Anda di halaman 1dari 17

Oleh: Nur hidayatin S.

Kep, Ns
 Cara alamiah bagi anak untuk mengungkapkan
konflik dirinya yang tidak disadari, (Wong)
 Kegiatan yang dilakukan sesuai dengan keinginan
sendiri untuk memperoleh kesenangan, (Foster)
 Bermain merupakan ungkapan bahasa secara alami
yang diekspresikan melalui bio-psiko-sosial yang
berhubungan dengan lingkungan, (Smith)
 Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
kesenangan yang ditimbulkannya tanpa
mempertimbangkan hasil akhir, (Hurlock)
 Perkembangan sensorik motorik
 Perkembangan kognitif
 Perkembangan sosial
 Perkembangan moral
 Perkembangan kreatifitas
 Perkembangan kesadaran diri
 Fungsi terapi
 Perkembangan komunikasi
 Selalu bermain dengan sesuatu
 Selalu ada timbal balik
 Bersifat interaksi
 Selalu dinamis
 Ada aturan tertentu
 Menuntut ruangan tertentu
Sosial afectif play
Anak belajar memberi respon terhadap respon yang
diberikan lingkungan
b. Sense of pleasure play
Anak memperoleh kesenangan dari satu obyek yang ada
disekitarnya
c. Skill play
Permainan untuk memperoleh ketrampilan seperti
sepeda, komputer
d. Dramatic play/role play
Anak berfantasi menjalankan peran tertentu,
misal:bapak,ibu, dokter, dll.
 Tahap perkembangan
 Perkembangan motorik
 Status kesehatan
 Jenis kelamin
 Status sosial ekonomi
 Jumlah waktu bebas
 Alat permainan
 Lingkungan
1. Latar belakang
2. Tujuan
3. Sasaran
4. Waktu
5. Tempat
6. Prinsip kegiatan
7. Rancangan bermain
8. Hambatan dan antisipasi
9. Media
10. Pembagian tugas
11. Evaluasi
12. Setting tempat
Pada latar belakang dijelaskan konsep hospitalisasi
yang menjadi alasan dilakukannya terapi bermain
sesuai usia anak, gambaran singkat ruangan rawat inap
tempat dilakukan terapi bermain dan penekanan
pentingnya dilakukan terapi.
Tujuan terapi bermain meliputi tujuan umum dan
tujuan khusus menjelaskan manfaat terapi bermain
secara garis besar untuk meminimalkan hospitalisasi
dan dijelaskan secara detail sesuai target pencapaian.
o Sasaran terapi bermain disesuaikan dengan jumlah
anak yang akan mengikuti terapi bermain
o Waktu dan tempat yang efektif disesuaikan dengan
keadaan serta aktivitas ruangan rawat inap.
1. Leader
Mengatur jalannya permainan
Mengarahkan permainan
Memandu proses permainan
2. Co leader
 Menyampaikan informasi dari fasilitator kepada
leader tentang aktivitas bermain
 Mengingatkan leader tentang waktu tentang
permainan
 Mengingatkan leader bila jalannya kegiatan tidak
sesuai rencana kegiatan
3. Fasilitator
Menfasilitas anak-anak untuk bermain
Membimbing anak saat bermain\
Memperhatikan respon anak saat bermain
Mengajak anak untuk bersosialisasi dengan temannya
4. Obsever
 Mengawasi jalannya permainan
 Mencatat situasi penghambat dan pendukung proses
bermain
 Menyusun laporan hasil permainan dibantu dengan
leader dan fasilitator
 Hambatan:
oKelelahan pada anak
oRasa bosan
oAnak merasa takut dengan lingkungan
o Saat bermain tiba-tiba anak mendapat program
terapi
Antisipasi
o Membatasi waktu bermain
o Saat permainan diberikan variasi agar tidak
monoton/membosankan
o Melibatkan perawat dan orang tua
o Melihat jadwal terapi dahulu, kemudian disesuaikan
dengan jadwal bermain
o Saat kontrak diberikan penjelasan yang mudah
dimengerti orang tua, sehingga timbul rasa percaya
Komponen yang dievaluasi meliputi struktur, proses dan
hasil. Jumlah kehadiran anak, persiapan yang dilakukan
sebelum terapi bermain merupakan evaluasi struktur.
Kemudian pada evaluasi proses, dilihat berapa
prosentase anak yang bersikap antusias, jenuh, dan
dapat mengekspresikan bahagia. Evaluasi hasil dinilai
dari kriteria hasil pada tujuan khusus
Thank You

Anda mungkin juga menyukai