pembangunan kesehatan ditujukan untuk menciptakan dan mempertahankan ‘Kabupaten/Kota Sehat’ dengan menerapkan kebijakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan Untuk pemantapan pembiayaan, maka langkah strategis adalah dengan meningkatkan kontribusi pembiayaan dari berbagai sumber, baik pemerintah, swasta maupun masyarakat.
Sayangnya data keuangan di masing-
masing propinsi/kabupaten/kota masih sangat terbatas, di samping sistem manajemen keuangan maupun monitoring yang masih beragam Untuk itu, dengan konsep dan metode yang sama, data pembiayaan dapat dikumpulkan, dianalisis dengan menggunakan metode penghitungan pembiayaan kesehatan dengan pendekatan : District Health Account
Provincial Health Account
National Health Account
Pengertian Pembiayaan kesehatan nasional adalah semua dana dan penggunaan dana untuk pembiayaan secara langsung dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat seluruh negara (nasional). Cakupan meliputi pembiayaan yang dipergunakan untuk memberikan pelayanan kesehatan individu yang ditangani oleh tenaga kesehatan yang profesional dengan menggunakan alat-alat yang modern tanpa memperhitungkan pembiayaan kesehatan tradisional. Sumber biaya adalah berbagai sumber biaya yang dipergunakan untuk pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatan, baik yang berasal dari pemerintah maupun swasta termasuk individu (out of pocket). Tujuan Untuk mengidentifikasi siapa yang memperoleh keuntungan dari jasa kesehatan Untuk mengidentifikasi siapa memperoleh apa dan menentukan apakah telah sesuai dengan kebijaksanaan Untuk meneliti pola pembiayaan dan pendanaan Mengidentifikasi dan menghitung kekurangan sumber dana Meningkatkan koordinasi dengan pemberi dana Analisis cara penggalian sumber dana dan mobilisasi dana Perbandingan antar daerah mengenai pola pembiayaan dan pendanaan sektor kesehatan Manfaat Menjawab isu-isu kebijakan (kesehatan) Dasar pengambilan keputusan Untuk melihat equity distribusi pembagian keuangan pemerintah Untuk mencermati pengeluaran kesehatan Kriteria penghitungan pembiayaan kesehatan: transparancy, policy relevence, conceptual validity for decision maker, comparability, measurement feasibility.
Konsep dasar yang dipergunakan:
geographic boundary, time boundary, what’s mean by expenditure, and what does “health” mean Klasifikasi Pembiayaan Kesehatan Konsep dasar Dikembangkan berdasarkan aliran keuangan dalam pembiayaan kesehatan, diawali dari sumber uang yang dipergunakan dalam membiayai pemeliharaan dan pelayanan kesehatan Klasifikasi pembiayaan kesehatan dibagi berdasarkan: 1. source classification 2. finance intermediary classification 3. health provider classification 4. function classification Metode Pengelompokan Data Klasifikasi pada DPA dipakai sebagai dasar penghitungan kegiatan menurut fungsi Pengelompokan per bagian proyek untuk masing-masing kegiatan, investasi dipisah Untuk instansi non kesehatan, didasarkan pada tolok ukur kegiatan Data primer berasal dari DPA dan realisasi APBN, data sekunder dari rekapitulasi Biro yang ada di Departemen Kesehatan dan Departemen Keuangan Data-data yang diperlukan 1. Sumber pemerintah: DPA yang berhubungan kesehatan dan yang dialokasikan mendukung kegiatan kesehatan 2. Sumber masyarakat: data berasal dari PT. Askes, PT. Jamsostek, Bapel JPKM, Asuransi swasta, dana hibah, Social security expenditure 3. Data umum: APBN (DAU, DAK, PDRB, APBD)