Anda di halaman 1dari 70

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada tanggal 18 Februari 2019 Peneliti datang ke Bidan Praktek Mandiri

Sriwati. menyampaikan tujuan untuk melaksanakan penelitian di BPM Sriwati

berdasarkan izin Penelitian dari Akademi Kebidanan Palu Yayasan Pendidikan

Cendrawasih.

Hal-hal yang dilakukan menemui kepala ruangan meminta pasien ibu

hamil dengan usia kehamilan 32 minggu yang bersedia untuk menjadi klien

penelitian asuhan kebidanan continuity of care mulai dari hamil, bersalin, nifas,

bayi baru lahir dan KB. Setelah diberikan data pasien peneliti didampingi bidan

berkunjungan ke rumah pasien untuk mendapatkan persetujuan melakukan

penelitian.

Memperkenalkan diri dan melakukan Informed consent.kepada ibu dan

sampaikan tujuan kunjungan kepada ibu yaitu akan melakukan asuhan

kebidanan pada ibu mulai dari hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir (BBL),

sampai KB, dengan metode pendampingan.

1
A. HASIL

1. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan

Nama pengkaji : Maya

Hari/ Tanggal pengkajian :Rabu, 06 maret 2019

Pukul : 09.00 WITA

Tempat : Rumah Pasien

a. PENGUMPULAN DATA/PENGKAJIAN

1) Data Subjektif

a) Identitas (biodata)

Nama Ny. A umur 19 tahun suku kaili Bangsa Indonesia

agama islam pendidikan terakhir SMA pekerjaan IRT alamat

rumah jalan Karajalemba handphone 08524114xxxx.Nama

suami Tn. J umur 22 tahun agama Islam suku Poso Bangsa

Indonesia pendidikan terakhir SMA Pekerjaan swasta alamat

jalan Karajalemba.

b) Anamnesa

(1) Keluhan utama : ibu terlambat haid tanggal 24-06-

2018,usia kehamilan sekarang 8 bulan, dan ibu sakit

pinggang ,sering buang air kecil,merasa lelah dan disertai

dengan cemas.

(2) Riwayat keluhan utama : Keluhan dirasakan sejak

tanggal 04-03-2019

2
(3) Riwayat menstruasi, mengalami menarche pada umur 12

tahun, siklusnya 28 hari, banyaknya 3 kali ganti pembalut,

nyeri saat haid iya dirasakan, lama haid 5-6 hari serta

teratur, sifat darah encer, bau khas, warna merah segar,

HPHT ibu pada tanggal 27-06-2018 dan tafsiran

persalinan pada tanggal 03-04-2019.

(4) Riwayat Perkawinan

Status perkawinan dengan suami sekarang sah, ini

merupakan perkawinan pertama dan lama perkawinan ±1

tahun.

(5) Riwayat Kehamilan ini

Pada pemeriksaan ANC sejak umur kehamilan 2

bulan.ANC di BPM Sriwati palu, frekuensi : Trimester I 1

kali, Trimester II 2 kali , Trimester III 3 kali.

(6) Riwayat Kehamilan,Persalinan dan Nifas yang lalu

Hamil sekarang.

(7) Riwayat Keluarga Berencana

Belum pernah menggunakan KB

(8) Riwayat Penyakit Sistematik : Tidak ada

(9) Riwayat penyakit yang lalu : Tidak ada

(10) Riwayat penyakit Keluarga : Tidak ada

(11) Riwayat Operasi : Tidak ada

(12) Perilaku kesehatan

Tidak pernah : Merokok,minum obat penenang, minum

minuman keras dan minum jamu atau obat tradisional.

3
(13) Pola kegiatan sehari – hari

(a) Nutrisi

Pola makan 3 kali sehari, frekuensi makan 1 piring,

makanan pantangan tidak ada, nafsu makan baik, dan

jumlah minum sehari 7-8 gelas.

(b) Pola eliminasi

Frekuensi Buang Air Kecil (BAK) sebanyak 5-6 kali

sehari, bau khas, warna putih dan kuning, Frekuensi

Buang Air Besar (BAB) 1 kali sehari, bau khas. warna

kuning kecoklatan, dan konsistensi lunak.

(c) Pola Istirahat

Tidur siang : jam 14.00 s/d 16.00 WITA

Tidur malam : jam 10.00 s/d 04.00 WITA

(d) Kebersihan Diri

Frekuensi mandi 2 kali sehari, memakai sabun,

frekuensi sikat gigi 2 kali sehari, memakai odol,

mencuci rambut 3-4 kali seminggu, dan memakai

sampo.

2) Data Objektif

a) Keadaan umum : Baik

b) Kesadaran : Composmentis

c) Keadaan emocional : Stabil

d) Tanda-tanda vital Tekanan darah 120/80 mmHg,nadi

80kali/menit,suhu 36,6°C,pernafasan 20 kali/menit.berat

badan 70 kg, tinggi badan 158 cm, Lila 28 cm.

4
e) Pemeriksaan fisik yaitu Muka, Ccloasma gravidarum tidak

ada, edema tidak ada, dan tidak pucat. Mata, kelopak mata

tidak edema, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterus.

Mulut / Gigi, stomatitis tidak ada dan ada caries. Leher,

kelenjar thyroid tidak ada pembesaran dan kelenjar getah

bening tidak ada pembesaran. Dada, semetris dan tidak ada

retraksi. Payudara, pembesaran ada, puting susu menonjol,

benjolan/tumor tidak ada, pengeluran ada sedikit, dan rasa

nyeri tidak ada. Punggung dan pinggang, posisi tulang

belakang lordosis dan nyeri pinggang tidak ada. Ekstremitas

atas dan bawah, edema ada sedikit, kekakuan sendi tidak

ada, kemerahan tidak ada, varices ada sedikit, refleks patella

postif kanan dan kiri. Abdomen, bekas luka operasi tidak ada,

pembesaran sesuai umur kehamilan, konsistensi lunak,

benjolan tidak ada, dan pembesaran limfe tidak ada. Palpasi

pada leopold I TFU 30 cm,3 jari dibwah px, Leopold II

punggung kanan, leopold III presentasi kepala, leopold IV

kepala belum masuk pintu atas panggul atau U, nyeri tekan

tidak ada, gerakan janin aktif, frekuensi lebih sering pada saat

pagi hari, kurang lebih 10 kali, dan Tafsiran Berat Janin(TBJ)

2.790 gram. Auskultasi Bunyi Jantung Fetus (BJF) positif,

frekunsi sebanyak 135 kali/menit, dan teratur. Genital,

inspeksi perineum tidak ada varices, vulva atau vagina tidak

edema, varices tidak ada, luka tidak ada, kemerahan tidak

ada, dan nyeri tidak ada. Pengeluaran pervaginam konsistensi

5
tidak ada, warna tidak ada, dan jumlah tidak ada. Anus, tidak

ada hemoroid.

f) Pemeriksaan laboratorium :

Tanggal 06 maret 2019

HbsAg :Negatif

HIV : Negatif

HB : 11,3 mg/dl

Siphilys : Negatif

Gol Darah : O

g) Therapy Fe X 1X1

b. PERUMUSAN MASALAH

Diagnosa : Ny. A umur 19 tahun G1 P0 A0 usia kehamilan 35 minggu

janin tunggal hidup intra uteri dengan bagian terendah kepala.

Dengan keluhan sakit belakang dan sering buang air kecil.

PENATALAKSANAAN

1) 09.10 WITA, melakukan pemeriksaan dan menjelaskan pada ibu

dan keluarga semua hasil pemeriksaan,Ku ibu dan Ku bayi baik.

dan ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan yang telah

dijelaskan.

2) 09.15 WITA, menjelaskan pada ibu mengenai keluhan yang

dirasakan adalah suatu yang normal karena janin mulai

berkembang dan kepala akan masuk kepanggul sehingga

menyebabkan bagian panggul terasa sakit dan sebaiknya ibu

pada saat beristirahat posisikan badan senyaman mungkin dan

6
pada saat bangun miring kiri atau kanan terlebih dahulu dan ibu

mengerti dan mau melakukannya.

3) 09.20 WITA, menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

yang seimbang. Ibu mau melakukannya.

4) 09.25 WITA, menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi tablet

Hemafort dan calac pada malam hari sebelum tidur karena

kehamilan membutuhkan zat besi sekitar 800-1000 mg untuk

mencukupi kebutuhan yang terdiri dari :

a) Terjadinya peningkatan sel darah merah membutuhkan

300-400 mg zat besi dan mencapain puncak 32 minggu

kehamilan.

b) Janin membutuhkan zat besi 100-200 mg.

c) Pertumbuhan plasenta membutuhkan zat besi 100-200

mg sekitar 150 mg hilang selama melahirkan, serta

menjelaskan afek dari tablet tersebut adalah rasa mual .

dan ibu mengerti dan mau melakukannya.

5) 09.30 WITA, menjelaskan kepada ibu tanda bahaya pada

kehamilan seperti muntah terus dan tak mau makan; demam

tinggi; bengkak kaki, tangan dan wajah atau sakit kepala disertai

kejang; janin dirasakan kurang bergerak dibandingkan

sebelumnya; pendarahan pada hamil muda dan hamil tua; dan air

ketuban keluar sebelum waktunya.Menjelaskan tentang personal

hygine seperti mandi 3 kali sehari ,menyikat gigi,mencuci rambut

dan mengganti pakaian dalam jika terasa lembab atau basah dan

Memberikan Konseling tentang alat kontrasepsi dan ibu mengerti.

7
6) 09.35 WITA, melakukan kontrak waktu untuk kunjungan ulang

kerumah ibu dan ibu mau dilakukan kunjungan dirumah pada

tanggal 15 Maret 2019

8
CATATAN PERKEMBANGAN I

Kunjungan Kedua

Hari/Tanggal : jumat, 15 Maret 2019, Jam : 15.00 WITA

A. Data Subjektif (S) :

Merasakan gerakan bayi aktif bergerak. makan 3 kali sehari, minum 7-8

gelas sehari. BAK 5-6 kali sehari, BAB 1 kali sehari. Istrahat tidur siang 2

jam dan tidur malam 7 jam.

B. Data Objektif (O) :

1. Keadaan umum: Baik

2. BB 80 Kg, Tinggi badan 155, Tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 80

kali/menit, suhu 36,5 0C, pernapasan 22 kali/menit.

Wajah tidak pusat, tidak ada edema, palpasi pada leopold I TFU 31

cm atau 3 jari di bawah px, leopold II punggung kanan, leopold III

presentasi kepala, leopold IV kepala belum masuk pintu atas

panggul atau U, TBJ 2.945 gram, auskultasi DJJ teratur dengan

frekuensi 140 kali/menit.

C. Analisa

Ny. A umur 19 tahun G1 P0 A0 usia kehamilan 36 minggu janin tunggal

hidup intra uteri.

9
D. Penatalaksanaan :

1. 15.10 WITA, menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu yaitu :

BB 70 Kg, Tinggi badan 155 cm, Lila 28 cm, Tekanan darah 110/80

mmHg, nadi 80 kali/menit, suhu 36,5, pernapasan 22 kali/menit,palpasi

pada leopold I TFU 31 cm, leopold II punggung kanan, leopold III

presentase kepala, leopold IV kepala belum masuk pintu atas panggul

atau U, TBJ 2.945 gram, auskultasi DJJ teratur dengan frekuensi 140

kali/menit. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan yang dijelaskan.

2. 15.15 WITA, memberikan penjelasan kepada ibu tentang hal-hal yang

harus dihindari ibu selama hamil yaitu kerja berat seperti mengangkat

benda-benda yang berat; merokok atau terpapar asap rokok, minum-

minuman bersoda, beralkohol, dan jamu; tidur terlentang lebih dari 10

menit pada masa hamil tua seperti saat ini; meminum obat tanpa resep

dokter atua bidan; stress yang berlebihan dan ibu mengerti dan tidak akan

melakukannya.

3. 15.20 WITA, menjelaskan pada ibu dan suami tentang perencanaan

persalinan dan pencegahan komplikasi.dan melakukan konseling tentang

personal hygine dan KB IUD. Ibu mengerti tentang penjelasan yang

diberikan.

4. 15.25 WITA, menjelaskan kepada ibu jika mengalami tandat-tanda bahaya

pada kehamilan seperti muntah terus dan tak mau makan; demam tinggi;

bengkak kaki, tangan dan wajah atau sakit kepala disertai kejang; janin

dirasakan kurang bergerak dibandingkan sebelumnya; pendarahan pada

hamil muda dan hamil tua; dan air ketuban keluar sebelum waktunya

10
segera menghubungi bidan atau ke RS terdekat. Ibu mengerti dan

bersedia

5. 15.32 WITA, melakukan kontrak waktu untuk kunjungan ulang kerumah ibu

dan ibu mau dilakukan kunjungan dirumah pada tanggal 23 maret 2019

11
CATATAN PERKEMBANGAN II

Kunjungan ketiga

Hari/Tanggal : Sabtu, 23 Maret 2019, Jam : 14.00 WITA

A. Data Subjektif (S)

Merasakan sakit perut bagian bawah tembus belakang sejak tanggal 21-

03-2019 rasa sakit paling sering terjadi pada malam hari dan sering

buang air kecil .

B. Data Objektif (O)

1. Keadaan umum : Baik

2. BB 71 Kg, tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 85 kali/menit, suhu

36,50C, pernapasan 20 kali/menit.

Wajah tidak pusat, tidak ada edema, palpasi pada leopold I TFU 32 cm

atau 3 jari diatas pusat, leopold II punggung kanan, leopold III

presentasi kepala, leopold IV kepala sudah masuk pintu atas panggul

atau U, TBJ 3.100 gram, auskultasi DJJ teratur dengan frekuensi 130

kali/menit, ekstremitas atas dan bawah tidak ada edema.

C. Analisa (A)

Ny. A umur 19 tahun G1p0A0 usia kehamilan 37 minggu janin tunggal

hidup intra uteri bagian terendah kepala hidup.

D. Penatalaksanaan (P)

1. 14.15 WITA, menjelaskan semua hasil pemeriksaan kepada ibu yaitu:

BB 71 Kg, tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 85 kali/menit, suhu 36,50C,

pernapasan 20 kali/menit.

12
Wajah tidak pusat, tidak ada edema, palpasi pada leopold I TFU 32 cm

atau sejajar dengan px, leopold II punggung kanan, leopold III presentasi

kepala, leopold IV kepala belum masuk pintu atas panggul atau U TBJ

3.100 gram, auskultasiDJJ teratur dengan frekuensi 130 kali/menit,

ekstremitas atas dan bawah tidak ada edema. Ibu sudah mengetahui hasil

pemeriksaan yang telah dijelaskan.

2. Menjelaskan kepada ibu tanda bahaya pada kehamilan seperti muntah

terus dan tak mau makan; demam tinggi; bengkak kaki, tangan dan wajah

atau sakit kepala disertai kejang; janin dirasakan kurang bergerak

dibandingkan sebelumnya; pendarahan pada hamil muda dan hamil tua;

dan air ketuban keluar sebelum waktunya dan ibu mengerti.

3. Menganjurkan ibu untuk menghubungi bidan jika ada keluhan seperti

adanya tanda-tanda awal persalinan perut mulas-mulas yang teratur;

timbulnya semakin sering dan semakin lama; keluar lendir bercampur

darah dari jalan lahir atau cairan ketuban; dan masalah lain pada masa

kehamilam dan ibu mau melakukannya.

4. Menganjurkan untuk sering makan makanan seimbang dan ibu mau

melakukannya.

5. Menganjurkan kepada ibu jika ada yang ingin ditanyakan boleh

menghubungi peneliti atau bidan.

6. Melakukan kontrak waktu untuk kunjungan ulang kerumah ibu.

Kunjungan telah dilakukan pada tanggal 30 April 2019.

13
CATATAN PERKEMBANGAN III

Kunjungan keempat

Hari/Tanggal : Sabtu, 30 April 2019, Jam : 16.30 WITA

A. Data Subjektif (S) :

Ibu mengakatan sesak napas dan sering buang air kecil. Keluhan

dirasakan sejak tanggal 29 April 2019

B. Data Objektif (O) :

1. Keadaan umum : Baik

2. BB 72 Kg, Tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 85 kali/menit, suhu

36,50C, pernapasan 22 kali/menit.

Wajah tidak pusat, tidak ada edema, palpasi pada leopold I TFU 33 cm

atau 3 jari bawah px, leopold II punggung kiri, leopold III presentasi

kepala, leopold IV kepala sudah masuk pintu atas panggul atau U, TBJ

3.410 gram, auskultasi DJJ teratur dengan frekuensi 142 kali/menit,

ekstremitas atas dan bawah tidak ada edema.

C. Analisa (A) :

Ny. A umur 19 tahun G1 P0 A0 usia kehamilan 38 minggu janin tunggal

hidup intra uteri bagian terendah kepala.

D. Penatalaksanaan (P) :

1. 16.40 WITA, menjelaskan semua hasil pemeriksaan kepada ibu yaitu:

BB 72 Kg, Tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 85 kali/menit, suhu

36,50C, pernapasan 22 kali/menit.

14
Wajah tidak pusat, tidak ada edema, palpasi pada leopold I TFU 33cm

atau 3 jari di bawah px, leopold II punggung kiri, leopold III presentasi

kepala, leopold IV kepala sudah masuk pintu atas panggul atau U, TBJ

3.410 gram, auskultasi DJJ teratur dengan frekuensi 142 kali/menit,

ekstremitas atas dan bawah tidak ada edema, Ibu mengerti.

2. Mengecek persiapan perencanaan dan pencegahan komplikasi pada

kehamilan.

3. Menganjurkan ibu untuk menghubungi bidan jika ada keluhan seperti

adanya tanda-tanda awal persalinan perut mulas-mulas yang teratur;

timbulnya semakin sering dan semakin lama; keluar lendir bercampur

darah dari jalan lahir atau cairan ketuban; dan masalah lain pada masa

kehamilam dan ibu mau melakukannya.

4. 16.53 WITA, Memberikan konseling tentang Alat kontrasepsi IUD dan

Personal hygine. Ibu mengerti.

5. 16.55 WITA, menganjurkan kepada ibu jika ada yang ingin ditanyakan

dan jika ada keluhan-keluhan yang dirasakan boleh menghubungi

peneliti atau bidan.

15
3. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Ny. A Umur 19 Tahun G1P0A0

Dengan Kala I Fase Aktif Di Bidan Praktek Mandiri Sriwati Kota Palu

Tempat : BPM Sriwati

Hari/Tanggal Masuk : Rabu, 03 April 2019

Hari/Tanggal Pengkajian : Rabu, 03 April 2019

Waktu Masuk : 07.00 WITA

A. Data Subjektif (S)

Keluhan utama : merasakan sakit perut tembus belakang dengan

pengeluaran lendir bercampur darah dirasakan sejak tanggal 02-04-2019,

jam 03.00 WITA dan pergerakan janin dalam 12 jam terakhir ± 10 kali.

B. Data Objektif (O)

a. Keadaan umum : Baik

b. Kesadaran : Composmentis

c. Keadaan emosional : Stabil

d. Tekanan Darah 110/80 mmHg, Nadi 80 kali/menit, Suhu 36,5°C,

Pernafasan 24 kali/menit,

e. Pemeriksaan fisik yaitu Muka, Cloasma gravidarum tidak ada, edema

tidak ada, dan tidak pucat. Mata, kelopak mata tidak edema, konjungtiva

tidak anemis, sclera tidak ikterus. Mulut / Gigi, stomatitis tidak ada dan

caries tidak ada. Leher, kelenjar thyroid tidak ada pembesaran dan

kelenjar getah bening tidak ada pembesaran. Dada, semetris dan tidak

ada retraksi. Payudara, pembesaran ada, puting susu menonjol,

16
benjolan/tumor tidak ada, pengeluran belum ada, dan rasa nyeri tidak

ada. Punggung dan pinggang, posisi tulang belakang lordosis dan nyeri

pinggang tidak ada. Ekstremitas atas dan bawah, edema tidak ada,

kekakuan sendi tidak ada, kemerahan tidak ada, varices tidak ada,

refleks patella postif kanan dan kiri. Abdomen, bekas luka operasi tidak

ada, pembesaran sesuai umur kehamilan, konsistensi lunak, benjolan

tidak ada, dan pembesaran limfe tidak ada. Palpasi pada leopold I TFU

33 cm, 3 jari dibawah px, Leopold II punggung kanan, leopold III

presentasi kepala, leopold IV kepala U, nyeri tekan tidak ada, gerakan

janin aktif, frekuensi lebih sering pada saat pagi hari, kurang lebih 10 kali,

dan Tafsiran Berat Janin(TBJ) 3.410gram. Auskultasi Bunyi Jantung

Fetus (BJF) positif, frekuensi sebanyak 135kali/menit , dan teratur.

Genital, inspeksi perineum tidak ada varices, vulva atau vagina tidak

edema, varices tidak ada, luka tidak ada, kemerahan tidak ada, dan nyeri

tidak ada. Pengeluaran pervaginam lendir bercampur darah. Anus, tidak

ada hemoroid.

f. Pemeriksaan dalam jam 07.05 Wita pembukaan 5 cm, portio tebal ,

ketuban (+), penurunan kepala hodge 2

g. Tanda-tanda Persalinan, HIS (+), Frekuensi 4kali tiap 10 menit, Lamanya

40-55 detik, interval 2 menit. Pengeluaran pervaginam, Darah/

Lendir+⁄+, Air Ketuban Utuh.

h. Pemeriksaan laboratorium

Tanggal 03 April 2019

HB : 12 mg/dl

Gol Darah : O

17
C. Analisa (A)

Ny. A umur 19 tahun G1 P0 A0 usia kehamilan 40 minggu 0 hari inpartu

kala 1 fase aktif.

D. Penatalaksanaan (P)

1. 07.00 WITA, mengobservai tanda-tanda vital. Tekanan darah 110/80

mmHg, nadi 80 kali/menit, suhu 36.5°C, dan respirasi 24 kali/menit.

2. Menganjurkan ibu untuk BAK. Ibu sudah BAK.

3. Memberikan support mental pada ibu dan keluarganya yaitu :

Menawarkan kepada ibu ingin ditemani oleh siapa, memberitahu ibu

bahwa persalinan akan berjalan lancar dan aman bila ibu ingin

mengikuti anjuran. Ibu mengerti dan mengatakan persalinan ingin

ditemani oleh ibunya.

4. Melakukan informed consent. Ibu menyetujui untuk dilakukan tindakan.

5. Mengajarkan pada ibu untuk mengatur posisi senyaman mungkin. Ibu

dalam posisi miring kiri.

6. Mengajarkan ibu tehnik relaksasi saat terjadi kontraksi atau his, dengan

relaksasi dan pengaturan maka dapat mengalihkan perhatian ibu dari

rasa nyeri dan meningkatkan kebutuhan oksigen. Ibu mengerti dan

melakukan apa yang diajarkan.

7. Memenuhi kebutuhan energi dan cairan ibu dengan memberi makan

nasi,roti porsi sedikit dan minuman. Ibu mau makan dan minum.

8. 07.20 WITA, melakukan observasi HIS dan BJF.

18
Tabel 2.5 Pemantauan HIS dan BJF

Jam Frekuensi Interval Durasi


BJF Keterangan
(Wita) HIS HIS HIS

07.05 2 kali 2 menit 35-40 +/135 VT Ø 5 cm, portio

dalam 10 detik x/m tipis, ketuban (+),

menit kepala hodge 2.

07.35 3 kali 2 menit 35-40 +/140

dalam 10 detik x/m

menit

08.05 4 kali 2 menit 40-55 +/140

dalam 10 detik x/m


VT Ø 8 cm, portio 8
menit
cm ,ketuban (+)

kepala hodge 3

pelepasan darah dan

lendir (+).

09.00 5 kali 1 menit 55-60 +/140 VT Ø 10 cm, portio

dalam 10 detik x/m tidak teraba, kepala

menit hodge 4, ketuban

pecah spontan.

(Sumber : Data Primer 2017)

19
9. Menganjurkan kembali ibu makan dan minum. Ibu mau minum.

10. Mengatur posisi ibu senyaman mungkin. Ibu sudah dalam posisi

nyaman yaitu miring kiri.

11. Menganjurkan kembali ibu untuk tarik nafas dari mulut dan keluarkan

dari hidung agar sedikit mengurangi rasa nyeri. Ibu sudah

melakukannya.

12. Mengajarkan ibu cara mengedan ketika ada rasa sakit yang lama dan

rasa ingin BAB, kedua tangan memegang dipaha kepala diangkat

sedikit melihat kearah bawah dan mengedan seperti pada gambar

poster yang tertempel diruangan persalinan jika pembukaan telah

lengkap dan ibu mengerti.

13. 08.30 WITA, menyiapkan partus set dan bak hecting, alat pelindung diri,

obat dan perlengkapan lain.

a. Partus set berisi

1) Handscoon 1pasang

2) Setengah koher 1 buah

3) Hadscoon 1 pasang

4) Duk steril

5) klem anatomi 2 buah

6) Gunting episiotomi 1 buah

7) Gunting tali pusat 1 buah

8) Penjepit tali pusat 1 buah

9) Kateter nelaton 1 buah

10) Kassa 5 buah

20
b. Bak hecting

1) Handscoon 1 pasang

2) Tabung suntik beserta jarumnya 1 buah

3) kassa steril secukupnya

4) Tampon 1 buah

5) Jarum tajam dan nald (otot dan kulit)

6) Klem anatomi 1 buah

7) Benang Cat gut dan cromic

8) Gunting benang 1 buah

9) Pinset anatomi 1 buah

10) Naldfoeder 1 buah

c. Alat APD

1) Topi 1 buah

2) Kacamata 1 buah

3) Masker 1 buah

4) Celemek 1 buah

5) Sepatu Boat 1 pasang

d. Kain bayi, pakaian bayi, dan pakaian ibu.

14. Memantau persalinan dan mengisi partograf.

21
KALA II

Hari/Tanggal : Rabu, 03 April 2019, Jam 09.00 WITA

A. Data Subjektif :

Perut terasa semakin sakit menjalar kebelakang, terasa dorongan yang

kuat untuk mengedan saat timbul kontraksi dan rasa ingin BAB.

B. Data Objektif :

KU baik, kesadran composmentis, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 80

kali/menit, respirasi 20 x/menit, suhu 36,5℃,denyut jantung 148 x/menit

Jam 09.00 Wita VT portio tidak teraba, Ø 10 cm , ketuban pecah

spontan, presentasi kepala, penurunan kepala hodge 4.

C. Analisa :

Ny. A umur 19 tahun G1 P0 A0 usia kehamilan 40 minggu 0 hari inpartu

kala II dengan janin tunggal letak memanjang bagian terendah kepala

hidup intra uteri.

D. Penatalaksanaan :

Jam : 09.00

Mengenali gejala dan tanda kala II

1. Mendengar dan melihat tanda kala II persalinan, ibu merasa ada

dorongan yang kuat dan meneran, ibu merasakan tekanan yang semakin

meningkat pada rectum dan vagina, perineum menonjol, vulva membuka

dan sfingter ani membuka.

2. Memastikan perlengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan esensial

untuk menolong persalinan dan penatalaksanaan komplikasi segera pada

ibu dan bayi baru lahir. Pakai celemek plastik atau dari bahan yang tidak

tembus cairan.

22
3. Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang di pakai, cuci tangan

dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian keringkan tangan dan

tissu atau handuk pribadi yang bersih dan kering

4. Memakai sarung tangan DTT pada tangan yang digunakan untuk periksa

dalam

5. Memasukan oksitosin ke dalam tabung suntik (gunakan tangan yang

memakai sarung tangan DTT atau steril dan pastikan tidak terjadi

kontaminasi pada alat suntik)

6. Membersihkan vulva dan perineum, menyekaknya dengan hati-hati dari

anterior (depan) ke posterior (belakang) menggunakan kapas atau kasa

yang di basahi air DTT, jika introitus vagina, perineum atau anus

terkontaminasi tinja, bersihkan dengan seksama dari arah depan ke

belakang, buang kapas atau kasa pembersih (terkontaminasi) dalam

wadah yang tersediah, jika terkontaminasi, lakukan dekontaminasi,

lepaskan dan rendam sarung tangan tersebut dalam larutan klorin 0,5%

7. Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan lengkap

bila selaput ketuban masih utuh saat pembukaan sudah lengkap maka

lakukan amniotomi, pembukaan lengkap 10 cm pada pukul 09.00 WITA.

8. Mendekontaminasi sarung tangan (celupkan tangan yang masih memakai

sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%, melepas sarung tangan

dalam keadaan terbalik, dan rendam dalam klorin selama 10 menit).

Mencuci kedua tangan setelah sarung tangan dilepaskan.

9. Memeriksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi uterus mereda

(relaksasi) untuk memastikan DJJ masih dalam batas normal (120-160

23
x/menit) mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak normal. Hasil

pemeriksaan DJJ teratur dengan frekuensi 140 x/menit.

10. Memberitahukan pada ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan

keadaan janin cukup baik kemudian bantu ibu menemukan posisi yang

nyaman dan sesuai dengan keinginannya, tunggu hingga timbul kontraksi

atau rasa ingin meneran, tentang peran mereka untuk mendukung dan

memberi semangat pada ibu dan meneran secara benar.

11. Meminta keluarga untuk membantu menyiapkan posisi meneran jika ada

rasa ingin meneran atau kontraksi yang kuat, menganjurkan ibu untuk

berjalan, berjongkok atau mengambil posisi yang nyaman,jika ibu belum

merasa ada dorongan untuk meneran dalam selang waktu 30 menit.

12. Meletakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) diperut bawah ibu,

jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm.

13. Meletakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian sebagianalas bokong ibu.

14. Membuka tutup partus set dan memeriksa kembali kelengkapan dan

bahan.

15. Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan.

16. Apabila kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka vulva maka

lindungi perineum dengan satu tangan, yang lain menahan belakang

kepala untuk mempertahankan posisi defleksi dan membantu lahirnya

kepala. Anjurkan ibu meneran secara efektif atau bernapas cepat dan

dangkal.

17. Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat, jika tali pusat melilit

leher secara longgar, lepaskan lilitan lewat bagian atas kepala bayi, jika

tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat di dua tempat,

24
kemudian memotong tali pusat di antara dua klem tersebut (tidak ada

lilitan tali pusat).

18. Setelah kepala lahir, tunggu putaran paksi luar yang berlangsung secara

spontan.

19. Setelah putaran paksi luar selesai, pegang kepala bayi secara biparietal,

menganjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut gerakan

kepala ke arah bawah dan distal hingga bahu dengan muncul di bawah

arkus pubis dan kemudian gerakkan kearah atas dan distal untuk

melahirkan bahu belakang.

20. Setelah ke dua bahu lahir, geser tangan bawah untuk menopang kepala

dan bahu gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan

dan siku sebelah atas

21. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut ke

punggung, bokong, tungkai, dan kaki. Pegang ke dua mata kaki (masukan

telinjuk di antara ke dua kaki dan pegang ke dua kaki dan meningkatkan

ibu jari pada suatu sisi dan jari-jari lainnya pada sisi yang lain agar

bertemu dengan jari telunjuk), bayi lahir spontan pada pukul 09.10 wita

jenis kelamin laki-laki.

22. Melakukan penilaian (sepintas) : bayi cukup bulan, bayi menangis kuat,

bayi bernapas tanpa kesulitan, dan bayi bergerak dengan aktif.

23. Mengeringkan tubuh bayi, mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh

lainnya (kecuali kedua tangan) tanpa membersihkan verniks. Ganti

handuk basah dengan handuk yang kering, memastikan bayi dalam posisi

dan kondidi aman di perut bagian bawah ibu.

25
24. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan hanya satu bayi yang lahir

(hamil tunggal).

25. Memberitahu ibu bahwa akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksi

dengan baik.

26. Dalam waktu satu menit setelah bayi lahir, menyuntikkan oksitosin 10 unit

(IM) di 1/3 distal lateral paha (lakukan aspirasi sebelum menyuntikan

oksitosin).

27. Setelah 2 menit sejak bayi (cukuo bulan) lahir, pegang tali pusat dengan

satu tangan pada sekitar 5 cm dari pusar bayi, kemudian jari telunjuk dan

jari tengah tangan lain menjepit tali pusat dan geser hingga 3 cm

proksimal dari pusar bayi. Mengklem tali pusat pada titik tersebut

kemudian tahan klem ini pada posisinya, menggunanakan jari telunjuk

dan jari tengah, tangan lain untuk mendorong isi tali pusat kearah ibu

(sekitar 5 cm) dan mengklem tali pusat pada sekitar 2 cm distal dari klem

pertama.

28. memotong dan mengingat tali pusat, dengan satu tangan pegang tali

pusat yang telah di jepit (lindungi perut bayi), dan lakukan pengguntingan

tali pusat di antara kedua klem tersebut, menjepit tali pusat dengan

penjepit pusat, melepaskan klem dan masukan ke dalam wadah yang

telah di sediakan

29. meletakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk kontak kulit ibu dan bayi

dan untuk IMD selama 1 jam.

26
KALA III

Hari/Tanggal : Rabu, 03 April 2019, Jam : 09.20 WITA

A. Data Subjektif :

Ibu merasa bahagiah atas kelahiran bayinya dan merasa lelah.

B. Data Objektif :

1. KU : baik, kesadaran : composmentis, TFU : setinggi pusat, kontraksi

uterus baik, placenta belum lahir, tidak teraba janin kedua,Bayi lahir

secara spontan per vagina letak belakang kepala pada tanggal 03-

04-2019, jam 09.10 WITA dengan jenis kelamin laki-laki, menangis

spontan kuat.

Adanya tanda-tanda pelepasan placenta yaitu :adanya semburan

darah secara tiba-tiba, tali pusat bertambah , kontraksi uterus baik

dan membundar.

C. Analisa :Ny A umur 19 tahun P1A0 Inpartu Kala III.

D. Penatalaksanaan :

2. Pindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari depan vulva.

3. Meletakkan satu tangan diatas kain pada perut bawah ibu (diatas

simfisis) , untuk mendeteksi kontraksi. Tangan lain memegang klem

untuk menegangkan tali pusat.

4. Setelah uterus berkontraksi, menegangkan tali pusat kearah bawah

sambil tangan yang lain mendorong uterus kearah belakang atas

(Dorsol cranial) secara hati-hati (untuk mencegah inversion uteri).

Jika placenta tidak lahir setelah 30-40 detik, menghentikan

penegangan tali pusat dan tunggu hingga timbul kontraksi

27
berikutnya, meminta ibu, suami atau anggota keluarga untuk

melakukan stimulasi puting susu.

5. Menekan bagian bawah dinding depan uterus kearah dorsol dan

diikuti dengan pergeseran tali pusat kearah distal, melanjutkan

dorong kearah kranial hingga placenta dapat dilahirkan.

6. Saat placenta nampak di introitus vagina, lahirkan placenta dengan

kedua tangan. Memegang dan memutar plasenta searah jarum jam

hingga selaput ketuban terpilin kemudian melahirkan plasenta

seluruhnya, placenta lahir pukul 09.20 memeriksa placenta, kotiledon

lengkap, selaput lengkap, berat ± 500 gram, Kemudian simpan

placenta pada wadah yang telah disediakan.

7. Segera setelah placenta dan selaput ketuban lahir, melakukan

massase uterus, Letakan telapak kiri di fundus dan lakukan masase

dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi

( fundus teraba keras ).

8. Memeriksa perineum untuk mengetahui adanya robekan (robekan

derajat dua II)

9. 09.25 WITA, melakukan penjahitan luka robekan untuk mengurangi

perdarahan, penjahitan dilakukan tanpa anastesi dengan alasan

anastesi akan menyebabkan oedema pada perineum dan proses

penyembuhan luka bekas jahitan akan lebih lama. Penjahitan telah

dilakukan terdapat 2 jahitan dalam dan 3 jahitan luar.

28
KALA IV

Hari/Tanggal :Rabu, 03 April 2019, Jam : 09.35 WITA

A. Data Subjektif :

Merasa perut mulas dan merasa lelah tapi bahagia.

B. Data Objektif :

1. Plasenta telah lahir spontan lengkap dengan selaputnya pada tanggal

03-04-2019, jam 09.20 WITA, tekanan darah 110/80 mmHg, kontraksi

uterus baik, TFU 2 jari dibawah pusat, perineum rupture derajat II

telah dilakukan heacting pada perineum, perdarahan ± 50 cc.

C. Analisa :Ny A umur 19 tahun P1A0 Inpartu Kala IV.

D. Penatalaksanaan :

2. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi

perdarahan pervaginam.

3. Mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam

larutan clorin 0,5% bersihkan noda darah dan cairan tubuh.

4. Memastikan kandung kemih kosong.

5. Mengajarkan ibu dan keluarga cara melakukan masase uterus dan

menilai kontraksi.

6. Mengevaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah.

7. Memeriksa nadi ibu dan pastikan keadaan umum baik.

8. Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan clorin

0,5% untuk didekontaminasi (10 menit). Cuci dan bilas peralatan

setelah didekontaminasi.

9. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat yang

sesuai,

29
10. Membersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh dengan

menggunakan air DTT, membersihkan cairan ketuban, lendir dan

darah di ranjang atau sekitar ibu berbaring, bantu ibu memakai

pakaian yang bersih dan kering.

11. Memastikan ibu merasa nyaman, membantu ibu memberikan ASI.

12. Menganjurkan keluarga untuk memberi ibu minuman dan makanan

yang diinginkannya.

13. Mendekontaminasi tempat bersalin dengan larutan clorin 0,5%

14. Mencelupkan sarung tanagan kotor kedalam larutan clorin 0,5% balin

bagian dalam keluar dan rendam dalam larutan clorin 0,5% selama

10 menit.

15. Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian

mengeringkan tangan dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih

dan kering.

16. Melengkapi partogragf.

Tabel 3.1 Pemantauan Kala IV

Pukul Hasil Observasi

Tekanan darah 110/80 mmHg, Nadi 88 kali/menit, Suhu

36,7°C, Respirasi 24 kali/menit, Tinggi Fundus Uteri 2 jari


09.50 WITA
dibawah pusat, kontraksi uterus baik, kandung kemih

kosong, perdarahan ± 30 cc. BAK (-), BAB (-).

Tekanan darah 130/70 mmHg, Nadi 85 kali/menit, Suhu

36,7°C, Respirasi 24 kali/menit, Tinggi Fundus Uteri 2 jari


10.05 WITA
dibawah pusat, kontraksi uterus baik, kandung kemih

kosong, perdarahan ± 20 cc.

30
Tekanan darah 110/80 mmHg, Nadi 85 kali/menit, Suhu

36,5°C, Respirasi 22 kali/menit, Tinggi Fundus Uteri 2 jari


10.20 WITA
dibawah pusat, kontraksi uterus baik, kandung kemih

kosong, perdarahan ± 20 cc.

Tekanan darah 110/80 mmHg, Nadi 82 kali/menit, Suhu

36,5°C, Respirasi 22 kali/menit, Tinggi Fundus Uteri 2 jari


10.35 WITA
dibawah pusat, kontraksi uterus baik, kandung kemih

kosong, perdarahan ± 10 cc.

Tekanan darah 110/80 mmHg, Nadi 82 kali/menit, Suhu

36,5°C, Respirasi 22 kali/menit, Tinggi Fundus Uteri 2 jari


11.15 WITA
dibawah pusat, kontraksi uterus baik, kandung kemih

kosong, perdarahan ± 10 cc.

Tekanan darah 110/80 mmHg, Nadi 85 kali/menit, Suhu

36,5°C, Respirasi 22 kali/menit, Tinggi Fundus Uteri 2 jari


11.45 WITA
dibawah pusat, kontraksi uterus baik, kandung kemih

kosong, perdarahan ± 10 cc.

(sumber : Data Primer 2017)

17. 10.30 WITA, memberikan obat Asam Mefenamat 3 x 500 mg,

Amoxilin 3 x 500 mg hemafort 1 x 60 mg dan Vitamin A 1 kapsul

hanya satu kali pemberian. Ibu telah meminum obat yang diberikan.

18. 16.05 WITA memindahkan ibu keruangan perawatan nifas. Ibu telah

dipindahkan.

19. 16.20 WITA, ibu dan bayi diperbolehkan pulang.

31
3. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny.A Umur 19 Tahun P1A0 Dengan

Post Partum Normal Di BPM Sriwati Kota Palu

Hari/Tanggal : Rabu,03 April 2018, Jam 15.45 WITA

A. Data Subjektif (S)

a. Keluaran pasca kelahiran : Ibu mengatakan nyeri pada perut bagian

bawah dan nyeri bekas jahitan pada perineum.

b. Riwayat persalinan

1) Ibu melahirkan pada tanggal 03 April 2019 melahirkan anak

pertama, tempat persalinan BPM Sriwati, placenta lahir lengkap,

ada rupture dengan 2 jahitan dalam dan 3 jahitan luar

menggunakan benang catgut dan keadaan ibu sehat.

2) Lama persalinan, Kala I selama ± 2 jam , Kala II selama ± 10

menit ,Kala III selama ± 10 menit ,Kala IV selama 2 jam dan total

waktu selama ± 4 jam 20 menit.

3) Kehilangan Darah pada Kala II sebanyak±20 cc, Kala III sebanyak

± 150 cc, Kala IV sebanyak± 50 cc dan Total sebanyak ± 220 cc.

B. Data Objektif (O)

a. Pemeriksaan Umum

1) Keadaan umum : Baik

2) Kesadaran : Composmentis

3) Tanda – Tanda Vital (TTV)

32
Tekanan Darah 110/80 mmHg, Nadi 88 kali/menit, Suhu 36,7°C,

Pernafasan 22 kali/menit.

b. Pemeriksaan fisik yaitu kepala bersih, tidak ada massa/benjolan, tidak

ada nyeri tekan . Wajah tidak pucat, tidak ada pembengkakan, tidak

ada cloasma gravidarum. Mata simetris kanan dan kiri, konjungtiva

tidak anemis, sklera tidak ikterus. Hidung simetris, tidak ada nyeri

tekan.Mulut simetris,tampak tidak anemia. Teling bersih, simetris kanan

dan kiri. Payudara simetris, puting susu menonjol, colostrum belum ada,

asi belum ada. TFU 2 Jari bawah pusat, kontraksi uterus baik.

Pengeluaran lochea, warnamerah, baukhas, lochia rubra,

konsistensiencer. BAK (+) 1 kali, BAB (-). Ekstremitas tidak oedema,

Refleks+ / +

C. Analisa (A)

Ny. A post partum 6 jam spontan letak belakang kepala P1A0 dengan

keluhan sakit perut setelah melahirkan.

D. Penatalaksanaan (P)

1. 15.50 WITA, Memeriksa pengeluaran lochea. Pengeluaran lochea

rubra sesuai hari ke 0 post partum.

2. Menjelaskan cara personal hygien seperti ibu harus memakai

pakaian dalam yang tidak lembab dan harus bersih. Ibu mengerti

dan mau melakukannya.

3. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi

seperti telur, ikan, sayuran hijau, bubur kacang hijau dan minum

susu. Ibu mengerti dan mau mengkonsumsi makanan yang bergizi.

33
4. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup minimal tidur 8 jam

dalam sehari. Ibu mengerti dan bersedia untuk istirahat yang cukup

agar kondisi tubuhnya baik.

5. Mengajarkan ibu cara perawatan luka bekas jahitan, perawatan luka

bekas jahitan dapat mencegah terjadinya infeksii. Ibu mengerti

dengan apa yang dijelaskan,

6. Menganjurkan ibu untuk memberi ASI pada bayinya karena ASI

yang pertama berwarna kekuningan itu adalah colostrum yang

sangat baik untuk daya tahan tubuh bayi ibu dan masih banyak

manfaat ASI lainnya untuk bayi ibu. Ibu telah mencoba memberi ASI

pada bayinya

7. Mengajarkan tehnik menyusui yang benar dengan cara Badan bayi

menempel pada perut ibu, mulut bayi terbuka lebar, dagu bayi

menempel pada payudara ibu, dan sebagian lapangan hitam pada

payudara masuk kedalam mulut bayi, lapangan hitam bagian bawah

lebih banyak yang masuk, dan tidak ada bunyi pada saat bayi

menyusu. Ibu telah mempraktikkannya dan benar meskipun ASI

belum keluar.

8. Menganjurkan ibu tetap menjaga kehangatan bayinya yaitu dengan

mengganti pakaian bayi jika lembab ataupun basah, gosokan minyak

telon setiap bayi selesai digantikan pakaian, sehabis mandi pastikan

bayi telah dikeringkan tanpa ada sisa air ditubuhnya.Ibu mengerti.

9. Melakukan perawatan tali pusat dengan mengganti kassa steril yang

lembab dengan kassa steril yang kering pada tali pusat. Tali pusat

telah dibungkus dengan kassa steril yang tidak lembab.

34
10. Melakukan Konseling pada ibu dan keluarga untuk mencegah

perdarahan dengan mengajarkan melakukan masase uterus,

meminum obat yang diberikan. Ibu dan keluarga mengerti.

11. Melakukan Konseling KB kepada ibu. Ibu mengerti tentang

penjelasan yang telah diberikan.

12. Melakukan kontrak waktu untuk kunjungan kembali pada tanggal 10

April 2019. Ibu bersedia dilakukan kunjungan kembali hubungi

terlebih dahulu.

35
CATATAN PERKEMBANGAN I

Kunjungan kedua

Hari/ Tanggal: Rabu, 10 April 2019, Jam : 16.30 WITA

A. Data Subjektif (S)

Perutnya sudah tidak nyeri, pengeluaran darah tidak terlalu banyak,

kurang istirahat, ASI sudah banyak dan bayinya dapat menyusu dengan

baik BAK 5-6 kali/hari dan BAB 1 kali/hari, Tali pusat belum lepas.

B. Data Objektif (O)

Keadaan Umum ibu baik, kesadaran composmentis, tekanan darah

120/80 mmHg, nadi 80 kali/menit, suhu 36,50C, respirasi

20kali/menit.Muka tidak pucat, konjungtiva tidak pucat. ASI (+) banyak,

puting susu menonjol, kontraksi uterus baik, TFU 3 jari diatas simpisis,

Lochea sanguinolenta. Luka pada perineum sudah kering.

C. Analisa (A) : Ny. A umur 19 tahun P1A0 6 hari post partum dan luka pada

perenium.

D. Penatalaksanaan (P) :

1. 16.40 WITA Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa kondisi

ibu baik tekanan darah normal,dan pengeluaran darah nifas normal. Ibu

mengerti dan merasa senang karena hasil pemeriksaan normal.

2. Menganjurkan ibu tetap konsumsi makanan bergizi terutama sayuran

berwarna hijau,dan minum yang cukup. Ibu mengerti dan bersedia tetap

36
konsumsi makanan bergizi terutama sayuran berwarna hijau, dan minum

yang cukup.

3. Menganjurkan ibu memberi ASI saja sampai 6 bulan umur bayi untuk

mempercepat kesembuhan rahim ibu, memberikan gizi yang cukup pada

bayi, serta meningkatkan daya tahan ibu. Ibu mengerti dan bersedia

memberikan ASI saja sampai 6 bulan umur bayi.

4. Menganjurkan ibu agar ke posyandu terdekat untuk memantau tumbuh

kembang dan pemberian imunisasi bayi.

5. 17.00 WITA Melakukan perawatan tali pusat terbuka. Menganjurkan ibu

tetap menjaga kehangatan bayinya yaitu dengan mengganti pakaian bayi

jika lembab ataupun basah, sehabis mandi pastikan bayi telah

dikeringkan tanpa ada sisa air tubuhnya. Ibu telah mengerti

6. Melakukan konseling ASI kepada ibu agar ibu tahu manfaat ASI bagi

bayinya. Ibu mengerti tentang penjelasan yang diberikan.

7. Melakukan kontrak waktu untuk kunjungan kembali tanggal 17 April

2019. Ibu bersedia dilakukan kunjungan kembali hubungi terlebih dahulu.

37
CATATAN PERKEMBANGAN II

Kunjungan Ketiga

Hari/Tanggal: Rabu, 17 April 2019, Jam : 14.00 WITA

A. Data Subjektif :

Ibu mengatakan ASI lancar, pengeluaran darah sedikit berwarna kuning

kecoklatan.

B. Data Objektif :

Keadaan Umum ibu baik, kesadaran composmentis, tekanan darah

120/80 mmHg, nadi 88 kali/menit, suhu 36,50C, respirasi

22kali/menit.Muka tidak pucat, konjungtiva tidak pucat. ASI (+) banyak,

puting susu menonjol, TFU tidak teraba, luka tampak kering, Lochia

serosa.

C. Analisa : Ny. A umur 19 tahun P1A0 2 minggu post partum

D. Penatalaksanaan :

1. 14.10 WITA, menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa keadaan ibu

baik dan tekanan darah normal. Ibu mengetahui keadaannya saat ini.

2. Menganjurkan pada ibu untuk ke Puskesmas atau Rumah Sakit bila

merasakan demam, pusing dan pengeluaran darah yang berlebihan.Ibu

mengerti dengan penjelasan yang diberikan.

3. Menganjurkan ibu mengkonsumsi makanan bergizi seperti sayuran hijau,

kacang-kacangan, telur, ikan, dan minum susu dan istrahat yang cukup

minimal 8 jam sehari.Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.

38
4. Menanyakan kepada ibu alat kontrasepsi apa yang akan di pakai, ibu

menjawab akan memakai KB IUD dan melakukan kontrak waktu untuk

memasang KB IUD

5. Ibu bersedia Memasang KB IUD pada Hari sabtu tanggal 15 Mei 2019.

6. Melakukan kontrak waktu untuk kunjungan kembali. Ibu bersedia dilakukan

kunjungan kembali hubungi terlebih dahulu pada tanggal 13 Mei 2019

39
CATATAN PERKEMBANGAN III

Kunjungan Keempat

Tanggal: Senin, 13 Mei 2019, Jam :16.30 WITA

A. Data Subjektif :

ASI lancar bayi rajin menyusu dan pengeluaran darah sudah tidak ada,

hanya terdapat pengeluaran lendir sedikit.

B. Data Objektif :

Keadaan Umum ibu baik, kesadaran composmentis, tekanan darah

120/80 mmHg, nadi 82 kali/menit, suhu 36,50C, respirasi

20kali/menit.Muka tidak pucat, konjungtiva tidak pucat. ASI (+) banyak,

puting susu menonjol, TFU tidak teraba, lochia alba.

C. Analisa : Ny. A umur 19 tahun P1A0 6 minggu post partum.

D. Penatalaksanaan :

1. 16.35 WITA, menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa kondisi

ibu baik dan tekanan darah normal. Ibu mengetahui keadaannya saat ini.

2. Menanyakan pada ibu tentang penyulit apa yang ia atau bayi alami

seperti bayi susah menelan, tidak mau menyusu, putting susu ibu lecet,

dan lain sebagainya.Ibu dan bayi tidak mengalami penyulit apapun.

3. Menanyakan kepada ibu apakah bayinya sudah dibawa ke posyandu

dan imunisasi apa yang telah diberikan.

4. Menanyakan kepada ibu keluhan apa yang dirasakan setelah

menggunakan alat kontrasepsi IUD.

40
5. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Ny.A Umur 0 hari Dengan Bayi Baru

Lahir Spontan Letak Belakang Kepala Di Bidan Praktek Mandiri

Sriwati Kota Palu

Hari/Tanggal : Rabu, 03 April 2019, Jam 16.00 WITA

A. Data Subyektif (S)

Bayi Ny.A umur bayi 0 hari tanggal lahir 03 April 2019 Jam 09.10 WITA

jenis kelamin laki-laki dengan berat badan 3.300 gram dan panjang

badan 50 cm.

B. Data Objektif(O)

a. Pemeriksaan Khusus (Apgar Score) pada 1 menit pertama denyut

jantung bayi skor 2, Usaha bernafas skor 2, Tonus otot skor 1,

refleks skor 2, warna kulit skor 1 dan jumlah 8. Pada 5 menit

kemudian denyut jantung skor 2, usaha bernafas skor 2, tonus otot

skor 1, refleks skor 3, warna kulit skor 2 dan jumlah 9.

b. Pemeriksaan Umum pada bayi yaitu suhu 36,8°C, pernafasan 40

kali/menit, bunyi jantung 132 kali/menit.

c. Pemeriksaan Fisik Secara Sistematis yaitu rambut hitam, mata

konjungtiva tidak anemis, tidak ikterus, hidung tidak ada pernafasan

cuping hidung, bernafas spontan, telinga bentuk normal dan simetris,

mulut tidak ada sianosis, mukosa mulut basah, reflek isap baik, leher

tidak ada kaku, tidak ada vernik caseosa, dada semetris, tidak ada

retraksi, abdomen tidak ada perdarahan tali pusat, genetalia laki-laki,

anus berlubang, mekonium keluar sesaat setelah bayi lahir,

ekstrimitas tidak ada edema.

41
d. Refleks antara lain refleks moro, saat dikejutkan, kedua tangan dan

kaki memperlihatkan gerakan seperti merangkul. Refleks rooting,

saat diberi rangsangan di pipi, langsung menoleh kearah

rangsangan. Refleks sucking, saat telapak tangan disentuh, bayi

menggenggam dengan cepat. Refleks grasfing, saat diberi minum

bayi mengisap dengankuat. Refleks babynsky ada, ketika telapak

kaki disentuh maka jari-jari akan menekuk.

e. Antropomentri yaitu lingkar kepala 33 cm, lingkar dada 32 cm,

lingkar perut 32 cm, berat badan 3.300 gram dan panjang badan 50

cm.

f. obat tetes mata untuk mencegah terjadinya infeksi pada mata kanan

dan kiri dan injeksi vitamin K 1 mg IM pada 1/3 atas bagian luar

paha sebelah kiri bayi untuk mencegah perdarahan pada otak sudah

diberikan.

g. Eliminasi BAB (+), BAK (+).

C. Analisa (A)

By.Ny. A usia kehamilan aterm lahir spontan letak belakang kepala

usia bayi 6 jam.

D. Penatalaksanaan (P)

1. Menjaga kehangatan bayi agar bayi tidak hiportermi. Kehangatan

bayi telah terjaga dengan suhu bayi 36,7℃

2. Memberikan bayi kepada ibunya untuk diberikan Air Susu Ibu (ASI).

3. Mengajarkan ibu cara memberikan Air Susu Ibu (ASI) dan

manfaatnya, dan perawatan tali pusat dengan membungkus tali

42
pusat dengan kassa steril, perawatan bayi sehari-hari, perawatan

payudara selama menyusui dan ibu mengerti.

4. Menjelaskan kepada ibu pentingnya ASI eksklusif pada bayi karena

ASI lebih praktis, banyak mengandung gizi yang dibutuhkan bayi,

serta tidak menyebabkan diare pada bayi. Ibu mengerti dan mau

memberikan ASI eksklusif.

5. Memberikan suntikan Vit K 1 mg agar tidak terjadi perdarahan, dan

memberikan tetes air mata Oxyetracycline untuk mencegah penyakit

mata. Suntik Vit K dan tetes/salep mata telah diberikan.

6. Melakukan kontrak waktu untuk kunjungan rumah pada tanggal 10

April 2019 dan ibu setuju.

43
CATATAN PERKEMBANGAN I

Hari/Tanggal : Rabu, 10 April 2019, Jam : 15.00 WITA

A. Data Subyektif :

Bayi menangis kuat, gerakan aktif, dan ibu mengatakan bayi sehat dan

dapat mengisap dengan baik.

B. Data Ojektif :

1. Keadaan Umum : baik, Tangis bayi baik,Tonus otot kuat, Bayi

menyusu kuat ASI lancar, Tanda-tanda vital

a. Bunyi jantung : 126 Kali/menit

b. Suhu : 37oC

c. Pernafasan : 42 Kali/menit/

2. Refleks hisap : +

3. BAB (+), BAK (+)

4. Tali Pusat : belum terlepas

5. Berat badan : 3.400 gram

C. Analisa :

By.Ny. A umur 6 hari dengan bayi baru lahir normal

D. Penatalaksanaan

1. 15.05 WITA, Memberitahu kepada ibu tentang hasil pemeriksaan yang

telah dilakukan pada bayinya bahwa keadaan bayinya sehat. Ibu

mengerti.

44
2. Menggantikan pakaiaan bayi. Bayi telah dipakaikan pakaian bayi serta

membungkus tali pusat dengan kassa steril.

3. Menganjurkan ibu untuk menjaga kehangatan bayi dengan cara,

jangan membiarkan bayi bersentuhan langsung dengan benda dingin,

misalnya lantai, atau tangan yang dingin. Jangan letakkan bayi dekat

jendela atau kipas angin. segera keringkan bayi setelah mandi saat

basah, untuk mengurangi penguapan dan menjaga lingkungan sekitar

bayi tetap hangat. Ibu mengerti dan mau melakukannyaa.

4. Mengajarkan ibu posisi cara menyusui yang benar dimana pada saat

bayi menetek posisi mulut bayi menutupi aerola ibu atau lapangan hitam

pafa payudara ibu. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.

5. Menjelaskan pentingnya memberika ASI sedini mungkin, makanan

bergizi bagi ibu, mengikuti program imunisasi untuk bayi dan ibu

mengerti dan akan memberikan ASI sesering mungkin.

6. Memberikan HE tentang perawatan tali pusat. Ibu mengerti tentang

penjelasan yang telah diberikan.

7. Melakukan kontrak waktu untuk kunjungan rumah pada tanggal 17

April 2019 dan ibu setuju.

45
CATATAN PERKEMBANGAN II

Hari/Tanggal : Rabu, 17 April 2019, Jam : 14.25 WITA

A. Data Subyektif :

Ibu mengatakan bayi minum ASI saja tanpa makanan tambahan lainnya.

B. Data Ojektif :

1. Keadaan Umum baik,Tangis bayi baik, Tonus otot kuat, Bayi menyusu

kuat ASI lancar

2. Tanda-tanda vital

a. Bunyi jantung : 134 Kali/menit

b. Suhu : 36,8 oC

c. Pernafasan : 40 Kali/menit

d. Refleks hisap : +

e. BAB : +, BAK : +

f. Tali Pusat : sudah terlepas

g. Berat badan : 3.500 gram

C. Analisa :

By.Ny. A umur 2 minggu dengan bayi baru lahir normal.

D. Penatalaksanaan :

1. 14.35 WITA, memberitahu kepada ibu tentang hasil pemeriksaan yang

telah dilakukan pada bayinya bahwa keadaan bayinya sehat. Ibu

mengerti dan merasa senang.

46
2. Menganjurkan ibu segera ke petugas kesehataan apabila bayinya

sakit. Ibu akan melakukannya.

3. Memberitahukan ibu untuk membawa bayinya tiap bulan untuk

memeriksan pertumbuhan dan perkembangan dan juga melakukan

imunisasi dengan imunisasi dasar lengkap sesuai jadwal pemberian

imunisasi pada bayi. Ibu mengatakan akan melakukannya.dan

memberitahukan akan datang untuk kunjungan kembali pada tanggal 13

Mei 2019

47
CATATAN PERKEMBANGAN III

Hari/Tanggal : Senin, 13 Mei 2019, Jam : 16.55 WITA

A. Data Subyektif :

Ibu mengatakan bayi bergerak aktif dan minum ASI saja tanpa makanan

tambahan lainnya.

B. Data Ojektif :

Keadaan Umum baik, Tangis bayi : baik, onus otot kuat, Bayi menyusu

kuat ASI lancer, Tanda-tanda vital, Bunyi jantung : 134 Kali/menit, Suhu

36,8 oC, Pernafasan 40 Kali/menit, Refleks hisap+, BAB +, BAK +, Tali

Pusat : sudah terlepas, Berat badan : 3.600 gram

C. Analisa :

By.Ny. A umur 6 minggu dengan bayi baru lahir normal.

D. Penatalaksanaan :

1. 17.00 WITA, memberitahu kepada ibu tentang hasil pemeriksaan yang

telah dilakukan pada bayinya bahwa keadaan bayinya sehat. Ibu

mengerti dan merasa senang.

2. Menganjurkan ibu segera ke petugas kesehatan apabila bayinya sakit.

Ibu akan melakukannya.

3. Menganjurkan ibu agar selalu memberi ASI kepada bayinya.

4. Memberitahu ibu agar selalu memperhatikan personal hygine pada

bayi.

48
5. Asuhan Kebidanan Pada Ny.A Umur 19 Tahun P1A0 Calon Akseptor

Keluarga Berencana IUD Di Bidan Praktek Mandiri Kota Palu

Hari/Tanggal : Rabu, 15 Mei 2019, Pukul : 11.00 WITA

A. Data Subjektif (S)

a. Keluhan Utama

Ibu mengatakan ingin menggunakan KB IUD dan sekarang sedang

haid.

b. Riwayat KB

Sebelumnya ibu belum pernah menggunakan KB.

B. Data Objektif (O)

a. Keadaan umum : Baik

b. Kesadaran : Composmentis

c. Berat badan ibu : 75 kg

d. Tanda – Tanda Vital (TTV)

Tekanan Darah 120/90 mmHg, Nadi 88 kali/menit, Suhu 36,5°C,

Pernafasan 22 kali/menit, Tinggi badan 155 cm,

e. Pemeriksaan fisik yaitu Muka edema tidak ada, dan tidak pucat.

Mata, kelopak mata tidak edema, konjungtiva tidak anemis, sclera

tidak ikterus. Mulut / Gigi, stomatitis tidak ada dan caries tidak ada.

Leher, kelenjar thyroid tidak ada pembesaran dan kelenjar getah

bening tidak ada pembesaran. Dada, semetris dan tidak ada retraksi.

Payudara, pembesaran ada, puting susu menonjol, benjolan/tumor

tidak ada, pengeluran belum ada, dan rasa nyeri tidak ada.

49
Ekstremitas atas dan bawah, edema tidak ada, kekakuan sendi tidak

ada, kemerahan tidak ada, varices tidak ada, refleks patella postif

kanan dan kiri.

C. Analisa (A)

Ny.A Umur 19 Tahun P1A0 Calon Akseptor KB IUD

D. Penatalaksanaan (P)

1. Melakukan informent consent sebelum melakukan pemasangan

IUD dan menjaga privacy pasien.

2. Persiapan alat dan bahan, sarung tangan DTT 2 pasang, speculum

1 buah, oval klem lengkung paanjang 1 buah, sonde uterus 1 buah,

kassa stetil secukupnya,nierbeken 1 buah, IUD Copper T 380 A,

kom berisi larutan cuka secukupnya., sabun cuci tangan, APD

( ceelemek,masker,sepatu boot), jam,kain/handuk,lap tangan 1

buah, kain penutup, perlak, Lampu sorot, Waskom berisi larutan

clorin 0,5%, tempat sampah.

3. Memastikan pasien sudah mengosongkan kandung kemih, dan

masukan lengan AKDR CU T 380 A didalam kemasan sterilnya.

1) Buka sebagian plastic penutupnya dan lipar kebelakang.

2) Masukan pendorong kedalam tabung inserter tanpa menyentuh

benda tidak steril.

3) Letakkan kemasan pada tempatnya.

4) Pegang kedua lengan ujung AKDR dan dorong tabung inserter

sampai pangkal lengan akan melipat.

5) Setelah lengan melipat sampai tabung inserter dibawah lipatan

lengan.

50
6) Angkat sedikit tabung inserter, dorong dan putar untuk

memasukan lengan AKDR yang sudah terlipat tersebut kedaam

tabung inserter

4. Pakai APD (celemek, masker) mengatur posisi pasien senyaman

mungki (dorcal recumbent) dan cuci tangan menggunakan sabun

dibawah air mengalir dan keringkan menggunakan handuk bersih

5. Pakai sarung tangan DTT, dan melakukan vulva hygine dengan

menggunakan kapas dan air DTT, telah dilakukan.

6. Memasang speekulum vagina untuk melihat serviks, masukan

sonde uterus kedalam kavum uteri dengan sekali masuk tanpa

menyentu dinding vagina, tentukan posisi dan kedalaman kavum

uteri, keluarkan sonde.

7. Ukur kedalaman kavum uteri pada tabung inserter yang masih

berada didalam kemasan sterilnya dengan menggeser leher biru

pada tabung inserter,kemudian buka seluruh plastic penutup

kemasan dan angkat tabung AKDR dari kemasannya tanpa

menyentuh permukaan yang tidak steril.

8. Pegang tabung AKDR dengan leher biru dalam posisi horizontal

(sejajar dengan AKDR) , masukaan tabung inserter kedalam uterus

sampai leher biru menyentuh serviks atau sampai terasa adanya

tahanan. Keluarkan sebagiandari tabung inserter dan gunting

benang AKDR kurang lebih 3-4 cm didepan portio.

9. Melepaskan speculum dengan hati-hati, letakkan pada tempat

semula tanpa menyentuh yang lain.

51
10. Rendam peralatan bekas pakai dalam larutan clorin 0,5% selama

10 menit, buang sampah di tempat samah medis dan non medis,

lepaskan handscoon secara terbalik dan rendam dalam larutan

clorin 0,5%, cuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir.

11. Mengajarkan ibu bagaimana cara memeriksa sendiri benang AKDR

dan kapan harus dilakukan.

12. Memberitahu kapan ibu harus datang kembali ke BPM untuk

control.

52
B. Pembahasan

Penulisakan menyajikan pembahasan dengan membandingkan

antara teori dengan praktek dilapangan tentang asuhan kebidanan

komprehensif menggunakan metode pendekatan asuhan kebidanan

dengan pemecahan masalah klien yang didokumentasikan dalam bentuk

SOAP pada Ny. A dimulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi

baru lahir dan keluarga berencana yang dilaksanakan mulai dari tanggal

06 Maret 2019 sampai dengan 15 Mei 2019, yaitu dari usia kehamilan 35

minggu sampai ibu menggunakan KB.

1. Data Subyektif

a. Kehamilan

Ny A umur 19 tahun G1P0A0 melakukan kontak pertama

dengan peneliti pada usia kehamilan 35 minggu, jika dilihat dari

frekuensi kunjungan antenatalnya, ibu sudah memenuhi standar

minimal 4 kali kunjungan ANC selama kehamilan. Menurut (Asuti M

2011) kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan secara berkala dan

teratur. Bila kehamilan normal, jumlah kunjungan cukup empat kali ;

satu kali pada trimester I, satu kali trimester II, dan dua kali pada

trimester III.

Ibu mengatakan sering buang air kecil, keluhan yang

dialami Ny A merupakan hal yang normal.

Hal ini sesuai dengan teori menurut Astuti M (2011)

bahwa pada trimester III sering terjadi ketidaknyamanan pada ibu

53
seperti, gejala sering kencing, konstipasi, nyeri punggung, kram otot

tungkai, sesak napas, edema pergelangan kaki.

Pada BPM Sriwati tempat peneliti melakukan penelitian,

hanya menerapkan standar pemeriksaan Antenatal Care 7 T, disini

terjadi kesenjangan antara teori terbaru dan praktik, dimana menurut

Astuti M (2011) standar Antenatal Care sudah menggunakan 14T,

penambahannya dari 11 T,12 T menjadi 14T yaitu pemberian terapi

kapsul yodium pada daerah endemis gondok dan pemberian terapi

anti malaria untuk daerah endemis malaria. Alasan BPM Sriwati tidak

menerapkan 14T dikarenakan alat laboratorium yang tidak memadai,

karena belum di berikan dari dinas kesehatan, disebabkan daerah ini

bukanlah daerah endemis gondok dan malaria.

b. Pesalinan

Kala I, sakit perut tembus belakang disertai pengluaran

lendir dan darah. Kala II, perut terasa semakin sakit menjalar

kebelakang, terasa dorongan yang kuat untuk mengedan saat timbul

kontraksi dan rasa ingin BAB. Hal ini sesuai dengan teori menurut

Sondakh J.S (2013) bahwa pada kala I keluhan yang dialami ibu

adalah sakit perut tembus belakang disertai pengeluaran lendir dan

darah, kala II His semakin kuat, ketuban pecah spontan, ada

keinginan untuk mengedan (meneran). Kala III, perut bagian bawah

terasa mules, dan kala IV perut terasa mulas dan merasa lelah. Hal

ini sesuai dengan teori menurut Sondakh J.S(2013) bahwa pada kala

54
III dan kala IV ibu akan mengalami ketidaknyamanan seperti perut

bagian bawah terasa mules.tidak adanya kesenjangan teori dan

praktek.

c. Nifas

Kunjungan 7 jam post partum merasakan sakit perut

setelah melahirkan dan ASInya belum keluar. Kunjungan 6 hari post

partum perutnya sudah tidak nyeri, pengeluaran darah tidak terlalu

banyak, dan ASI sudah lancar. Kunjungan 2 minggu post partum ASI

lancar. Kunjungan 6 minggu post partum pengeluaran darah nifas

sudah tidak ada dan ASI lancar. Hal ini sesuai dengan teori menurut

Rukiyah Ai (2010) bahwa keluhan yang dialami ibu selama masa

nifas adalah merasakan mules,ada pengeluaran darah/sekret, ada

pengeluaran ASI. Dalam hasil pemantauan tidak ada kesenjangan

antara teori dan praktek.

d. Bayi Baru Lahir

Kunjungan pertama ibu mengatakan bayi lahir jam 09.10

WITA dengan jenis kelamin laki-laki, berat badan 3.300 gram,

panjang badan 50 cm dan buang air kecil, sudah buang air besar.

Kunjungan 6 hari ibu mengatakan bayi menanngis kuat, gerakan

aktif, dan dapat mengisap dengan baik. Kunjungan 14 hari ibu

mengatakan bayi minum ASI tanpa makanan tambahan apapun. Hal

ini sesuai dengan sesuai dengan teori menurut Rukiyah (2010)

bahwa 0-28 Jam, 3-7 hari, 8-24 hari setelah kelahiran bayi normal

55
sudah menangis kuat, bergerak aktif, mengisap kuat, buang air

besar dan buang air keci lancar. Tidak terjadi kesenjangan antara

teori dan praktek.

e. Keluarga Berencana

Kunjungan I keluarga berencana pada Ny A konseling

pada tanggal 24 April 2019 ibu mengatakan memilih mengggunakan

alat kontrasepsi dalam rahim, menurut Sulistyawati (2013) cara kerja

AKDR yaitu menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba

fallopi, mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum

uteri, AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu,

walaupun AKDR membuat sperma sulit masuk kedalam alat

reproduksi perempuan dan mengurangi kemampuan sperma untuk

fertilisasi, memungkinkan untuk mencegah implamantasi telur dalam

uterus. Pada tanggal 15 Mei 2019 ibu sudah menggunakan AKDR.

Tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktek.

2. Data Objektif

a. Kehamilan

Pemeriksaan ANC yang diberikan kepada Ny A

menggunakan standar 14 T, sesuaikan dengan standar asuhan

kebidanan pada ibu hamil di Puskesmas Singgani yang sudah mulai

menerapkan standar pelayanan kebidanan 14 T. Hal ini sesuai

56
dengan teori menurut Astuti M(2012) bahwa standar asuhan

pelayanan kebidanan 14 T yaitu Timbang berat badan dan ukur

tinggi badan, ukur tekanan darah, pengukuran tinggi fundus uteri,

pemberian tablet tambah darah (Fe), pemberian imunisasi tetanus

toksoid (TT), pemeriksaan hemoglobin ( Hb), pemeriksaan protein

urine, pengambilan darah untuk pemeriksaan Veneral Disease

Researsch Laboraroy (VDRL), pemeriksaan Urin Reduksi,

perawatan payudara, senam ibu hamil, pemberian obat malaria,

pemberian kapsul yodium, temu wicara/konseling. Dalam

pengaplikasiannya terjadi kesenjangan, ketika pemeriksaan ANC

pasien tidak diberikan terapi obat malaria karena ibu tidak tinggal

didaerah endemis malaria, dan tidak diberika kapsul yodium karena

tidak ada gangguan akibat kekurangan yodium didaerah endemis.

Pada setiap kunjungan ANC pada Ny A dilakukan

pemeriksaan leopold yang dibagi menjadi 4 tahap, hal ini sesuai

dengan teori yang dikemukakakn oleh Astuti M (2012) bahwa

Leopold dibagi menjadi 4 tahap, yaitu Leopold I, Leopold II, Leopold

III, leopold IV.

Kenaikan berat badan pada Ny A salam hamil yaitu 12 kg.

Ini sesuai dengan teori menurut Astuti M (2012) bahwa kenaikan

berat badan ibu hamil normal rata-rata antar 6,5 kg sampai 16 kg.

Berdasarkan hal tersebut, penulis menyimpulkan bahwa Ny A dalam

keadaan normal.

Pada BPM Sriwati tempat peneliti melakukan penelitian,

hanya menerapkan standar pemeriksaan Antenatal Care 7T, disini

57
terjadi kesenjangan antara teori terbaru dan praktik, dimana menurut

Astuti M (2011) standar Antenatal Care sudah menggunakan 14T,

penambahannya dari 11 T,12 T menjadi 14T yaitu pemberian terapi

kapsul yodium pada daerah endemis gondok dan pemberian terapi

anti malaria untuk daerah endemis malaria. Alasan puskesmas

Birobuli tidak menerapkan 14T dikarenakan alat laboratorium yang

tidak memadai, karena belum di berikan dari dinas kesehatan,

disebabkan daerah ini bukanlah daerah endemis gondok dan

malaria.

b. Persalinan

Persalinan adalah Persalinan adalah proses pengeluaran

(kelahiran) hasil konsepsi yang dapat hidup diluar uterus melalui

vagina ke dunia luar. Proses tersebut dapat dikatakan normal atau

spontan jika bayi yang dilahirkan berada pada posisi letak belakang

kepala dan berlangsung tampa bantuan alat-alat atau pertolongan,

serta tidak melukain ibu dan bayi. Pada umumnya proses ini

berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam (Sondakh, 2013 : 02)

Ny. A bersalin pada usia kehamilan 40 minggu 0 hari, hal ini masih

termasuk kehamilan aterm atau cukup bulan. Menurut Sondakh J.S

2013 Partus maturs atau aterm adalah pengeluaran buah kehamilan

antara 37 minggu dan 42 minggu dengan berat bedan badan bayi di

atas 2500 gram. Kala I berlangsung ± 2 jam, dihitung dari

pemeriksaan fase aktif jam 07.05 Wita sampai berlangsung

58
pembukaan lengkap jam 09.00 Wita, Kala II pada Ny. A berlangsung

10 menit dari pembukaan lengkap pukul 09.00 Wita dan bayi lahir

spontan pukul 09.10 Wita, Kala III berlangsung 10 menit setelah bayi

lahir, Kala IV berlangsung 2 jam.tidak ada kesenjangan teori dan

praktek.

c. Nifas

Penulis melakukan asuhan pada masa nifas sebanyak 4

kali yaitu 6 jam post partum, 6 hari post partum, 2 minggu post

partum, dan 6 minggu post partum. Hal ini sesuai dengan teori

menurut Rukiyah A (2010) Paling sedikit 4 kali kunjungan dala masa

nifas untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir dan untuk

mencegah, mendeteksi serta menangani masalah-masalah yang

terjadi pada masa nifas, yaitu kunjungan pertama 6-8 jam setelah

persalinan, kunjungan kedua 6 hari setelah persalinan, kunjungan

ketiga 2 minggu setelah persalinan dan kunjungan keempat 6

minggu setelah persalinan.

Kunjungan 6 jam post partum pengeluaran lochia rubra,

TFU 2 jari dibawah pusat, dan kontraksi uterus baik. Kunjungan 6

hari post partum pengeluaran lochea sanguilenta, TFU 3 jari diatas

simpis, dan kontraksi uterus baik. Kunjungan 2 minggu post partum

pengeluaran lochea serosa, dan TFU tidak teraba dan kunjungan 6

minggu post partum lochea alba. Hal ini sesuai dengan teori menurut

Rukiyah A (2010) lochea rubra selama 1-3 hari pasca persalinan,

59
lochea sanguilenta hari ke 3-7 pasca setalah > 14 hari pasca

persalinan. Tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek.

d. Bayi Baru Lahir

Kunjungan pertama APGAR score 8/9, suhu 36,8°C,

denyut jantung 132 kali/menit, pernafasan 40 kali/menit. Hal ini

sesuai dengan teori menurut Rukiyah Ai(2010) bahwa nilai normal

APGAR score >7, suhu normal 36,5-37,5°C, denyut jantung 120-

160 kali/menit dan pernafasan normal 40-60 kali/menit. Pada

kunjungan 6 hari, keadaan umum bayi baik, tali pusat terlepas pada

hari ke 7. Kunjungan 14 hari, dalam kondisi sehat, bayi menyusu

kuat, dan refleks hisap baik. Tidak ada kesenjangan antara teori dan

praktek.

e. Keluarga Berencana

Data yang diperoleh dari pemeriksaan yaitu tekanan darah

120/90 mmhg, berat badan 70 kg, ibu tidak memiliki peradangan

pada alat kelamin. Hal ini sesuai dengan teori menurut Sulistyawati A

(2013) bahwa yang tidak diperkenakan menggunakan AKDR yaitu

sedang hamil (diketahui hamil atau kemungkinan hamil), sedang

menderita infeksi alat genetalia (vaginitis, servitis), kelainan bawaan

uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang dapat

mempengaruhi kavum uteri, kanker alat genetaliaa. Tidak ada

kesenjangan antara teori dan praktek.

60
3. Analisa

a. Kehamilan

Hasil pemeriksaan didapatkan kehamilan kedua,

persalinan pertama, tidak perna abortus, umur kehamilan 35 minggu

ukuran lingkar lengan atas 30 cm, janin tunggal, hidup dalam uterus,

palpasi: Leopold I TFU 29 cm, Leopold II punggung kanan, Leopold

III presentasi kepala, Leopold IV kepala belum masuk pintu atas

panggul. Analisanya adalah Ny A umur 19 tahun G1P0A0 usia

kehamilan 35 minggu, janin tunggal hidup bagian terendah kepala.

Dalam asuhan kebidanan trimester III maka diagnosa

kebidanan yang muncul adalah primigravida atau multigravida, hamil

28-40 minggu, tunggal/ganda, intra uterine, hidup, situs bujur/lintang,

posisi punggung puka/puki, presentasi kepala, jalan lahir baik,

keadaan ibu dan janin baik (Astuti M 2011)

b. Persalinan

Kala I diagnosis Ny. “A” G1P0A0 janin tunggal hidup intra

uteri bagian terendah kepala dengan inpartu kala I fase aktif,

pembukaan 5 cm, portio tipis, penurunan kepala hodge III, keadaan

ibu dan janin baik. Kala II Ny. “A” G1P0A0 dengan inpartu kala II,

pembukaan 10 cm, portio tidak teraba, penurunan kepala hodge 4,

keadaan ibu dan janin baik dengan masalah nyeri perut yang

61
semakin kuat. Kala III, diagnosis NY. “A” G1P0A0 inpartu kala III.

Kala IV, diagnosis NY. “A” G1P0A0 post partum kala IV. Hal ini

sesuai dengan teori menurut Sondakh J.S (2013) bahwa dalam

mmbuat analisa untuk menentukan diagnosis sertakan inisial nama

ibu, inpartu kala (I,II,III,IV post partum), keadaan ibu dan bayi,

sertakan masalah yang dialami.

c. Nifas

Diagnosis masa nifas yaitu Ny. “A” G101A0 post partum 6

jam, 6 hari, 2 minggu dan 6 minggu tidak mengalami masalah. Hal ini

sesuai dengan teori menurut Rukiyah A (2010) bahwa diagnosis

yang ditegakkan pada masa nifas yaitu ibu nifas 6-8 jam post partum

dengan komplikasi, 6 hari post partum dengan komplikasi, 2 minggu

post partAm dengan komplikasi, 6 minggu post partum dengan

komplikasi.

d. Bayi Baru Lahir

Diagnosa yang ditegakkan, bayi Ny. “A” usia kehamilan

cukup bulan sesuai masa kehamilan lahir spontan letak belakang

kepala umur (6 jam, 6 hari, 14 hari) keadaan bayi baik. Penentuan

diagnosis tersebut sesuai dengan teori menurut Rukiyah (2010)

bahwa dalam menentukan diagnosis sertakan nama inisial bayi, lahir

spontan/cukup bulan, umur bayi (6-48 jam, 3-7 hari, 8-28 hari) dan

keadaan bayi.

62
e. Keluarga Berencana

Diagnosa yang ditegakkan Ny. “A” umur 19 tahun P1A0

calon akseptor KB IUD Diagnosis tersebut sesuai dengan teori

menurut Sulistyawati (2013) bahwa dalam menentukan diagnosa

sertakan nama inisial, P A, umur ibu, kondisi, ingin menggunakan

alat kontrasepsi.

4. Penatalaksanaan

a. Kehamilan

Pada kehamilan penatalaksanaan yang dilakukan diantara

lain menjelaskan tanda bahaya kehamilan, menganjurkan untuk

mengkonsumsi tablet Fe, makan makanan yang bergizi, melakukan

persiapan persalinan, dan menjelaskan ketidaknyamanan pada

trimester III. Hal ini sesuai dengan teori menurut Astuti M (2011)

bahwa penatalaksanaan dalam asuhan kebidanan kehamilan yaitu

menjelaskan tentang ketidaknyamanan pada trimester III,

memberikan penanganan terhadap ketidaknyamanan, pemberian zat

besi bagi ibu hamil dengan anemia atauun tidak anemia, pemberian

vaksin TT, memberikan KIE tentang persiapan persalinan, tanda-

tanda bahaya kehamilan, pemberian ASI eksklusif dan IMD,

kesehatan ibu termasuk kebersihan, aktifitas dan nutrisi.

63
b. Persalinan

Kala I, mengajarkan pada ibu teknik relaksasi pernapasan

yaitu menarik napas panjang ketika his muncul sebelum pembukaan

lengkap dan sebelum adanya tanda gejala kala II. Hal ini sesuai

dengan teori menurut Sondakh J. S (2013), bahwa pada persalinan

kala I bantu ibu melakukan tindakan yang dapat mengurangi rasa

sakit yang dialami. kala II, kala III, dan kala IV penatalaksanaan

dilakukan sesuai dengan standar asuhan persalinan normal 60

langkah. Hal ini sesuai dengan teori menurutJNPK-R (2012) bahwa

pertolongan persalinan harus dilakukan sesuai standar yang

ditetapkan yaitu standar Asuhan Persalinan Normal (APN) yang

terdiri dari 60 langkah dengan selalu memperhatikan aspek benang

merah asuhan persalinan.

c. Nifas

Penatalaksanaan asuhan masa nifas pada kunjungan 7

jam, 6 hari, 2 minggu, 6 minggu yang telah diberikan pada Ny. “A”

sesuai dengan perencanaan yang ada dalam teori menurut Rukiyah

(2010) bahwa penatalaksanaan yang kunjungan 6-8 jam setelah

persalinan yaitu mencegah perdarahan, memberikan konseling

tentang cara pencegahan perdarahan, pemberian ASI awal.

Kunjungan 6 hari setelah persalinan, yaitu memastikan involusi uteri

berjalan normal, menilai adanya tanda-tanda infeksi, demam, atau

64
perdarahan abnormal, memastikan ibu menyusui dengan baik dan

tidak memperlihatkan tanda-tanda penyulit, memberikan konseling

KB secara mandiri, dan memastikan ibu cukup makanan, cairan dan

istirahat. Pada kunjungan 2 minggu sama dengan kunjungan 6 hari

setelah persalinan. Kunjungan 6 minggu setelah persalinan, yaitu

menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang dialami ibu dan

bayi, serta memberikan konseling KB.

d. Bayi Baru Lahir

Penatalaksaanaan BBL diberikan pada bayi Ny. “A” sesuai

perencanaan yang ada dalam teori menurut Rukiyah (2010) dan

Sulistyawati (2013) bahwa penatalaksanaan bayi baru lahir 6-48 jam,

3-7 hari setelah kelahiran 8-28 hari setelah kelahiran adalah

memberikan informasi hasil pemeriksaan pada keluarga,

memberikan suntikan vitamin K, memberikan konseling tentang

menjaga kehangatan bayi, pemberian ASI dan perawatan tali pusat,

memberikan HE tentang ASI eksklusif, cara menyusui yang benar

dan cara merawat kebersihan bayi serta pemberian imunisasi dasar

wajib.

e. Keluarga Berencana

Pelaksanaan asuhan kebidanan kelfan dan efek samping

serta keluarga berencana untuk penggunaan kontrasepsi pil

dilakukan sesuai dengan teori Sulistyawati (2013) yaitu melakukan

pengkajian riwayat kesehatan, memberitahukan tingkat keefektifan

65
dan efek samping serta komplikasi potensial penggunaan

kontrasepsi dan memintanya menandatangani surat persetujuan.

66
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Asuhan manajemen kebidanan dengan menggunakan pendekatan

komprehensif dan pendokumentasian secara SAOP pada Ny. A dari

kehamilan, persalinan, nifas, BBL, dan KB yang dimulai dari tanggal 06 Maret

2019–15 Mei 2019. Maka dapat mengambil kesimpulan :

1. Pada tahap pengkajian data subjektif pada Ny. “A” dan bayi Ny. “A” yang

dimulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas, BBL hingga KB telah

dikaji sesuai format pengkajian dan tidak terdapat kesenjangan antara

teori dan kasus.

2. Pada tahap pengkajian data objektif pada Ny. “A” dan bayi Ny. “A” yang

dimulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas, BBL hingga KB telah

dikaji sesuai format pengkajian dan tidak terdapat kesenjangan antara

teori dan kasus.

3. Pada tahap menganalisis dan menentukan diagnosa kebidanan pada Ny.

“A” dan bayi Ny. “A” yang dimulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas,

BBL hingga KB telah di analisis dan tentukan diagnosanya, tidak ada

kesenjangan antara teori dan kasus.

4. Pada tahap penatalaksanaan tindakan asuhan kebidanan pada Ny. “A”

dan bayi Ny. “A” yang dimulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas,

BBL hingga KB telah dilakukan penatalaksaan asuhan yang sesuai

dengan diagnosa dan masalah yang ditegakkan. Hal ini telah sesuai

dengan teori sehingga tidak ada kesenjangan.

67
B. Saran

1. Bagi Lahan Praktek

Untuk bidan maupun tenaga kesehatan lainnya diharapkan

dapat memberikan asuhan yang menyeluruh serta mendeteksi kelainan

secara dini dan mencegah terjadinya komplikasi dalam masa

kehamilan.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Agar institusi dapat menilai sejauh mana kemampuan

mahasiswa dalam menerapkan pengetahuan yang telah didapat

dengan mempraktekkan dan menerapkannya pada pasien/klien secara

langsung.

3. Bagi Peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya mampu meningkatkan keterampilan

yang dimiliki untuk melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil

sesuai standar profesi kebidanan dan dapat kesenjangan yang

terkadang timbul antara teori yang di dapat diperkuliahan dengan

praktik yang nyata di lahan serta dapat mengaplikasikan teori yang

didapat dengan perkembangan ilmu kebidanan terbaru.

68
DAFTAR PUSTAKA

Astuti M, 2011. Buku Pintar Kehamilan. Jakarta; Buku Kedokteran EGC

Continuity Of Care, 2017. Dalam Dewi Andariya Ningsih Continuity Of


CareKebidanan (https://www.google.co.id) diakses pada tanggal 13
Maret 2018.

Dewi Lia Nanny Vivian. 2010. Asuhan Neonatus, Bayi dan Anak Balita. Jakarta;
Salemba Medika

Data dan Informasi, 2016.Pusat Data dan Informasi Profil Kesehatan RI, Survey
Demografi Kesehatan Indonesia. Jakarta.

Data dan Informasi, 2016. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable


Development Goals). Jakarta.

Data Dinas Profinsi Sulawesi Tengah, 2018. Tentang Data Kehamilan,


Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir dan Keluarga Berencana.

Data Dinas Kesehatan Kota Palu, 2018. Tentang Data Kehamilan, Persalinan,
Nifas, Bayi Baru Lahir dan Keluarga Berencana.

Data BPM Sriwati,2017. Tentang Data Kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi Baru
Lahir dan Keluarga Berencana.

JNPK- R, 2012. Asuhan Persalinan Normal

Kemenkes nomor 983, 2007.Konsep Dasar Asuhan Kebidanan, Jakarta.

Pantikawati I Saryono. 2012. Asuhan Kebidanan 1. Yogyakarta.Nuha Media.

Prawihardjo S, 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta. Wina Pustaka Sarwono


Prawihardjo.

Rukiyah Ai & Yulianti L, 2010. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). TIM; Jakarta

Rukiyah Ai & Yulianti L, 2010.Asuhan Kebidanan III (Nifas). TIM; Jakarta

Rukiyah Ai & Yulianti L, 2010.Asuhan Neonatus, Bayi dan Anak Balita. TIM;
Jakarta

Sondakh J.S. 2013.Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.Jakareta


Erlangga.

Saleha Sitti, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta; Salemba
Medika
Sulistyawati A. 2011. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta; Salemba Medika

69
Setianingrum Erna.2016. Pelayanan Keluarga Berencana.VC Trans Info MEDIA.

Jakarta.

Tanari M, Pont A,V, Makagansa E,T, Enggar. 2018. Panduan Penyusunan

Laporan Tugas Akhir & Karya Tulis Ilmiah.Palu : Yayasan Pendidikan

Cendrawasih.

Word Health Organization Tahun 2016 Tentang Data AKI dan AKB
http://www.who.int/gho/publications/worldhealth statistic/2016/en/diakses
pada tanggal 12 Desember 2018, pukul 10.35 WITA.

70

Anda mungkin juga menyukai