kemungkinan dapat merupakan suatu gejala Sinusitis. Sinusitis adalah peradangan pada dinding
sinus (rongga pada tulang wajah). Gejalanya meliputi:
Sakit kepala
Hidung tersumbat atau berair
Keluar lendir/ingus yang bercampur darah dari hidung
Nyeri pada bagian wajah jika ditekan
Demam
Batuk
dll
Penjelasan selengkapnya mengenai Sinusitis dapat dibaca pada laman artikel berikut ini: Sinusitis. Namun
demikian, pengeluaran darah dari hidung dapat pula diakibatkan oleh penyebab yang lain di antaranya:
Tumor rongga hidung
Kelainan pembekuan darah, misalnya Hemofilia
Benda asing dalam hidung
Udara kering (lapisan dalam hidung menjadi kering sehingga mudah terluka)
Penggunaan obat-obatan tertentu, misalnya obat pelega hidung yang berlebihan
dll
Beberapa anjuran yang dapat Anda lakukan:
Istirahat cukup dan tidur cukup
Konsumsi makanan dengan gizi seimbang untuk menjaga kondisi tubuh secara umum
Olahraga ringan secara teratur dapat meningkatkan daya tahan tubuh
Obati setiap masalah gangguan saluran pernafasan (pilek, batuk) secara tuntas
Bila sakit kepala terasa mengganggu, Anda dapat mengonsumsi obat pereda nyeri yang
dijual bebas di pasaran (misalnya yang mengandung Paracetamol atau Ibuprofen)
Jika keluhan yang Anda alami tidak kunjung membaik, dianjurkan agar Anda dapat berkonsultasi dengan
Dokter untuk mengetahui penyebabnya. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan jika dibutuhkan
pemeriksaan penunjang seperti X-Ray, CT Scan, dan lainnya. Penanganan yang tepat akan diberikan sesuai
dengan penyebab yang mendasari. Berikut laman artikel dengan topik terkait yang dapat bermanfaat:
Penyebab sakit kepala
Mimisan
Alergi dapat memicu sinusitis?
Mimisan atau yang biasa disebut dengan istilah medis bernama epistaksin merupakan suatu gejala
keluarnya darah melalui bagian hidung kita. Mimisan sendiri merupakan salah satu gejala – gejala yang
tidak pandang bulu, usia dan jenis kelamin. Mulai dari anak – anak hingga lanjut usia, memiliki
kemungkinan mengalami gejala mimisan yang sama.
ads
Biasanya mimisan akan terjadi selama beberapa menit saja atau malahan hanya beberapa detik. Ketika
hidung mengalami mimisan, akan sangat terasa tidak nyaman dan aneh pada bagian hidung, karena
darah segar akan keluar, namun anda tidak merasakan sakit ataupun perih pada bagian hidung anda.
Pada dasarnya, mimisan bukanlah merupakan suatu gejala penyakit kronis ataupun gejala penyakit yang
serius, terutama ketika terjadi dalam jangka waktu yang normal. Anda tidak perlu panic ketika mengalami
mimisan, dan hal yang paling penting adalah tetap merasa tenang.
1. Mimisan Anterior
Mimisan anterior merupakan salah satu jenis mimisan yang paling sering terjadi pada tubuh secara
umum. Kira – kira 90% kasus mimisan merupakan mimisan yang berjenis anterior. Mimisan anteriot
merupakan mimisan yang terjadi karena pendarahan pada bagian depan hidung.
2. Mimisan Posterior
Mimisan posterior merupakan jenis mimisan yang jarang terjadi dan memiliki kondisi yang lebih serius
dibandingkan dengan mimisan posterior. Biasanya pendarahan yang muncul lebih banyak daripada
mimisan anterior. Mimisan anterior terjadi karena pendarahan yang berasal dari pembuluh darah yang
berada pada bagian belakang hidung, di antara langit – langit mulut dan rongga hidung.
1. Anak – anak
2. Lansia
3. Ibu hamil
4. Pengguna obat – obatan yang bersifat antikogaulan
5. Penderita hemofilia
Ketika anda sedang flu dan tidak enak badan, biasanya tubuh akan merespon dengan bersin dan
mengeluarkan ingus. Ingus yang muncul di hidung wajib dikeluarkan, namun terkadang beberapa orang
membuang ingus terlalu keras, sehingga dapat menimbulkan mimisan.
Kebiasaan mengorek hidung atau yang biasa dikenal dengan istilah mengupil sepertinya memang sudah
menjadi kebiasaan bagi sebagian orang. Namun demikian perlu diperhatikan, karena kegiatan ini dapat
berbahaya bagi hidung anda, dan berpotensi menimbulkan gejala mimisan apabila terlalu dalam
mengorek hidung anda terutama ketka anda tidak sengaja melukai bagian dalam hidung.
Merupakan salah satu faktor alam yang berperan dalam menimbulkan gejala – gejala mimisan.
Perubahan tekanan udara dapat menimbulkan terjadinya mimisan. Biasanya perubahan tekanan udara
ini muncul pada 2 kondisi, yaitu :
Kedua kondisi tekanan udara diatas dapat menyebabkan terjadinya pecah pembuluh darah terutama
pada bagian hidung, dan menyebabkan mimisan.
Mimisan juga dapat terjadi karena efek atau pengaruh dari penggunaan obat – obatan tertentu. jenis obat
– obatan ini dapat membuat pendarahan pada bagian hidung karena kandungan kimianya. Berikut ini
adalah beberapa jenis obat – obatan yang berpotensi menimbulkan gejala mimisan:
5. Alergi
Pada beberapa kasus, mimisan dapat terjadi karena seseorang mengalami alergi terhadap polutan dan
allergen yang ada di udara. Polutan dan allergen yang ada di udara ini terhirup masuk ke dalam tubuh
melalui hidung secara tidak sengaja, dan beberapa polutan atau allergen dapat menimbulkan alergi,
terutama bagi orang yang sensitive hidungnya. Berikut ini beberapa jenis allergen dan polutan yang dapat
menyebabkan mimisan :
Debu dan pasir
Asap kendaraan bermotor
Asap rokok ( Baca : Bahaya merokok)
Bau yang menyengat, seperti bau durian dan bau sampah
Kapuk atau bulu, terutama pada bantal dan guling ( Baca : bahaya bulu kucing)
Selain akibat allergen dan polutan di udara, mimisan juga dapat terjadi karena adanya iritasi pada bagian
rongga dan pangkal hidung yang disebabkan oleh adanya senyawa atau bahan kimia yang masuk ke
dalam hidung. Beberapa bahan kimia dapat menimbulkan reaksi gatal dan pendarahan pada bagian
hidung apabila terhirup. Untuk menghindari hal ini, maka disarankan untk :
sponsored links
Wajib menggunakan masker ketika harus bekerja dengan banyak senyawa dan zat kimia
Sebisa mungkin menghindari peralatan yang dapat menghasilkan atau menimbulkan senyawa
kimia.
7. Penggunaan NAPZA
Narkotika dan obat – obatan terlarang alias narkoba, terutama jenis narkoba yang dihirup masuk ke
dalam tubuh juga dapat menimbulkan iritasi dan mimisan pada hidung. Salah satu jenis narkoba yang
paling umum adalah jenis kokain.
Baca juga :
Bahaya narkoba
Efek sabu sabu
Efek ganja
Tumor merupakan suatu pertumbuhan benjolan yang tidak normal, yang dalam hal ini muncul dan
tumbuh pada bagian rongga hidung. Ketika tumor menjadi semakin membesar, maka tumor tersebut
dapat menyebabkan beberapa hal, antara lain :
Beberapa orang memiliki kondisi yang berbeda dari kondisi orang normal pada umumnya. Apabila pada
umumnya luka yang dialami oleh seseorang dapat kering dan sembuh dalam waktu singkat, maka
penderita hemophilia (kelainan dalam sistem pembekuan darah) akan sulit dalam melakukan proses
tersebut. Salah satu gejala utama dari hemophilia adalah terjadinya pendarahan pada bagian – bagian
tubuh, salah satunya adalah pada bagian hidung (mimisan).
Perasaan tertekan
Stres
Depresi
Kecemasan akan sesuatu
Takut
Phobia
Beberapa kondisi psikologis diatas telah terbukti memiliki dampak terhadap kondisi kesehatan dan
kondisi fisik seseorang, salah satunya adalah dengan kondisi tubuh terutama hidung yang mengalami
mimisan.
11. Kecelakaan
Ada beberapa kondisi dimana mimisan yang dialami oleh seseorang merupakan akibat dari kecelakaan
yang menimpa dirinya. Kecelakaan ini dapat mencakup banyak hal, mulai dari kecelakaan ringan hingga
berat.
Contohnya ada beberapa kasus diman seorang anak sedang bermain kejar – kejaran dan terjatuh,
mengalami mimisan. Namun demikian, tidak semua kecelakaan akan berujung pada gejala mimisan
Selain sebagai suatu gejala yang dapat muncul dengan sendirinya, ada beberapa jenis penyakit yang
diidap oleh seseorang dapat menimbulkan mimisan. Singkatnya adalah, mimisan merupakan salah satu
gejala yang ditimbulkan suatu penyakit.