Anda di halaman 1dari 15

PRESBIAKUSIS

Oleh :
Nia Anita
2010.1040.1011.026
Pendahuluan
 Perubahan patologik pada organ pendengaran akibat proses
degenerasi, seperti yang terjadi pada organ lain, pada usia
lanjut organ telinga pun mengalami kemunduran dan hal ini
disebut dengan presbiakusis.
 Kemunduran ini dirasakan sebagai kurangnya pendengaran.
 Ditemukan mulai usia 40 tahun, tetapi banyak ditemukan
pada usia lebih dari 60 tahun
 Di seluruh dunia diperkirakan sekitar 30-45% orang berusia
lebih dari 65 tahun didiagnosa menderita presbiakusis
terutama pria. Dan sekitar 40-50% orang berusia lebih dari
75 tahun
Definisi
 Degenerasi fungsi pendengaran sensorineural
 Progresif, bilateral, dan simetris
 Disebabkan degenerasi sel rambut pada koklea dan jaras
sistem pendengaran akibat efek kumulatif penuaan
 Tidak ada kelainan yang mendasari selain proses menua
secara umum.

(Kinsky, 2010, Dewi, 2011).


Etiologi
Genetik

Makanan (diet
tinggi lemak)
Faktor lingkungan &
pekerjaan
Obat-obatan ototoksik

Merokok

Abnormalitas struktural

Diabetes Melitus

Hipertensi
Epidemiologi
 Prevalensi presbiakusis meningkat seiring bertambahnya usia.
 Ditemukan mulai usia 40 tahun
 >> pada usia lebih dari 60 tahun
 30-35% pada populasi berusia 65-75 tahun
 40-50% pada populasi diatas 75 tahun
 Laki-laki sedikit lebih tinggi daripada wanita.

(Marcincuk, 2008, Airlangga, 2008)


Patofisiologi
Penuaan pada sistem auditori terjadi pada
koklea, N.VIII, susunan saraf pusat

Atrofi dan degenerasi sel-sel rambut


penunjang pada organ corti.

Perubahan vaskuler juga terjadi pada stria


vaskularis.

Berkurangnya jumlah dan ukuran sel-sel


ganglion dan saraf, myelin akson saraf
Gacek dan Schucknecht mengidentifikasi 4 tipe perubahan histologis
pada koklea akibat penuaan (Roland, 2010) dan membagi
presbiaskusis sebagai berikut:

Presbiakusis Presbiakusis Presbiakusis


Presbiakusis neural
sensoris metabolik mekanis
•Degenerasi sel • Atrofi sel saraf • Atrofi stria • Perubahan
rambut dan sel pada koklea dan vaskularis gerakan mekanik
penunjang pada jaras sensoris • N : berfungsi duktus koklearis
organ corti pusat (central mempertahankan • Atrofi
•Lesi terbatas pada neural pathway) keseimbangan ligamentum
koklea, terjadi atrofi kimia, spiralis
organ corti, jumlah • Gangguan bioelektrik, dan • Penebalan dan
sel-sel rambut dan diskriminasi suara metabolik dari kekakuan
koklea membran basilaris
sel-sel penunjang
berkurang • Tidak koklea
mempengaruhi • Penurunan fungsi
•Gangguan diskriminasi suara pendengaran
pendengaran terutama nada
terutama nada tinggi tinggi tanpa
mempengaruhi
diskriminasi suara
ORGAN CORTI Membran sektorial
Organ Corti
Membran Reissner
Duktus Koklea

Ligamen
spiral

Dari tingkap
lonjong

Ganglion

Ke tingkap
Membran
bulat
basal

Serabut saraf Rambut sel luar

Rambut sel dalam


Manifestasi klinik
 Berkurangnya pendengaran secara perlahan dan progresif,
simetris pada kedua telinga
 Tinitus, (50% dari penderita presbiakusis), biasanya terus
menerus dan bernada tinggi
 Dapat mendengar suara percakapan, tetapi sulit untuk
memahaminya atau kurang jelas t.u jika diucapkan dengan
cepat atau keadaan sekitar berisik
 Sulit mendengar bunyi dengan nada tinggi
 Bila intensitas suara ditinggikan akan timbul rasa nyeri di
telinga
 Vertigo (30% dari penderita)
Diagnosis
 Kecuali dari umur, otoskopi dan audiologi penting dalam
menegakkan diagnosis presbiakusis
 Dengan pemeriksaan otoskopi, tampak membran timpani
suram, mobilitasnya berkurang
 Dengan tes penala didapatkan tuli sensorineural
 Dengan audiometri nada murni  suatu tuli saraf nada
tinggi, bilateral dan simetris
 Pada tahap awal terdapat penurunan yang tajam setelah
frekuensi 2000 Hz
 Pemeriksaan labolatorium
 CT atau MRI
Penatalaksanaan
 Alat bantu pendengaran khusus
 Melatih membaca gerak bibir
 Implan koklea
 Menghindarai lingkungan yang berisik
 Terapi hormon, obat vasodilator, obat lipoproteinolitik, dan
terapi vitamin
DDx
 Tuli persepsi pada otosklerosis stadium lanjut
 Penyakit Meniere
 Trauma akustik
Prognosis
 Tidak dapat disembuhkan
 Perjalanan penyakit dapat diperlambat dengan menghindari
penyebab atau faktor resiko yang memperburuk, dan
melakukan pemeriksaan berkala.
Terimakasih . . .

Anda mungkin juga menyukai