QC KIMIA
Disusun Oleh :
Dosen Pengampu :
1. Sudarwin
2.1
Mean
Mean adalah teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata dari
kelompok tersebut. Rata-Rata (mean) ini didapat dengan menjumlahkan data seluruh
individu dalam kelompok itu, kemudian dibagi dengan jumlah individu yang ada pada
kelompok tersebut.
Standar Deviasi
Standar deviasi disebut juga simpangan baku. Seperti halnya varians, standar deviasi
juga merupakan suatu ukuran dispersi atau variasi. Standar deviasi merupakan ukuran
dispersi yang paling banyak dipakai. Hal ini mungkin karena standar deviasi mempunyai
satuan ukuran yang sama dengan satuan ukuran data asalnya. Misalnya, bila satuan data
asalnya adalah cm, maka satuan stdar deviasinya juga cm. Sebaliknya, varians memiliki
satuan kuadrat dari data asalnya (misalnya cm2). Simbol standar deviasi untuk populasi
adalah σ dan untuk sampel adalah Standar deviasi adalah ukuran penyebaran yang paling
banyak digunakan. Semua gugus data dipertimbangkan sehingga lebih stabil
dibandingkan dengan ukuran lainnya. Namun, apabila dalam gugus data tersebut terdapat
nilai ekstrem, standar deviasi menjadi tidak sensitif lagi, samahalnya seperti mean.
Keterangan:
σ2 = variansatauragamuntukpopulasi
S2 = variansatauragamuntuksampel
fi = Frekuensi
xi = Titiktengah
x¯ = Rata-rata (mean) sampeldan μ = rata-rata populasi
n = Jumlah data
Pengertian %Recovery
Seringkali pengujian analit dalam suatu sampel tidak langsung diukur dengan peralatan
instrumentasi namun dilakukan preparasi yang meliputi antara lain pelarutan, distilasi,
destruksi atau ekstraksi. Agar hasil pengujian mempunyai akurasi tinggi maka efisiensi
pelarutan, distilasi, destruksi atau ekstrasi terhadap analit tersebut harus memiliki
efisiensi 100%. Dengan efisiensi 100% maka dapat dipastikan bahwa tidak ada
penambahan analit karena kontaminasi atau hilangnya analit karena penguapan, adsorpsi
atau absopsi selama proses preparasi sampel.
Untuk mengecek efisiensi proses pretreatment dan preparasi tersebut maka dilakukan uji
perolehan kembali (recovey test, %R) yang dirumuskan sebagai berikut:
Untuk memberikan pengaruh yang nyata terhadap evaluasi akurasi melalui uji perolehan
kembali maka konsentrasi akhir sampel setelah ditambahkan analit dari larutan standar
(spike) berkisar antara 2 – 5 dari kali konsentrasi sampel sebelum ditambahkan analit.
Namun demikian, perlu dipertimbangkan bahwa nilai konsentrasi sampel yang telah
ditambahkan analit tidak boleh melebihi batas rentang kerja tertinggi pada ruang lingkup
metode pengujian yang digunakan. Dengan kata lain, konsentrasi sampel yang telah
ditambahkan analit harus masuk dalam regresi linear kurva kalibrasi yang digunakan.
Sedangkan analit yang ditambahkan ke sampel harus memiliki sifat-sifat, antara lain:
1) larutan standar yang ditambahakan ke sampel (spike) memiliki kemurnian tinggi;
2) memiliki matrik hampir sama dengan sampel; dan
3) memilki kelarutan hampir sama dengan sampel.
BAB III
PEMBAHASAN
3.3 Penetapan Kadar Nitrat
Alat :
a. Buret
b. statif
c. Labu ukur
d. Kuvet
e. Spektrofotometer
f. Pipet tetes
g. Gelas ukur
Bahan :
a. Reagen Griss
b. Baku nitrit
c. Sampel
Cara Kerja:
1. Pembuatan baku NO2
a. Baku seri nitrit 10 ppm dimasukkan ke dalam buret, kemudian keluarkan baku seri
ke dalam labu ukur 50 mL dengan volume sesuai tabel di bawah ini.
Konsentrasi Volume
0,1 0,5
0,2 1,0
0,4 2,0
0,6 3,0
0,8 4,0
Hasil
Spike 1 0,619
Spike 2 0,623
Spike 3 0,625
Spike 4 0,633
Spike 5 0,635
Blangko 0,000
Spike 6 0,639
Spike 7 0,643
Sampel 1 0,418
Sampel 2 0,420
Kurva kalibrasi NO2
0.635 y = 0,0274x
0.63 R² = 0,9980
0.625
0.62
0.615
1.02 1.04 1.06 1.08 1.1
Konsentrasi µg NO2
𝑨𝒃𝒔−𝒊𝒏𝒕𝒆𝒓𝒄𝒆𝒑𝒕
Sampel = 𝐬𝐥𝐨𝐩𝐞
𝟎,𝟒𝟏𝟗−𝟎,𝟎𝟖𝟑𝟏
= 𝟎,𝟓𝟏𝟕𝟎
= 0,6497
𝑬−𝑭
A. %R = 𝐱 𝟏𝟎𝟎 %
𝑮
𝟎,𝟔𝟏𝟗−𝟎,𝟔𝟒𝟗𝟕
%R1 = 𝐱 𝟏𝟎𝟎 %
𝟎,𝟓𝟏𝟕𝟎
= 96 %
𝟎,𝟔𝟐𝟑−𝟎,𝟔𝟒𝟗𝟕
%R2 = 𝐱 𝟏𝟎𝟎 %
𝟎,𝟓𝟏𝟕𝟎
= 98,6%
𝟎,𝟔𝟐𝟓−𝟎,𝟔𝟒𝟗𝟕
%R3= 𝐱 𝟏𝟎𝟎 %
𝟎,𝟓𝟏𝟕𝟎
= 99,6 %
𝟎,𝟔𝟑𝟑−𝟎,𝟔𝟒𝟗𝟕
%R4 = 𝐱 𝟏𝟎𝟎 %
𝟎,𝟓𝟏𝟕𝟎
= 103,5 %
𝟎,𝟔𝟑𝟓−𝟎,𝟔𝟒𝟗𝟕
%R5 = 𝐱 𝟏𝟎𝟎 %
𝟎,𝟓𝟏𝟕𝟎
= 104,5%
𝟎,𝟔𝟑𝟗−𝟎,𝟔𝟒𝟗𝟕
%R6 = 𝐱 𝟏𝟎𝟎 %
𝟎,𝟓𝟏𝟕𝟎
= 106,4%
𝟎,𝟔𝟒𝟑−𝟎,𝟔𝟒𝟗𝟕
%R7 = 𝐱 𝟏𝟎𝟎 %
𝟎,𝟓𝟏𝟕𝟎
=108,3 %
X Rata-rata
102,4
SD SD
4,5
X+3SD UCL 115,8
X+2SD UWL 111,3
X-3SD LCL 89,0
X-2SD LWL
93,5
KriteriaKeberterimaan %Rec (80 -120) %
X+3SD = 102,4 + 3(4,5)
= 115,8
= 111,3
= 89,0
= 93,5
% Rec
No. UCL UWL LCL LWL % Rec
rata2
1 102,4 115,8 111,3 89,0 93,5 105,2
2 102,4 115,8 111,3 89,0 93,5 102,7
3 102,4 115,8 111,3 89,0 93,5 100,3
4 102,4 115,8 111,3 89,0 93,5 95,3
5 102,4 115,8 111,3 89,0 93,5 99,6
6 102,4 115,8 111,3 89,0 93,5 101,3
7 102,4 115,8 111,3 89,0 93,5 98,6
8 102,4 115,8 111,3 89,0 93,5 96,2
9 102,4 115,8 111,3 89,0 93,5 94,5
10 102,4 115,8 111,3 89,0 93,5 97,8
11 102,4 115,8 111,3 89,0 93,5 94,4
12 102,4 115,8 111,3 89,0 93,5 103,1
13 102,4 115,8 111,3 89,0 93,5 100,8
14 102,4 115,8 111,3 89,0 93,5 114,2
15 102,4 115,8 111,3 89,0 93,5 96,8
16 102,4 115,8 111,3 89,0 93,5 108,8
17 102,4 115,8 111,3 89,0 93,5 99,8
18 102,4 115,8 111,3 89,0 93,5 100,8
19 102,4 115,8 111,3 89,0 93,5 94,2
20 102,4 115,8 111,3 89,0 93,5 102,3
115.0
110.0
% Rec rata2
105.0
% Recovery
UCL
100.0
UWL
95.0
LCL
90.0 LWL
85.0 % Rec
80.0
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 43 46 49 52 55 58 61 64 67 70 73 76 79 82 85 88
Data Ke-