Anda di halaman 1dari 37

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK

PADA PASIEN PENYAKIT PARU


OBSTRUKTIF KRONIK
DI RSUD BANGIL
TAHUN 2018

Nur Atik Ul Ghoutsiyah


15670029
Latar Belakang

2
PPOK

3
angka kematian
penderitaPPOK didunia
pada tahun 2015
sebesar 3 juta (5%)
dari 64 juta penderita
(WHO, 2016) Menurut WHO (2012)
angka kejadian PPOK di
negara Indonesia
berada diurutan kelima
di dunia yaitu sebesar
7,8 juta jiwa.

Pada tahun 2002, 2005 dan


2008
di negara berkembang sebesar
7,6%, 7,45% dan 8,1%
(WHO, 2016)

4
Riskesdas (2013) menyatakan bahwa di Indonesia prevalensi
Kemenkes (2012) Prevalensi PPOK di Indonesia pada tahun
PPOK berada diurutan kedua dari dua belas penyakit meliputi
2009 dan 2010 berada di urutan keenam dari tujuh penyakit
asma, PPOK, kanker, diabetes mellitus, hipertiroid,
meliputi asma, stroke, hipertensi, jantung, diabetes mellitus
hipertensi, jantung koroner, gagal jantung, stroke, gagal ginal
dan kanker.
kronis, batu ginjal dan rematik.

DKI Jakarta
Jateng
Bali
Jabar

Menurut Kemenkes (2013)


di Indonesia tepatnya di
provinsi Jawa Timur DIY
prevalensi PPOK
menduduki peringkat
kedua dari enam
provinsi 5
Perburukan
infeksi bakteri antibiotik
gejala

6
Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surah Asy-Syuara ayat 78-81

yang berbunyi:

‫ضتُ فَ ُه َو‬ ْ ‫) َوأِذَا َم ِر‬79( ‫ط ِع ُمنِى َويَ ْس ِق ْي ِن‬ ْ َ‫ ) َوالَّذِى ُه َو ي‬78( ‫اَلَّذِى َخلَقَنِى فَ ُه َو يَ ْه ِد ي ِْن‬
ْ َ ‫) َوالَّذِى أ‬81( َ‫) َوالَّذِى ي ُِم ْيتُنِى ث ُ َّم يُحْ يِيْن‬80( ‫يَ ْش ِفي ِْن‬
ِ ‫ط َم ُع أ َ ْن يَ ْغ ِف َر ِلى خ‬
‫َطي َءتِي يَ ْو َم‬
(82) ‫ِي‬
ْ ‫الد‬
Dalam ayat tersebut dikatakan bahwa Allah akan
menyembuhkan suatu penyakit yang telah diturunkannya,
sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam

‫ بَ َرأ َ ِب ِا ْذ ِن هللاِ َع َّز َو َج َّل‬, ‫ب الد ََّوا ُء الدَّا َء‬


َ َ ‫ فَ ِأ َذا أَصا‬,‫ِل ُك ِل َداءٍ َد َواء‬
Artinya: Setiap penyakit pasti memiliki obat. Bila sebuah
obat sesuai dengan penyakitnya maka dia akan sembuh
dengan seizin Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. Muslim).
Penggunaan antibiotik
yang tidak tepat
mengakibatkan hal-hal
yang merugikan seperti
Penggunaan pengobatan yang
Antibiotik yang tidak kurang efektif, tingkat
tepat keamanan pasien
menurun, meluasnya
resistensi dan
mahalnya biaya
pengobatan

8
evaluasi penggunaan antibiotik pada pasien PPOK di RSUD Ibnu
Sina Gresik diketahui kualitas antibiotik sebanyak 21,7% tidak
rasional (Dwi S, 2015)

YOUR CONTENT
Evaluasi kuantitas penggunaan antibiotik
yang dilakukan oleh Muhammad (2018)
menggunakan metode DDD didapatkan
hasil total nilai DDD/ 100 patient-days
sebesar 111,87 DDD/ 100 patient-days
yang dinyatakan lebih tinggi jika
dibandingan dengan penelitian yang
serupa.

Menurut Mojau (2018) menyebutkan pada penelitianya


bahwa penggunaan antibiotikADD TEXTPPOK di RSUD
pada pasien
Sleman pada tahun 2017 yaitu sebanyak 25,7% secara
rasional dan 74,3% secara tidak rasional
9
Evaluasi
penggunaan
antibiotik
(Permenkes, 2011)

Kuantitatif Kualitatif

10
Rumusan Masalah

1 Bagaimana Profil 2. Bagaimana evaluasi 3. Bagaimana evaluasi


Penggunan Antibiotik penggunaan antibiotik penggunaan antibiotik
pada pasien PPOK di pada pasien PPOK di pada pasien PPOK di
RSUD Bangil tahun RSUD Bangil tahun RSUD Bangil tahun
2018? 2018 secara kualitatif? 2018 secara kuantitatif
?

11
Tujuan Penelitian

✢ Untuk mengetahui profil penggunaan


antibiotik pada pasien PPOK di RSUD Bangil

Untuk mengetahui evaluasi penggunaan antibiotik pada


pasien PPOK di RSUD Bangil tahun 2018 secara kualitatif

✢ Untuk mengetahui evaluasi penggunaan


antibiotik pada pasien PPOK di RSUD Bangil
tahun 2018 secara kuantitatif

12
Manfaat Penelitian

Hasil penelitian dapat dijadikan bahan ajar mengenai PPOK


dan penggunaan antibiotik secara tepat

Peneliti
Rumah Sakit

Ilmu Pengetahuan
Menambah wawasan dan motivasi untuk berpikir kritis 1. Rumah Sakit dapat memperbaiki efektivitas maupun
dalam memberikan penjelasan secara ilmiah regimen dosis dalam penggunaan antibiotik di waktu
mengenai: mendatang
Pola penggunaan antibiotik pada pasien penderita PPOK
Kualitas penggunaan antibiotik pada pasien penderita
2. Rumah sakit dapat menurunkan angka resistensi bakteri
PPOK terhadap antibiotik berdasarkan uji sensitivitas yang
Kuantitas penggunaan antibiotik pada pasien penderita telah dilakukan
PPOK 3. Rumah sakit dapat meningkatkan mutu penanganan
Sebagai
13 syarat untuk memperoleh gelar sarjana farmasi terhadap penyakit PPOK di waktu mendatang
Kerangka Konseptual

14
PPOK

Bronkodilator Antibiotik Antiinflamasi Antioksidan Mukolitik Antitusif

Profil Evaluasi penggunaan


Penggunaan antibiotik
Indikasi
Kuantitatif Kualitatif
Rute
Metode DDD PDPI, DIH, PPAB,
(Defined Daily Permenkes, Formularium Dosis
: Tidak Diteliti Dose) RSUD Bangil
Interval
: Diteliti DDD/ 100 hari
rawat inap
Lama
Tepat Tidak tepat
: Berhubungan Pemberian
DU 90%
: Berpengaruh

15
Metode Penelitian

16
Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah jenis penelitian observasional yang
dilakukan dengan metode deskriptif menggunakan desain
studi cross sectional menggunakan data rekam medik.

Waktu dan Tempat

Penelitian dilakukan pada bulan April tahun 2019 di ruang


Rekam Medik RSUD Bangil.

Populasi

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu semua


rekam medis pasien rawat inap PPOK di RSUD Bangil pada
periode Januari 2018 sampai Desember tahun 2018

17
Sampel

a. Kriteria inklusi
1. Pasien PPOK yang mendapat terapi antibiotik
2. Pasien yang memiliki rekam medik lengkap, jelas dan
terbaca pada tahun 2018 yang memuat data-data pasien
meliputi nomor rekam medik, tanggal masuk rumah
sakit, diagnosis, umur, jenis kelamin, penyakit penyerta,
nama obat antibiotik, frekuensi, dosis, rute pemberian,
durasi, dan waktu pemberian
3. Pasien PPOK berusia 18 tahun keatas
b. Kriteria ekslusi
1. Rekam medik pasien PPOK yang menyatakan pulang
paksa, meninggal atau pindah rumah sakit lain
Cara pengambilan sampel

Purposive sampling

Variabel

Variabel penelitian pada penelitian ini yaitu evaluasi

penggunaan antibiotik

19
Definisi Operasional

20
21
Prosedur penelitian

Meminta Izin ke Jurusan

Meminta izin ke RSUD Bangil

Melakukan seminar proposal


di Jurusan maupun di RSUD
Bangil

Mengurus Ethical Clereance

Melakukan penelitian

Melakukan analisis data

Menyajikan data
22
✢ Analisis data

Pada penelitian ini analisis data yang digunakan secara deskriptif yang

bertujuan untuk memperoleh gambaran dari hasil penelitian. Data yang dihasilkan

akan diolah menggunakan Microsoft Excel 2013 dan data disajikan dalam bentuk

tabel dan diagram yang disajikan memuat:

1. Hasil perhitungan DDD/100 Hari rawat inap pasien PPOK selama 12 bulan

2. Persentase kesesusian penggunaan antibiotik pada pasien PPOK dengan

pedoman penggunaan antibiotik

23
✢ Daftar Pustaka

24
WHO. 2012. Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD). Geneva: WHO Press

WHO. 2016. Global Initiative For Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD) Global Strategy For The
Diagnosis, Management, And Prevention Of Chronic Obstructive Pulmonary Disease. Geneva:
WHO Press

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kementerian RI tahun 2013. Diakses: 9 September 2018 (http:
www.depkes.go.id/resources/download.pdf)

Dwi S Nur Anggreini. 2015. Evaluasi Penatalaksanaan Penggunaan Antibiotik Pada Penderita Penyakit
Paru Obstruktif Kronik Rawat Inap Di RSUD Ibnu Sina Gresik Periode Januari 2011-Desember
2013. Thesis

Mojau Feliciane. 2018. Evaluasi Rasionalitas Antibiotika Pada Pasien Terdiagnosa Penyakit Paru
Obstruktif Kronik (PPOK) di RSUD Sleman Periode 2017 [Skripsi]. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma

Muhammad Oka Robi. 2018. Evaluasi Penggunaan Antibiotik Dengan Metode ATC/DDD Pada Pasien
Pneumonia di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Tahun 2017. [Skripsi]. Universitas
Muhammadiyah Surakarta

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
2406/ MENKES/ PER/ XII/ 2011 tentang Pedoman Umun Penggunaan Antibiotik. Jakarta.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia
25
Terimahkasih

26
Nomor Rekam Medis

Identitas Pasien

Dewasa Stop

Menggunakan antibiotik Stop

Tunggal Kombinasi

Cari Kode ATC Ada Kode ATC? Tidak

Catat Kode ATC Level 5


Catat Standar DDD (WHO) dalam gram
Catat LOS = jumlah lama rawat inap
penggunaan antibiotik
Catat total gram penggunaan antibiotik
= dosis x aturan pakai x lama hari

=DDD/100
( jumlah gram antibiotik yang digunakan (gr) X 100
hari rawat Standart DDD WHO dalam gram total LOS

27
Rumus Perhitungan DDD

Dosis x aturan pakai x lama


penggunaan x pasien
100 hari rawat inap

=DDD/100
( jumlah gram antibiotik yang digunakan (gr) X 100
hari rawat Standart DDD WHO dalam gram total LOS

Dilihat disitus who atc Jumlah pasien x lama


index rawat inap
Kode ATC

29
30
Arti dari KODE ATC
Contoh
Amoksisilin memiliki kode ATC J01CA05

J – Antiinfeksi untuk sistemik


J01 – Antibakterial untuk sistemik
J01D – Golongan beta lactam
J01DC – Sefalosporin
J01DC05 – Sefotetan

31
Form pengambilan sampel data Pasien PPOK
RSUD Bangil Tahun 2018
No. No. Jenis Usia Nama dan Jumlah Rute Regimen Tgl Tgl
Urut RM Kelamin (th) kekuatan obat Dosis masuk keluar
antibiotik RS RS

32
✢ Checklist evaluasi kualitas penggunaan antibiotik
berdasarkan kriteria tepat indikasi
No No Rekam PDPI PPAB Formulariu
medis m RS

33
✢ Checklist evaluasi kualitas penggunaan antibiotik
berdasarkan kriteria tepat dosis
No No Rekam DIH PPAB Formulariu
medis m RS

34
✢ Checklist evaluasi kualitas penggunaan antibiotik
berdasarkan kriteria tepat interval

No No Rekam DIH PPAB Formulariu


medis m RS

35
✢ Checklist evaluasi kualitas penggunaan antibiotik
berdasarkan kriteria tepat rute

No No Rekam Permenkes PPAB Formulariu


medis 2011 m RS

36
✢ Checklist evaluasi kualitas penggunaan antibiotik
berdasarkan kriteria tepat rute

No No Rekam Permenkes PPAB Formulariu


medis 2011 m RS

37

Anda mungkin juga menyukai