Maluku dan
Sumatera Papua
9 Proyek (72,6 MW)
5 Proyek (53,8 MW)
19 Proyek (1.669 MW) Kalimantan
18 Proyek (465 MW)
48 Proyek (9.584,6 11 Proyek (589 MW)
MW) Sulawesi dan
29 Proyek (2.263,2 Nusa Tenggara
MW) 20 Proyek (220,2 MW)
4 Proyek (56,8 MW)
44 Proyek (2.808,5
Jawa dan Bali MW)
48 Proyek (23.859
MW)
1 Proyek (4 MW)
Proyek pada sistem Proyek pada sistem Proyek pada sistem
kelistrikan berstatus kelistrikan berstatus Siaga kelistrikan berstatus
Defisit (Cad. ≤0%) (Cad. 0-30%) Normal (Cad.>30%)
Catatan: Data per April 2015
dengan kebutuhan tenaga kerja estimasi kasar seperti yang
ditunjukan pada gambar berikut
PELUANG:
1. 35000 MW PEMBANGKIT, TRANSMISI,
DISTRIBUSI,PEMANFAATAN
2. Kebutuhan tenaga kerja 36.2085 ORANG
TANTANGAN:
1. SINERGI INDUSTRI DENGAN PENDIDIKAN
2. JUMLAH DAN KUALITAS SMK/SISWA/LULUSAN
MEMENUHI
3. KURIKULUM SESUAI KEBUTUHAN INDUSTRI
4. JUMLAH GURU DAN KUALITAS MEMENUHI KEBUTUHAN
SMK
5. ORGANISASI, SARANA DAN PRASARANA SMK MEMENUHI
KEBUTUHAN KURIKULUM
REPOSISI MELALUI DEMAND DRIVEN
Konsekuensi dari demand driven ini, untuk bisa bekerja
di dunia usaha dan industri, lulusan SMK tidak cukup
DIRJEN
DIRJEN KETENAGALISTRI
DIKDASMEN KAN
KEMENDIKBUD KEMENESDM
DIREKTUR
DIRTEK
PSMK
SMK
? INDUTRI
1. JUMLAH SISWA YANG DAPAT DITAMPUNG OLEH INDUSTRI: ?
PT PLN (Persero)
PT HALEYORA
PT ASKOMELIN :
PT KONSUIL :
PT LESBUMEL :
PT AKALIMA
PT PPILN :
2. LSK UNTUK UJI KOMPETENSI: (* Uji kompetensi sesuai akreditasi dimiliki)
• PT Andalan Profesi Elektrikal Indonesia
• PT Eleska GEMAPEDEKABE
• PT ELESKA HATEKDIS
• PT LESKOMEL Lestari Indonesia
• PT SETIA
• PT USER
• PT ELESKA IATKI
Level 2
Mampu melaksanakan satu tugas spesifik ,
dengan menggunakan alat, informasi , dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan, serta menunjukkan
kinerja dengan mutu yang terukur, di bawah
pengawasan langsung atasannya.
Memiliki pengetahuan operasional dasar dan
pengetahuan faktual bidang kerja yang spesifik,
sehingga mampu memilih pemecahan yang tersedia
terhadap masalah yang lazim timbul.
Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan
dapat diberi tanggung jawab membimbing orang lain
Tujuan
1. Memperoleh korelasi positif antara mutu lulusan, capaian pembelajaran
dan proses pendidikan di semua tingkat pendidikan.
2. Mendorong penyesuaian capaian pembelajaran dan penyetaraan mutu
lulusan pendidikan terhadap tingkat kualifikasi yang sesuai dan diakui
oleh pengguna lulusan;
3. Menciptakan pedoman-pedoman pokok bagi sekolah dalam
mengembangkan aturan dan mekanisme pengakuan terhadap hasil
pembelajaran lampau (Recognition of Prior Learning) atau kekayaan
pengalaman yang dimiliki seseorang;
4. Menciptakan jembatan saling pengertian antara penghasil dan
pengguna lulusan dari proses pendidikan dan pelatihan sehingga
secara berkelanjutan dapat membangun kapasitas dan maningkatkan
daya saing bangsa dalam sektor sumberdaya manusia;
5. Memberi panduan bagi pengguna lulusan untuk melakukan
penyesuaian kualifikasi dalam mengembangkan program-program
pendidikan berkelanjutan (continuing education programs) atau belajar
sepanjang hayat (life-long learning programs);
6. Menjamin terjadinya peningkatan mobilitas dan aksesibilitas tenaga
kerja Indonesia ke pasar kerja nasional Relevan
PROSES PENYELARASAN
STANDAR KURSIL
KOMPETENS
I INDUSTRI
KURSIL
DRAFT FGD YANG
MGMP DISELARASKAN
KURSIL
YANG MAGANG GURU
SUDAH SERTIFIKAS
DI KOMPE
DISELAR I
INDUSTRI TEN
ASKAN
SARANA/
PRASARAN INDUSTRI LSK
A
LULUS
AN
SIS KURIKULU SMK
WA M YG SERTIFIK
PKL 1 PKL 2 KOMP
ASI ETEN
DISELARAS
KAN
VERIFIKASI
STANDAR
KURSIL OLEH SMK
KOMPETEN
GURU LEMBAGA SEBAGAI
SI INDUSTRI
TUK YANG TUK
LEVEL 1 & 2
BERWENANG