Anda di halaman 1dari 19

Kelompok 1

Proses Alkilasi pada Indusrtri


Minyak Bumi
Kilang Pertamina UP II Dumai

Alwi Husain Marpaung -170405175


Dwina Rahmayani Hsb -170405194
Farah Bahira -170405198
Fikri Hafiz Hutagalung -170405189
Profil Perusahaan
• PT. Pertamina adalah perusahaan minyak dan
gas bumi yang dimililiki Pemerintah Indonesia Visi : Menjadi Perusahaan Energi Nasional
(National Oil Company), yang berdiri sejak Kelas Dunia.

tanggal 10 Desember 1957 dengan nama PT. Misi : Menjalankan Usaha Minyak, Gas,
Serta Energi Baru dan Terbarukan Secara
Pertamina. Terintegrasi, Berdasarkan Prinsip – Prinsip
Komersial Yang Kuat.
• Pertamina adalah sebuah BUMN yang
bertugas mengelola penambangan minyak
dan gas bumi di Indonesia yang bergerak di
bidang energi, petrokimia dan usaha lain
yang menunjang bisnis Pertamina.
Unit Lokasi PT. Pertamina Refinery Unit

Unit Lokasi PT. Pertamina Refinery Unit


Unit Pembangunan kilang Pertamina Refinery
Unit II Dumai dilaksanakan mulai bulan 20
Refinery
Lokasi Kapasitas CDU (MBSD) April 1969.
Unit
Unit yang pertama didirikan adalah Crude
II Dumai Sei Pakning – P.
170 Distilation Unit (CDU / 100) yang selesai pada
Brandan bulan Juni 1971. Unit ini dirancang untuk

III Plaju 134 mengolah minyak mentah jenis Sumatera Light


Crude (SLC) dengan kapasitas 100.000
IV Cilacap 345
barrel/hari.
V Balikpapan 260

VI Balongan 125

VII Kasim 10
Kilang Pertamina UP II Dumai
• Beberapa jenis Bahan Bakar Minyak • Selain itu, juga diproduksi Jet Petroleum
(BBM) yang telah diproduksi oleh Grade 5 (JP – 5) yang merupakan bahan

Kilang Pertamina UP II Dumai saat ini baker pesawat tempur F–16. Produksi jenis
JP – 5 tergantung permintaan dalam negeri
adalah :
dan eksport.

Sedangkan non-BBM antara lain :


Juta
NO Jenis Produk Volume (%)
BBL/Tahun
Juta
1. Aviation Turbine 3,10 4,75 NO Jenis Produk Volume (%)
BBL/Tahun
2. Mogas 889,60 14,703 1. Liquis Petroleum Gas 1,04 1,602

3. Kerosene 14,77 22,624 2. Green Coke 1,31 1973

4. Automotive Diesel Oil 25,29 38,735 3. Low Sulphur Wax Residue 6,07 9,30
Pengolahan Minyak bumi
Pengolahan Minyak bumi
Mekanisme Pengolahan Minyak Bumi
Pengolahan tahap pertama berlangsung melalui proses distilasi bertingkat, yaitu
pemisahan minyak bumi ke dalam fraksi-fraksinya berdasarkan titik didih masing-masing
fraksi.

Hasil-hasil frasionasi minyak bumi yaitu sebagai berikut:


a. Fraksi Pertama
Pada fraksi ini dihasilkan gas, fraksi paling ringan. Minyak bumi dengan titik didih di bawah 30 °C,
pada suhu kamar berupa gas. Pada tahap ini yaitu LNG (Liquid Natural Gas) yang mengandung
komponen utama propana dan butana , dan LPG (Liquid Petroleum Gas) yang mengandung
metana dan etana .
b. Fraksi Kedua
Dihasilkan petroleum eter (bensin ringan). Minyak bumi dengan titik didih lebih kecil 90°C, masih
berupa uap, dan akan masuk ke kolom pendinginan dengan suhu 30°C – 90°C.
c. Fraksi Ketiga
Pada fraksi ini dihasilkan gasolin (bensin). Minyak bumi dengan titik didih lebih kecil dari 175°C ,
masih berupa uap, dan akan masuk ke kolom pendingin dengan suhu 90°C – 175 °C.
Mekanisme Pengolahan Minyak Bumi
d. Fraksi Keempat
Pada fraksi ini dihasilkan nafta(bensin berat). Minyak bumi dengan titik didih lebih kecil dari 200
°C, masih berupa uap.
e. Fraksi Kelima
dihasilkan kerosin (minyak tanah). Minyak bumi dengan titik didih lebih kecil dari 275 °C, masih
berupa uap.
f. Fraksi Keenam
dihasilkan minyak gas (minyak solar). titik didih lebih kecil dari 375 °C, masih berupa uap,
g. Fraksi Ketujuh
dihasilkan residu. Minyak mentah dipanaskan pada suhu tinggi, yaitu di atas 375 °C

Pada pengolahan tahap kedua, terjadi perubahan struktur kimia yang dapat berupa
pemecahan molekul (proses cracking), penggabungan molekul (proses polimerisasi, alkilasi),
atau perubahan struktur molekul (proses reforming).
Pengolahan Minyak bumi
Proses Primer
Minyak mentah merupakan campuran yang amat kompleks yang tersusun dari
berbagai senyawa hidrokarbon.
Proses yang berlangsung di dalam kilang minyak dapat digolongkan menjadi 5
bagian, yaitu:
1. Proses Distilasi, yaitu proses penyulingan berdasarkan perbedaan titik didih;
Proses ini berlangsung di kolom distilasi atmosferik dan Kolom Destilasi Vakum.
2. Proses Konversi, yaitu proses untuk mengubah ukuran dan struktur senyawa
hidrokarbon. Termasuk dalam proses ini adalah:
• Dekomposisi dengan cara perengkahan termal dan katalis (thermal and catalytic cracking)
• Unifikasi melalui proses alkilasi dan polimerisasi
3. Alterasi melalui proses isomerisasi dan catalytic reforming
Proses Primer
4. Proses Pengolahan (treatment). Proses ini dimaksudkan untuk
menyiapkan fraksi-fraksi hidrokarbon untuk diolah lebih lanjut, juga untuk
diolah menjadi produk akhir.
5. Formulasi dan Pencampuran (Blending), yaitu proses pencampuran
fraksi-fraksi hidrokarbon dan penambahan bahan aditif untuk
mendapatkan produk akhir dengan spesikasi tertentu.
6. Proses-proses lainnya, antara lain meliputi: pengolahan limbah, proses
penghilangan air asin (sour-water stripping), proses pemerolehan kembali
sulfur (sulphur recovery), proses pemanasan, proses pendinginan, proses
pembuatan hidrogen, dan proses-proses pendukung lainnya.
Pengolahan Minyak bumi
Proses Sekuder
Proses ini dilakukan untuk mengubah fraksi
yang satu ke fraksi yang diinginkan. Perubahan
fraksi dapat dilakukan dengan beberapa
proses:

CRACKING
Molekul dipecah menjadi molekul – molekul
kecil. Contoh: perubahan fraksi minyak
ALKILASI
pelumas menjadi fraksi bensin.
Perubahan molekul kecil menjadi molekul besar. Contoh:
POLIMERISASI perubahan propena + butena menjadi heptane.
Perubahan rantai lurus menjadi rantai cabang.
REFORMING
Contoh: perubahan n-oktana menjadi
Perubahan angka oktan dari rendah ke tinggi
isooktana.
Proses sekunder
PERENGKAHAN (CRACKING)
Dalam proses ini, molekul hidrokarbon besar dipecah menjadi molekul hidrokarbon
yang lebih kecil sehingga memiliki titik didih lebih rendah dan stabil. Dengan cara:
1.Perengkahan termal( menggunakan suhu dan tekanan tinggi saja).
2.Perengkahan katalitik( menggunakan panas dan katalisator untuk mengubah
distilat yang memiliki titik didih tinggi menjadi bensin dan karosin. Proses ini
menghasilkan butana dan gas lainnya).
3.hydro-cracking( kombinasi perengkahan termal dan
katalitik dengan "menyuntikkan" hidrogen pada molekul fraksi hidrokarbon tidak
jenuh.Dengan cara seperti ini, maka dari minyak bumi dapat dihasilkan elpiji, nafta,
karosin, avtur, dan solar. Jumlah yang diperoleh lebih banyak dan mutunya lebih
baik. Hasil residunya lebih sedikit)
Alkilasi

Blok Diagram
Proses Alkilasi Pada
Minyak Bumi
Alkilasi
Alkilasi merupakan penambahan jumlah atom dalam molekul menjadi molekul
yang lebih panjang dan bercabang. Dalam proses ini menggunakan katalis asam
kuat seperti H2SO4, HCl, AlCl3 (suatu asam kuat Lewis).

Reaksi secara umum adalah sebagai berikut:

RH + CH2=CR’R’’ R-CH2-CHR’R”
Alkilasi
Alkilasi didefinikan sebagai proses memasukkan gugus alkil atau aril ke dalam suatu senyawa.

Gugus alkil : -CnH2n+1; misal : -CH3, -C2H5

Gugus Aril : CH3

Penggunaan Proses Alkilasi di Industri :

1. Industri Minyak Bumi

2. Industri Zat Warna

3. Industri Obat-obatan
Alkilasi
Termodinamika

Reaksi alkilasi berjalan lambat sehingga kesetimbangan tidak tercapai. Reaksi alkilasi bersifat eksotermis.

Usaha Untuk memperbanyak Hasil :

1. Suhu

2. Menggunakan Pereaksi Berlebih

3. Menghilangkan Salah satu hasil

4. Tekanan Dibesarkan

Kinetika

Usaha untuk Mempercepat Reaksi : Suhu, Katalisator, Konsentrasi pereaksi, Pengadukan


Alkilasi pada industri minyak bumi
• Alkilasi dalam proses industri minyak bumi merupakan salah satu proses yang digunakan
bertujuan meningkatkan angka oktan produk minyak bumi.

• Salah satu reaksi yang terkenal adalah reaksi antara isobutana dengan olefin menggunakan
katalis aluminium klorida.

• Alkilat untuk bahan bakar motor dan pesawat terbang yang berkualitas tinggi

• Alkilat dibuat dengan reaksi olefin dengan parafin atau isoparafin secara komersiil.

cara:

a. alkilasi termal fase uap

b. alkilasi katalitik dengan HF, H2SO4, AlCl3, hidrokarbon, semua fase cair

Anda mungkin juga menyukai