Presenter
NURI LAHANTA
17174009
KRITERIA INKLUSI
Riwayat klinis ≤10 tahun (n = 89) > 10 tahun (n = 56) Total (n =145) p value
Batuk 42 (47,2%) 39 (69,6%) 81 (55,9%) 0,008
Demam 31 (34,8%) 37 (66,1%) 68 (46,9%) <0,001
BB turun 24 (27,0%) 31 (55,4%) 55 (37,9%) 0,001
Rasa sakit 10 (11,2%) 23 (41,1%) 33 (22,8%) <0,001
Pneumonia berulang 20 (22,5%) 7 (12,5%) 27 (18,6%) 0,133
Limfadenopati 11 (12,4%) 7 (12,5%) 18 (12,4%) 0,980
Nafsu makan kurang 9 (10,1%) 11 (19,6%) 20 (13,8%) 0,105
Dyspnea 9 (10,1%) 8 (14,3%) 17 (11,7%) 0,447
Muntahan 13 (14,6%) 3 (5,4%) 16 (11,0%) 0,083
Brkeringat mlam hari 7 (7,9%) 8 (14,3%) 15 (10,3%) 0,216
Ledakan 1 (1,1%) - 1 (0,7%) 1.000
TABEL 3: POSITIVITAS KULTUR, BACILLOSCOPY, DAN TES
KULIT TUBERKULIN MENURUT KELOMPOK USIA (HASIL
POSITIF / TOTAL PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN)
Positivitas
Metode ≤10 tahun > 10 tahun Total kepositifan
Budaya 31/48(64,6%) 25/37(67,5%) 56/85(65,8%)
Bacilloscopy 16/61(26,2%) 23/48(47,9%) 39/109(35,7%)
Tuberkulin tes 44/60(73,3%) 16/23(69,5%) 60/83(72,3%)
DISKUSI
Hasilnya menunjukkan kompleksitas diagnosis TB pada kelompok usia
anak, serta kompleksitasnya dengan tidak adanya konfirmasi
bakteriologis. Kesulitan dalam diagnosis di antara anak-anak terbukti
karena keterlambatannya, meskipun kurangnya informasi tentang durasi
riwayat klinis dalam seperempat kasus, perlu dicatat bahwa hanya 30%
anak-anak memulai pengobatan dalam empat minggu pertama sejarah
klinis, yang berarti bahwa banyak orang lainnya mengalami bulan dan
bahkan bertahun-tahun sejarah klinis sebelum mendapatkan diagnosis.
Gejala yang paling sering dilaporkan adalah batuk (55,9%), demam
(46,9%), dan penurunan berat badan (37,9%), yang juga digambarkan
sebagai gejala utama pada kohort serupa.
KESIMPULAN
Hasil penelitian ini menggemakan temuan literatur yang
sudah ada dan menggambarkan kesulitan diagnostik pada
anak-anak dan kebutuhan sistem kesehatan untuk metode
diagnostik baru yang hemat biaya yang telah divalidasi
untuk populasi pediatrik. Selanjutnya, strategi yang
bertujuan untuk mengidentifikasi pembawa yang tertular
harus ditinjau untuk memastikan putusnya hubungan
transmisi penyakit. Ketika digabungkan bersama, tindakan
ini dapat memberikan kontrol TB yang lebih baik di Brasil.
WASSALAM
TERIMAKASIH