Anda di halaman 1dari 22

PERAN PEMBIMBING

KLINIK KEPERAWATAN

Oleh: Akemat, SKp, MKes


PENDAHULUAN
• Keberhasilan pembelajaran dipengaruhi
oleh beberapa faktor: peserta didik,
pendidik, metode pembelajaran, sarana-
prasarana penunjang.
• Pembimbing klinik adalah pendidik yang
ada di klinik ~ berkontribusi terhadap
keberhasilan pembelajaran.
• Hubungan helping situation
PENGARUH HUBUNGAN
PEMBIMBING - PESERTA DIDIK
• Bisa helpful ~ peserta didik merasa sangat
beruntung, merasa sangat terbantu dengan
keberadaan pembimbing.
• Bisa harmful ~ peserta didik merasa
pembimbing tidak memberikan fasilitasi
pencapaian tujuan, hubungan yang
menyakitkan ~ pembimbing seakan menjadi
“momok”
HUBUNGAN HELPFULL
• Saling menghargai; peserta didik bukan inferior,
pembimbing bukan superior.
• Empati; pembimbing bisa ikut merasakan “jadi
murid”, kekurangan, ketidakahlian dimengerti.
• Ikhlas; altruistik, tanpa pamrih, demi keberhasilan
peserta didik.
• Tidak suka menghakimi; jangan katakan “dasar
bodoh.” Setiap peserta didik dapat berubah.
PERAN PEMBIMBING
Sebagai pemimpin: Sebagai Fasilitator:
• Otokratis / Otoriter • Role model
• Demokratis • Observer
• Laissez faire • Participant
• Nara sumber
Pembimbing Demokratis
• Tidak memusatkan power pd dirinya.
• Power didistribusikan kepada PD.
• PD dpt mengekspresikan pikiran, perasaan
secara terbuka, membagi pikiran, perasaan
yang berbeda tanpa merasa takut ditolak.
• PD dpt menunjukkan bakat dan
keterampilan yg berbeda dlm
menyelesaikan tugas.
Pembimbing Demokratis
• Memfasilitasi partisipasi aktif PD membuat
keputusan, mengevaluasi kebijakan, mencari
alternatif dan bertindak.
• Menjelaskan, menganjurkan bahan belajar,
melayani PD sbg Nara Sumber.
• Menggunakan konsensus dlm pengambilan
keputusan, memberi kesempatan PD untuk
mengevaluasi.
• Memfasilitasi aktualisasi potensi dan minat PD
Dampak PK yg Demokratis
• Antusiasme PD tinggi; keterlibatan dan komitmen
tinggi; motivasi kuat.
• PD puas krn berpartisipasi menghasilkan produk
yang berkualitas.
• Kekohesifan tinggi
• Tanggung jawab pribadi dan inisiatif tinggi ~ tetap
belajar dg tekun walau pembimbing tdk ada.
• PD belajar kepemimpinan
Pembimbing Otoriter
• Memusatkan power pd diri PK.
• Semua keputusan dan arahan ttg apa yang harus
dilakukan ada pd PK.
• PK merasa sbg yg paling tahu; tugasnya
meyakinkan org dengan kebenaran menurut
pandangannya sendiri.
• PD tdk boleh menyatakan ktdksetujuan, tdk boleh
tahu lebih banyak
• Sbg pengendali dan sang superior.
Pembimbing Otoriter
• Tdk ada langkah tanpa keputusan PK .
• “Cara sayalah yang terbaik”
• Aktualisasi PD tak tumbuh.
• Perbedaan dg prinsip PK tdk ditolerir
Dampak PK Otoriter
• PD tidak kohesif.
• PD tdk inovative, sedikit ide, tak mandiri.
• Ada ketidaksenangan dan kepahitan, PD
kehabisan energi untuk memikirkan hal ini.
• PD mudah tersinggung, marah, apatis, resisten.
• Tanggung jawab PD rendah.
• Produktivitas tinggi hanya jika ada pembimbing.
Pembimbing yg Laissez Faire
• PK melepas power, power tidak jelas pd siapa.
• Bertindak seolah-olah bukan pemimpin.
• PD dibiarkan belajar sendiri, berkembang sendiri
tanpa pengarahan, diskusi, atau fasilitasi
pencapaian tujuan.
• PD bingung dan tak mampu berfungsi.
• Energi habis untuk frustrasi dan kelelahan, tdk
kohesif.
Akibat Laissez Faire
• PD frustrasi dan cari kambing hitam kesalahan.
• PD apatis, bermoral rendah, tak tertarik
penyelesaian tugas.
• Produktivitas rendah
• Kurang kohesif dan perhatian satu dg yg lain
• PD tdk terlatih memimpin, terkungkung
aktivitasnya sendiri
Falsafah Kepemimpinan
Pendidikan Indonesia
Ki Hajar Dewantara:
• Ing ngarso sung tulodho: di depan
memberi teladan.
• Ing madya mangun karsa: di tengah
memberi motivasi.
• Tut wuri handayani: mengikuti dari
belakang, memberi energi pembelajaran.
PK sbg Role Model
• Memberi model = cara sangat efektif dlm
pembelajaran, jika ditambah dg penjelasan.
• Imitasi model bersifat reinforcing.
• Penguatan : dari PK , Lingkungan dan dr PD.
• Model memberi sekuen perilaku yg lengkap pd PD
(Lefrancois), Pd tdk perlu trial and error.
• Cocok untuk pembelajaran perilaku yang kompleks,
mis: sikap empati, menghargai, ikhlas.
• PK menerapkan aspek keterampilan klinis dlm
kesehariannya
PK sbg Observer
• Mengumpulkan informasi bagaimana
memfungsikan kelompok.
• Harus bisa obyektif menilai.
PK sbg Partisipan
• Menempatkan diri setara dg PD.
• Tujuan: Pd berperan aktif dlm kegiatan
pembelajaran.
• PK memberi umpan balik secara positif dan
terus-menerus.
PK sbg Nara Sumber
• PK hrs bisa menjadi nara sumber: isi
keahlian (content area), keterampilan
komunikasi terapeutik, dan proses
kelompok.
• Sbg koordinator pengalaman belajar.
Peran PK (Olivia, 1984)
• Penceramah
• Konselor
• Tutor
• Manajer
• Kepala Laboratorium
• Perancang Program
• Manipulator yg dpt mengubah situasi belajar
Peran PK (Eric Holey, 1971)
• Sbg Bapak • Sbg Ipar
• Sbg kakek • Sbg Sersan Mayor
• Sbg Nenek • Sbg Sigmund Freud
• Sbg Kakak tertua • Sbg Psikoterapis
• Sbg Paman • Sbg Editor Buku
PENUTUP
PK yg baik ~ berperan cocok sesuai situasi

PD menikmati pembelajaran klinik

Bersemangat, antusisme, motivasi tinggi

Pencapaian tujuan pembelajaran optimal

Anda mungkin juga menyukai