DOA BELAJAR
■ Mahasiswa FK UMM
■ Makan terburu-buru
■ Tidak bisa menelan
■ Leher terganjal
■ Minum
KATA SULIT & KLARIFIKASI ISTILAH
■ Esophagus
Esophagus merupakan saluran lunak yang berjalan dari faring hingga lambung, terletak di belakang
trachea (DiFiore, 2008).
■ Gaster
Gaster adalah organ pencernaan yang melebar, dan terletak di antara bagian akhir dari esofagus dan
awal dari usus halus (Kamus Dorland Edisi 23, 2012).
■ Cavum oris
Cavum oris atau oral cavity: rongga mulut, muara anterior saluran pencernaan, dibatasi oleh bibir
dan pipi di sebelah luar dan meluas ke orofaring; termasuk di dalam rongga ini adalah palatum,
mukosa oral, gigi, lidah, dan berbagai kelenjar (Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 29, 2015).
Batas-batas Cavitas oris adalah bibir (anterior), pipi (lateral), otot dasar mulut (bawah,
kaudal), dan Palatym (atas, kranial) (Atlas Anatomi Manusia Sobotta Edisi 23, 2010).
■ Peristaltik
Peristaltis adalah gerakan yang dilakukan oleh saluran pencernaan dan organ-organ tubuh
lain yang memiliki baik serat otot longitudinal maupun sirkular untuk mendorong isi di
dalamnya, terdiri atas gelombang kontraksi yang berjalan di sepanjang saluran dengan jarak
yang berbeda (Kamus Kedokteran Dorland Edisi 31, 2010)
Peristaltik merupakan sifat bawaan yang dimiliki oleh banyak saluran sinsitium otot polos;
perangsangan, pada titik manapun dalam usus dapat menyebabkan munculnya cincin
kontraksi dalam otot sirkular, dan cincin ini kemudian menjalar sepanjang saluran
usus. (Peristaltik juga terjadi di dalam duktus biliaris, duktus kelenjar, ureter, dann banyak
saluran otot polos lain dalam tubuh) (Guyton and Hall, 2014).
RUMUSAN MASALAH
1. Cavum Oris
2. Faring
3. Esophagus
Sumber: Atlas
Anatomi Manusia
Sobotta Jilid 23
Sumber: Atlas Anatomi
Manusia Sobotta Jilid
23
Bagian servikal:
(Chandramata, 2000)
Bagian torakal:
(Chandramata, 2000)
Bagian abdominal:
1. Setinggi vertebratorakalis X
sampai vertebra lumbalis III
(Chandramata, 2000).
3 daerah penyempitan esophagus :
4. Lapisan Mukosa
■ Epitel Complex squamous non-keratinized
■ Lamina propria
■ Muscularis mucosa
■ Nodulus limphoid
submukosa
Musc ext
adv
3. Bagaimana gerak peristaltik saat menelan?
■ Bagian Superior (1/3 atas esofagus ), sebagian besar otot penyusun esofagus pada
bagian ini adalah otot rangka (bekerja secara sadar/dapat dikendalikan)
■ Bagian Tengah (2/3 tengah esofagus), terdiri dari otot campuran dari otot rangka
dan otot halus.
■ Bagian Inferior (3/3 bawah esofagus), otot penyusunnya adalah otot halus yang
bekerja tanpa kita sadari (tidak dapat dikendalikan).
(Guyton & Hall Edisi 12, 2014).
Otot pada esophagus
■ Terdapat 2 jenis serabut otot, yaitu serabut otot longitudinal (memanjang) dan
serabut otot sirkuler (melingkar). Kombinasi dari kontraksi kedua jenis otot ini akan
menghasilkan gerakan peristaltik usus yang berfungsi untuk memecah makanan
serta membawanya ke organ pencernaan selanjutnya (Guyton and Hall Edisi 12,
2011).
4. Mengapa orang yang makan terburu-buru
mengalami kesulitan saat menelan?
■ Saat kita makan, terjadi proses penghancuran makanan saat makanan berada
di dalam mulut karena adanya gigi yang berfungsi untuk menghaluskan
makanan.
1. Tahap volunteer
Secara sadar, makanan siap ditelan dan
akan didorong ke arah posterior ke
dalam faring oleh tekanan lidah ke atas
dan ke belakang terhadap palatum.
Saat itulah proses menelan seluruhnya
akan berlangsung otomatis dan tidak
dapat dihentikan.
Sumber: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Guyton & Hall Edisi 12, 2014
2. Tahap faringeal
Saat bolus makanan telah memasuki posterior mulut dan faring, bolus mernagsang daerah
epitel reseptor menelan di sekeliling pintu faring. Kemudian, reseptor mengirim sinyal ke batang
otak untuk mencetuskan serangkaian kontraksi otot faringeal. Kontraksi tersebut merupakan gerak
peristaltik yang cepat (> 2 detik) dicetuskan oleh sistem saraf faring yang mendorong bolus
makanan ke dalam esophagus bagian atas.
Tahap faringeal merupakan suatu refleks yang diawali gerakan makanan secara volunteer
masuk ke bagian belakang mulut. Kemudian merangsang reseptor sensoris faringeal involunteer
untuk menimbulkan refleks menelan.
3. Tahap esophageal
Pada esophagus terdapat dua tipe gerakan peristaltik (primer dan sekunder). Peristaltik primer
hanya kelanjutan gelombang peristaltik dari tahapan faringeal. Gelombang peristaltik primer akan
mendorong semua makanan yang telah masuk ke esophagus ke lambung. Jika gagal mendorong,
maka peristaltik sekunder akan terjadi dari hasil peregangan esophagus oleh makanan yang
tertahan. Gelombang peristaltik sekunder sebagian dimulai oleh saraf intrinsik dalam sistem saraf
mienterikus dan sebagian oleh refleks-refleks yang dimulai pada faring yang dihantarkan ke atas
melalu serat aferen vagus medula dan kembali lagi ke esophagus melalui serat-serat saraf afferen
daglosofaringeal dan vagus.
AIR MEMBANTU
B MENYARANKAN BOLUS TURUN KE
GERAKAN PRISTALTIK
MINUM GASTER
TAMBAHAN
A
MERASA LEGA
LO
(LEARNING OBJECT)
ANATOMI
PENCERNAAN
MULUT
ESOFAGUS
LAMBUNG
HISTOLOGI
PENCERNAAN
1. Cavum Oris
a. BIBIR
■ Pars Cutanea (bagian kulit):
Terdapat epithel squamosa complex cornification, folikel rambut, kelenjar sudorifera, dan
kelenjar sebasea.
■ Pars Marginalis:
Epitel squamosa complex dengan sedikit kornifikasi, tidak memiliki folikel rambut, kelenjar
sudorifera, dan kelenjar sebasea.
■ Pars Rubra (zona vermilion):
Zona transisi kulit ke mukosa, epithel squamosa complex dengan sedikit kornifikasi, banyak
kapiler, tidak terdapat kelenjar.
■ Pars Mucosa:
Mukosa pipi, epithel squamosa complex non cornification, kelenjar labial di submucosa.
■ Di bagian tengah terdiri dari jaringan ikat tdk beraturan dan musculus orbicularis oris.
I. Papilla Filiformis
■ Tersebar di bagian anterior dorsum lidah
■ Papilla dengan jumlah terbanyak, berukuran kecil, dan berbentuk lancip
■ Epithel squamosa complex cornification
■ Tidak memiliki taste bud
III. Bagian oral dan nasal (epithel respirasi: pseudo stratified collumnar cilliated)
4. Lapisan Mukosa
■ Epitel Complex squamous non-keratinized
■ Lamina propria
■ Muscularis mucosa
■ Nodulus limphoid
submukosa
Musc ext
adv
3. Gaster
■ Mengasamkan dan mengubah bolus menjadi cairan kental (kimus).
■ Terbagi menjadi kardia, fundus dan pilorus.
■ Lipatan mukosa dan submukosa rugae
■ Produksi enzim dan hormon.
■ Epithel selapis silindris
■ Terapat foveola / gastric pits / (cekungan gaster), pilorus dalam, kardia dangkal.
(Sherwood, 2012)
2. Kimia : Dilakukan dengan bantuan liur (saliva)
Protein liur : amilase, mucus, dan lisozim
Fungsi :
a. Mencerna Karbohidrat melalui kerja amilase
b. Mempermudah proses menelan serta menghasilkan pelumasan oleh adanya mucus
c. Memiliki sifat antibakteri dengan lisozim
d. Liur kaya akan bikarbonat yang menetralkan asam
e. Membantu berbicara, mempermudah gerak bibir dan mulut
(Sherwood, 2012)
2. ESOFAGUS
(Sherwood Edisi 8, 2014)
2. ESOFAGUS
Fungsi :
1. Tempat lewat makanan dari mulut lambung -> peristaltik
2. Tidak ada sekresi enzim tidak ada pencernaan dan absorbsi
3. Ada sekresi mukus : - pelican
- proteksi mukosa
Penelanan (Deglutition / Swallowing)
1. Peristaltik Primer :
- lanjutan peristaltik dari faring
2. Peristaltik Sekunder :
- timbul bila peristaltik primer tidak sampai
lambung makanan meregang dinding
rangsangan Auerbach
Fungsi :
1. Gerak peristaltik
2. Gerak mencampur