2.
ACUAN NORMATIF
a. Acuan normatif yang digunakan adalah: Undang-Undang No. 13 tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2004 tentang Badan Nasional
Sertifikasi Profesi;
c. Pedoman BNSP 201- 2006;
d. Peoman BNSP 202- 2005;
e. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI);
f. Pedoman BNSP 206 2007;
3.
3.1
yang merupakan
3.2
LEMBAGA
SERTIFIKASI
PROFESI
adalah
lembaga
netral
baik
telah
memenuhi
persyaratan
teknis
tertentu
yang
3.3
3.4
3.5
Uji kompetensi, adalah suatu proses asesmen untuk mengumpulkan buktibukti dan membuat keputusan apakah suatu kompetensi telah dicapai,
yang dilakukan oleh asesor kompetensi.
3.6
3.7
3.8
kemampuan
kerja
yang
mencakup
aspek
pengetahuan,
3.9
3.10
3.11
4.
4.1.
PEMBENTUKAN
a.
TUK
dibentuk
oleh
industri/organisasi/perusahaan
yang
c.
d.
e.
Sistem
pengelolaan
TUK
pada
saat
digunakan
untuk
uji
4.1.1.2.
SUMBERDAYA
a. TUK harus memiliki sarana dan alat kerja yang dibutuhkan untuk
uji kompetensi sesuai SKKNI.
4.2.
4.2.1.
ORGANISASI
4.2.1.2. Struktur organisasi tempat uji kompetensi harus memiliki kepala TUK,
bagian teknik operasional dan bagian mutu yang menjamin kesesuaian
manajemen yang berkesinambungan.
4.2.1.3. LSP PPT MIGAS dapat menetapkan persyaratan tambahan bagi TUK
sesuai dengan karakteristik profesi.
a.
b.
c.
d.
b.
c.
b.
c.
b.
c.
b.
4.2.2.
b.
c.
d.
e.
4.2.2.3. Wewenang
a.
b.
c.
a.
4.2.3.
4.2.3.2.
4.2.3.3.
4.2.3.4.
4.2.3.5.
Perangkat
a. Peralatan dan piranti lunak yang digunakan untuk uji kompetensi
4.2.4.
PERSYARATAN MANAJEMEN
4.2.4.1.
b. Dokumentasi
SOP/sistem
mutu
dikomunikasikan,
dimengerti,
4.2.4.3.
waktunya,
c. Program audit internal mencakup semua unsur sistem mutu/SOP,
d. Audit harus dilaksanakan oleh personil yang terlatih dan mampu
direkam.
4.2.4.4.
Personil
a. Memastikan kompetensi personil yang melakukan pendampingan
pengujian
kompetensi,
mengevaluasi
pelaksanaan
uji,
dan
diantisipasi,
d. Personil yang dikontrak dan personil teknis dan pendukung inti
tertentu.
4.2.5.
VERIFIKASI TUK
4.2.5.1
melalui asesmen
diverifikasi
mempertahankan
kelayakan
organisasi
dan
kelayakan programnya.
4.2.5.2.
Pengawasan
4.2.5.3.
Sanksi
a.
b.
c.
10