PEMINDAHAN PASIEN
OLEH :
MARWANSYAH
• Sering kali diperlukan
• Perlu diingat bahwa pasien dgn sakit yg kritis tidak
mempunyai atau hanya mempunyai sedikit cadangan fisiologik
• Pemindahan pasien kritis dapat menimbulkan problem yang besar.Alasan
itulah maka pemindahan pasien kritis memerlukan perencanaan yg cermat
serta pengawasan yang ketat
Kategori Transportasi pasien
• Transportasi intra mural (pemindahan dalam satu lingkup RS).
• Transportasi ekstra mural (pemindahan di luar RS).
• Ada 3 jenis pemindahan:
a. Pre RS (primer)
Dari tempat kejadian ke RS.
b. Inter RS (sekunder)
Pemindahan dari RS ke RS lain.
c. International
Jarak Iebih dari 5.000 km.
• Kategori Transportasi lainnya.
a. Transportasi Neonatus/anak.
b. Transportasi pada pasien yang mengalami kecelakaan sewaktu menyelam.
c. Transportasi pasien ICU pada saat kebakaran
Pedoman Transportasi Pasien Kritis
• Pemindahan pasien kritis dengan aman didasarkan atas 5
pedoman, yaitu:
1. perencanaan
2. sumber daya manusia
3. peralatan
4. prosedur
5. lintasan.
Transportasi Intra Mural
(Pemindahan pasien dalam lingkungan RS)
• Dari UGD, kamar operasi atau dan ruangan zaal yang akan masuk ke ICU,
ataupun untuk keperluan diagnostic.
Perencanaan
• Pasien dgn nyeri dikompresi atau emboli gas arterial tidak dapat ditolelir
walau kedalamannya rendah (100-200 m) karena gelembung yang
meluas akan mengakibatkan eksaserbasi gejala klinis.
• Untuk perjalanan udara, sebagian besar pasien dgn kecelakaan di saat
menyelam diberi oksigen 100 % dengan masker wajah, dan dievaluasi
dengan kecepatan penuh pada tekanan permukaan air laut ke unit
hiperbarik.
3. Transportasi Pasien ICU bila terjadi kebakaran
• Penyebab kematian terbesar adalah inhalasi asap dan keracunan CO serta
Sianida.
• Konsekuensinya, ketika timbul kebakaran di dalam/di dekat Ruang ICU, petugas harus
memindahkan pasien yang bernafas spontan.
• Pasien dengan ventilasi mempunyai suplai udara sendiri dan dapat dipindahkan
belakangan dimana asap telah menginfiltrasi masuk.
• Lift tidak boleh digunakan