Anda di halaman 1dari 7

Pengaruh Kebijakan KEMENKES pada

Program JKN terhadap Pelayanan


Kesehatan di Rumah Sakit

Fitri Wahyuni 1311015008


Cahyaningdyah P 1311015012
Fauzi Wijaya 1311015014
Ulfah Rana Mahdiyyah 1311015030
Langgeng Sefti Cahyo 1311015084
Helditiya Puspitasari 1311015090
PENGERTIAN

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan


bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional
(SJSN) yang diselenggarakan dengan
menggunakan mekanisme asuransi kesehatan
sosial yang bersifat wajib (mandatory)
BPJS KESEHATAN

BPJS
BPJS
KETENAGAKERJAAN
MANFAAT
JKN

NON-
MEDIS
MEDIS
PENGARUH KEBIJAKAN KEMENKES PADA PROGRAM
JKN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH
SAKIT (Permenkes No. 69 Tahun 2013)

Rumah Sakit mencoba untuk meyiasati


agar tidak merugi dengan cara :
1. Pembatasan pelayanan
2. Efisiensi waktu pengobatan terhadap
pasien BPJS.
Contoh Kasus
JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang perawat di Rumah Sakit Kanker
Dharmais, Grogol, Jakarta Barat mengaku merasa tertekan sejak
pemberlakuan program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Kesehatan per 1 Januari 2014. Jumlah pasien yang terintegrasikan dalam
sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang datang ke rumah sakit
tersebut bertambah banyak. Ia mengatakan, peningkatan tanggung jawab
tak berbanding lurus dengan peningkatan remunerasi. Tak ada
peningkatan remunerasi bagi para pekerja paramedis tersebut. Secara
terpisah, staf Humas RS Dharmais, Irwansyah, membenarkan adanya
lonjakan pasien sejak pemberlakuan BPJS Kesehatan. Pada 2013, jumlah
rata-rata pasien per hari adalah 300-350 orang. Sementara itu, saat ini
jumlah rata-rata pasien bisa mencapai 700-800 orang per hari. Fenomena
lonjakan pasien terus terjadi kendati pemerintah telah menciptakan
sistem rujukan bagi peserta JKN. Sakit apa pun, kecuali dalam keadaan
darurat, harus berobat ke fasilitas kesehatan primer, tidak boleh langsung
ke rumah sakit atau dokter spesialis. Jika ini dilanggar, peserta harus bayar
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai