Anda di halaman 1dari 6

FR-TUK-01.

1
Nomor :……./ADM.-LSP-EL-IATKI/…../2019 Bandung, ………..2019
Lampiran : 1 (satu) berkas
Perihal : Kesediaan Menjadi Calon Tempat Uji Kompetensi ( TUK )

Kepada Yth. : Kepala SMK Angkasa Lanud Husein Sastranegara


Jalan Lettu Subagio No. 22 Husein Sastranegara
Bandung 40174

Dengan hormat kami beritahukan bahwa berdasarkan surat Bapak Nomor


…………………..tanggal …………..tentang permohonan Calon Tempat Uji
Kompetensi (TUK) Lembaga Sertifikasi Profesi Elektroteknik IATKI akan
melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja untuk skema-skema sertifikasi
klaster:Ketenagalistrikan, Otomasi Industri dan Telekomunikasi.
Sehubungan dengan hal tersebut kami menerima permohonan Bapak untuk
menjadi Tempat Uji Kompetensi Lembaga Sertifikasi Profesi Elektroteknik IATKI
terkait dengan skema-skema sertifikasi.

Terlampir kami sampaikan persyaratan-persyaratan meliputi: sarana, perangkat


kerja dan persyaratan manajemen yang diperlukan untuk menjadi Tempat Uji
Kompetensi.

Demikian surat pemberitahuan kami, atas kesediaan menjadi Tempat Uji


Kompetensi ( TUK).

Tempat Uji Kompetensi (TUK) tersebut dapat dipergunakan untuk selama 3(tiga)
tahun.
Demikian pemberitahuan ini disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami
ucapkan terima kasih.

Ketua
Lembaga Sertifikasi Profesi
Elektroteknik IATKI

Drs. Ronny Kadir


LAMPIRAN : PERSYARATAN UNTUK MENJADI TEMPAT UJI KOMPETENSI

SESUAI PEDOMAN BNSP 206/ 2013 TENTANG PEDOMAN TUK :

3.9. Tempat Uji Kompetensi


Tempat kerja atau tempat lainnnya yang memenuhi persyaratan untuk digunakan sebagai
tempat pelaksanaan uji kompetensi oleh LSP.
3.10. TUK yang merupakan bagian dari industry dimana proses produksi dilakukan.
Catatan : Pelaksanaan uji ditempat kerja dilakukan pada saat peserta sertifikasi bekerja
dalam proses produksi.
3.11. TUK Sewaktu
TUK bukan ditempat kerja yang digunakan sebagai tempat uji secara insedentil.
Catatan : TUK sewaktu dapat berupa, namun tidak terbatas pada ruang pertemuan yang
dilengkapi dan ditata sesuai persyaratan tempat uji, fasilitas Pendidikan dan pelatihan yang
memenuhi pesyaratan tempat uji atau fasilitas produksi yang sedang tidak digunakan
untuk proses produksi.
3.12. TUK Mandiri
TUK bukan ditempat kerja yang bermitra dengan LSP untuk digunakan sebagai tempat uji
secara berkelanjutan. Kemitraan tersebut utamanya mencakup kesediaan untuk
memelihara peralatan teknis dan kondisi uji di TUK terhadap persyaratan yang ditetapkan.
Disamping itu TUK mandiri dapat membantu mempromosikan dan memasarkan kegiatan
sertifikasi kompetensi dari LSP.
Catatan :
1. TUK mandiri umumnya dimiliki oleh Lembaga Pendidikan dan pelatihan, yang kemudian
menjalin kemitraan dengan LSP pihak ketiga
2. TUK yang digunakan oleh LSP pihak kesatu atau LSP pihak kedua yang mempunyai
hubungan kesamaan kepemilikan tidak termasuk dalam kelompok TUK mandiri.
3.13. Persyaratan Teknis TUK
9.3.1 Persyaratan terkait uji dan peralatan yang diperlukan dalam proses pengujian berdasarkan
kepada dan konsisten dengan skema sertifikasi yang diacu. Apabila ada peralatan teknis yang
digunakan dalam proses pengujian, maka peralatan teknis harus diverifikasi atau dikalibrasi
secara tepat.
Catatan : kondisi uji dapat meliputi pencahayaan, suhu ruangan, pemisahan peserta uji,
kebisingan, keamanan peserta uji, dan lain-lain.
3.14. Persyaratan Manjemen TUK
Persyaratan terkait manajemen pengelolaan TUK sebagaimana diuraian dalam hal ini.
3.15. Verifikasi TUK
Kegiatan penilaian yang dilakukan oleh LSP terhadap TUK untuk memastikan bahwa TUK
memenuhi persyaratan teknis dan persyaratan manajemen yang ditetapkan untuk
digunakan dalam kegiatan uji kompetensi.

4.3. Ketentuan TUK Tempat Kerja


4.3.1. Pengelolaan TUK
a. Penggunaan tempat kerja sebagai TUK harus atas persetujuan pimpinan industry pemilik
tempat kerja
b. TUK harus menetapkan personil yang bertanggung jawab atas ketersediaan fasilitas uji
kompetensi.
4.3.2. Verifikasi TUK
a. LSP harus menetapkan persyaratan teknis TUK
b. LSP harus memverifikasi TUK setiap akan digunakan sebagai tempat uji
c. LSP harus menetapkan atau menyatakan TUK terverifikasi
4.4. ketentuan TUK sewaktu
4.4.1. Pengelolaan TUK
a. Penggunaan suatu tempat sebagai TUK sewaktu harus atas persetujuan pengelola tempat
tersebut
b. TUK harus menetapkan personil yang bertanggung jawab atas ketersediaan fasilitas uji
kompetensi.
4.4.2. Verifikasi TUK
a. LSP harus menetapkan persyaratan teknis TUK
b. LSPharus memverifikasi TUK setiap akan digunakan sebagai tempat uji
c. LSP harus menetapkan atau menyatakan TUK terverifikasi.
4.5. Ketentuan TUK Mandiri
TUK mandiri memiliki fungsi sebagai tempat pelaksana uji kompetensi dan fungsi pemasaran
kegiatan sertifikasi kompetensi.
TUK mempunyai tugas :
a. Membantu pelaksanaan uji kompetensi
b. Menyiapkan tempat uji kompetensi sesuai persyaratan teknis yang ditetapkan
c. Memasarkan kegiatan sertifikasi kompetensi
d. Menerima pendaftaran pemohon sertifikasi
e. Mengevaluasi penerapan standar kompetensi dalam uji kompetensi
f. Mengkaji ulang pelaksanaan uji kompetensi di TUK
Tempat Uji Kompetensi :
a. Kredible dan memuaskan LSP Elektroteknik IATKI, pihak yang berwenang
, atau organisasi yang memberikan pengakuan;
b. organisasi mencakup pekerjaan yang dilakukan dalam fasilitas tempat
kerja yang permanen dan operasional;
c. Personil inti terhindar dari pertentangan kepentingan.
d. Mempunyai kebijakan dan prosedur yang menyatakan komitmen untuk
mengikuti, menerapkan persyaratan khusus sesuai profesi yang
ditetapkan oleh LSP Elektroteknik IATKI dalam lingkup profesinya.
Kepala TUK mempunyai tugas-tugas sebagai berikut:
a. Melaksanakan penyiapan penyelenggaraan uji kompetensi/asesmen
kompetensi,
b. Menjaga kesesuaian TUK terhadap persyaratan tempat kerja sesuai
Pedoman BNSP dan Pedoman-pedoman dari LSP ELEKTROTEKNIK IATKI
c. Menyiapkan rencana program dan anggaran pelaksanaan uji kompetensi

Bagian teknis uji kompetensi mempunyai tugas:


a. Menyiapkan sarana dan prasarana uji kompetensi
b. Memfasilitasi proses Uji Kompetensi,
c. Menyiapkan asesor pendamping terhadap proses uji kompetensi yang
dilakukan oleh asesor uji kompetensi dari LSP ELEKTROTEKNIK IATKI

Bagian manajemen mutu mempunyai tugas:


a. Menerapkan sistem manajemen mutu TUK sesuai Pedoman ini,
b. Memelihara berlangsungnya sistem manajemen agar sesuai dengan
standar dan pedoman yang berlaku,
c. Melakukan audit internal dan kaji ulang manajemen TUK.

Bagian Administrasi mempunyai tugas:


a. Memfasilitasi unsur - unsur organisasi TUK guna terselenggarannya
program uji kompetensi,
b. Melaksanakan tugas-tugas ketatausahaan organisasi TUK,
Fungsi, Tugas dan Wewenang TUK
TUK memiliki fungsi sebagai tempat penyelenggaraan asesmen/uji kompetensi,
dan melakukan pemeliharaan serta evaluasi penerapan standar kompetensi
dalam uji kompetensi.

TUK mempunyai tugas:


a. Membuat usulan Materi Uji Kompetensi kepada LSP ELEKTROTEKNIK IATKI
b. Menyiapkan tempat uji kompetensi yang sesuai tempat kerja,
c. Mengkoordinasikan persyaratan administratif untuk pelaksanaan kegiatan uji
kompetensi termasuk pengusulan penugasan asesor.
d. Mengkaji ulang pelaksanaan uji kompetensi di TUK.
e. Melakukan penerimaan pendaftaran calon peserta uji kompetensi untuk
disampaikan kepada LSP ELEKTROTEKNIK IATKI
Wewenang
a. Mengusulkan kebutuhan biaya pelaksanaan uji kompetensi di TUK kepada LSP
ELEKTROTEKNIK IATKI Indonesia,
b. Mempromosikan uji kompetensi di wilayah kerjanya
c. Mempromosikan organisasinya sebagai TUK yang diverifikasi,
a. Mengusulkan hasil evaluasi penerapan standar kompetensi dalam pelaksanaan
uji kompetensi.

Sarana dan Perangkat

1. TUK memiliki kantor tetap sekurang-kurangnya dalam waktu 2 tahun


dan memliki sarana kerja yang memadai.

2. TUK memiliki asesor kompetensi sesuai dengan ruang lingkup yang


diajukan untuk diverifikasi, untuk menjadi bagian dari tim asesor LSP
dengan persyaratan tetap menjaga ketidakberpihakan sebagai asesor.

3. TUK memiliki rencana kegiatan yang mencerminkan pelayanan yang


diberikan.

4. TUK memiliki perangkat kerja yang meliputi:


a. Standar kompetensi sesuai lingkup layanannya,
b. Pedoman pelaksanaan sertifikasi termasuk tata cara penyiapan Tempat
Uji Kompetensi,

Perangkat
a. Peralatan dan piranti lunak yang digunakan untuk uji kompetensi mampu
menghasilkan akurasi yang diperlukan dan sesuai dengan spesifikasi yang
relevan;
b. Jika menggunakan peralatan di luar pengawasannya yang tetap, dipastikan
persyarataan standar ini dipenuhi.
c. Peralataan dipelihara kinerjanya;
d. Peralatan pengujian, termasuk piranti keras dan piranti lunak, dijaga
keamanannya dari penyetelan yang akan mengakibatkan ketidak-absahan
hasil pengujian;
e. Memiliki Prosedur Operasi/Sistem Mutu
f. Melakukan Audit internal dalam kurun waktu tertentu dan akan di audit oleh
LSP sekurang kurangnya satu kali dalam setahun.
g. Melakukan kaji ulang manajemen
h. Lulus sertifikasi yang dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Elektroteknik
IATKI.
Verifikasi TUK

Tata cara pemberian status verifikasi


a. TUK mengajukan permohonan untuk mendapatkan verifikasi dengan
melampirkan:
o Dokumen organisasi sesuai yang disyaratkan,
o Dokumen perangkat kerja sesuai yang disyaratkan.

b. Penilaian terhadap kelayakan TUK pemohon dilakukan dalam 2 tahap:


o Tahap pertama, dilakukan “adequacy audit” audit kecukupan yang menilai
aspek organisasi dan sistem melalui asesmen kesesuaian dokumen
terhadap persayaratan pedoman BNSP dan pedoman LSP, serta konfirmasi
dukungan industri terkait,
o Tahap kedua, asesmen kesesuaian dokumen dan sistem terhadap
persyaratan dan Pedoman BNSP dan LSP serta kesesuaiannya terhadap
pelaksanaannya.

c. Pemberian verifikasi disertai ketentuan yang mewajibkan TUK yang telah


diverifikasi mempertahankan kelayakan organisasi dan kelayakan programnya.

Pengawasan
a. TUK berstatus verifikasi wajib mebuat laporan berkala setiap 6 bulan tentang
pelaksanaan uji kompetensi kepada LSP.
b. Laporan mencakup jumlah peserta uji kompetensi, unit kompetensi dan
kualifikasi, masalah-masalah keluhan LSP Elektroteknik IATKI serta usulan
perbaikan.
c. LSP melakukan surveilan terhadap TUK.

Sanksi
a. LSP berwenang menjatuhkan sanksi kepada TUK berstatus verifikasi yang gagal
memenuhi ketentuan yang berlaku.
b. Proses pengenaan sanksi adalah melalui peringatan tertulis pertama, kedua dan
ketiga diterbitkan dalam selang waktu 1 (satu) bulan.
c. Bentuk sanksi yang diberikan berupa:
o Pemberhentian sementara kegiatan TUK,
o Pencabutan Status verifikasi.

Ketua LSP Elektroteknik


IATKI

Drs. Ronny Kadir

Anda mungkin juga menyukai