Anda di halaman 1dari 37

Tujuan dan

Tanggung Jawab
Auditor
HELLO!
Kelompok 6 :
Genta Noviantika G.C (F3316027)
Habib Samodra (F3316028)
D3 Akuntansi B 2
TUJUAN PELAKSANAAN
AUDIT ATAS LAPORAN
KEUANGAN
3
“ Tujuan pengauditan umum atas laporan keuangan oleh
auditor independen merupakan pemberian opini atas
kewajaran dimana laporan tersebut telah disajikan secara
wajar, dalam segala hal yang material, posisi keuangan,
hasil usaha dan arus kas, sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

4
Langkah – Langkah Mengembangkan
Tujuan Audit

Memahami tujuan dan tanggung jawab audit

Membagi laporan keuangan menjadi berbagai siklus

Mengetahui asersi manajemen tentang laporan keuangan

Mengetahui tujuan umum audit untuk kelompok - kelompok


transaksi, akun - akun, dan pengungkapan

Mengetahui tujuan khusus audit untuk kelompok - kelompok


transaksi, akun - akun, dan pengungkapan 5
TANGGUNG JAWAB
MANAJEMEN

6
• Tanggung jawab untuk mengadopsi kebijakan akuntansi
yang baik, menyelenggarakan pengendalian internal
YOU CAN ALSOyang
1. SPLIT memadai, dan menyajikan laporan keuangan yang
YOUR CONTENT
wajar

• Tanggung jawab manajemen atas kewajaran penyajian


(asersi) laporan keuangan berkaitan dengan privilege
untuk menentukan penyajian dan pengungkapan apa
2 yang dianggap perlu.

• Sarbanes-Okley Act mengharuskan CEO dan CFO untuk


menyatakan bahwa laporan keuangan telah sesuai
3. dengan prinsip – prinsip akuntansi yang ada di Indonesia.
7
7
TANGGUNG JAWAB AUDITOR

Auditor bertanggung jawab untuk


merencanakan dan melaksanakan audit guna
memperoleh kepastian yang layak tentang
apakah laporan keuangan telah bebas dari salah
saji yang material, apakah itu disebabkan oleh
kekeliruan ataupun kecurangan.
8
• Kesalahan saji biasanya dianggap material jika
Salah Saji gabungan dari kesalahan – kesalahan dan kecurangan
yang Material dalam laporan keuangan akan mempengaruhi
vs Tidak keputusan orang – orang yang menggunakan laporan
keuangan tersebut.
Material
•Auditor memiliki tangggung jawab untuk mendapatkan tingkat
keyakinan yang memadai, namun bukan absolut, untuk
beberapa alasan berikut :
• 1. Sebagian besar bahan bukti audit berasal dari pengujian
Keyakinan sampel.
• 2. Penyajian akuntansi berisi estimasi yang kompleks, yang
yang melibatkan sejumlah ketidakpastian serta dapat
Memadai dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa di masa depan.
• 3. Laporan keuangan yang disusun dengan penuh
kecurangan sering kali tidak mungkin untuk dideteksi oleh
auditor.
• Kekeliruan adalah salah saji dalam laporan
keuangan yang tidak disengaja,
Kesalahan • Kecurangan adalah salah saji dalam laporan
(Error) vs keuangan yang disengaja. Kecurangan dapat
Kecurangan dibedakan menjadi misaprosiasi aktiva
(penyalahgunaan/kecurangan karyawan) dan
(Fraud) pelaporan keuangan yang curang (kecurangan
manajemen).

• Agar auditing dapat memberikan kepastian yang


layak untuk mendeteksi kekeliruan ataupun
Skeptisme kecurangan, maka auditing harus direncanakan dan
Profesional dilaksanakan dengan sikap skeptisme profesional,
yaitu sikap yang penuh dengan keingintahuan serta
penilaian kritis atas bukti audit.
Tanggung Jawab Auditor Dalam
Mendeteksi Salah Saji Material

Auditor menghabiskan waktu terbesarnya untuk


melakukan perencanaan dan menjalankan audit untuk
mendeteksi kesalahan yang tidak disengaja yang dilakukan oleh
manajemen dan karyawan. Auditor menekankan beragam
kesalahan yang diakibatkan oleh kesalahan – kesalahan dalam
perhitungan, kealpaan, kesalahpahaman dan kesalahan
peneraan standar akuntansinya. 11
Tanggung Jawab Auditor Dalam
Mendeteksi Kecurangan Material

Kecurangan lebih sulit untuk dideteksi karena


manajemen atau karyawan yang terlibat dalam kecurangan
berusaha untuk menutup – nutupi kecurangan tersebut.
Kesulitan dalam mendeteksi ini tidak merubah tanggung
jawab auditor untuk merencanakan dan menjalankan audit
dengan tepat.
12
 Kecurangan yang Berasal dari Pelaporan Keuangan yang
Curang vs Penyalahgunaan Aset.
 Pelaporan keuangan yang curang akan merugikan pemakai
karena menyediakan informasi laporan keuangan yang tidak
benar untuk membuat keputusan
 Misaprosiasi aktiva akan mengakibatkan pemegang saham,
kreditor, serta pihak lainnya mengalami kerugian karena
aktiva tersebut tidak lagi menjadi milik pemiliknya yang sah.
13
Terdapat perbedaan penting antara
penggelapan aset dan salah saji yang
muncul dari penggelapan aset tersebut :
1. Aset diambil dan penggelapan ini ditutupi dengan cara
menyalahsajikan aset.
2. Aset diambil dan penggelapan ini ditutupi dengan
mengurangsajikan pendapatan atau melebihsajikan
beban.
3. Aset diambil, namun penyalahgunaan dapat dideteksi.
14
Tanggung Jawab Auditor untuk
Membongkar Tindakan Ilegal

Tindakan Ilegal didefinisikan sebagai


tindakan yang melanggar hukum atau peraturan
pemerintah selain Kecurangan.

15
Tindakan Ilegal Berdampak
Langsung

Pelanggaran atas UU dan peraturan tertentu


memiliki dampak keuangan yang langsung terhadap
saldo akun tertentu dalam laporan keuangan.
Tanggung jawab auditor atas tindakan ini sama
dengan tanggung jawab auditor atas kekeliruan dan
kecurangan.
16
Tindakan Ilegal Yang
Berdampak Tidak Langsung

Sebagian besar tindakan ilegal hanya


mempengaruhi laporan keuangan secara tidak
langsung. Standar auditing menyatakan bahwa auditor
tidak memberikan kepastian bahwa tindakan ilegal
yang berdampak tidak langsung akan terdeteksi.
17
Tiga Tingkat Tanggung Jawab
Auditor untuk Menemukan dan
Melaporkan Tindakan – Tindakan
Ilegal
18
Pengumpulan Bukti, Jika Tidak Ada Alasan
Untuk Percaya Bahwa Ada Tindakan Ilegal
Yang Berdampak Tidak Langsung

▰ Banyak prosedur audit yang biasanya dijalankan dalam


pengauditan untuk mencari kesalahan dan kecurangan
yang dapat membongkar tindakan ilegal.

▰ Auditor juga tidak diharuskan untuk mencari tindakan


ilegal yang berdampak tidak langsung kecuali ada
alasan yang memadai untuk meyakini bahwa telah
terjadi tindakan pelanggaran hukum 19
Akumulasi Bukti Ketika Ada Alasan untuk Meyakini
Adanya Tindakan Ilegal Langsung
atau Tidak Langsung yang Mungkin Timbul

Ketika auditor telah yakin bahwa suatu tindakan ilegal telah terjadi, beberapa
tindakan diperlukan untuk menentukan apakah tindakan ilegal yang dicurigai
tersebut memang benar – benar terjadi. Tindakan – tindakan tersebut antara lain :

1. Meminta keterangan kepada manajemen yang tingkatnya lebih tinggi


dari pihak yang dicurigai.

2. Berkonsultasi dengan penasihat hukum klien atau spesialis lainnya

3. Mempertimbangkan pengumpulan bukti audit tambahan


20
Tindakan Apabila Auditor Mengetahui
Suatu Tindakan Ilegal

1. Mempertimbangkan pengaruhnya pada laporan


keuangan termasuk kecukupan pengungkapan
2. Mempertimbangkan pengaruhnya terhadap hubungan
kantor akuntan publik dengan manajemen.
3. Berkomunikasi dengan komite audit atau pihak lainnya
yang memiliki wewenang yang sama.
21
Siklus Laporan Keuangan
22
Pendekatan Siklus dalam
Pengelompokan Audit
Sebuah cara yang umum untuk mengelompokkan audit adalah
dengan tetap mempertahankan hubungan yang erat antara jenis transaksi
dan saldo akun dalam segmen yang sama. Pendekatan ini disebut dengan
pendekatan siklus. Siklus – suklus tersebut :
1. Siklus penjualan dan penagihan 3. Siklus penggajian dan kepegawaian
2. Siklus pembelian dan 4. Siklus persediaan dan pergudangan
pembayaran
5. Siklus akuisisi modal dan pelunasan
23
Arus Transaksi dari Jurnal ke Laporan Keuangan

89,526,124$

185,244 users

100%
24
Hubungan di Antara Siklus

25
Menetapkan Tujuan Pengauditan

Terdapat 3 tujuan audit:


1. Tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi
2. Tujuan audit yang berkaitan dengan saldo
3. Tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian
dan pengungkapan

26
ASERSI MANAJEMEN
27
“ Pernyataan yang tersirat atau tertulis
oleh manajemen mengenai kelompok –
kelompok transaksi dan akun – akun
terkait serta pengungkapan dalam
laporan keuangan.

28
Asersi Manajemen untuk Setiap
Kategori Asersi

Asersi mengenai Asersi mengenai Asersi mengenai


kelompok transaksi saldo akun : penyajian dan
dan kejadian : 1. Keberadaan pengungkapan :
1. Keterjadian 2. Kelengkapan 1. Keterjadian dan Hak
2. Kelengkapan dan Kewajiban
3. Penilaian dan
Alokasi 2. Kelengkapan
3. Akurasi
4. Hak dan 3. Akurasi dan Penilaian
4. Klasifikasi
Kewajiban 4. Klasifikasi dan
5. Pisah Batas
Pemahaman

29
TUJUAN AUDIT TERKAIT
DENGAN TRANSAKSI
30
Tujuan Umum Audit Terkait Transaksi dan
Tujuan Khusus Audit Terkait Transaksi

Tujuan Umum : Tujuan Khusus :


1. Keterjadian Tujuan khusus audit terkait transaksi untuk
2. Kelengkapan setiap kelompok transaksi yang penting
3. Keakuratan dapat dikembangkan. Kelompok –
4. Posting dan Pengikhtisaran kelompok transaksi tersebut antara lain
5. Klasifikasi seperti penjualan, penerimaan kas,
6. Penetapan Waktu pembelian barang dan jasa serta gaji.
31
TUJUAN AUDIT TERKAIT
DENGAN SALDO
32
Tujuan Umum Audit Terkait Dengan Saldo dan
Tujuan Khusus Audit Terkait Dengan Saldo

Tujuan Umum : Tujuan Khusus :


1. Eksistensi 7. Nilai yang Dapat Tujuan khusus audit terkait
2. Kelengkapan Direalisasi
saldo dari setiap saldo akun
3. Keakuratan. 8. Hak dan
pada laporan keuangan
4. Klasifikasi Kewajiban.
dapat dikembangkan.
5. Cutoff
6. Hubungan yang
Rinci 33
TUJUAN AUDIT TERKAIT PENYAJIAN
DAN PENGUNGKAPAN

Konsep yang diterapkan untuk tujuan audit yang


berkaitan dengan saldo juga diterapkan untuk tujuan
audit penyajian dan pengungkapan.

34
BAGAIMANA MEMENUHI
TUJUAN – TUJUAN AUDIT
35
Empat Fase Pengauditan Laporan
Keuangan
Fase I
Merencanakan dan merancang pendekatan audit

Fase II
Melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi

Fase III
Melaksanakan prosedur analitis dan pengujian rincian saldo

Fase IV
Menyelesaikan audit dan menerbitkan laporan audit 36
THANKS FOR
YOUR
ATTENTION!
37

Anda mungkin juga menyukai