Anda di halaman 1dari 20

PENALARAN

 Pengertian
 Unsur-unsur Penalaran
 Proses Penalaran
 Salah Nalar
Unsur-unsur Penalaran
 Fakta
 jumlahnya tak terbatas
 perlu diklasifikasi
 Proposisi
Proposisi merupakan pernyataan yang dapat
dibuktikan kebenaran maupun kesalahannya
Contoh Proposisi

Sebagian besar mahasiswa Semester I


STIKES berasal dari Bali.
Semua mahasiswa yang diterima di STIKES
merupakan kelulusan pilihan 1.
Di rumah sakit Sanglah sudah tidak ada algi
pasien yang diduga penderita penyakit flu
burung.
Contoh pernyataan yang bukan proposisi

 Penyakit I Pondal konon karena akibat


serangan leak.
 Menurut cerita di ruangan itu terdapat banyak
roh alus.

 Dia lulus ujian karena waktu dia berdoa untuk


kelulusannya, doanya mendapat sahutan
yang nyaring dari seekor cecak.
PROSES PENALARAN
 Penalaran Induktif
 Penalaran yang pengambilan kesimpulan
atau keputusan prinsipnya berdasarkan hal-
hal yang bersifat khusus.

 Penalaran Deduktif
 Penalaran yang pengambilan kesimpulannya
bertolak dari hal-hal yang bersifat umum
menuju hal-hal yang bersifat khusus.
Penalaran Induktif
 Generalisasi
 Analogi
 Hubungan Kausal
Generalisasi
 Pengertian
 Suatu proses berpikir yang bertolak dari sejumlah
fenomena individual untuk menarik suatu kesimpulan
yang bersifat umum.
 Syarat-syarat:
 Gejala khusus yang diamati hendaknya memadai
berdasarkan keheterogenan dan kehomoginan
gejala.
 Gejala yang diamati cukup mewakili populasi.
 Kekecualian yang terlalu banyak harus dihindari.
 Generalisasi tidak terlalu luas.
Analogi
 Pengertian
 Proses penalaran yang menarik kesimpulan
berdasarkan gejal;a khusus lainnya yang
memiliki kesamaan esensial.
 Contoh
 Indah adalah seorang mahasiswa STIKES.
Ketika ayahnya mengikuti seminar di Uud dia
minta dibelikan beberapa literatur
keperawatan pada bursa PSIK Unud.
Hubungan Kausal
 Hubungan sebab-akibat umumnya dapat
berlangsung dalam tiga tipe:
 Sebab – akibat
 Akibat – sebab
 Akibat - akibat
Penalaran Deduktif

 Silogisme
 Silogisme kategorik
 Silogisme hipotetik
 Silogosme alternatif

 Entimem
Silogisme
 Proses penalaran yang berusaha
menghubungkan dua proposisi yang
berlainan atau premis untuk mencapai
kesimpulan atau konklusi.

 Premis terdiri atas premis mayor, yakni


proposisi yang dianggap benar untuk semua
anggota kelas tertentu dan premis minor,
yakni proposisi yang mengidentifikasikan
pada fenomena khusus sebagai anggota dari
kelas tersebut.
Silogisme kategorik

Premis Mayor: Semua manusia akan mati.

Premis Minor : Limbat adalah seorang manusia.

Konklusi : Limbat pasti akan mati juga


Silogisme hipotetik

 P My : Semua mahasiswa,
 jika memperoleh IPK 3 ke atas,
 akan mendapat beasiswa.
 P Mn: Sathya IP-nya di atas 3.
 Kl : Sathya akan mendapat beasiswa.
Silogisme alternatif.

 P My: Pasien itu dirujuk ke RSUP Sanglah


atau RSUD Wangaya.
 P Mn: Pasien itu dibawa ke RSUD Wangaya.
 Kl : Pasien itu pasti tidak dibawa ke RSUP
Sanglah.
Entimem
 Entimem adalah silogisme yang telah dihilangkan
salah satu proposisinya, namun proposisi yang
dihilangkan tersebut tetap dianggap ada dan
diketahui oleh orang lain.
 Contoh
 Silogisme
 Pmy : Semua dokter tahu berbagai penyakit.
 PMn : Indra adalah seorang dokter.
 Kl : Indra pasti tahu berbagai penyakit.
 Entimem :Sebagai seorang dokter Indra pasti
tahu berbagai penyakit.
Salah Nalar
1) Generalisasi atau Perampatan terlalu luas.
Contoh
Semua orang Bali pintar menari.
2) Analogi yang digunakan bukan ciri esensial
Contoh
Karena ingin menjadi bintang sinetron Irma rajin
menggunakan bedak Pond’s.
Salah Nalar (lanjutan)
3) Kesalahan yang bersumber dari penarikan
hubungan sebab akibat, misalnya penyimpulan
berdasarkan tahyul atau penalaran pada iklan.
Contoh
Seorang anak mendapat juara karena
mengonsumsi produk susu tertentu.
Ketika panas terik Nia dan teman-temannya
cukup lama berteduh di bawah pohon beringin.
Sesampai di rumah badannya terasa lemas.
Ibunya menyimpulkan bahwa Nia lemes karena
gangguan roh yang menghuni pohon beringin.
Salah Nalar (lanjutan)
4) Kesalahan berpikir deduktif karena premis mayor
yang partikular.
Contoh
PMy: Banyak penderita diabetes sembuh karena
berdiet gula.
PMn: Emilia adalah penderita diabetes yang selalu
berdiet gula.
Kl : Emilia pasti akan sembuh.
Salah Nalar (lanjutan)
 5) Kesalahan akibat penarikan kesimpulan
dari dua premis negatif.
Contoh
PMy: Tidak ada binatang berkaki dua yang
menyusui.
PMn: Babi bukan binatang berkaki dua.
Kl : Babi tidak menyusui.
Salah Nalar (lanjutan)
6) Kesalahan karena term tengah tidak
merupakan bagian dari term mayor.
Contoh
PMy: Semua pasien yang dirawat di ruang VIP A
mendapat fasilitas AC
PMn: Wayan adalah pasien di ruang VIP
Kl : Wayan tidak mendapat fasilitas AC

Anda mungkin juga menyukai