Anda di halaman 1dari 66

Kesehatan Reproduksi

Remaja
[Puskesmas Kecamatan Jatinegara]
Tumbuh Kembang Remaja
“Apa itu pubertas?”

 Pubertas adalah proses perubahan fisik dimana seorang


anak mengalami perkembangan organ reproduksi untuk
mencapai kematangan seksual sehingga dapat melakukan
fungsi reproduksi.
Karakteristik Fisik Remaja
 Perubahan fisik ditandai dengan pertumbuhan tubuh (tinggi
badan) dan perkembangan fisik (tanda seks sekunder)
 Remaja mengalami pertumbuhan fisik yang pesat (growth
spurt)
 Perempuan: 10-12 th
 Laki-laki: 12-14 th
 Faktor yang berpengaruh:
 Genetik (tinggi badan orang tua)
 Gizi dan olahraga
 Variasi
Tahapan Tumbuh Kembang Remaja
Perkembangan Jiwa
 Perkembangan psikososial remaja:
 Awal (10-14 th)
 Pertengahan (15-16 th)
 Akhir (17-19 th)
Karakteristik Remaja Awal

 Self-consciousness
 Senang bereksperimen
 Sensitif
 Agresif, memberontak
 Peer group
Karakteristik Remaja Pertengahan

 Lebih kompromi, sabar, toleran


 Independensi, menolak campur tangan orang tua
 Eksperimen untuk mendapatkan citra diri
 Bersosialisasi
 Membangun nilai, norma, moralitas
 Membina hubungan dengan lawan jenis, tetapi tidak serius
 Beropini, berargumentasi
 Melatih keterampilan
 Minat besar pada seni, olahraga, organisasi
 Berpetualang
Karakteristik Remaja Akhir

 Masalah sosial, politik, agama


 Mengatasi stress
 Sulit berkumpul dengan keluarga
 Belajar mandiri finansial
 Berhubungan serius dengan lawan jenis
 Merasa sebagai orang dewasa
“Apa yang dimaksud dengan
pencarian identitas?”

 Fase di mana remaja ingin mengetahui posisi dan perannya


dalam lingkungannya.
Permasalahan Remaja

 Pengendalian diri
 Emosi
 Jati diri
 Perilaku seks
 Perilaku berisiko, kenakalan remaja
 Kesehatan
 Persiapan berkeluarga
 Pendidikan
 Moralitas
Remaja Sehat

 Remaja sehat adalah remaja yang mengerti perubahan fisik


dan psikis dan mampu beradaptasi dengan perubahan
 Terbuka kepada orang tua, guru dan teman, mau
menceritakan masalah yang dihadapi  remaja harus
didukung support system
 Nyaman dengan identitasnya
 Melakukan pilihan yang bertanggung jawab
 Peduli pada kesehatan diri dan lingkungannya
Kesehatan Reproduksi
“Apa yang dimaksud dengan
reproduksi yang sehat?”
 Sehat secara menyeluruh, baik fisik, mental, sosial dan tidak
sekedar ada tidaknya penyakit atau gangguan sistem fungsi
maupun proses reproduksi.
 Memiliki hak terhadap akses informasi dan pelayanan
kesehatan reproduksi serta melakukan pilihan yang
bertanggung jawab terkait kesehatan organ reproduksinya?
Organ Reproduksi Laki-Laki
Menstruasi

 Proses peluruhan lapisan endometrium (lapisan dalam


rahim) yang mengandung banyak pembuluh darah keluar
melalui vagina.
 Menstruasi pertama disebut sebagai menarche, merupakan
tanda awal pubertas pada remaja perempuan
 Menstruasi meningkatkan risiko anemia defisiensi besi.
 Tanda: perdarahan yang banyak, konjungtiva pucat, lemas,
telapak tangan cenderung pucat.
 Meningkatkan asupan zat besi melalui makanan atau dibantu
dengan tablet besi sesuai anjuran dokter.
Proses
Menstruasi
“Apa yang dimaksud dengan
keperawanan?”

 Definisi biologis: selaput dara yang masih utuh. Selaput dara


atau hymen dapat mengalami kerusakan karena trauma,
masturbasi, atau kondisi genetik.
 Definisi sosial: belum berhubungan seksual melalui vagina.
Masturbasi

 Belum ada penelitian yang mengatakan dampak negatif


masturbasi pada kesehatan
 Masturbasi tidak menyebabkan kehamilan maupun risiko
infeksi menular seksual, seperti HIV/AIDS
 Aspek agama, sosial.
Konsepsi dan Kehamilan
Tanda Kehamilan

 Tidak datang haid pada siklusnya


 Mual dan muntah pada pagi hari (morning sickness)
 Payudara membesar/mengeras
 Warna daerah sekitar putting menggelap
 Perut membesar
 Tes urin B-hCG
 Untuk memastikan kehamilan melalui pemeriksaan medis:
 Adanya detak jantung janin (USG, Doppler)
 Teraba bagian janin melalui pemeriksaan fisik
 Tampak janin dan gerakannya melalui USG
Pencegahan Kehamilan

 Mengapa menggunakan KB?


 Pencegahan kehamilan  pada pasangan yang sudah menikah
perlu menjaga jarak anak, membatasi jumlah anak  kualitas pola
asuh
 Mencegah penularan IMS
 Jenis KB:
 Metode alami (metode pantang berkala, koitus interruptus)
 Metode hormonal (pil, suntik, implant)
 IUD, spiral
 Kontrasepsi mantap (vasektomi, tubektomi),
 Kondom
Berhubungan Seksual Usia Dini

 Kematangan organ reproduksi belum sempurna


 Kehamilan yang tidak diinginkan  aborsi kerusakan
rahim, infeksi, infertilitas, perdarahan, komplikasi dan
kematian
 Risiko keguguran dan kematian anak saat persalinan
 Tidak siap secara mental untuk menjalani pernikahan dan
mengasuh anak
 Risiko infeksi menular seksual tinggi
 Risiko kanker serviks
 Dampak psikis dan sosial
Kebersihan Alat Reproduksi

 Membersihkan dari arah dalam keluar setelah BAK


 Mencuci dengan air bersih
 Menggunakan tisu atau handuk yang bersih dan kering
 Mengganti celana dalam minimal 2x sehari
 Tidak menggunakan pantyliner atau celana dalam yang terlalu
ketat
 Mengurangi penggunaan pembersih kewanitaan
 Memastikan kebersihan kamar mandi/toilet dan jamban
 Tidak mencukur habis bulu kemaluan
 Vaksinasi untuk mencegah kanker serviks
 Tidak melakukan hubungan seksual usia dini
 Mengganti pembalut sebelum terisi penuh (setiap 4 jam sekali
atau setelah BAK)
 Sirkumsisi pada pria
Kekerasan Seksual

 Kekerasan verbal
 Mengumpat, mengeluarkan kata-kata kasar bernada seksual kepada
orang lain
 Kekerasan psikis
 Mempengaruhi seseorang yang tidak ingin untuk melakukan
hubungan seksual
 Mempengaruhi anak di bawah 17 tahun untuk berhubungan seksual
(belum dapat secara mandiri dan sadar dalam membuat keputusan)
 Mengancam seseorang untuk berhubungan seksual
 Kekerasan fisis
 Melakukan kekerasan fisik saat berhubungan
 Melakukan kekerasan pada organ reproduksi
 Pemerkosaan
Kehamilan Tidak Diinginkan

 Merupakan dampak dari hubungan seksual


 Mengakibatkan:
 Depresi karena ketidaksiapan secara fisik, mental dan sosial
 Masalah penerimaan sosial dan kesempatan pendidikan
 Masalah kesehatan
 Aborsi
Aborsi
Dampak Hukum
 Pasal 346 KUHP: Perempuan yang dengan sengaja
menyebabkan gugur atau mati kandungannya atau menyuruh
orang lain untuk itu dihukum penjara selama-lamanya 4 tahun
 Pasal 347 KUHP: Barang siapa dengan sengaja menyebabkan
gugur atau mati kandungannya seorang perempuan tidak
dengan izin perempuan itu, dihukum penjara selama-lamanya
12 tahun

Dampak Kesehatan
 Dampak psikis (trauma)
 Infeksi
 Perdarahan
 Kerusakan organ reproduksi
 Kematian
Layananan Kesehatan Remaja
Puskesmas Kecamatan Jatinegara
 Poli PKPR Puskesmas Kecamatan Jatinegara

 SMS Gateway Puskesmas Kec. Jatinegara

08567111118
Infeksi Menular Seksual
Apa yang dimaksud dengan IMS?
 IMS adalah penyakit infeksi yang pada umumnya ditularkan
melalui hubungan seksual oleh pasangan yang terinfeksi.
 HIV/AIDS dapat ditularkan tanpa hubungan seksual
(penggunaan jarum suntik bergantian dari pengguna lain
yang terinfeksi, transfusi darah yang dari darah penderita
HIV)
Tanda IMS

 Mayoritas tanpa gejala.


 Tanda tergantung penyakit, organ yang terinfeksi (metode
penularan), dan stadium
 Secara umum terbagi 3:
 Duh tubuh
 Luka atau koreng
 Tumor (pertumbuhan jaringan), kutil
 Gejala lain:
 pembengkakan kelenjar getah bening di lipat paha
 Nyeri perut bawah
 Demam, menggigil, nyeri pada otot
 Nyeri menelan (faringitis GO)
 Nyeri pada anus (proctitis GO)
Kondiloma Akuminata

• Disebabkan oleh virus HPV


• Timbul bintil-bintil di sekitar kemaluan yang
menyerupai kutil hingga jengger ayam.
• Dapat menyebabkan kanker kulit di sekitar
kelamin (karsinoma sel skuamosa)
Herpes Simpleks
HSV Tipe 1 HSV Tipe 2
Gonorea/GO
• Infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae.
• Masa tunas 2-5 hari pada pria, perempuan
sulit ditentukan karena tanpa gejala.
• Keluhan berupa keluarnya cairan (duh),
rasa panas dan gatal saat BAK pada pria,
dan keputihan pada wanita.
• Faringitis GO terjadi karena penularan kuman GO melalui oral seks.
• GO dapat ditularkan pada bayi baru lahir melalui jalan lahir
• GO dapat menyebabkan infeksi pada testis (buah zakar), menyebabkan radang
panggul pada wanita serta penjalaran ke rahim dan saluran telur sehingga
menyebabkan kemandulan.
Sifilis (Ulkus Durum)

• Disebabkan infeksi Treponema


pallidum, bersifat kronis & sistemik
• Masa tunas: 10 hari – 3 bulan
• Terdiri dari 3 stadium dimana
stadium I 2- 4 minggu dengan 1 buah
benjolan kecil yang menjadi luka
tanpa disertai nyeri.
Sifilis (Ulkus Durum)

• Stadium II 6-8 minggu sd 9 bln dengan gejala ruam di seluruh tubuh, disertai
gejala penurunan nafsu makan, demam, sakit kepala, nyeri sendi.
• Stadium II jika tidak diobati akan masuk ke dalam fase laten.
• Setelah 3-10 tahun, timbul stadium 3 dimana terjadi kerusakan pada organ.
• Sifilis kongenital dapat menyebabkan kematian janin atau lahir dengan
kerusakan organ dan keterbelakangan mental.
Ulkus Mole

• Disebabkan infeksi Haemophylus


ducrey
• Infeksi bersifat lokal, tidak ada
gejala demam
• Masa tunas: 2-35 hari (rata-rata 7
hari)
• Luka biasanya disertai rasa nyeri
terutama jika terkena urin, tanda
radang jelas, awalnya berupa
benjolan yang meninggalkan ulkus
dengan dasar yang kotor (jaringan
yang mati)
Faktor Risiko IMS

 Pasangan seks banyak (multipartner)


 Berhubungan dengan penjaja seks komersil (PSK)
 Tidak menggunakan kondom saat berhubungan seks
 Penggunaan kondom salah
Komplikasi

 Penyakit radang panggul


 Infertilitas
 Kehamilan di luar kandungan
 Infeksi pada janin
 Kecacatan dan kematian pada janin
 Kanker leher rahim
 IMS adalah jembatan terhadap penularan HIV/AIDS
(penurunan daya tahan tubuh, infeksi oportunistik, kematian)
Apa yang dilakukan jika saya
curiga IMS?
 Mencari layanan kesehatan yang ramah terhadap remaja
(Klinik PKBI, Poli PKPR Puskesmas Kecamatan Jatinegara)
 Menanyakan cara mengonsumsi obat
 Menanyakan cara menghindari penularan maupun
pencegahan di kemudian hari
 Melaporkan kepada pasangan seksual untuk ikut
memeriksakan diri
Pencegahan IMS
 Abstinence (tidak berhubungan seksual)
 Be Loyal (tidak berganti-ganti pasangan seksual)
 Condom use (menggunakan kondom)
 Kondom adalah satu-satunya alat kontrasepsi yang dapat
mencegah penularan IMS
 Penggunaan kondom yang benar (gambar)
Take Home Messages

 Setiap indiividu perlu mengenali faktor risiko IMS terkait


perilaku seksualnya
 IMS cukup berbahaya jika diobati sendiri
 IMS adalah pintu masuknya penularan virus HIV
 IMS harus diobati secara paripurna dan tuntas
 Penggunaan kondom secara tepat dapat melindungi diri dari
IMS dan HIV
 Tidak ada pencegahan primer terhadap IMS dengan
menggunakan obat-obatan
 Komplikasi IMS dapat membahayakan pasien dan
keturunannya
HIV/AIDS
Situasi HIV/AIDS di Dunia

 34 juta orang hidup dengan HIV


 2,5 juta terinfeksi HIV di tahun 2011
 1,7 juta meninggal karena AIDS
Mengapa HIV/AIDS di Asia?
Bagaimana di Indonesia?
 AIDS terdapat di seluruh propinsi dan di lebih dari 50%
kabupaten/kota
 Jumlah penderita AIDS bertambah setiap 2 jam
 DI RS Ketergantungan Obat,1 orang meninggal setiap
harinya karena AIDS
 Di RS Budhi Asih Jakarta 4 orang bayi lahir setiap bulannya
dengan sero-reaktif HIV
 60% pasien dengan HIV/AIDS mengalami Tuberkulosis
Apa yang dimaksud dengan HIV?

 Virus HIV merupakan virus RNA yang penularannya melalui


cairan tubuh (duh tubuh, darah) dan menyerang sel
pertahanan tubuh (limfosit)
Apa yang dimaksud dengan AIDS?

 Kumpulan gejala dan penyakit yang disebabkan menurunnya


kekebalan tubuh secara sistemik
Transmisi HIV/AIDS

Hubungan seksual berisiko

Penggunaan jarum suntik bersama

Transfusi darah

Vertikal (penularan dari ibu HIV kepada janin),


melahirkan, menyusui
Mitos Penularan HIV

 Bersentuhan, berpelukan, bersalaman


 Ciuman
 Peralatan makan dan minum
 Gigitan nyamuk
 Berenang
 Penggunaan toilet umum
Faktor Risiko

 Berganti pasangan seksual


 Berhubungan seksual yang tidak aman
 Pengguna narkoba suntik
 Terpajan produk cairan tubuh pasien HIV atau alat
medis yang telah digunakan pada pasien HIV
 Mengalami IMS yang tidak diobati (IMS
merupakan pintu masuknya HIV)
Perjalanan Infeksi HIV/AIDS
Gejala Klinis HIV/AIDS
Pencegahan
Deteksi Dini HIV

 Rapid Tes HIV


 Uji ELISA (bila hasil negatif, diulang dalam 6 bulan)
 Western Blot
 VCT:
 layanan VCT atau Voluntary Counseling and Testing for
HIV/AIDS merupakan layanan tes sukarela di berbagai klinik,
puskesmas maupun rumah sakit yang memiliki pelayanan
tersebut
 Pada VCT, pengunjung akan mendapatkan konseling sebelum
dan sesudah tes HIV, cara pencegahan dan pengobatan
Mitos HIV/AIDS

 Penyakit kutukan
 Penyakit yang menular melalui seks saja
 Penyakit kaum homoseksual
 Hanya diderita PSK
 Sangat mudah mengenali pasien HIV
 Pasangan seksual saya tampak bersih, tidak mungkin HIV
 HIV menular lewat udara, makan dan minum bersama
Ilustrasi Kasus 1

 Rita, 16 th, siswi SMk X 50 sudah 2 th berpacaran dengan Anto,


20 th mahasiswa Universitas X. Suatu hari Anto mengatakan
kepada Rita bahwa ia bosan dengan kegiatan pacaran yang
hanya jalan bareng dan berpegangan tangan. Suatu hari Anto
mengajak Rita agar datang ke rumah Anto yang sedang kosong
karena orang tuanya sedang mengunjungi keluarganya di
kampung halaman. Anto mengajak Rita untuk datang dan
berhubungan badan sebagai bentuk tanda kasih sayang Anton.
Rita bersahabat dengan Anti sejak kelas I SMK. Rita lalu
menceritakan kepada sahabatnya karena perasaannya semakin
galau.
 Apakah yang Anda lakukan jika menjadi Anti? Apa yang
seharusnya dilakukan oleh Rita? Apa bahaya yang
kemungkinan dialami Rita jika ia jadi memenuhi keinginan Anto?
Ilustrasi Kasus 2

 Karina, 16 th, telah berhubungan intim pertama kali dengan


Hari, 24 th, kekasihnya tanpa menggunakan kondom.
Sebelumnya, Hari telah berhubungan dengan beberapa
orang perempuan lain dan satu orang Pekerja Seks
Komersil. Hari pernah bercerita kepada Karina bahwa
belakangan ini sering keluar cairan dari kemaluannya.
 Bagaimana pandangan anda mengenai kasus di atas? Apa
yang seharusnya dilakukan Karina?
“More educations for a healthier teenage life!”

Anda mungkin juga menyukai