Anda di halaman 1dari 18

TUBORKLOSISI PARU

NAMA KELOMPOK 1
1.APRILLIA F.JALNUHUBUN (KP.1801266)
2.EDIT THESA MIRANTI (KP.1801276)
3.ESTER LERO (KP.1801277)
4.GETRUDIS S.S.SENGO (KP.1801284)
5.IMELDA KAKA DAHA (KP.1801289)
A.Pengertian
Tuberkolusis paru adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil
Mikrobacterium tuberkolusis yang merupakan salah satu penyakit saluran
pernafasan bagian bawah yang sebagian besar basil tuberkolusis masuk ke
dalam jaringan paru melalui airbone infection.
1.Manifestasi klinis

B.Manifestasi klinis

Gambaran klinik TB paru dapat dibagi menjadi 2 golongan, gejala respiratorik dan gejala sistemik:
a.Gejala respiratorik, meliputi:
1.Batuk
Gejala batuk timbul paling dini dan merupakan gangguan yang paling sering
dikeluhkan. Mula-mula bersifat non produktif kemudian berdahak bahkan bercampur
darah bila sudah ada kerusakan jaringan
2.Batuk darah
Darah yang dikeluarkan dalam dahak bervariasi, mungkin tampak berupa garis atau bercak-
bercak darak, gumpalan darah atau darah segar dalam jumlah sangat banyak. Batuk darak
terjadi karena pecahnya pembuluh darah. Berat ringannya batuk darah tergantung dari besar
kecilnya pembuluh darah yang pecah.
3.Sesak napas
Gejala ini ditemukan bila kerusakan parenkim paru sudah luas atau karena ada hal-hal yang menyertai seperti efusi
pleura, pneumothorax, anemia dan lain-lain
a.Nyeri dada
Nyeri dada pada TB paru termasuk nyeri pleuritik yang ringan. Gejala ini timbul apabila system persarafan di pleura
terkena.
 Gejala sistemik, meliputi:
a. Demam
Merupakan gejala yang sering dijumpai biasanya timbul pada sore dan malam hari mirip demam influeza,hilang
timbul dan makin lama makin panjang serangannya sedang masa bebas serangan makin pendek.
a. Gejala sistemik lain
b. Gejala sistemik lain ialah keringat malam, anoreksia, penurunan berat badan serta malaise. Timbulnya gejala biasanya
gradual dalam beberapa minggu-bulan, akan tetapi penampilan akut dengan batuk, panas, sesak napas walaupun jarang
dapat juga timbul menyerupai gejala pneumonia.
C. Etiologi
Bakteri Myobakterium tuberculosis, dengan ukuran panjang 1-4 µm dan tebal 1,3-0,6 µm, termasuk golongan
bakteri aerob gram positif serta tahan asam atau basil tahan asam. Mycobacterium
tuberculosis merupakan jenis kuman berbentuk batang berukuran panjang 1-4 mm
dengan tebal 0,3-0,6 mm. Sebagian besar komponenM. Tuberculosis adalah berupa
lemak/lipid sehingga kuman mampu tahan terhadap zat kimia dan factor fisik.
Mikroorganisme ini adalah bersifat aerob yakni menyukai daerah apeks paru-paru yang
kandungan oksigennya tinggi. Daerah tersebut menjadi tempat yang kondusif untuk
penyakit tuberculosis. (Somantri, 2012).
D. Patofisiologi
1. Penyebaran kuman Mikrobacterium tuberkolusis bisa masuk melalui tiga tempat yaitu saluran pernafasan,
saluran pencernaan dan adanya luka yang terbuka pada kulit. Infeksi kuman ini sering terjadi melalui udara
(airbone) yang cara penularannya dengan droplet yang mengandung kuman dari orang yang terinfeksi
sebelumnya .(Sylvia.A.Price.1995.hal 754 )
2. Penularan tuberculosis paru terjadi karena penderita TBC membuang ludah dan dahaknya sembarangan
dengan cara dibatukkan atau dibersinkan keluar. Dalam dahak dan ludah ada basil TBC-nya , sehingga basil
ini mengering lalu diterbangkan angin kemana-mana. Kuman terbawa angin dan jatuh ketanah maupun lantai
rumah yang kemudian terhirup oleh manusia melalui paru-paru dan bersarang serta berkembangbiak di paru-
paru. ( dr.Hendrawan.N.1996,hal 1-2 )
E. Pentalaksanaan keperawatan
Berdasarkan klasifikasi Doenges dkk. (2000) riwayat keperawatan yang perlu dikaji adalah:
Aktivitas/istirahat:
 Gejala
-Kelelelahan umum dan kelemah
-Dispnea saat kerja maupun istirahat
-Kesulitan tidur pada malam hari atau demam pada malam hari, menggigil dan atau berkering
-Mimpi buruk
 Tanda:
- takipnea/dispnea pada saat kerja
-Kelelahan otot, nyeri, sesak (tahap lanjut)
 Sirkulasi
 Gejala:
-Palpitasi
 Tanda:
-Takikardia, disritmia
-Adanya S3 dan S4, bunyi gallop (gagal jantung akibat effusi)
-Nadi apikal (PMI) berpindah oleh adanya penyimpangan mediastinal
-Tanda Homman (bunyi rendah denyut jantung akibat adanya udara dalam mediatinum)
-TD: hipertensi/hipotensi
-Distensi vena jugularis
 Integritas ego:
Gejala:
-Gejala-gejala stres yang berhubungan lamanya perjalanan penyakit, masalah
keuangan, perasaan tidak berdaya/putus asa, menurunnya produktivitas.
Tanda:
-Menyangkal (khususnya pada tahap dini)
-Ansietas, ketakutan, gelisah, iritabel.
-Perhatian menurun, perubahan mental (tahap lanjut)

 Makanan dan cairan:


Gejala:
-Kehilangan napsu makan
-Penurunan berat badan
Tanda:
-Turgor kulit buruk, kering, bersisik
-Kehilangan massa otot, kehilangan lemak subkutan
 Nyeri dan Kenyamanan:
Gejala:
-Nyeri dada meningkat karena pernapsan, batuk berulang
-Nyeri tajam/menusuk diperberat oleh napas dalam, mungkin menyebar ke bahu, leher atau abdomen.
Tanda:
-Berhati-hati pada area yang sakit, perilaku distraksi, gelisah.
 Pernapasan:
Gejala:
-Batuk (produktif atau tidak produktif)
-Napas pendek
-Riwayat terpajan tuberkulosis dengan individu terinfeksi
Tanda:
-Peningkatan frekuensi pernapasan
-Peningkatan kerja napas, penggunaan otot aksesori pernapasan pada dada, leher, retraksi interkostal,
ekspirasi abdominal kuat
-Pengembangan dada tidak simetris
-Perkusi pekak dan penurunan fremitus, pada pneumothorax perkusi hiperresonan di atas area yang telibat.
-Bunyi napas menurun/tidak ada secara bilateral atau unilateral
-Bunyi napas tubuler atau pektoral di atas lesi
-Crackles di atas apeks paru selama inspirasi cepat setelah batuk pendek (crackels posttussive)
-Karakteristik sputum hijau purulen, mukoid kuning atau bercak darah
-Deviasi trakeal
Keamanan:
Gejala:
-Kondisi penurunan imunitas secara umum memudahkan infeksi sekunder.
Tanda:
-Demam ringan atau demam akut.
Interaksi Sosial:
Gejala:
-Perasaan terisolasi/penolakan karena penyakit menular
-Perubahan aktivitas sehari-hari karena perubahan kapasitas fisik untuk melaksanakan peran
Penyuluhan/pembelajaran:
Gejala:
-Riwayat keluarga TB
-Ketidakmampuan umum/status kesehatan buruk
F. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan fisik :
-Pada tahap dini sulit diketahui.
-Ronchi basah, kasar dan nyaring.
-Hipersonor/timpani bila terdapat kavitas yang cukup dan pada auskultasi memberi suara umforik.
-Atropi dan retraksi interkostal pada keadaan lanjut dan fibrosis.
-Bila mengenai Pleura terjadi efusi pleura (perkusi memberikan suara pekak)
a. Pemeriksaan Radiologi :
-Pada tahap dini tampak gambaran bercak-bercak seperti awan dengan batas tidak jelas.
-Pada kavitas bayangan berupa cincin.
-Pada Kalsifikasi tampak bayangan bercak-bercak padat dengan densitas tinggi.
a. Bronchografi : merupakan pemeriksaan khusus untuk melihat kerusakan bronchus atau kerusakan paru karena
TB.
a. Laboratorium :
-Darah : leukosit meninggi, LED meningkat
-Sputum : pada kultur ditemukan BTA
-Test Tuberkulin : Mantoux test (indurasi lebih dari 10-15 mm)
G. PENATALAKSANAAN TUBERCULOSIS (TBC)

Pentalaksanaan yang diberikan bisa berupa metode preventif dan kuratif yang meliputi cara-cara seperti berikut ini
1. Pencegahan
2.Penyuluhan
3.Pemberian obat-obatan seperti
a.OAT (Obat Anti-Tuberkulosis)
b.Bronkodilator
c.OBH; dan
d.Vitamin
4.Fisioterapi dan rehabilitasi
5.Konsultasi secara teratur
6.Obat-obat Anti-Tuberkulosis
a Isoniazid(INH/H)
Dosis: 5mg/kgBB, per oral
Efek samping: peripheral neuritis, hepatitis, dan hipersensitivitas
b. Ethambutol hydrochloride (EMB/E)
Dengan dosis sebagai berikut:
-Dewasa: 15 mg/kgBB per oral, untuk pengobatan ulang mulai dengan 25 mg/kgBB/hari selama 60 hari,
kemudian diturunkan sampai 15 mg/kgBB/hari
- Anak (6-12 tahun): 10-15 mg/BB/hari

 Efek samping: optic neuritis (efek terburuk adalah kebutaan) dan skin rash
c.Rimfampin/rimfapisin (RFP/R)
b.Dosis: 10 mg/kgBB/hari per oral
c.Efek samping: hepatitis, reaksi demam, purpura, nausea, dan vomiting
d. Pyrazinamide (PZA/Z)
e.Dosis: 15-30 mg/kgBB per oral
f.Efek samping: hiperurisemia, hepatotoxicity, skin rash, artralgia, distress gastrointestinal.
H. NCP TB PARU
 .Keluhan yang banyak terdapata pada tuborklosi paru yaitu
a.Deman
b.Batuk
c.Nyeri dada
d.malaise
 .Terapi diit
Terapi diit bertujuan memberikan makanan secukupnya guna memperbaiki dan mencegah kerusakaan jaringan
tubuh lebih lanjut serta memperbaiki status gizi agar penderita dapat melakukan aktivitas normal.Terapi diit untuk
penderita kasus tuborklosisi paru adalah
a.Energi diberikan sesuai dengan keadaan penderita untuk mencapai berat badan normal.
b.Protein tinggi untuk mengganti sel-sel yang rusak meningkatkan kadar albumin serum yang rendah (75-100 gr).
c.Lemak cukup (15-25%) dari kebutuhan energi total.
d.Kabrohidrat cukup sisa dari krbutuhsn energi total.
e.Vitamin dan mineral cukup sesuai kebutuhan total.
 makanan seimbang yang dianjurkan bagi penderita TBC seperti :

1. Makanlah berbagai macam buah segar dan sayuran setiap hari, tetapi tetap dalam jumlah kalori
yang direkomendasikan dokter.

2.Pilih sayuran yang berbeda dari berbagai jenis seperti sayuran hijau muda, sayuran berwarna
oranye, kacang, dll.

3. Susu atau produk susu harus dikonsumsi setidaknya 3 kali sehari.


Kalsium dalam susu sangat penting dalam membangun kesehatan tulang pasien TBC.

4.Untuk produk daging, pilihlah daging tanpa lemak atau rendah lemak. 10 persen asupan kalori
harian harus berasal dari lemak jenuh dan sekitar 200 mg kolesterol.
 Sedangkan makanan yang harus dihindari atau dipantang oleh pasien TBC antara lain:

1.Gula halus dan gula olahan harus dihindari oleh penderita TBC.
Contohnya seperti roti putih, gula putih, sereal dan makanan manis seperti kue dan puding.
2. Saus yang kaya akan natrium dan gula juga harus dihindari.
3.Saus apel atau saus cranberry dapat dijadikan alternatif.
4.Teh kental dan kopi yang mengandung banyak kafein harus dihindari karena kafein adalah
stimulan TBC.
Tapi menurut University of Maryland Medical Center, teh hijau yang bebas kafein dapat diminum
bersama dengan pengobatan TBC karena mengandung antioksidan.
5. Acar banyak mengandung natrium.
Karena asupan natrium pada penderita TBC harus dibatasi, maka acar juga sebaiknya dihindari.
Sebanyak 1 - 2 ons acar mengandung 850 miligram natrium.
6. Pasien TBC dilarang keras mengkonsumsi alkohol atau minuman beralkohol selama menjalani
pengobatan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai