Uji Silang
Mikroskopis Malaria
Pengertian
Kegiatan pemeriksaan ulang terhadap sediaan darah malaria
yang dilakukan oleh laboratorium rujukan uji silang jenjang
di atasnya untuk menilai ketepatan hasil pemeriksaan
mikroskopis malaria dan menilai kinerja laboratorium.
(3)
Keterangan
1. Sediaan darah uji silang dikirimkan oleh Laboratorium Pelayanan atau diambil oleh
Pengelola Program Malaria Dinkes Kabupaten/Kota.
2. Pengelola Program Malaria mengirimkan sediaan darah uji silang ke Laboratorium
Rujukan Tingkat Kabupaten/Kota.
3. Laboratorium Rujukan Tingkat Kabupaten/Kota melakukan analisis uji silang dan
mengirim umpan balik ke Laboratorium Pelayanan, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
4. Laporan Rekapitulasi Hasil Uji Silang Kabupaten/Kota disampaikan secara berjenjang
ke Laboratorium Rujukan Tingkat Provinsi, Laboratorium Rujukan Tingkat Nasional,
Dinas Kesehatan Provinsi dan Kementerian Kesehatan.
5. Bila terjadi ketidaksesuaian (discordance), Laboratorium Rujukan Tingkat
Kabupaten/Kota akan mengirimkan sediaan darah uji silang untuk dilakukan
pemeriksaan ulang oleh Laboratorium Rujukan Tingkat Provinsi; kemudian
Laboratorium Rujukan Tingkat Provinsi melaporkan hasilnya ke Laboratorium Rujukan
Tingkat Kabupaten/Kota.
Penetapan Tenaga Pelaksana Uji
Silang
1. Telah melaksanakan pemeriksaan mikroskopis malaria secara
rutin dengan akurasi spesies minimal 80% untuk
Kabupaten/Kota dan minimal 90% untuk provinsi, yang
dibuktikan dengan laporan pelaksanaan pemeriksaan.
2. Merupakan tenaga terlatih dan memiliki sertifikat lulus
pelatihan.
3. Memiliki tingkat kemampuan minimal :
a. Level 2 untuk tingkat Kabupaten/Kota
b. Level 1 untuk tingkat Provinsi dan Pusat
4. Memiliki komitmen untuk melaksanakan tugasnya minimal 3
tahun sejak pertama kali ditunjuk.
Indikator Keberhasilan Uji Silang
Mikroskopis Malaria di Kabupaten/Kota
1. Cakupan ≥ 90%
Jumlah laboratorium pelayanan yang mengikuti uji silang di
kabupaten/kota dibandingkan dengan jumlah seluruh
laboratorium pelayanan yang memeriksa mikroskopis malaria
di kabupaten/kota ≥ 90%
Indikator Keberhasilan Uji Silang
Mikroskopis Malaria di Kabupaten/Kota
∑ sediaan ∑ sediaan
∑ Sediaan positif negatif
Lab fasyankes
1 tahun yang lalu 1 tahun yang 1 tahun yang
lalu lalu
A 1.500 200 1.300
B 2.550 351 2.199
C 1.990 156 1.834
D 1.040 103 937
E 2.085 151 1.934
F 1.158 100 1.058
G 1.250 125 1.125
H 885 101 784
I 2.569 335 2.234
J 500 55 445
Langkah 2. Perhitungan SPR
Slide positivity rate (SPR): Perbandingan jumlah
slide positif dengan total slide selama satu tahun.
Angka yang didapat di tabel : 96 sediaan yang dikirim untuk uji silang selama satu tahun
adalah 96 SD 96/12 = 8 SD/bulan
Langkah 4. Menghitung Interval Pengambilan
Sediaan
Makroskopis
Tetes Tebal Tetes Tipis
Diameter ± 1cm 1 cm dari bagian ujung sediaan darah
tipis berbentuk lidah
Ketebalan: tulisan dapat dilihat di
atas kertas
Tidak terfiksasi
Kualitas Pembuatan Sediaan Darah
Kualitas Pembuatan Sediaan Darah
Mikroskopis
Tetes Tebal Tetes Tipis
Volume darah: 6 – 8 µl atau Volume darah :2 -4 µl
a. Pembacaan sediaan
Rekomendasi
◦ Tergantung analisa uji silang
◦ Perencanaan tindak lanjut/pembinaan bersama lab RUS
PERHATIAN!!!
Analisis hasil baca Lab fasyankes vs Lab Rujukan
Kab/Kota harus SEGERA diumpan-balikan kepada:
• Lab fasyankes: Untuk tindakan perbaikan
• Lab Kab/Kota: Perencanaan supervisi
• Dinas Kesehatan Provinsi: Perencanaan
supervisi/ pelatihan, dsb
Keterlambatan umpan balik tidak dapat
memperbaiki kinerja laboratorium
PERHATIAN!!!
Perlu koordinasi dan kesepakatan pelaksanaan uji silang:
• jadwal pengambilan/pengiriman sediaan
• pelaporan hasil baca Laboratorium Rujukan Kab/Kota
• distribusi umpan balik
Bila ada Laboratorium Malaria Fasyankes yang tidak ikut
uji silang harus diketahui & dilaporkan alasan:
• tidak ada suspek malaria
• petugas lab cuti, naik haji, sekolah, mutasi, dsb.
DATA TAHUN 2018
Fasyankes Jumlah Sediaan Jumlah Sediaan Jumlah Sediaan
Positif Negatif bulan Januari tahun
2019
A 1208 11865 411