22 DESEMBER 2019

Tuberculosis
Nama : Hilma Azzahrah
Nim : 1804019005
Dosen Pengampu : Nurhasnah, M.Farm, Apt,.
 22 DESEMBER 2019

Definisi Tuberculosis
• tuberculosis (TBC)
adalah penyakit yang
disebabkan oleh bakteri
mycobacterium
tuberculosis yang mana
termasuk dalam
golongan penyakit
infeksi.
(dipiro 2015 hal 472)
 22 DESEMBER 2019

Epidemiologi Tuberculosis
• Diindonesia berdasarkan survei kesehatan rumah tangga (SKRT)
tahun 2001 didapatkan bahwa penyakit pada sistem pernapasan
merupakan penyebab ke dua setelah sistem sirkulasi.
• Pada SKRT 1992 disebabkan bahwa penyakit TB merupakan
penyebab kematian kedua , sementara SKRT 2001 menyebutkan
bahwa TB merupakan penyebab kematian pertama pada golongan
infeksi
• Pada tahun 2004 WHO memperlihatkan setiap tahunnya muncul
115 orang penderita TB paru menular (BTA) pada setiap 100000
penduduk. saat ini indonesia masih menduduki urutan ke-3 didunia
untuk jumlah kasus TB setelah india dan cina
• PDPI pedoman dan penatalaksanaan TB di indonesia hal 1 tahun
2006
 22 DESEMBER 2019

Patofisiologi Tuberculosis
• infeksi primer biasanya hasil dari menghirup droplet yang
mengandung mycobacterium tuberculosis. perkembangan
penyakit klinis tergantung pada 3 faktor :
1. jumlah M. tuberculosis organisme yang dihirup
2. virulensi organisme
3. respon imun seluler yang dimediasi oleh host
• jika makrofag paru menghambat bacilli, infeksi akan gagal,
jika tidak M. tuberculosis akhirnya menyebar keseluruh
tubuh melalui peredaran darah. M. tuberculosis paling
sering menginfeksi daerah apikal posterior paru - paru,
dimana kondisi yang paling menguntungkan untuk
kelangsungan hidupnya.
 22 DESEMBER 2019

Tanda dan Gejala

• batuk berdahak selama 3 minggu atau lebih
• batuk berdarah / pernah batuk berdarah
• sesak nafas
• nyeri dada
• badan lemah
• nafsu makan dan berat badan menurun
• malaise
• berkeringat walau tanpa kegiatan
• demam > sebulan
 22 DESEMBER 2019

Diagnosis
• Diagnosis TB paru
Semua suspek TB diperiksa 3 spesimen dahak dalam waktu 2
hari (sewaktu-pagi-sewaktu).
• Diagnosis TB ekstra paru
Diagnosis pasti ditegakkan dengan pemeriksaan klinis,
bakteriologis dan histopatologi
• Diagnosis TB pada ODHA
- TB Paru BTA positif
- TB Paru BTA negatif
- TB Ekstra Paru
(Pedoman Nasional Pengendalian Tuberculosis Hal 13-14)
 22 DESEMBER 2019

Pemeriksaan Penunjang
• Polymerase Chain Reaction (PCR)
• Pemeriksaan serologi dengan berbagai metode antara
lain
- Enzym Linked Immunosorbent Assay (ELISA)
- Mycodot
- Uji peroksidase anti peroksidase (PAP)
- ICT
 22 DESEMBER 2019

Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan BACTEC
• Pemeriksaan Cairan Pleura
• Pemeriksaan Histopatologi Jaringan
• Pemeriksaan Darah
• Uji Tuberculin
(Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan Tuberculoasis Di
Indonesia Hal 21-25 thn 2006)
 22 DESEMBER 2019

Algoritma Terapi
 22 DESEMBER 2019

Kasus
• Tn. AN, usia 35 tahun, tinggi badan 170 cm, berat
badan turun dari 65 kg menjadi 50 kg. Datang ke
dokter dengan keluhan sudah hampir seminggu ini
merasa lemas, sesak, keringat berlebihan di malam
hari, nyeri di dada sebelah kiri dan mengalami diare.
Sedangkan dengan batuk dengan sputum bercak darah
dan demam sudah dialami lebih dari 2 minggu.
• Data klinik menunjukan TD 140/80 mmHg. suhu 38 C.
nadi 105x / menit; RR 30 x / menit, cairan pleura
positif, SGPT : 121, SGOT : 75
• Diagnosa : TB paru, efusi pleura sinistra
 22 DESEMBER 2019

• Terapi
R/ isoniazid 300 mg R/ codein 10 mg
s.1.d.d 1 tab
s.1.d.d 1 tab R/levofloxasin 750 mg
R/ Rifamfisin 450 mg s.1.d.d 1 tab
s.1.d.d 1 tab R/ ceftrazidim 1 g
s.1.d.d 1 tab
R/ Pirazinamid 1250 mg R/ attapulgit 2 g
s.1.d.d 1 tab s.1.d.d 1 tab
R/ paracetamol 3x 500 mg
R/ Etambutol 500 mg s.1.d.d 1 tab
s.1.d.d 1 tab
 22 DESEMBER 2019

SOAP
• Subjektif
lemas, sesak, keringat berlebihan di mlam hari, nyeri di
dada sebelah kiri dan mengalami diare, batuk dengan
sputum bercak darah dan demam sudah dialami lebih dari
2 minggu.

• Objektif
-TD 140/80 mmHg.
-suhu 38 C.
-nadi 105x /menit; RR 30 x /menit,
-cairan pleura positif,
-SGPT : 121, SGOT : 75
 22 DESEMBER 2019

SOAP
Assesment DRP
1. Penggunaan levofloxacin kurang tepat karena levofloxacin digunakan
untuk TB mdr( resistensi) terhadap isoniazid dan rifampisin, dan
merupakan golongan lini kedua, dan dalam kasus pasien baru pertama
kali terkena TB, jd diberikan lini pertama (permenkes 2011,hal 22)
2. Penggunaan codein kurang tepat karena bukan untuk batuk berdahak,
dan kontraindikasi dengan penyakit hati (Drug Information Handbook)
3. Ceftazidim tidak digunakan karena antibiotik bukan untuk TB, dan tidak
ada indikasi jd tidak digunakan (Permenkes 2011 )
4. Pyrazinamid overdosis berdasarkan dari berat badan pasien dan
kontraindikasi terhadap hati (permenkes 2009)
5. Dosis ethambutol kurang tepat (Dipiro Dkk 2015 hal 483)
6. Perlu penambahan hepatoprotektor karena pyrazinamid dapat
menyebabkan hepatotoksik
 22 DESEMBER 2019

SOAP
Planning
1. Pemakaian levofloksasin sebaiknya tidak diberikan karena levofloksasin
merupakan terapi lini kedua dari pengobatan TB sedangkan pasien tersebut
baru pertama kali terkena TB oleh karena itu terapi obat TB yang digunakan
yaitu lini pertama, dan digunakan pula untuk Tb mdr yg resisten terhadap
isoniazid dan rifampisin (permenkes 2011 hal.22)
2. Codein sebaiknya diganti dengan ambroxol HCl 2xsehar (basic pharmacolgy
and notes)
3. Tidak direkomendasikan penggunaan ceftrazidim untuk lini ke 1 pada
tuberculosis
4. Disarankan dosis pirazinamid 1000 mg (PDPI-TB BB 40-60 kg : 1000 mg) berat
badan pasien 50 kg. Dan diberikan obat hepatoprotektor
5. Dosis Ethambutol pada Dipiro (15mg/kg BB) untuk penggunaan per-hari nya
adalah 750 mg sedangkan pada terapi yang digunakan pasien 500 mg. oleh
karena itu dosis ethambutol perlu dinaikan . (Dipiro Dkk 2015 hal.483)
6. Penambahan hepatorpotektor berupa kurkumin
 27 SEPTEMBER 2019

Pertanyaan
1. tentukan SOAP (subjek, objek, asessment, planning )
2. lakukan konsultasi untuk pasien ( berdasarkan buku
pharmaceutical care binfar kemenkes hal 74 dan 82)

tambahkan data laboratorium

SGPT : 121
SGOT : 75

Nilai normal:
SGOT: 3-45
SGPT: 0-35
 27 SEPTEMBER 2019

Jawaban
1. Subjektif
lemas, sesak, keringat berlebihan di mlam hari, nyeri di
dada sebelah kiri dan mengalami diare, batuk dengan
sputum bercak darah dan demam sudah dialami lebih dari
2 minggu.

• Objektif
-TD 140/80 mmHg.
-suhu 38 C.
-nadi 105x /menit; RR 30 x /menit,
-cairan pleura positif,
-SGPT : 121, SGOT : 75
 22 DESEMBER 2019

Jawaban
Assesment DRP
1. Penggunaan levofloxacin kurang tepat karena levofloxacin digunakan
untuk TB mdr( resistensi) terhadap isoniazid dan rifampisin, dan
merupakan golongan lini kedua, dan dalam kasus pasien baru pertama
kali terkena TB, jd diberikan lini pertama (permenkes 2011,hal 22)
2. Penggunaan codein kurang tepat karena bukan untuk batuk berdahak,
dan kontraindikasi dengan penyakit hati (Drug Information Handbook)
3. Ceftazidim tidak digunakan karena antibiotik bukan untuk TB, dan tidak
ada indikasi jd tidak digunakan (Permenkes 2011 )
4. Pyrazinamid overdosis berdasarkan dari berat badan pasien dan
kontraindikasi terhadap hati (permenkes 2009)
5. Dosis ethambutol kurang tepat (Dipiro Dkk 2015 hal 483)
6. Perlu penambahan hepatoprotektor karena pyrazinamid dapat
menyebabkan hepatotoksik
 22 DESEMBER 2019

Jawaban
Planning
1. Pemakaian levofloksasin sebaiknya tidak diberikan karena levofloksasin
merupakan terapi lini kedua dari pengobatan TB sedangkan pasien
tersebut baru pertama kali terkena TB oleh karena itu terapi obat TB yang
digunakan yaitu lini pertama, dan digunakan pula untuk Tb mdr yg
resisten terhadap isoniazid dan rifampisin (permenkes 2011 hal.22)
2. Codein sebaiknya diganti dengan ambroxol HCl 2xsehar (basic
pharmacolgy and notes)
3. Tidak direkomendasikan penggunaan ceftrazidim untuk lini ke 1 pada
tuberculosis
4. Disarankan dosis pirazinamid 1000 mg (PDPI-TB BB 40-60 kg : 1000 mg)
berat badan pasien 50 kg. Dan diberikan obat hepatoprotektor
5. Dosis Ethambutol pada Dipiro untuk penggunaan per-hari nya adalah 800
mg sedangkan pada terapi yang digunakan pasien 500 mg. oleh karena
itu dosis ethambutol perlu dinaikan . (Dipiro Dkk 2015 hal.483)
6. Penambahan hepatorpotektor berupa kurkumin
Sekian Terimakasih