Anda di halaman 1dari 33

PELATIHAN

PENGAMBILAN, PEMBUATAN
DAN PEWARNAAN SEDIAAN
DARAH FILARIA
Prosedur pengambilan darah (1)

1. Petugas pengambil darah dan pembuat sediaan


mengenakan sarung tangan sebelum melakukan
proses pengambilan darah
2. Pegang tangan kiri responden dengan posisi
telapak tangan menghadap ke atas. Pilih jari tengah
atau jari manis .
3. Bersihkan jari dengan kapas alkohol, tekan jari dan
tusuk bagian ujung jari agak di pinggir dengan
cepat menggunakan lancet
4.Tetes darah pertama yang keluar dibersihkan dengan
kapas kering
Contoh lancet yang digunakan

*
Prosedur pengambilan darah (2)
5. Tekan kembali ujung jari sampai darah keluar
dan ambil dengan tabung kapiler non-heparin
( strip warna biru ) yang sudah diberi tanda / kalibrasi
sebanyak 60 ul atau kira-kira 0,5 cm dibawah garis biru.
Pada waktu mengambil darah sebaiknya posisi
tabung kapiler horizontal agar gelembung udara tidak
masuk ke dalam tabung kapiler.
6. Tutup ujung kapiler dengan jari agar darah tidak
tumpah atau pegang dalam posisi horizontal
dan berikan kepada petugas pembuat sediaan darah .
Prosedur pengambilan darah (3)
7. Bersihkan sisa darah di ujung jari dengan kapas
dan minta responden memegang kapas tersebut
sampai darah berhenti mengalir.
8. Pembuat sedian darah meneteskan darah pada slide
yang diletakkan di atas pola pada tiga jalur (20 ul per jalur).
9. Ratakan darah dengan tutup lancet yang digunakan
untuk mengambil darah koresponden tersebut atau sudut
slide bersih sesuai dengan pola (gambar 1 ) Darah tidak
perlu diletakkan pada satu titik, sebaiknya disebar
sepanjang jalur
10. Simpan sediaan darah pada slide book yang diletakkan
pada tempat yang rata, tunggu kering sebelum disusun
dalam slide box
Gambar 1. Pola sediaan darah filaria

HRN/OY/001/A
Pola pembuatan slide
Pewarnaan Sediaan Darah (1)

* Sediaan darah diwarnai setelah


dikeringkan selama 24 – 48 jam (± 30 jam).

* Tiga tahap pewarnaan :


1. Dehemoglobinasi ( hemolisa)
2. Fiksasi dengan metanol ½ - 1 menit
3. Pewarnaan dengan giemsa 3 % selama
30 menit atau 2 % selama 50 menit
Pewarnaan Sediaan Darah (1)
1. Dehemoglobinasi ( hemolisa )

* Sediaan dihemolisa dengan merendam


dalam akuades (pakai merek Aqua atau
Ades).
* Susun sediaan di rak pewarnaan, rendam
dalam baskom yang berisi akuades sampai
sediaan darah bewarna putih susu (5-10 m)
* Angkat rak pewarnaan dari baskom ,tunggu
kering ( 30 menit ).
Hemolisa dalam Rak Pewarnaan
Slide Book
Pewarnaan Sediaan Darah (2)

2. Fiksasi

* Fiksasi dengan mencelupkan (2-3 detik )satu demi


satu sediaan dalam tabung 50 ml yang berisi
methanol.
* Susun kembali dalam rak pewarnaan, tunggu
kering ( 10 menit ).
Fiksasi dengan metanol
Pewarnaan Sediaan Darah (2)
3. Pewarnaan
* Warnai dengan giemsa 3 % selama 30 menit atau
gimsa 2% selama 50 menit.
(Giemsa 3 % = giemsa stock 30 ml dalam 1 L
akuades). Rendam sediaan yang telah disusun
pada rak, kedalam giemsa 3 % yang ada dalam
baskom (tray)
Perhatian : Harus selalu dipakai larutan
giemsa yg baru diencerkan
Pewarnaan dalam baki
Pewarnaan Sediaan Darah (3)

Setelah selesai pewarnaan (30 menit),


Angkat rak dan celupkan kedalam baskom
yang berisi air bersih, lalu keringkan selama
30 menit.
Hasil Pewarnaan
Pewarnaan Sediaan Darah (4)

* Susun sediaan darah yang sudah kering


tersebut kedalam kotak slide.
* Sebelum membawa atau mengirim kotak
slide yang berisi sediaan darah ,
pastikan slide tidak akan pecah dalam
perjalanan, dengan memberi lapisan
(sepon atau tissue, kertas koran) dalam
kotak slide agar slide tidak terguncang
Susun dalam slide box
Catatan:
Jika jumlah slide sedikit ( < 20 slide )
pewarnaan dilakukan sebagai berikut

Sediaan darah sdh kering  Dehaemoglobinasi


dengan akuades 3 – 5 menit  keringkan
20 menit  fiksasi dengan methanol 
tunggu kering  giemsa 3 % , 30 menit 
cuci dengan air mengalir  keringkan.
Susun slide ditempat yang datar, perhatikan
darah harus berada dibagian atas
Tuangkan larutan Giemsa (1-2 ml) sampai menutupi

seluruh permukaan sediaan. Jangan ada larutan


Giemsa yang tumpah karena letak sediaan yang
miring. Setelah 30 menit, guyur larutan giemsa
dengan air yang mengalir sampai semua endapan
elemen elemen Giemsa terbuang . Jangan
membuang larutan giemsa , kemudian baru
diguyur dengan air, karena sediaan akan kotor
Pewarnaan jika slide sedikit
Pengeringan
Diagnosa Laboratorium Filariasis

 Diagnosa laboratorium filariasis adalah


menemukan mikrofilaria dalam sediaan darah
(minimal 60 ul) yang diambil pada malam
hari (22.00-02.00)
 Sediaan darah filaria dinyatakan positif
jika terdapat mikrofilaria pada sediaan darah.
 Sediaan darah filaria dinyatakan negatif jika
tidak terdapat mikrofilaria pada
KESELURUHAN sediaan darah.
Pemeriksaan mikroskopis mikrofilaria
* Pemeriksaan mikrofilaria dapat dilakukan dengan baik
tergantung mikroskop, mutu sediaan, pewarnaan dan
SDM yang terlatih
* Cari mikrofilaria dengan objektif 10 x
* Perhatikan objek yang menyerupai cacing
* Mikrofilaria ditandai dengan
1. Terdapat inti badan yang jelas
2. Terdapat sarung (sheat) bewarna merah pada
B. malayi atau bening pada W. bancrofti dan B. timori.
Kalau kurang jelas ganti objektif dengan 40 X
* Jika tidak ada 2 tanda tersebut, maka itu mungkin larva
cacing lain atau sampah / kapas, BUKAN mikrofilaria
W. bancrofti B. malayi B. timori

Source: www.dpd.cdc.gov/dpdx
Bukan mikrofilaria
- Tidak ada selubung (sheath)
- Tidak ada inti badan
Identifikasi species mikrofilaria
Karakteristik W.Bancrofti B.malayi B.timori
Lengkungan Halus Kaku Kaku, patah
Badan
Rongga kepala 1 : 1 1:2 1:3
Warn sarung Pucat/bening Merah Pucat/bening
Susunan inti Teratur rapi Tdk Tdk teratur
badan teratur
Inti tambahan Tidak ada Ada 2 Ada 2
pada ekor
Mikrofilaria (Brugia malayi )

* Selubung (sheath)
merah
* Inti badan jelas
Brugia malayi (sarung terlepas)
Brugia timori

Rongga kepala : 1 : 3
Inti ekor
Wuchereria bancrofti

* Selubung (sheath)
bening
* Inti badan jelas
Rongga kepala : 1 : 1

Anda mungkin juga menyukai