Anda di halaman 1dari 14

IAIN METRO

Mata Kuliah Manajemen Keuangan


Dan Pasar Modal Syariah

Dosen Pengampu : 1. Dr. Suhairi, S.Ag. MH


2. Dr. Putri Swastika, M.IF
KELOMPOK 1
Manajemen Resiko
dan Hedging
Disusun Oleh :
1. Abdul Qodir (18004812)
2. Ardhiansyah Firdaus (18004816)
3. Dwi Santoso (18004818)

Referensi :
Krichene Chapter 8
Sub Bahasan :
1. Menjelaskan prinsip resiko
keuangan

2. Menjelaskan jenis-jenis resiko


Pengertian Manajemen Resiko
Pengertian Manajemen Risiko
Menurut Smith (1990) adalah proses
identifikasi, pengukuran, dan kontrol
keuangan dari sebuah risiko yang
mengancam aset dan penghasilan
dari sebuah perusahaan atau proyek
yang dapat menimbulkan kerusakan
atau kerugian pada perusahaan
tersebut.
Strategi yang dapat diambil antara lain adalah
memindahkan risiko kepada pihak lain,
menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko,
dan menampung sebagian atau semua
konsekuensi risiko tertentu.
Manajemen risiko tradisional terfokus pada
risiko risiko yang timbul oleh penyebab fisik
atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran,
kematian, serta tuntutan hukum.
Manajemen risiko keuangan, di sisi lain
, terfokus pada risiko yang dapat
dikelola dengan menggunakan
instrumen-instrumen keuangan.
Sasaran dari pelaksanaan manajemen
risiko adalah untuk mengurangi risiko
yang berbeda-beda yang berkaitan
dengan bidang yang telah dipilih pada
tingkat yang dapat diterima oleh
masyarakat. Hal ini dapat berupa
berbagai jenis ancaman yang
disebabkan oleh lingkungan, teknologi,
manusia, organisasi dan politik.
Skema manajemen Resiko
PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN RESIKO

1. Transparansi
Prinsip ini mensyaratkan agar seluruh potensi risiko
yang ada pada suatu aktivitas, khususnya transaksi,
dibeberkan secara terbuka.

2. Pengukuran yang Akurat


Prinsip ini mewakili sisi sains dari konsep
Manajemen Risiko, dan mensyaratkan investasi
berkesinambungan untuk berbagai teknik dan
alat yang akan digunakan sebagai syarat dari
Proses Manajemen Risiko yang kuat.
3. Informasi Berkualitas yang Tepat Waktu
Prinsip ini akan turut menentukan akurasi
pengukuran dan kualitas keputusan yang
diambil. Sebaliknya tidak terpenuhinya prinsip
ini bisa membawa manajemen pada suatu
keputusan yang berisiko fatal.

4. Diversifikasi
Sistem Manajemen Risiko yang baik
menempatkan konsep diversifikasi sebagai
sesuatu yang penting untuk dicermati.
5. Independensi
Berdasarkan prinsip independensi, keberadaan
suatu kelompok Manajemen Risiko yang independen
makin dianggap sebagai suatu keharusan.
6. Pola Keputusan yang Disiplin
Porsi sains dalam konsep Manajemen Risiko
memang telah memberikan banyak kontribusi bagi
kemampuan Manajemen Risiko dalam melakukan
pengukuran risiko
7. Kebijakan
Prinsip ini mensyaratkan bahwa tujuan dan strategi
Manajemen Risiko suatu perusahaan harus
dirumuskan dalam sebuah Policy, Manual &
Procedure yang jelas.
Gambaran Manajemen Resiko
Menurut Jorion (1997) ada tiga jenis risiko
dalam suatu perusahaan, yaitu:
1. Risiko Bisnis (Business Risk)
Pengertian resiko bisnis adalah risiko yang dihadapi
perusahaan terhadap kualitas dan keunggulan produk mereka
yang beredar di pasar. Munculnya inovasi di bidang teknologi,
desain produk, dan pemasaran, mengakibatkan adanya
ketidakpastian pada berbagai aktivitas bisnis.
2. Risiko Strategi (Strategic Risk)
Pengertian resiko strategi merupakan risiko yang dihadapi
perusahaan akibat dari adanya perubahan fundamental pada
lingkungan ekonomi atau politi. Risiko ini sulit untuk diprediksi
karena sangat berkaitan dengan berbagai hal makro di luar
perusahaan. Contohnya kebijakan ekonomi negara, kebijakan
politik, dan lain-lain.
3. Risiko Keuangan (Financial Risk)
Pengertian resiko keuangan adalah risiko yang muncul karena
adanya pergerakan pasar finansial yang tidak bisa diprediksi.
Risiko ini berhubungan dengan kerugian yang mungkin dialami
pasar finansial, misalnya kegagalan “defaults” dalam obligasi
finansial, kerugian karena pergerakan tingkat suku bunga.
Jenis risiko dapat diklasifikasian berdasarkan konsekuensi yang
diakibatkan. jenis risiko berdasarkan konsekuensi diakibatkannya:

Risiko yang tidak bisa diterima (Unacceptable


Risk), yaitu risiko yang harus dihilangkan atau bila
memungkinakan ditransfer pada pihak lain karena
tidak dapat diterima.
Risiko yang tak diinginkan (Undesirable Risk),
yaitu jenis risiko yang membutuhkan penanganan/
mitigasi risiko sampai pada level yang dapat
diterima.
Risiko yang dapat diterima (Acceptable Risk),
yaitu risiko yang dapat diterima karena dampaknya
masih dalam batas yang dapat diterima.
Risiko yang dapat diabaikan (Negligible Risk),
yaitu risiko yang dampaknya sangat kecil sehingga
dapat diabaikan.
Thank You

For your Attention and


participating

Good Luck And See You

Anda mungkin juga menyukai