Anda di halaman 1dari 27

REFLEKSI KASUS

DM Tipe II

Pembimbing :
dr. Diah Mutiarasari,MPH
dr. Benny Siyulan, M.Kes
Pendahuluan

Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik


dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi
insulin, kerja insulin atau kedua-duanya.
Pendahuluan

Prevalensi DM dari tahun ke tahun semakin meningkat terutama pada kelompok yang
berisiko tinggi untuk mengalami penyakit DM diantaranya yaitu kelompok usia
dewasa tua (>40 tahun), kegemukan, tekanan darah tinggi, riwayat keluarga DM, dan
dislipidemia.

Prevalensi kejadian kasus Diabetes Mellitus (DM) meningkat pada tahun 2015
dibandingkan pada tahun 2014 yaitu 16.330 kasus pada tahun 2014 meningkat
menjadi 16.456 kasus. Hal ini disebabkan oleh kasusu lama yaitu 9.660 tahun 2014
menjadi 10.851 tahun 2015.
Tujuan
1. Sebagai syarat penyelesaian tugas akhir dan ujian dibagian
Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Universitas Tadulako

2. Sebagai gambaran untuk mengetahui beberapa faktor resiko


penyakit Diabetes Mellitus di lingkungan wilayah kerja
Puskesmas Talise.
Identifikasi Masalah
Besar Kegawatdarur Kemungkinan
No Masalah Nilai
masalah atan diatasi
1 ISPA 4 4 4 16

2 Hipertensi 4 4 2 10

Diabetes
3 3 2 4 9
Mellitus
KRITERIA A : Besar masalah, dapat dilihat dari besarnya
insidensi atau prevalensi. Skor 1-10

Besar masalah Nilai


Masalah kesehatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

X(ISPA) V 9

Y (Hipertensi) V 8

Z (Diabetes Mellitus) V 6
KRITERIA B : Kegawatan masalah (SKOR 1-5)
Biaya yang
Masalah kesehatan Keganasan Tingkat urgency Niilai
dikeluarkan

X (ISPA) 2 4 4 10

Y (Hipertensi) 2 4 4 10

Z (Diabetes
1 2 4 7
Mellitus)

KRITERIA C :kemudahan dalam penanggulangan

Sangat sulit Z X Y sangat mudah


1 2 3 4 5
KRITERIA D : PEARL factor

Masalah Hasil
P E A R L
kesehatan perkalian
X 1 1 1 1 1 1
Y 1 1 1 1 1 1
Z 1 1 1 1 1 1

PENETAPAN NILAI

• Usia Tua
NPD : (A+B) C = (9+10) 3= 19x3 = 57
NPT : (A+B) CxD = (9+10) 3x1 = 19x3 = 57
• Aktivitas Fisik Berat
NPD : (A+B) C = (8+10) 2 = 18 x 2 = 36
NPT : (A+B) CxD = (8+10) 2x1 = 18 x2 =36
• Asupan Nutrisi Yang Buruk
NPD : (A+B) C = (6+7) 4 = 13x4 = 52
NPT : (A+B) CxD = (6+7) 4x1 = 13x4 =52
KESIMPULAN

Masalah kesehatan A B C NPD D (PEARL) NPT Prioritas

ISPA 9 10 3 57 1 57 1
Hipertensi 8 10 2 36 1 36 2
Diabetes Mellitus 6 7 4 52 1 52 3
Laporan Kasus

A. IDENTITAS
Nama : Ny. J
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 48 tahun
Agama : Islam
Tanggal Pemeriksaan : 12 April
2019
Laporan Kasus
Riwayat penyakit sekarang :

Pasien Ny. J Berusia 48 tahun mengeluhkan lemas. Keluhan tersebut


mulanya dirasakan sejak 3 hari yang lalu. Selain itu pasien juga mengeluh
mual, keram pada kedua tangan, pusing dan susah tidur. Pasien
sebelumnya sudah mengetahui bahwa ia di diagnosis dengan diabetes
mellitus sejak 2 tahun yang lalu. Pasien juga mengatakan awal mulanya ia
merasa lemas dan tidak memiliki kekuatan untuk melakukan aktivitas,
sering merasa lapar walaupun sudah makan, sering buang air kecil pada
malam hari, banyak minum tapi sering merasa haus, dia juga mengatakan
bahwa berat badannya turun dengan cepat.
Laporan Kasus
Riwayat penyakit sebelumnya :
Hipertensi (-), Penyakit jantung (-), Penyakit lainnya (-), belum pernah
berobat sebelumnya.

Riwayat sosial-ekonomi:
Pasien berasal dari keluarga ekonomi menengah.
Laporan Kasus
Riwayat Penyakit Keluarga

DM
Pasien Suami Ibu px
Bukan
DM

Anak 1 Anak 2
Laporan Kasus

Anamnesis makanan:
Pasien makan teratur 3 kali dalam sehari, namun pasien kadang
terbangun di malam hari untuk makan. Pasien makan di rumah dengan
masakan di rumah yaitu nasi atau ubi, sayur-mayur, lauk-pauk berupa
tahu, tempe, ikan dan terkadang telur. Pasien mengaku tidak dapat
mengontrol pola makannya karena selalu adanya keinginan untuk
makan sesuai dengan kemauan pasien. Dan pasien juga menyukai
makan-makanan yang manis dan minum-minuman yang manis.
Laporan Kasus

PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Vital:
Keadaan umum :Sakit sedang
Tekanan darah : 120/90 mmHg
Kesadaran : Komposmentis
Denyut Nadi : 84 kali/menit
Berat badan : 60 kg
Respirasi : 22 kali/menit
Panjang badan : 160 cm
Suhu : 36,7°C
IMT : 23.43 kg/m2 (gizi baik)
Laporan Kasus
Leher:
Kulit:
Pembesaran kelenjar getah bening (-)
Ruam :-
Pembesaran kelenjar tiroid (-)
Turgor : Kembali kurang dari 2 detik
Paru-paru:
Kepala:
Inspeksi = Pengembangan paru
Bentuk : Normocephale
simetris bilateral, retraksi -/-
Mata : Anemis -/-, ikterik -/-
Palpasi = Vocal fremitus simetris
Hidung : Rhinorrhea -/-
kanan=kiri
Mulut : Mulut tidak kering, tonsil
Perkusi = sonor di kedua lapang paru
sulit dinilai, faring hiperemis –
Auskultasi = Bronchial +/+, Rhonki -/-,
Telinga : Otorrhea -/-
Wheezing -/-
Laporan Kasus
Jantung: Abdomen:
Inspeksi = Ictus cordis tampak Inspeksi = Kesan datar
Palpasi = Ictus cordis teraba di Auskultasi = Peristaltik kesan
SIC V linea midclavikula sinistra normal
Perkusi = Pekak Perkusi = Timpani (+)
Auskultasi = Bunyi jantung I/II Palpasi = Nyeri tekan (-), massa
murni regular (-)

Anggota gerak:
Ekstremitas atas = Akral hangat tanpa edema
Ekstremitas bawah = Akral hangat tanpa edema
Laporan Kasus

PEMERIKSAAN PENUNJANG\
Pemeriksaan Kadar GDS : 385 mg/dl

DIAGNOSIS
Diabetes Mellitus Tipe II

ANJURAN PEMERIKSAAN
Pengukuran Kadar Gula Darah Puasa
Penatalaksanaan
Non-Medikamentosa

a. Pengaturan cara dan pola makan dengan menyesuaikan jadwal makan, jenis
makanan dan jumlahnya.
b. Mulai membiasakan diri membatasi memakan makanan tinggi karbohidrat,
menghindari sumber protein hewani dan perbanyak konsumsi makanan tinggi
serat.

c. Menganjurkan gaya hidup aktif/olahraga teratur, misalnya olahraga dengan


frekuensi latihannya 3-5 kali seminggu dengan lama latihan 20-60 menit sekali
latihan, seperti jalan kaki.
Penatalaksanaan
Non Medikamentosa

d. Edukasi untuk minum obat secara teratur, agar kadar gula darah terkontrol.

e. Kontrol setiap bulan ke Puskesmas untuk cek gula darah.

Medikamentosa

Metformin 500 mg 3x1 sehari


Pembahasan
Faktor Resiko

Faktor Genetik Faktor Perilaku


Pembahasan
Faktor Resiko

Faktor Lingkungan Faktor Pelayanan


Kesehatan
Kesimpulan
1. Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik yang dapat meningkatkan kadar
gula didalam darah yang disebabkan karena kerusakan dalam produksi insulin dan
kerja dari insulin tidak optimal. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang pada pasien, pasien didiagnosis dengan DM tipe 2.

2. Diabetes mellitus menempati urutan ke tiga dalam 10 penyakit tidak menular dari
semua golongan umur pada Puskesmas Talise tahun 2018.

3. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan DM pada pasien, yaitu faktor genetik,
faktor perilaku, dan faktor lingkungan.
Dokumentasi
Dokumentasi
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai