PENDAHULUAN • Keberhasilan pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor: peserta didik, pendidik, metode pembelajaran, sarana- prasarana penunjang. • Pembimbing klinik adalah pendidik yang ada di klinik ~ berkontribusi terhadap keberhasilan pembelajaran. • Hubungan helping situation PENGARUH HUBUNGAN PEMBIMBING - PESERTA DIDIK • Bisa helpful ~ peserta didik merasa sangat beruntung, merasa sangat terbantu dengan keberadaan pembimbing. • Bisa harmful ~ peserta didik merasa pembimbing tidak memberikan fasilitasi pencapaian tujuan, hubungan yang menyakitkan ~ pembimbing seakan menjadi “momok” HUBUNGAN HELPFULL • Saling menghargai; peserta didik bukan inferior, pembimbing bukan superior. • Empati; pembimbing bisa ikut merasakan “jadi murid”, kekurangan, ketidakahlian dimengerti. • Ikhlas; altruistik, tanpa pamrih, demi keberhasilan peserta didik. • Tidak suka menghakimi; jangan katakan “dasar bodoh.” Setiap peserta didik dapat berubah. PERAN PEMBIMBING Sebagai pemimpin: Sebagai Fasilitator: • Otokratis / Otoriter • Role model • Demokratis • Observer • Laissez faire • Participant • Nara sumber Pembimbing Demokratis • Tidak memusatkan power pd dirinya. • Power didistribusikan kepada PD. • PD dpt mengekspresikan pikiran, perasaan secara terbuka, membagi pikiran, perasaan yang berbeda tanpa merasa takut ditolak. • PD dpt menunjukkan bakat dan keterampilan yg berbeda dlm menyelesaikan tugas. Pembimbing Demokratis • Memfasilitasi partisipasi aktif PD membuat keputusan, mengevaluasi kebijakan, mencari alternatif dan bertindak. • Menjelaskan, menganjurkan bahan belajar, melayani PD sbg Nara Sumber. • Menggunakan konsensus dlm pengambilan keputusan, memberi kesempatan PD untuk mengevaluasi. • Memfasilitasi aktualisasi potensi dan minat PD Dampak PK yg Demokratis • Antusiasme PD tinggi; keterlibatan dan komitmen tinggi; motivasi kuat. • PD puas krn berpartisipasi menghasilkan produk yang berkualitas. • Kekohesifan tinggi • Tanggung jawab pribadi dan inisiatif tinggi ~ tetap belajar dg tekun walau pembimbing tdk ada. • PD belajar kepemimpinan Pembimbing Otoriter • Memusatkan power pd diri PK. • Semua keputusan dan arahan ttg apa yang harus dilakukan ada pd PK. • PK merasa sbg yg paling tahu; tugasnya meyakinkan org dengan kebenaran menurut pandangannya sendiri. • PD tdk boleh menyatakan ktdksetujuan, tdk boleh tahu lebih banyak • Sbg pengendali dan sang superior. Pembimbing Otoriter • Tdk ada langkah tanpa keputusan PK . • “Cara sayalah yang terbaik” • Aktualisasi PD tak tumbuh. • Perbedaan dg prinsip PK tdk ditolerir Dampak PK Otoriter • PD tidak kohesif. • PD tdk inovative, sedikit ide, tak mandiri. • Ada ketidaksenangan dan kepahitan, PD kehabisan energi untuk memikirkan hal ini. • PD mudah tersinggung, marah, apatis, resisten. • Tanggung jawab PD rendah. • Produktivitas tinggi hanya jika ada pembimbing. Pembimbing yg Laissez Faire • PK melepas power, power tidak jelas pd siapa. • Bertindak seolah-olah bukan pemimpin. • PD dibiarkan belajar sendiri, berkembang sendiri tanpa pengarahan, diskusi, atau fasilitasi pencapaian tujuan. • PD bingung dan tak mampu berfungsi. • Energi habis untuk frustrasi dan kelelahan, tdk kohesif. Akibat Laissez Faire • PD frustrasi dan cari kambing hitam kesalahan. • PD apatis, bermoral rendah, tak tertarik penyelesaian tugas. • Produktivitas rendah • Kurang kohesif dan perhatian satu dg yg lain • PD tdk terlatih memimpin, terkungkung aktivitasnya sendiri Falsafah Kepemimpinan Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara: • Ing ngarso sung tulodho: di depan memberi teladan. • Ing madya mangun karsa: di tengah memberi motivasi. • Tut wuri handayani: mengikuti dari belakang, memberi energi pembelajaran. PK sbg Role Model • Memberi model = cara sangat efektif dlm pembelajaran, jika ditambah dg penjelasan. • Imitasi model bersifat reinforcing. • Penguatan : dari PK , Lingkungan dan dr PD. • Model memberi sekuen perilaku yg lengkap pd PD (Lefrancois), Pd tdk perlu trial and error. • Cocok untuk pembelajaran perilaku yang kompleks, mis: sikap empati, menghargai, ikhlas. • PK menerapkan aspek keterampilan klinis dlm kesehariannya PK sbg Observer • Mengumpulkan informasi bagaimana memfungsikan kelompok. • Harus bisa obyektif menilai. PK sbg Partisipan • Menempatkan diri setara dg PD. • Tujuan: Pd berperan aktif dlm kegiatan pembelajaran. • PK memberi umpan balik secara positif dan terus-menerus. PK sbg Nara Sumber • PK hrs bisa menjadi nara sumber: isi keahlian (content area), keterampilan komunikasi terapeutik, dan proses kelompok. • Sbg koordinator pengalaman belajar. Peran PK (Olivia, 1984) • Penceramah • Konselor • Tutor • Manajer • Kepala Laboratorium • Perancang Program • Manipulator yg dpt mengubah situasi belajar Peran PK (Eric Holey, 1971) • Sbg Bapak • Sbg Ipar • Sbg kakek • Sbg Sersan Mayor • Sbg Nenek • Sbg Sigmund Freud • Sbg Kakak tertua • Sbg Psikoterapis • Sbg Paman • Sbg Editor Buku PENUTUP PK yg baik ~ berperan cocok sesuai situasi