Anda di halaman 1dari 14

EDUKASI DALAM

KEPERAWATAN
KOMPLEMENTER

Oleh
Intan afsari
Dayu mas swandewi
Dian indrayani
Ayu resita pradnyadewi
Anita rismawati
DEFINISI EDUKASI

• Edukasi adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan


seseorang melalui teknik praktik belajar atau instruksi,
dengan tujuan untuk mengingat fakta dengan cara memberi
dorongan terhadap pengarahan diri, aktif memberikan
informasi-informasi atau ide baru.
• Edukasi merupakan serangkaian upaya yang ditujukan
untuk mempengaruhi orang lain, mulai dari individu,
kelompok, keluarga dan masyarakat agar terlaksananya
perilaku hidup sehat
DEFINISI EDUKASI

• Dalam keperawatan, edukasi merupakan satu bentuk


intervensi keperawatan yang mandiri untuk membantu klien
baik individu, kelompok, maupun masyarakat dalam
mengatasi masalah kesehatannya melalui kegiatan
pembelajaran, yang didalamnya perawat berperan sebagai
perawat pendidik.
• Pelaksanaan edukasi dalam keperawatan merupakan
kegiatan pembelajaran dengan langkah-langkah sebagai
berikut: pengkajian kebutuhan belajar klien, penegakan
diagnosa keperawatan, perencanaan edukasi, implementasi
edukasi, evaluasi edukasi, dan dokumentasi edukasi
TUJUAN EDUKASI

Menurut Notoatmodjo (1997) tujuan edukasi


adalah:
a. Menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang
bernilai di masyarakat.
b. Menolong individu agar mampu secara mandiri
atau berkelompok mengadakan kegiatan untuk
mencapai tujuan hidup sehat.
c. Mendorong pengembangan dan penggunaan
secara tepat sarana pelayanan kesehatan yang
ada.
TUJUAN EDUKASI

• Dalam keperawatan, tujuan edukasi adalah


untuk meningkatkan status kesehatan,
mencegah timbulnya penyakit dan
bertambahnya masalah kesehatan,
mempertahankan derajat kesehatan yang sudah
ada, memaksimalkan fungsi dan peran pasien
selama sakit, serta membantu pasien dan
keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan
(Suliha, 2002).
DEFINISI TERAPI
KOMPLEMENTER
• Terapi Komplementer merupakan metode
penyembuhan yang caranya berbeda dari
pengobatan konvensional di dunia
kedokteran, yang mengandalkan obat
kimia dan operasi, yang dapat dilakukan
oleh tenaga kesehatan.
JENIS – JENIS TERAPI
KOMPLEMENTER

• Menurut Hitchcock et al Terapi


komplementer ada yang invasif dan
noninvasif
• National Center for Complementary/
Alternative Medicine (NCCAM) membuat
klasifikasi dari berbagai terapi dan sistem
pelayanan dalam lima kategori
• Menurut Smith et al meliputi gaya hidup,
botanikal, manipulatif, mind-body.
PERAN PERAWAT DALAM
TERAPI KOMPLEMENTER

a. Perawat adalah sebagai pelaku dari terapi


komplementer selain dokter dan praktisi terapi.
b. Perawat dapat melakukan intervensi mandiri
kepada pasien dalam fungsinya secara holistik
dengan memberikan advocate dalam hal
keamanan, kenyamanan dan secara ekonomi
kepada pasien.
TEKNIK TERAPI KOMPLEMENTER

3 jenis teknik pengobatan komplementer


yang telah ditetapkan Departemen
Kesehatan yaitu:
1. Akupuntur
2. Terapi hiperbarik
3. Terapi herbal medik
PERSYARATAN DALAM TERAPI
KOMPLEMENTER
• Sumber daya manusia harus tenaga dokter
dan atau dokter gigi yang sudah memiliki
kompetensi
• Bahan yang digunakan harus yang sudah
terstandar dan dalam bentuk sediaan farmasi
• Rumah sakit yang dapat melakukan pelayanan
harus telah mendapat izin dari Departemen
Kesehatan Republik Indonesia dan akan
dilakukan pemantauan terus – menerus.
EDUKASI DALAM
KEPERAWATAN
KOMPLEMENTER
Edukasi dalam terapi komplementer dapat berupa
promosi kesehatan, pencegahan penyakit ataupun
rehabilitasi. Intervensi komplementer ini berkembang di
tingkat pencegahan primer, sekunder, tersier dan dapat
dilakukan di tingkat individu maupun kelompok.
Peran perawat yang dapat dilakukan dari pengetahuan
tentang terapi komplementer diantaranya sebagai konselor,
pendidik kesehatan, peneliti, pemberi pelayanan langsung,
coordinator dan sebagai advokat.
EDUKASI DALAM KEPERAWATAN
KOMPLEMENTER

• Strategi utama upaya prevensi terhadap kejadian adalah


dilakukannya kegiatan pendidikan kesehatan untuk mencegah
komplikasi terulang dan memelihara stabilitas kesehatan.
• Upaya pendidikan kesehatan di tingkat komunitas penting
dilakukan dengan beberapa alasan, yaitu: individu akan mudah
mengadopsi perilaku sehat apabila mendapatkan dukungan sosial
dari lingkungannya terutama dukungan keluarga, intervensi di
tingkat komunitas dapat mengubah struktur sosial yang kondusif
terhadap program promosi kesehatan, unsur-unsur di dalam
komunitas dapat membentuk sinergi dalam upaya promosi
kesehatan.
Contoh Edukasi dalam
Keperawatan Komplementer
Edukasi dalam keperawatan
komplementer dapat berupaa penyuluhan
kepada masyarakat. Contohnya kita
memberikan edukasi
1. Pijat Bayi
2. Obat Herbal
3. Pengobatan Tradisional Cina

Anda mungkin juga menyukai

  • LP HDR
    LP HDR
    Dokumen9 halaman
    LP HDR
    Wena Wardani
    Belum ada peringkat
  • Keluarga 1
    Keluarga 1
    Dokumen13 halaman
    Keluarga 1
    Wena Wardani
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    Wena Wardani
    Belum ada peringkat
  • LP Halusinasi
    LP Halusinasi
    Dokumen29 halaman
    LP Halusinasi
    Wena Wardani
    Belum ada peringkat
  • LP HDR
    LP HDR
    Dokumen39 halaman
    LP HDR
    Wena Wardani
    Belum ada peringkat
  • LP HDR
    LP HDR
    Dokumen39 halaman
    LP HDR
    Wena Wardani
    Belum ada peringkat
  • Intervensi DM
    Intervensi DM
    Dokumen12 halaman
    Intervensi DM
    Wena Wardani
    Belum ada peringkat
  • LP Dan SP Jiwa
    LP Dan SP Jiwa
    Dokumen87 halaman
    LP Dan SP Jiwa
    indraardii
    Belum ada peringkat
  • HDRRRR
    HDRRRR
    Dokumen12 halaman
    HDRRRR
    Wena Wardani
    Belum ada peringkat
  • LP Jiwa
    LP Jiwa
    Dokumen44 halaman
    LP Jiwa
    Wena Wardani
    Belum ada peringkat
  • LP Jiwa
    LP Jiwa
    Dokumen44 halaman
    LP Jiwa
    Wena Wardani
    Belum ada peringkat
  • Anak KLP 17
    Anak KLP 17
    Dokumen18 halaman
    Anak KLP 17
    Wena Wardani
    Belum ada peringkat
  • Edukasi
    Edukasi
    Dokumen11 halaman
    Edukasi
    Wena Wardani
    Belum ada peringkat