Anda di halaman 1dari 12

SKRIPSI

PENGARUH SENAM OSTEOPOROSIS TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN LANSIA


DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS SEHARI - HARI DI UPT PELAYANAN SOSIAL TRESNA
WERDHA KECAMATAN GLENMORE KABUPATEN BANYUWANGI
TAHUN 2019

OLEH :
BELLA IHSANUL AMAL
2015.02.006

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
BANYUWANGI
2019
PENDAHULUAN
INTRODUCTION JUSTIFICATION CHRONOLOGY SOLUTION

Lanjut usia adalah  (WHO, 2014) Sekitar 28% Kemandirian lansia adalah Senam osteoporosis
seseorang yang telah lansia di seluruh dunia kemampuan lansia dalam merupakan olah raga
dengan rentang usia 60 – 74 melakukan aktivitas fisik sehari- ringan yang dapat
memasuki usia 60 tahun ke
tahun mengalami hari tanpa bantuan orang lain meningkatkan
atas dan pada masa ketergantungan dalam (Partini, 2011). Lansia yang
tersebut akan mengalami kebugaran individu.
melakukan aktivitas sehari – mengalami ketergantungan Senam ini dapat melatih
kemunduran seperti hari. hanya mengandalkan bantuan
tulang agar tetap kuat,
penurunan fungsi fisik  (Riskesdas, 2015) Di orang lain dan tidak mau
Indonesia dari 1,8 milliar melakukan aktivitas apapun.
meningkatkan
(Ahdaniar, 2014). kemampuan fungsional
keseluruhan penduduk Ketidakmandirian tersebut
Penurunan kondisi serta mendorong jantung
dengan umur harapan di atas menyebabkan mereka tidak
fungsional secara terus 60 tahun sebanyak 12,71% memaksiamalkan fungsi fisik untuk bekerja secara
menerus dapat mengalami ketergantungan. dalam melakukan aktivitas optimal sehingga lansia
mempengaruhi kesehatan  (Lestari, 2013) Di Jawa sehari - hari sehingga kondisi lebih mampu
fisik maupun mental, Timur Lansia status BAB tubuh semakin menurun dan menjalankan
sehingga berdampak pada dan BAK tidak terkontrol akan memperburuk kesehatan. aktivitasnya.
(80%), sering jatuh di toilet Salah satu cara untuk Selain dengan senam
kemampuan lansia dalam
(74%), membutuhkan meningkatkan aktivitas fisik osteoporosis lansia juga
melakukan aktivitas sehari bantuan dalam perawatan pada lansia dapat dilakukan
- hari yang secara dapat melakukan latihan
diri ke, di atau dari toilet dengan berbagai latihan salah
langsung berpengaruh fisik ringan seperti
mobilisasi, naik turun satunya dengan senam
berjalan kaki, mencuci
pada tingkat kemandirian. tangga, mandi, makan dan osteoporosis.
aktivitas lain (72%). pakaian, dan berkebun.
KERANGKA KONSEPTUAL

Perubahan yang terjadi akibat penuaan


sebagai berikut :
1. Perubahan psikologi pada lansia Peningkatan aktivitas fisik
sehari - hari
2. Perubahan mental pada lansia

3. Perubahan fisiologis pada lansia :

a. Penurunan fungsi fisik


Gangguan aktivitas

Penatalaksanaan
1. Mandiri
Penurunan fungsi fisik : 2. Ketergatungan
1. Kelenturan • Ketergantungan total
• Ketergantungan berat
2. Ketahanan • Ketergantungan sedang
• Ketergantungan ringan
3. Kekuatan

a. Senam Osteoporosis

Keterangan :
= Variabel yang diteliti

= Variabel yang tidak diteliti


METODOLOGI PENELITIAN
Populasi :

Kerangka Kerja Semua lansia yang berada di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha
Banyuwangi tahun 2019 sebanyak 70 lansia.

Sampling : Purposive sampling

Sampel :
Sebagian lansia yang berada di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Banyuwangi tahun 2019 yang
sesuai dengan kriteria inklusi sebanyak 30 lansia.

Desain penelitian : Pra-eksperimental


(One-Group pra-post test design)

Inform Consent

Pre test : Pengumpulan data (lembar observasi sebelum perlakuan)

Pemberian perlakuan latihan senam osteoporosis pada lansia yang ketergantungan

Post test : Pengumpulan data (lembar observasi sesudah perlakuan)

Pengolahan data dan analisa data :


Coding, scoring, tabulating, dan uji Wilcoxon Matched Pairs Test

Laporan penelitian

Kesimpulan
HASIL DAN PEMBAHASAN
DATA UMUM
Diagram 5.1 Diagram 5.2
Usia Jenis Kelamin
6 Responden

11 Responden
20% 13 Responden
37%
43%
60 -70 thn
Perempuan
71 - 80 thn
Laki - Laki
81 - 90 thn 63%
19 Responden
37%

11 Responden

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia


Diketahui bahwa hampir setengahnya responden berusia 60 – 70 tahun sebanyak 13 responden
(43%).

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


Diketahui bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 19 responden
(63%).
DATA UMUM

Penyakit Yang Diderita

7 Responden
Diagram 5.3 9 Responden
25%
32%

Hipertensi
Rematik
Asam Urat

43%

14 Responden

Karakteristik Responden Berdasarkan Penyakit Yang Diderita


Diketahui bahwa hampir setengahnya responden menderita penyakit rematik
sebanyak 14 responden (43%).
DATA KHUSUS
Diagram 5.4
Tingkat Kemandirian Sebelum Dilakukan
Latihan Senam Osteoporosis Diketahui bahwa sebagian besar
0% 0% 0%
12 Responden Mandiri
tingkat kemandirian responden dalam
40% Ketergantungan Ringan
kategori ketergantungan sedang
Ketergantungan Sedang sebelum dilakukan latihan senam
Ketergantungan Berat osteoporosis sebanyak 18 responden
60%
Ketergantungan Total (60%).
18 Responden

Diagram 5.5
Tingkat Kemandirian Sesudah Dilakukan
Diketahui bahwa sebagian besar Latihan Senam Osteoporosis
3 Responden
tingkat kemandirian responden dalam 10% 0% 0% 6 Responden
20%
kategori ketergantungan ringan Mandiri
sesudah dilakukan latihan senam Ketergantungan Ringan
osteoporosis sebanyak 21 responden Ketergantungan Sedang

(70%). Ketergantungan Berat


Ketergantungan Total
21 Responden
70%
Pengaruh Senam Osteoporosis Terhadap Tingkat Kemandirian
Lansia Dalam Melakukan Aktivitas Sehari – hari Di UPT Pelayanan
Sosial Tresna Werdha Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi
Tabel 5.1 Tahun 2019
Sebelum Sesudah
No Tingkat Kemandirian
Responden Presentase Responden Presentase

1 Mandiri 0 0% 6 20%

2 Ketergantungan Ringan 12 40% 21 70%

3 Ketergantungan Sedang 18 60% 3 10%

4 Ketergantungan Berat 0 0% 0 0%

5 Ketergantungan Total 0 0% 0 0%

Jumlah 30 100% 30 100%

Dari tabel 5.1 di atas dijelaskan bahwa sebelum pemberian latihan senam osteoporosis
didapatkan responden dengan kategori ketergantungan ringan sebnayak 12 responden (40 %) dan
responden dengan kategori ketergantungan sedang sebanyak 18 responden (60%). Kemudian
setelah dilakukan pemberian latihan senam osteoporosis didapatkan responden dengan kategori
mandiri sebanyak 6 responden (20%) , dengan kategori ketergantungan ringan sebanyak 21
responden (70%) dan dengan kategori ketergantungan sedang sebanyak 3 responden (10%).
HASIL ANALISA DATA
Hasil Uji Wilcoxon dengan SPSS 22 for windows

Test Statisticsa

Tabel 5.2 post - pre


Z
-4,037b
Asymp. Sig. (2-tailed)
,000

Dari hasil penelitian di atas didapatkan hasil Asymp. Sig. (2-tailed) 0,000 < α=0,05
dengan demikian Ho ditolak Ha diterima yang berarti ada pengaruh yang bermakna
pada tingkat kemandirian lansia setelah diberikan latihan senam osteoporosis dalam
melakukan aktivitas sehari – hari di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Kecamatan
Glenmore Kabupaten Banyuwangi Tahun 2019.
KESIMPULAN

1. Sebelum dilakukan senam osteoporosis sebagian besar


responden memiliki tingkat kemandirian dengan kategori
ketergantungan sedang sebanyak 18 responden (60%).
2. Sesudah dilakukan senam osteoporosis sebagian besar
responden memiliki tingkat kemandirian dengan kategori
ketergantungan ringan sebanyak 21 responden (70%).
3. Setelah dilakukan analisis data dengan uji Wilcoxon
menggunakan SPSS 22 for windows didapatkan hasil Asymp.
Sig. (2-tailed) 0,000 < α=0,05 dengan demikian Ho ditolak Ha
diterima yang berarti ada pengaruh yang bermakna pada tingkat
kemandirian lansia setelah diberikan latihan senam osteoporosis
dalam melakukan aktivitas sehari – hari di UPT Pelayanan
Sosial Tresna Werdha Kecamatan Glenmore Kabupaten
Banyuwangi Tahun 2019.
DOKUMENTASI
TERIMA KASIH
WASSALAMU’ALAIKUM WR. WB.

Anda mungkin juga menyukai