Anda di halaman 1dari 17

1 November 2019

Diabetes Mellitus (DM)


Nama : Hilma Azzahrah
Nim : 1804019005
Dosen Pengampu : Nurhasnah, M.Farm, Apt,.
1 November 2019

Definisi DM
• Diabetes mellitus (DM)
adalah sekelompok
gangguan metabolism
yang ditandai oleh
hiperglikemia dan
kelainan metabolism
karbohidrat, lemak, dan
protein.
(Dipiro 2008 hal 643)
1 November 2019

Epidemiologi DM
• DM ditandai oleh kurangnya insulin, seorang kerabatkekurangan insulin, atau
resistensi insulin. Cacat ini menghasilkan ketidakmampuan untuk menggunakan
glukosa dengan benar untuk energi. Diperkirakan 20,8 juta orang di Amerika
Serikat, atau 7% dari populasi. Sementara diperkirakan 14,6 juta orang telah
didiagnosis, 6,2 juta orang lagi yang memiliki DM tidak sadar mereka mengidap
penyakit itu. Seluruh dunia,jumlah orang dengan DM diperkirakan meningkat
menjadi 35% tahun 2025.
• Meningkatnya prevalensi DM sebagian karena tiga pengaruh: gaya hidup, etnis,
dan usia. Gaya hidup sedenter digabungkan dengan konsumsi makanan tinggi
lemak yang lebih besar dan lebih besar ukuran porsi telah menyebabkan
meningkatnya jumlah orang kelebihan berat badan atau obesitas. Perkiraan saat ini
menunjukkan bahwa 65% dari populasi Amerika Serikat kelebihan berat badan dan
30% mengalami obesitas.

(Dipiro 2008 hal. 644)


1 November 2019

Patofisiologi DM
• DM Tipe 1 (5% -10% kasus) biasanya berkembang pada masa kanak-kanak
atau awal masa dewasa dan hasil dari destruksi β-sel pankreas yang dimediasi
autoimun, menghasilkan defisiensi insulin absolut. Proses autoimun dimediasi
oleh makrofag dan limfosit T dengan autoantibodi terhadap antigen sel β
(misalnya, antibodi sel islet, antibodi insulin).
• DM tipe 2 (90% kasus) ditandai dengan kombinasi beberapa derajat resistensi
insulin dan defisiensi insulin relatif. Resistensi insulin dimanifestasikan oleh
peningkatan lipolisis dan produksi asam lemak bebas, peningkatan produksi
glukosa hepar, dan penurunan serapan otot skeletal glukosa.
• Penyebab diabetes yang tidak umum (1% -2% kasus) termasuk gangguan
endokrin (misalnya, akromegali, sindrom Cushing), diabetes mellitus
gestasional (GDM), penyakit pankreas eksokrin (misalnya, pankreatitis), dan
obat-obatan (misalnya, glukokortikoid, pentamidin, niacin, α-interferon).
• Komplikasi mikrovaskular termasuk retinopati, neuropati, dan nefropati.
Komplikasi makrovaskulertermasuk penyakit jantung koroner, stroke, dan
perifer penyakit vaskular.
(Dipiro 9th edition hal. 161)
1 November 2019

Tanda dan Gejala DM


• Sering merasa lapar
• Sering buang air kecil
• BB turun tanpa sebab yg jelas
• Lemas
• Pandangan kabur
• Luka sulit sembuh
• Terdapat keton dlm urin
• Sering mengalami infeksi
• Berkurangnya massa otot
• Disfungsi ereksi/impotensi
(Dipiro 2008 hal. 644)
1 November 2019

Diagnosis
• HbA1C > 6,5 %
• Glukosa plasma puasa (tahap asupan kalori setidaknya
8 jam > 126 mg/dL (7,0 mmol/L)
• Glukosa plasma 2 jam > 200 mg/Dl (11,1 mmol/L
selama toleransi glukosa oral (OGTT). Menggunakan
beban glukosa yang mengandung setara dengan 75
gram glukosa anhidrat yang dilarutkan ke dalam air.
• Kons glukosa acak > 200 mg/Dl (11,1 mmol/L) dengan
gejala klasik hiperglikemia
(Dipiro 2015 hal 162)
1 November 2019

Pemeriksaan Penunjang
• Glukosa plasma puasa normal (FPG) < 100 mg/Dl (5,6 mmol/L)
• Impaired fasting glucosa (IFG) adalah FPG 100-120 mg/L
• Impaired Glucosa Tolerance (IGT) didiagnosa setelah 2 jam postland
adalah 140-199 mg/Dl (7,8-11,0 mmol/L)
• Wanita hamil yang memiliki resiko (GDM) disebabkan oleh riwayat
keluarga, obesitas atau etnis tertentu
(Dipiro 2015 hal 612)
• HbA1C
• Resiko DM >>> 5,7% - 6,4%
• DM >>> ≥6,5%
(Dipiro 2017 hal 3226)
1 November 2019
Algoritma Terapi
• Dipiro 2008, hal 1358
1 November 2019

Kasus
Tn. US usia 45 tahun 160 cm 80 kg dengan riwayat DM
sejak 5 tahun yg lalu datang kedokter dengan keluhan
badan lemas pegal-pegal kaki sering kesemutan dan
terdapat gangrene di kaki. Data klinik menunjukan TD
140/90mmHg suhu 38o celcius
Hasil pemeriksaan lab: GDP 220mg/dl GD 2 jam PP 490
mg/dL, HbA1c 11% HDL 35mg/dL, LDL 210 mg/dL
kolestrol total 285 mg/dL TGA 278 mg/dL.
Riwayat pengobatan: glibenklamid, metformin,
simvastatin
Diagosa DM Tipe 2 neuropati dan ulkus di kaki
1 November 2019

• Terapi :
R/ Captopril 12,5 mg s. 2 dd 1 tab
R/ Furosemid tab s. 1 dd 1 tab
R/ Metformin 500mg s. 3 dd 1 tab
R/ Novorapid flex pen s. 2 dd 16 unit
R/ Lantus flex pen s. 1 dd 5 unit
R/ Lipitor s. 1 dd 1 tab
1 November 2019

SOAP
• Subjektif

Keluhan badan lemas pegal-pegal kaki sering


kesemutan dan terdapat gangrene di kaki. Data klinik
menunjukan TD 140/90mmHg suhu 38 derajat celcius.

• Objektif
Hasil pemeriksaan lab: GDP 220mg/dl GD 2 jam PP 490
mg/dl, HbA1c 11% HDL 35mg/dl, LDL 210 mg/dL kolestrol
total 285 mg/dL TGA 278 mg/dL.
1 November 2019

SOAP
• Assesment
1. Furosemid kurang tepat
2. Metformin kurang tepat regimen
3. Dosis lantus kurang tepat
4. Tidak ada pemberian antibiotik untuk ulkus nya

• Plan
1. Penggunaan Furosemid tidak dianjurkan
2. Pemberian Metformin diberikan 2 x sehari
3. Captopril direkomendasikan untuk terapi hipertensi
4. Dosis lantus seharusnya 1 x 10 UI/ hari atau 0,2 UI/ Kg
5. Untuk mengobati ulkus pada kaki dengan menggunakan
cilostazol 2 x 100 mg/ hari
1 November 2019

Pertanyaan
1. Lakukan pemantauan obat dengan metode SOAP!
Jawab:
• Subjektif

Keluhan badan lemas pegal-pegal kaki sering kesemutan dan


terdapat gangrene di kaki. Data klinik menunjukan TD 140/90mmHg
suhu 38 derajat celcius.

• Objektif
Hasil pemeriksaan lab: GDP 220mg/dl GD 2 jam PP 490 mg/dl, HbA1c
11% HDL 35mg/dl, LDL 210 mg/dL kolestrol total 285 mg/dL TGA 278
mg/dL.
27 SEPTEMBER 2019

Jawaban
• Assesment
1. Furosemid kurang tepat
2. Metformin kurang tepat regimen
3. Dosis lantus kurang tepat
4. Tidak ada pemberian antibiotik untuk ulkus nya

• Plan
1. Penggunaan Furosemid tidak dianjurkan
2. Pemberian Metformin diberikan 2 x sehari
3. Captopril direkomendasikan untuk terapi hipertensi
4. Dosis lantus seharusnya 1 x 10 UI/ hari
5. Untuk mengobati ulkus pada kaki dengan
menggunakan cilostazol 2 x 100 mg/ hari
1 November 2019

Jawaban
2. Isi formulir pelayanan dan lakukan konseling obat
pada pasien diatas dengan metode 3 prime
question!
Jawab:
a) Apa yang dikatakan dokter tentang kegunaan
pengobatan?
b)Apa yang dikatakan dokter tentang cara pakai
obatnya?
c) Apa yang dikatakan dokter tentang harapan
terhadap pengobatan?
1 November 2019

Jawaban
3. Jelaskan penggunaan insulin dengan alat peraga!
Jawab:
• Insulin umumnya diberikan dengan suntikan dibawah kulit (subkutan) dengan arah
alat suntik tegak lurus terhadap cubitan permukaan kulit
• Pada keadaan khusus diberikan intramuscular atau drip
• Insulin campuran (mixed insulin) merupakan kombinasi antara insulin kerja pendek
dan insulin kerja menengah, dengan perbandingan dosis yang tertentu. Namun,
bila tidak terdapat sediaan insulin campuran tersebut atau diperlukan
perbandingan dosis yang lain, dapat dilakukan pencampuran sendiri antara kedua
jenis tersebut
• Lokasi penyuntikan, cara penyuntikan maupun cara insulin harus dilakukan dengan
benar, demikian pula mengenai rotasi tempat suntik
• Penyuntikan insulin dengan menggunakan semprit insulin dan jarumnya sebaiknya
hanya dipergunakan sekali, meskipun dapat dipakai 2-3 kali oleh penyandang
diabetes yang sama, sejauh sterilitas penyimpanan terjamin.
Sekian Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai