PANCASILA
(di Perguruan Tinggi)
4. Landasan juridis
Pembukaan UUD 1945 alinea II (Cita-cita bangsa Indonesia)
dan alinea IV ( tujuan dan aspirasi kemerdekaan)
UU No. 20 tahun 2003 ttg Sidiknas
PP No. 60 tahun 1999 tentang Dikti Pasal 13 ayat (2)
SK Ditjen Dikti No. 265/DIKTI/kep/2000 (Penyempurnaan
Kurikulum)
SK Ditjen Dikti No. 38/DIKTI/Kep/2002 tentang Rambu-
rambu Pelaksanaan Matakuliah Pengembangan Kepribadian
Tujuan Pendidikan Pancasila
Abad VII-XVI
Unsur-unsur yang
Abad VII-XVI Kerajaan Majapahit terdapat dalam
Pacasila, telah
ada sebagai asas
yang menjiwai
bangsa Indonesia.
Hanya saja belum
Menjadi tonggak sejarah dirumuskan scara
karena pada waktu itu konkret.
Indonesia sudah memenuhi
syarat-syarat sebagai bangsa
yang mempunyai negara
A. Kronologis Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia
1. Kejayaan zaman Sriwijaya, Majapahit dan kerajaan-kerajaan
Islam
2. Perjuangan bangsa sebelum abad XX
3. Perjuangan nasional
4. Kronologis Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
5. Perjuangan mempertahankan dan mengisi Kemerdekaan
Periode 1945-1949 -> Revolusi Fisik (UUD 1945)
Periode 1949-1950 -> RIS (Konstitusi RIS 1949)
Periode 1950-1959 -> Demokrasi Liberal (UUDS 1950)
Periode 1959-1966 -> Demkrs Terpimpin, Orla (UUD 1945)
Periode 1966-1998 -> Orde Baru (UUD1945)
Periode 1998- sekarang -> Reformasi (UUD 45 amandemen)
6. Proses perumusan dan Pengesahan Pancasila dasar
negara
Kronologis perumusan Pancasila
Sidang BPUPKI Pertama ( 29 Mei – 1 Juni 1945)
Tampil 3 orang menyampaikan usul dasar negara :
a). Muh. Yamin (29 Mei 1945)
Dalam Pidatonya ia mengusulkan :
Peri Kebangsaan
Peri Kemanusiaan
Peri Ketuhanan
Peri Kerakyatan (A.Permusyawaratan, B. Perwa-
kilan, C. Kebijaksanaan)
Kesejahteraan Rakyat (Keadilan Sosial)
Pada akhir pidatonya ia menyerahkan naskah :
Ketuhanan Yang Maha Esa
Kebangsaan, Persatuan Indonesia
Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Inonesia
b. Prof Dr. Soepomo (31 Mei 1945)
Ia mengemukakan teori-teori negara :
1). Teori Negara Perorangan (Individualis)/-
Hobbes, Rousseau, H.Spencer, Laski
2). Paham Negara Kelas (Class theory)/Marx
Engels, Lenin
3). Paham Negara Integralistik/Spinoza, Adam
Muller,Hegel
c. Ir. Soekarno (1 Juni 1945)
Ia mengusulkan dasar negara :
Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia)
Internasionalisme (Peri kemanusiaan)
Mufakat (Demokrasi)
Kesejahteraan sosial
Ketuhanan Yang Maha Esa (Ketuhanan Yang
berkebudayaan)
Lima prinsip tersebut agar diberi nama “Pancasila”.
Lima sila tersebut dapat diperas menjadi Trisila yang
meliputi : a. Sosio nasionalisme, 2) Sosio Demokrasi,
dan 3) Ketuhanan.
Ia juga mengusulkan “Tri Sila” dapat diperas menjadi
“Eka Sila” yang intinya “gotong royong”
2. Sidang BPUPKI Kedua (10-16 Juli 1945)
Ada penambahan 6 anggota baru BPUPKI
Panitia Kecil telah menghasilkan rancangan dasar
negara (Piagam Jakarta):
I. Ketuhanan dengan Kewajiban menjalankan syariat
Islam bagi pemeluk-pemeluknya
II. Kemanusiaan yangadil dan beradab
III. Persatuan indonesia
IV. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan
V. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
3. Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945
4. Sidang PPKI Pertama (18 Agustus 1945)
- Mengesahkan UUD 1945 yang meliputi
Pembukaan UUD 1945 (dari Piagam
Jakarta ada perubahan pada sila pertama)
- Menetapkan rancangan hukum dasar, yang
kemudian menjadi UUD
- Memilih Presiden dan Wapres pertama
- Menetapkan berdirinya KNIP sbg badan
musyawarah darurat
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
A. Pengertian Filsafat
Secara etimologis berasal dari bahasa Yunani
“philein” = cinta
“sophos” = hikmah, kebijaksanaan, wisdom
Filsafat Cinta kebijaksanaan
Cabang-cabang Filsafat Yang Utama
1. Metafisika, membahas tentang yang bereksistensi di
balik fisis, meliputi bidang ontologis, kosmologi dan
antropologi
2. Epistimologi, berkaitan dengan persoalan hakikat
pengetahuan
3. Metodologi, berkaitan dengan persoalan hakekat
metode dalam ilmu pengetahuan
4. Etika, berkaiatan dengan moralitas, tingkah laku
manusia
5. Estetika, betrkaitan dengan persoalan hakekat
keindahan
B. Rumusan Kesatuan sila-sila Pancasila Sebagai
suatu Sistem
* Pancasila yang terdiri atas lima sila pada
hakikatnya merupakan suatu sitem filsafat
* Sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian
yang : saling berhubungan, saling bekerja
sama, untuk suatu tujuan tertentu, dan
secara keseluruhan merupakan suatu
kesatuan yang utuh.
Ciri-ciri suatu sistem :
1. Suatu kesatuan bagian-bagian