Anda di halaman 1dari 54

Congestive Heart Failure

PENDAHULUAN
Congestive Heart Failure (CHF)  salah satu masalah kesehatan dalam sistem
kardiovaskular, yang angka kejadiannya terus meningkat.
Menurut data dari Departemen Kesehatan tahun 2012 dilaporkan bahwa
ada sekitar 14.449 jiwa penderita gagal jantung (CHF).
Selain itu, penyakit yang paling sering memerlukan perawatan ulang di
rumah sakit adalah gagal jantung, walaupun pengobatan dengan rawat
jalan telah diberikan secara optimal.
Faktor penyebab terjadinya perawatan ulang pada penderita penyakit
jantung adalah diet yang tidak sehat, kurangnya aktivitas, merokok, dan
minum-minuman yang beralkohol dalam jangka waktu panjang.
PENDAHULUAN
Dari beberapa faktor tersebut menyebabkan tekanan darah tinggi, gula
darah meningkat, kadar lemak pada darah juga tinggi dan obesitas.
Jika semua faktor tersebut tidak dapat dicegah maka akan menyebabkan
berbagai penyakit jantung diantaranya adalah serangan jantung berulang,
gagal jantung, dan penyakit komplikasi lainnya.
Definisi

Congestive Heart Failure / Gagal Jantung Kongestif adalah


keadaan patofisiologis berupa kelainan fungsi jantung, sehingga
jantung tidak mampu memompa darah untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme jaringan.
Epidemiologi

Angka kejadian gagal jantung di Amerika Serikat mempunyai insidensi yang


besar tetapi tetap stabil selama beberapa dekade terakhir yaitu >650.000
pada kasus baru setiap tahunnya.

Meskipun angka bertahan hidup telah mengalami peningkatan, sekitar 50%


pasien gagal jantung dalam waktu 5 tahun memiliki angka kematian yang
mutlak.

Insidensi dan prevalensi gagal jantung meningkat secara dramatis sesuai


dengan peningkatan umur.
Etiologi
 Penyebab CHF antara lain sebagai berikut :
 Hipertensi
 Penyakit Jantung Koroner
 Kelainan Katup Jantung
 Kelainan Otot Jantung
 Miokarditis
 Kelainan Irama Jantung
 Penyebab lain
Patogenesis
Gejala Klinis
 Napas pendek (walaupun sedang beristirahat)
 Kelelahan
 Edema di ekstremitas
 Irama jantung cepat dan irregular
 Keterbatasan untuk berolahraga
 Batuk berkepanjangan
 Perut membesar (asites)
 Berat badan bertambah drastis (cairan)
 Napsu makan menurun
Klasifikasi
 Gagal Jantung kiri
 kelemahan ventrikel, meningkatkan tekanan vena pulmonalis dan paru menyebabkan pasien sesak
napas dan ortopnea.
 Gagal Jantung kanan
 kelainannya melemahkan ventrikel kanan seperti pada hipertensi pulmonal primer/sekunder,
tromboemboli paru kronik sehingga terjadi kongesti vena sistemik yang menyebabkan edema perifer,
hepatomegali, dan distensi vena jugularis.
 Gagal Jantung Sistolik
 ketidakmampuan kontraksi jantung memompa sehingga curah jantung menurun dan menyebabkan
kelemahan, fatik, kemampuan aktivitas fisik menurun, dan gejala hipoperfusi lainnya.
 Gagal Jantung Diastolik
 gangguan relaksasi dan gangguan pengisian ventrikel. Yang menyebabkan gagal jantung dengan
fraksi ejeksi >50%.
 Gagal jantung akut
 serangan cepat/ rapid onset atau adanya perubahan mendadak gejala atau tanda gagal jantung.
 Gagal jantung kronik
 sindroma klinis yang kompleks yang disertai keluhan gagal jantung berupa sesak, fatik, baik dalam
keadaan istirahat arau latihan, edema, dan tanda objektif adanya disfungsi jantung dalam keadaan
istirahat.
Diagnosis
 Kriteria Framingham (minimal ada 1 kriteria major dan 2 kriteria minor)
 Kriteria Major
 Paroksismal nokturnal dispnea
 Distensi vena leher
 Ronki paru
 Kardiomegali
 Edema paru akut
 Gallop S3
 Peninggkatan tekanan vena jugularis
 Refluks hepatojugular
Diagnosis
 Kriteria Minor
 Edema ekstremitas
 Batuk malam hari
 Dispnea d’effort
 Hepatomegali
 Efusi pleura
 Penutunan kapasitas vital 1/3 dari normal
 Takikardia (>120 x/menit)
Diagnosis
 Klasifikasi New York Heart Association (NYHA)
 Kelas I : sesak timbul saat beraktifitas berlebih
 Kelas II : sesak timbul saat aktivitas sedang
 Kelas III : sesak timbul pada aktivitas ringan
 Kelas IV : sesak timbul saat istirahat
 Pemeriksaan Penunjang
 Foto Thorax  CTR > 50% ( Dilatasi LVH / Efusi Perikardium)
 Elektrokardiografi ( Gelombang Q , ST – T, Hipertrofi LV , Konduksi, aritmia )
 Ekokardiografi ( Tanda Gagal Jantung, Fungsi sistolik ventrikel kiri, disfungsi
diastolik )
 Pemeriksaan Laboratorium ( Darah perifer lengkap, Urinalisa, Troponin,
LFT, Elektrolit, Kreatinin, GFR, Glukosa)
Diagnosa Banding
 Chronic Kidney Disease (CKD)
 Atherosklerosis
 COPD (Chronic Obstructive Pulmonary Disease)
 Pneumonia
 Sindrom Nefrotik
Tatalaksana
 Nonfarmakologi
 Pemantauan berat badan mandiri
 Asupan cairan
 Pengurangan berat badan
 Latihan fisik
 Farmakologi
 Diuretik Oral / Parenteral
 Ace Inhibitor / ARB
 Digitalis
 Aldosteron Antagonis
Prognosis
 Kelangsungan hidup pasien dengan gagal jantung dipengaruhi beratnya
kondisi yang dialami masing – masing pasien.
 Setiap tahun mortalitas pasien dengan gagal jantung berat lebih dari 50
%, mortalitas pada pasien dengan gagal jantung ringan lebih dari 10 %.
 Morbiditas pasien gagal jantung juga dipengaruhi oleh beratnya penyakit
masing – masing pasien.
 Pasien dengan gagal jantung berat hanya mampu melakukan aktivitas
yang sangat terbatas.
 pasien dengan gagal jantung yang lebih ringan juga harus tetap
melakukan pembatasan terhadap aktivitasnya.
STATUS ORANG SAKIT DAN FOLLOW UP PASIEN
Status Orang Sakit

 Anamnesa Pribadi
 Nama : Ny. R
 Umur : 42 tahun
 JenisKelamin : Perempuan
 Status Perkawinan : Menikah
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
 Suku : Batak
 Agama : Protestan
 Alamat : Pulo Samosir, Kec. Pangururan Kab. Samosir,
Sumatera Utara
ANAMNESIS PENYAKIT
 Keluhan Utama : Sesak napas (+)
 Telaah : Sesak napas sudah dialami pasien sejak ± 2 hari sebelum masuk
rumah sakit. Sesak napas dirasakan sering pada malam hari, tidak dipengaruhi
aktivitas dan tidak berkurang dengan beristirahat. Pasien juga mengeluhkan
jantung berdebar-debar (+) . Nyeri dada kiri (-). Demam (-) Batuk (-).
Nyeri ulu hati juga dirasakan pasien sejak ± 2 hari sebelum masuk
rumah sakit.Nyeri dirasakan terus-menerus seperti ditusuk-tusuk dan nyeri tidak
menjalar. Mual (+) Muntah (-).Pasien juga mengeluhkan kedua kaki bengkak
sejak ± 1 minggu yang lalu. Kedua kaki dirasakan nyeri saat melakukan aktivitas
seperti berjalan.
BAB: dalam batas normal
BAK : dalam batas normal
 RPT : Diabetes ± 5 tahun, hipertensi ± 2 tahun
 RPO : Insulin, amplodipine.
 RPK : -
Anamnesa Organ
 Jantung
 Dyspnoe : (+)
 Angina Pectoris : (-)
 Oedem : (+)
 Palpitasi : (+)
 Sianosis : (-)
 Sirkulasi Perifer
Sakit waktu istirahat : (-)
Rasa mati ujung jari : (-)
Kebas – kebas : (-)
Anamnesa Organ

 Traktur Respiratorius
 Batuk : (-)
 Berdahak : (-)
 Hemoptoe : (-)
 Sakit saat bernafas : (-)
 Stridor : (-)
 Sesak nafas : (+)
 Suara parau : (-)
 Pernafasan cuping hidung : (-)
Anamnesa Organ

 Traktus Digestivus : Nyeri epigastrium (+)


 Lambung
 Rasa panas epigastrium : (-)
 Muntah : (-)
 Hematemesis : (-)
 Sendawa : (-)
 Anoreksia : (-)
 Mual : (+)
 Disfagia : (-)
Anamnesa Organ

 Usus
 Sakit abdomen : (-)
 Defekasi : dbn
 Konstipasi : (-)
 Diare : (-)
 Melena : (-)
 Flatus : (+)
 Hemoroid : (-)
 Hati dan Saluran Empedu
 Sakit hipokondrium kanan : (-)
Anamnesa Organ
 Kolik : (-)
 Ikterus : (-)
 Gatal dikulit : (-)
 Asites : (-)
 BAB warna dempul : (-)
 Ginjal dan saluran Kemih
 Muka sembab : (-)
 Miksi : (+)
 Mengedan saat miksi : (-)
 Poliuri : (-)
 Oliguria : (-)
 Anuria : (-)
 Sakit pinggang : (-)
Anamnesa Organ

 Sendi
 Sakit : (-)
 Sendi/kaku : (-)
 Merah : (-)
 Sakit digerakkan : (-)
 Bengkak : (-)
 Tulang
 Sakit : (-)
 Bengkak : (-)
 Fraktur spontan : (-)
 Deformitas : (-)
Anamnesa Organ

 Otot
 Sakit : (-)
 Kebas : (-)
 Kejang : (-)
 Atrofi : (-)
 Darah
 Sakit dimulut dan di lidah : (-)
 Mata berkunang – kunang : (-)
 Pembengkakan kelenjar : (-)
 Merah dikulit : (-)
 Muka pucat : (-)
 Riw. penyakit darah : (-)
 Perdarahan spontan : (-)
Anamnesa Organ

 Endokrin
 Polidipsi : (+)
 Poliuri : (-)
 Polifagi : (+)
 Perubahan Suara : (-)
 Saraf Pusat
 Hipoastesia : (-)
 Parastesia : (-)
 Paralisis : (-)
 Sakit kepala : (-)
 Oyong : (-)
Anamnesa Organ

 Fungsi Genital
 Ereksi : dbn
 Coitus : dbn
 Panca Indra
 Penglihatan : dbn
 Pendengaran : dbn
 Penciuman : dbn
 Pengecapan : dbn
 Perasaan : dbn
 Psikis
 Mudah tersinggung : (-)
 Takut : (-)
 Gelisah : (-)
 Anamnesis Penyakit Terdahulu: Diabetes Melitus sejak 5 tahun yang
lalu, hipertensi sejak 2 tahun yang lalu.
 Riwayat Pemakaian Obat : Insulin, Amlodipine
 Riwayat Penyakit Keluarga : -
STATUS PRESENT

 Keadaan Umum
 Sensorium : Compos Mentis
 TekananDarah : 220/100 mmHg
 Temperature : 36,70C
 Pernafasan : 30 x/menit
 Nadi : 88 x/menit
 Keadaan Penyakit
 Anemi : (-/-)
 Ikterus : (-/-)
 Eritema : (-)
 Sianose : (-)
 Dispnoe : (+)
 Edem : (+)
KeadaanGizi

 BB = 58kg, TB = 1,58m2
𝑩𝑩
 𝑰𝑴𝑻 =
𝑻𝑩𝟐
𝟓𝟖
 =
𝟏,𝟓𝟖𝟐

= 22,11 kg/m2
 Kesan: Normal
PEMERIKSAAN FISIK
1. Kepala
 Pertumbuhan rambut : dbn
 Perubahan lokal : (-)
a. Muka
 Sembab : (-) -Parase : (-)
 Pucat : (-) -Gangguan lokal : (-)
 Kuning : (-)

b. Mata
 Stand mata : dbn - Jaundice : (-/-)
 Gerakan : dbn - Anemia : (-/-)
 Exoftalmus : (-/-) - Refleks pupil : Isokor
 Ptosis : (-/-) - Gangguan lokal : (-)
c. Telinga
 Sekret : (-) -Bentuk : dbn
 Radang : (-) -Atrofi : (-)
d. Hidung
 Sekret : (-) -Pendarahan : (-)
 Bentuk : dbn
e. Bibir
 Sianosis : (-) - Kering : (-)
 Pucat : (-) - Radang : (-)
f. Gigi
 Karies : (-) - Jumlah : 32
 Pertumbuhan : dbn
g. Lidah
 Kering : (-) - Beslag : (-)
 Pucat : (+) - Tremor : (-)
h. Tonsil
 Tonsil
 Merah : (-) - Membran : dbn
 Bengkak : (-) - Beslag : (-)
I. Leher
 Inspeksi :
 Struma : (-) - Torticolis : (-)
 Kelenjar bengkak : (-) - Venektasi : (-)
 Pulsasi vena : dbn
Palpasi
 Posisi trachea : medial
 Tekan vena jugularis : R+5 cmH2O
 Nyeri tekan : (-)
 Kosta servikalis : dbn
Thorax Depan
 Inspeksi
 Bentuk : simetris fusiformis
 Simetris/asimetris : simetris
 Bendungan vena : (-)
 Ketinggalan bernafas : (-)
 Venektasi : (-)
 Pembengkakan : (-)
 Palpasi
 Nyeri tekan : (-)
 Fremitus suara : stem fremitus ka = ki
 Ictus cordis : teraba di 2 cm lateral linea midclavikularis
sinistra
Thorax Depan

 Perkusi
 Paru
 Suara perkusi : redup pada kedua lapangan paru
 Batas Paru Hati (R/A)
 Relatif : ICS V
 Absolut : ICS VI
 Jantung
 Batas atas jantung : ICS II linea sternalissinistra
 Batas kanan jantung : ICS V 2 cm lateral linea parasternalis dextra
 Batas kiri jantung : ICS V 2 cm lateral line midclavicularis sinistra
 Batas bawah jantung : diafragma
Thorax Depan

 Auskultasi
 Paru-Paru
 Suara pernafasan : bronkial (+/+)
 Suara tambahan : ronkhi basah (+/+)
 Jantung
 Heart rate : 88x/menit, regular, intensitas cukup
 Suara katup : M1 > M2 A2 > A1

P2 > P1 A2 > P2

 Suara tambahan : murmur (+), gallop (+)


Thorak belakang
 Inspeksi
 Bentuk : simetris fusiformis
 Simetris/asimetris : simetris
 Benjolan : (-)
 Ketinggalan bernafas : (-)
 Venektasi : (-)
 Palpasi
 Fremitus suara : kanan = kiri mengeras
 Perkusi
 Suara perkusi paru : redup kedua lapangan paru
Thorak belakang

 Auskultasi
 Suara pernafasan : bronkial (+/+)
 Suara tambahan : ronkhi basah basal (+/+)
Abdomen

 Inspeksi
 Bengkak : (-)
 Gembung : (-)
 Kolateral vein : (-)
 Pulsasi : (-)
 Palpasi
 Nyeri tekan : (+) pada regio epigastrium
 Lien : tidak teraba
 Ren : tidak teraba
 Hepar : tidak teraba
 Undulasi : (-)
Abdomen

 Perkusi
 Shifting dullness : (-)
 Auskultasi
 Peristaltik Usus : (+) Normal
 Double sound : (-)
Genitalia

 Luka : (-)
 Sikatriks : (-)
 Nanah : (-)
 Hernia : (-)
Extremitas
 Atas
 Bengkak : (-/-) - Reflex : dbn
 Merah : (-/-) - Biceps : (+/+)
 Gangguan fungsi : (-/-) - Triceps : (+/+)
 Rumple Leed : tdp
 Bawah
 Bengkak : (+/+)
 Merah : (-/-)
 Pucat : (-/-)
 Gangguan fungsi : (-/-)
 Varises : (-/-)
 Reflex
 KPR : (+/+)
 APR : (+/+)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Hb 10,3 g/dl
Leukosit 8.380/mm3
Trombosit 299.100/mm3

 Darah Rutin Eritrosit 367.000/mm3

Hematokrit 30,2 %

MCV 82,3 fl

MCH 28,1 pg

MCHC 34,1 g/dl

Eosinofil 2,1%

Basofil 0,6%
Neutrofil 76%

Limfosit 14,9%

Monosit 6,4%
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

 Elektrolit
Natrium 159 mmol/l

Kalium 3,70 mmol/l

Chlorida 115 mmol/l


PEMERIKSAAN LABORATORIUM
SGOT 14,00 u/L

 Kimia Klinik SGPT 8,00 u/L

Alkaline Phospatase 195,00 U/L


Total Bilirubin 0,14 mg/dl

Direct Bilirubin 0.03 mg/dl


Ureum 43,00 mg/dl

Creatinin 2,14 mg/dl


Uric Acid 7,30 mg/dl

Glukosa Adrandom 307,00 mg/dl


Albumin 2,70 g/dl
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

 Foto Ro-Thoraks: CTR >60


 EKG : Sinus takikardia, LVH, peningkatan elevasi
RESUME
 Keluhan Utama : Dispnea (+)
 Telaah : Dispnea sejak ± 2 hari yang lalu, nyeri dada (-), febris (-), batuk (-). Nyeri
epigastrium sejak ± 2 hari yang lalu, nausea (+), vomitus (-). Edema ekstremitas
bawah sejak ± 1 minggu yang lalu, nyeri saat berjalan (+).BAB : dbn, BAK : dbn.
RPT : Diabetes melitus tipe II sejak 5 tahun yang lalu dan hipertensi sejak 2 tahun
yang lalu.RPO : Insulin, amplodipine.RPK : -

 Diagnosa Banding
 Congestive Heart Failure (CHF)
 Chronic Kidney Disease (CKD)
 Atherosklerosis
 COPD (Chronic Obstructive Pulmonary Disease)
 Pneumonia
 Sindrom Nefrotik
RESUME
 Diagnosa Sementara : CHF Kelas III + DM Tipe II + Hipertensi

 Terapi
 Tirah Baring
 Diet MB 1300 kkal/hari
 IVFD Nacl 0,9% 10 gtt/menit
 Furosemide 10mg/12jam/iv
 Ranitidin 50mg/12jam/iv
 Ondansentron 8mg/ 8jam/iv
 Valsartan 2x40mg
 Apidra 6-6-6 unit
 Lantus 12 unit
RESUME

 Rencana :
 Darah rutin
 Feses rutin
 Urin rutin
 HbA1c
 KGD puasa
 KGD 2 jam PP
 Albumin
 Ureum
 Creatinin
 USG Upper Lower Abdomen
FOLLOW UP PASIEN

 Selasa, 26 Februari 2019


 S: Sesak napas (+)
 Nyeri epigastrium (+)
 Mual (+)
 Edema pada kedua kaki (+)
 O: Sensorium: CM
 TD: 220/100 mmHg , HR: 88x/menit ,
 RR: 30 x/menit , Temp: 37,0oc
 Paru: SP: bronkial (+/+), ST: ronkhi basah (+/+)
 Jantung:
 Abdomen: nyeri tekan (+) regio epigastrium
 Extremitas bawah : edema (+/+)
 A: CHF Kelas III + DM Tipe 2 + Hipertensi
FOLLOW UP PASIEN
 Selasa, 26 Februari 2019
 P: Tirah baring
 Diet MB 1300 kkal/hari
 O2 3-4 liter
 IVFD Nacl 0,9% 10gtt/menit
 Furosemide 10mg/12jam/iv
 Ranitidin 50mg/12jam/iv
 Ondansentron 8mg/ 8jam/iv
 Valsartan 2x40mg
 Apidra 6-6-6 unit
 Lantus 12 unit
 Rencana :
 Urin rutin
 Darah Rutin
 HbA1c
 KGD puasa
 KGD 2 jam PP
 Albumin
 Ureum
 Creatinin
 USG Upper Lower Abdomen
 Foto Thoraks
FOLLOW UP PASIEN
 Rabu, 27 Februari 2019
 S: Sesak napas (+)
 Nyeri epigastrium (+)↓
 Mual (+) ↓
 Edema pada kedua kaki (+)
 O: Sensorium: CM
 TD: 140/90 mmHg , HR: 80x/menit ,
 RR: 26x/menit , Temp: 36,5oc
 Paru: SP: bronkial (+/+), ST: ronkhi basah (+/+)
 Jantung:
 Abdomen: nyeri tekan (+) regio epigastrium
 Extremitas bawah : edema (+/+)

 A: CHF Kelas III + DM Tipe 2 + Hipertensi


FOLLOW UP PASIEN
 Rabu, 27 Februari 2019
 P: Tirah baring
 Diet MB 1300 kkal/hari
 O2 3-4 liter
 IVFD Nacl 0,9% 10gtt/menit
 Furosemide 10mg/12jam/iv
 Ranitidin 50mg/12jam/iv
 Ondansentron 8mg/ 8jam/iv
 Valsartan 2x40mg
 Apidra 6-6-6 unit
 Lantus 12 unit
 Rencana :
 KGD puasa
 KGD 2 jam PP

Anda mungkin juga menyukai