Anda di halaman 1dari 17

PRINSIP PENCEGAHAN

INFEKSI
KEPERAWATAN PERIOPERATIF
Apa itu infeksi?

Infeksi merupakan invasi tubuh Perlu adanya Prinsip


oleh patogen atau Pencegahan Infeksi
mikroorganisme yang mampu
menyebabkan sakit.
Prinsip pencegahan infeksi adalah suatu usaha yang
dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko penularan infeksi
mikroorganisme dari lingkungan klien dan tenaga kesehatan,
yang bertujuan supaya mengurangi terjadinya infeksi, dan
memberikan perlindungan terhadap klien dan tenaga
kesehatan.
KOMPONEN PROSES
TERJADINYA PENYAKIT
Agen Infeksius : Mikroorganisme, termasuk bakteri, virus, jamur
dan protozoa.

Reservoar :
Berbagai mikroorganisme hidup pada kulit dan
dalam rongga tubuh, cairan dan keluaran.

Portal Keluar : Mikroorganisme dapat keluar melalui berbagai


tempat, seperti kulit dan membran mukosa,
traktus respiratoris, traktus urinarius, traktus
gastrointestinal, traktus reproduktif dan darah.
 Kontak langsung
Cara Keluar :  Kontak tidak langsung
 Melalui makanan dan minuman
 Melalui serangga (Nyamuk, lalat)
 Melalui udarac

Portal Masuk :
Organisme dapat masuk ke dalam tubuh
melalui rute yang sama dengan yang digunakan
untuk keluar.

Hospes Rentan : Seseorang terkena infeksi bergantung pada


kerentanan dan bergantung pada derajat
ketahanan individu terhadap patogen
Tindakan Pencegahan Infeksi
ASEPSIS

Mencegah masuknya mikroorganisme

Tujuan akhirnya adalah mengurangi atau menghilangkan jumlah


mikroorganisme, baik pada permukaan benda hidup maupun
benda mati agar alat-alat kesehatan dapat di gunakan dengan
aman.
Dua jenis teknik asepsis, yaitu:

1. Aseptic medis atau teknik bersih


untuk mencegah penyebaran
mikroorganisme dengan mencuci
tangan, mengganti linen. Prinsipnya
adalah mencuci tangan.

2. Aseptic bedah atau teknik steril


untuk membunuh mikroorganisme.
Teknik steril digunakan saat melakukan
prosedur infasif.
ANTI ASEPSIS

Mencegah masuknya mikroorganisme

Tujuan akhirnya adalah membunuh atau menghambat


pertumbuhan mikroorganisme pada kulit dan jaringan tubuh
lainnya
Larutan antiseptik
DEKONTAMINASI

Tindakan yang dilakukan agar benda mati dapat ditangani oleh


petugas kesehatan secara aman, terutama petugas pembersihan
medis sebelum pencucian dilakukan menginaktifasi serta
menurunkan HBV, HIV tetapi tidak membasmi).
PEMBERSIHAN (CUCI-BILAS)

Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan


semua darah, cairan tubuh atau setiap benda
asing seperti debu dan kotoran.
DESINFEKSI TINGKAT TINGGI (DTT)

Tindakan menghilangkan sebagian besar (tidak semua)


mikroorganisme penyebab penyakit dari benda mati kecuali
endospore.

Dilakukan dengan merebus, mengukus atau dengan


menggunakan larutan kirnia.
STERILISASI

Sterilisasi uap
Tindakan untuk menghilangkan
semua mikroorganisme (bakteri,
Sterilisasi panas kering (oven)
jamur, parasit, dan virus) termasuk
bakteri endospore.
Sterilisasi kimia
PENANGANAN SAMPAH ATAU LIMBAH
PENGGUNAAN BENDA TAJAM SECARA AMAN

1) Hati-hati saat melakukan penjahitan agar tidak tertusuk jarum secara tidak sengaja
2) Jangan menutup kembali, memelengkungkan, mematahkan atau melepaskan jarum yang
akan dibuang
3) Buang benda-benda tajam dalam wadah anti bocor dan segel dengan perekat jika sudah
dua pertiga penuh wadah benda tajam tadi harus dibakar dalam incinerator
4) Jika tidak dapat dibakar dalam insinerator maka jarum harus dibilas 3x dengan larutan
klorin 0,5% untuk dekontaminasi. Tutup lagi ujung jarum dengan penutupnya
menggunakan tehnik satu tangan (one hand tehnik) lalu ditanam dalam tanah.
5) Tempat sampah hitam (sampah tidak kontaminasi)
6) Tempat sampah kuning (sampah terkontaminasi)
PELINDUNG DIRI

1) Cuci tangan
2) Pemakaian sarung tangan
3) Pemakaian masker
4) Pemakaian gaun
 Steril (kamar bedah)
 Non steril (ICU, kamar bayi, KB)
5) Skort (celemek plastik)
6) Pemakaian kacamata pelindung
7) Pemakaian sepatu boot / sepatu tertutup
8) Kap
9) Duk
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai