
• Dehidrasi
Tindakan :
Jangan dilepas tiba-tiba, bisa mati mendadak,
jangan tidur terlentang, miringkan , kaki
ditekuk
Syok non hemoragik

a. Syok kardiogenik
b. Tension pneumotoraks
c. Syok neurogenik
d. Syok septik
e. Syok anafilaktik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai