• Pemeriksaan penunjang
- Leukositosis (21.000/ mm3)
- Foto toraks: infiltrat dan perselubungan
inhomogen, dengan air bronchogram di
lapangan bawah paru kanan
Diagnosa
Pneumonia
Klasifikasi
Pneumonia
Patofisiologi
Manifestasi klinis
Penegakkan
diagnosa
Tata laksana
Pencegahan
Definisi dan Faktor resiko
Pneumonia adalah inflamasi pada parenkim
paru yang disebabkan oleh mikroorganisme
selain Mycobacterium tuberculosis
Faktor resiko
Usia tua, merokok, immunocompromised,
pasien tidak sadarkan diri
Etiologi
Paling sering: Streptococcus pneumonia
Selain itu:
Bakteri: Staphylococcus aureus, Mycoplasma
pneumoniae, Legionella pneumophila,
Chlamydophyla pneumoniae, Pseudomonas
aeruginosa
Virus : RSV
Jamur: Pneumocystis jiroveci, dimorphic fungi
Klasifikasi
Community acquired pneumonia
Hospital acquired pneumonia
Ventilator associated pneumonia
Aspiration pneumonia
Atypical pneumonia
Pneumonia lobaris
bronkopneumonia
Patogenesis
• Patogen masuk (droplet pernafasan)
adanya pertahanan tubuh
Pertahanan berupa rambut, turbinate di
hidung, mukosa, pergerakan silia, sel imun
primer
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Penegakan diagnosis: Pemeriksaan
penunjang
• Lab: hitung leukosit, dan hitung jenis leukosit
• Spesimen sputum: Kultur
• Foto toraks
Tata Laksana
• Non farmakologi:
- Tirah baring
Tata Laksana
• Farmakologi
Empiris : Ampicilin + Gentamycin
Tegakkan etiologi terapi sesuai etiologi
Atypical pneumonia : Macrolide
Pseudomonas: anti pseudomonal penicillin
(ticarcilin, carbenicillin, piperacillin-tazobactam)
Pencegahan
- Droplet precaution
- Sterilisasi alat bantu pernafasan
- Higenitas lingkungan
- Imunisasi (PCV)
- Pemakaian antibiotik yang tepat
menghindari resistensi
Kesimpulan
Tuan S, umur 62 tahun didiagnosa menderita,
pneumonia lobaris kanan