Anda di halaman 1dari 35

DEMAM TIFOID

OLEH:
MARIA GORETTI PURBA (218220051)
RITA FEBRINA TARIGAN (218220054)

PEMBIMBING :
dr. Indra Wahyudi Tanjung, Sp.A

SMF ILMU KESEHATAN ANAK


RSUD DR. PIRNGADI
MEDAN 2018
DEFINISI
Demam tifoid adalah suatu penyakit infeksi
sistemik yang bersifat akut yang disebabkan
oleh Salmonella typhi. Penyakit ini ditandai
oleh panas berkepanjangan, ditopang dengan
bakteremia tanpa keterlibatan struktur
endotelial atau endokardial dan invasi bakteri
sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit
mononuklear dari hati, limfa, kelenjar limfe
usus dan Peyer’s Patch
ETIOLOGI
Penyebab demam tifoid adalah Salmonella typhi,
yang merupakan bakteri gram negatif,
mempunyai flagela, tidak berkapsul, tidak
membentuk spora, dan fakultatif anaerob.
GEJALA DAN TANDA KLINIS
GEJALA KLINIS
 Demam 1 minggu atau lebih, anoreksia, batuk,
konstipasi, nyeri perut, muntah, diare, kejang
TANDA KLINIS
 Hepatomegali, splenomegali. lidah tifoid, perut
kembung, gangguan sensorium
PATOGENESIS
Kuman Salmonella typhi masuk ke saluran cerna

Masuk ke usus halus dan di ileum terminalis membentuk limfoid plak peyer

Menembus lamina propria

Masuk aliran limfe

Masuk dalam kelenjar limfe mesenterika

Masuk ke aliran darah dan menempati hati dan limfa

Hepatomegali dan splenomegali

Infeksi salmonella typhi

Dilepasnya zat pirogen oleh leukosit pada jaringan yang meradang → DEMAM
TIFOID
DIAGNOSIS
a. Anamnesis
b. Pemeriksaan fisik
c. Pemeriksaan penunjang

DIAGNOSA BANDING

a. Demam tifoid
b. TB Paru
c. Malaria
PENATALAKSANAAN
a. Antibiotik
Chlorampenicol dengan dosis 50 mg/kgBB/hari/oral atau 75-100
mg/kgBB/hari/IV dibagi dalam 4 dosis, diberi selama 10-14 hari
Ampisillin 100-200 mg/kgBB/hari/IV dibagi dalam 4 dosis selama
10-14 hari
Amoksisillin 100 mg/kgBB/hari/oral dibagi dalam 4 dosis selama
10-14 hari
Ceftriaxone 80 mg/kgBB/hari/IV, dosis tunggal atau dapat dibagi
dalam 2 dosis
Cefotaxime 150-200 mg/kgBB/hari/IV dibagi 2-4 dosis
b. Kortikosteroid
Deksametason 1-3 mg/kgBB/hari/IV dibagi 3 dosis
c. Terapi suportif
Demam tifoid ringan dapat dirawat di rumah, tirah baring,
kebutuhan kalori dan cairan terpenuhi
KOMPLIKASI

a. Perdarahan usus
b. Perforasi usus
STATUS ANAK SAKIT
Anamnesa Pribadi Pasien

Nama : F.A.S
Umur : 4 tahun 2 bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Batak
Alamat : Jl. Badik
BB Masuk : 13 kg
TB Masuk : 100 cm
Tanggal Masuk : 28 Oktober 2018
ANAMNESA MENGENAI ORANG TUA OS:
Identitas Ayah Ibu
Nama A.S F.R

Umur 28tahun 33 tahun


Suku Batak Jawa
Agama Islam Islam
Pendidikan SMP SMP
Pekerjaan Wiraswasta Ibu Rumah
Tangga
Riwayat - -
Penyakit
Alamat Jl. Badik
Riwayat Kelahiran Os

Cara lahir : Sectio Caesarea (SC)


Tempat lahir : Klinik Dokter
Tanggal lahir : 19 Agustus 2014
Penolong : Dokter
Usia Kehamilan : 36 Minggu
BB lahir : 3.300 gram
PB lahir : 49 cm
Keadaan saat lahir : Segera menangis
Perkembangan Fisik

 Keadaan saat lahir : Menangis kuat


 1 – 2 bulan : Kepala menoleh ke kiri dan
kanan
 3 – 4 bulan : Mengangkat kepala dan
membalikkan badan
 5 – 6 bulan : Duduk
 9 – 10 bulan : Berdiri sambil berpegangan,
belajar berbicara
 1 – 2 tahun : Berlari
 2 – 4 tahun : Perkembangan anak baik
Anamnesa Makanan

0 bulan – 9 bulan : ASI Eksklusif


9 bulan – 18 bulan : ASI + nasi tim
18 bulan – 24 bulan : ASI + makanan keluarga
2 tahun – sekarang : Makanan keluarga
Riwayat Imunisasi

Jenis Lahir 1 2 3 4 5 6 9 12 15 18 24
Imunisasi

Hepatitis B √ √ √ √
BCG √
Polio √ √ √ √
DPT √ √ √
Campak √
Hib √ √ √
Rotavirus
PCV
Anamnesa mengenai os
Keluhan Utama : Demam (+)
Telaah :
Seorang anak laki-laki usia 4 tahun datang ke IGD RSUPM
diantar keluarga dengan keluhan :
 Demam (+) dialami sejak 6 hari sebelum masuk Rumah
Sakit, demam bersifat naik turun. Demam meninggi pada
sore hingga malam hari.
 Os mengeluhkan nyeri kepala yang dialami sejak 6 hari
sebelum masuk Rumah Sakit.
 Os mengeluhkan nyeri pada perut, mual (+), muntah (-).

 Os juga mengeluhkan rasa pahit di lidah sehingga tidak


nafsu makan.
 BAK dalam batas normal, os belum BAB sejak 2 hari
sebelum masuk Rumah Sakit.
 RPT : Tidak dijumpai
 RPO : Obat penurun panas

Pemeriksaan fisik
Status Presens
KU/KP/KG : Lemah/Sedang/Kurang Anemis: (-)
Kesadaran : Compos Mentis Dipsnu: (-)
Tekanan darah : 100/50 mmHg Ikterik: (-)
Frekuensi nadi : 120 x/i reguler Edema: (-)
Frekuensi napas : 30 x/i reguler Sianosis: (-)
Temperature : 38,5 oC
BB Masuk : 13 kg
PB Masuk : 100 cm
Status Lokalisata
Kepala
 Mata : Refleks cahaya (+/+), pupil isokor kanan=kiri,
conjungtiva palpebra inferior anemis(-/-), sklera
ikterik (-/-)
 Hidung : Pernafasan cuping hidung (-)
 Telinga : Dalam batas normal
 Mulut : Bibir kering (+), Lidah kotor (+)
 Leher : Trakea letak medial, Pembesaran KGB (-)

Thoraks
 Inspeksi : Simetris fusiformis
 Palpasi : Tidak dilakukan pemeriksaan
 Perkusi : Tidak dilakukan pemeriksaan
 Auskultasi

 Paru : SP: Vesikuler, ST: (-), Frekuensi Nafas : 30 x/i


reguler
 Jantung : Heart Rate : 120x/i reguler, ST: (-)
Abdomen
 Inspeksi : Simetris fusiformis
 Palpasi : Soepel, Nyeri tekan (+) epigastrium
 Perkusi : Timpani di keempat kuadran
 Auskultasi: Peristaltik usus (+) normal

Ekstremitas
 Atas : Akral hangat ,CRT< 3”, t/v cukup,
Frekuensi Nadi: 120x/i
 Bawah : Akral hangat, CRT< 3”, t/v cukup,

Genitalia : Os anak laki-laki, tidak dijumpai


kelainan
Pemeriksaan Laboratorium
Darah Rutin
Hasil Nilai Normal
WBC 6.76 x 103/ μL 4.0-11.0
RBC 4.51 x 106/μL 4.00-5.40
HGB 12.5 g/dL 12-16
HCT 34.3 % 36.0-48.0
MCV 76.1 fL 80-97
MCH 27.7 pg 27-33.7
MCHC 36.4 g/dL 31.5-35.0
PLT 259 x103/ μL 150-400
RDW-CV 14.5% 10.0-15.0
RDW-SD 38.9 fL 35-47
PDW 9.9 fL 10.0-18.0
MPV 9.7 fL 6.5-11.0
P-LCR 21.6 % 15.0-25.0
PCT 0.25% 0.2-0.5
Imunologi
Hasil Nilai Normal

ICT Salmonella Skala 6 <= 2 : Negatif


Typhoid Ig M 3 : Borderline
4-5 : Positif
lemah
6-10 : Positif
kuat
Diagnosa Banding
 Demam Tifoid

 Malaria

 TB Paru

Diagnosa Kerja : Demam Tifoid

Terapi :
 Tirah Baring

 IVFD Ringer Laktat 48gtt/i mikro

 Inj. Chlorampenicol 325mg/6 jam

 Paracetamol syr 3x 1 ½ Cth

 Diet M II
Usul :
 Pemeriksaan Tubex
 Urine Rutin
 Feses Rutin

Prognosa : Baik
FOLLOW UP PASIEN SMF KESEHATAN ANAK
RS. PIRNGADI MEDAN

Tanggal 29 Oktober 2018 30 Oktober 2018

Keluhan Demam (+), Nyeri perut (+), Demam (-), Nyeri perut (+),

Lemas (+), Batuk (+) Lemas (+), Batuk (+)

KU/KP/KG Lemah/Sedang/Kurang Sedang/Sedang/Kurang

Sensorium Compos mentis Compos mentis

Tekanan darah 90/50 mmHg 80/50 mmHg

Frekuensi nadi 88 x/i 88 x/i

Frekuensi nafas 32 x/i 28 x/i

Temperatur 37,7oC 36,3oC

BB masuk 13 kg 13 kg
Status lokalisata: Mata: dalam batas normal Mata: dalam batas normal
Kepala dan Leher Hidung: dalam batas normal Hidung: dalam batas normal
Mulut: Mulut:
 Bibir kering (+)  Bibir kering (+)
 Lidah kotor (+)  Lidah kotor (+)
Leher: dalam batas normal Leher: dalam batas normal

Thorax Inspeksi: Inspeksi:


 Simetris fusiformis  Simetris fusiformis
Auskultasi: Auskultasi:
Paru Paru
SP: vesikuler, RR: 32x/I, SP: vesikuler, RR: 28x/I,
ST: tidak dijumpai ST: tidak dijumpai
Jantung Jantung
HR: 88x/I, irama regular. Murmur HR: 90x/I, irama regular. Murmur dan
dan gallop tidak ada. Bunyi gallop tidak ada. Bunyi jantung I dan II
jantung I dan II normal normal
Abdomen Inspeksi Inspeksi
 Simetris  Simetris
Palpasi: Palpasi:
 Nyeri tekan (+) pada  Nyeri tekan (+) pada
epigastrium epigastrium
 Turgor kulit kembali cepat  Turgor kulit kembali cepat
Perkusi: Perkusi:
 Timpani  Timpani
Auskultasi: Auskultasi:
 Peristaltik (+) normal  Peristaltik (+) normal
Ekstremitas Atas: Atas:
 Akral hangat, Frekuensi  Akral hangat, Frekuensi
Nadi: 88 x/i Nadi: 90 x/i
 CRT< 3”, t/v cukup  CRT< 3”, t/v cukup
Bawah: Bawah:
 Akral hangat  Akral hangat
 CRT< 3”, t/v cukup  CRT< 3”, t/v cukup
Diagnosis Demam Tifoid Demam Tifoid
Terapi  IVFD RL 48 gtt/i mikro  IVFD RL 20 gtt/i mikro
 Inj. Chlorampenicol  Inj. Chlorampenicol
325 mg/6jam/IV 325mg/6jam/IV
 Paracetamol syr 3 x 1 ½ Cth  Paracetamol syr 3 x 1 ½ Cth
FOLLOW UP PASIEN SMF KESEHATAN ANAK
RS. PIRNGADI MEDAN

Tanggal 31 Oktober 2018 1 November 2018

Keluhan Demam (-), Nyeri perut (+) ↓↓ , Demam (-), Nyeri perut (-),
Lemas (-), Batuk (-) Lemas (-), Batuk (-)

KU/KP/KG Sedang/Sedang/Kurang Baik/Ringan/Kurang

Sensorium Compos mentis Compos mentis


Tekanan darah 100/60 mmHg 90/60 mmHg

Frekuensi nadi 76 x/i 80 x/I

Frekuensi nafas 20 x/I 24x/I

Temperatur 36,0oC 36,2oC

BB masuk 13 kg 13 kg

BB sekarang 13 kg 13 kg
Status lokalisata: Mata: dalam batas normal Mata: dalam batas normal
Kepala dan Leher Hidung: dalam batas normal Hidung: dalam batas normal
Mulut: Mulut: dalam batas normal
 Bibir kering (-) Leher: dalam batas normal
 Lidah kotor (-)
Leher: dalam batas normal

Thorax Inspeksi: Inspeksi:


 Simetris fusiformis  Simetris fusiformis
Auskultasi: Auskultasi:
Paru Paru
SP: vesikuler, RR: 20x/I, SP: vesikuler, RR: 24x/I,
ST: tidak dijumpai ST: tidak dijumpai
Jantung Jantung
HR: 76x/I, irama regular. Murmur HR: 80x/I, irama regular. Murmur dan
dan gallop tidak ada. Bunyi gallop tidak ada. Bunyi jantung I dan II
jantung I dan II normal normal
Abdomen Inspeksi Inspeksi
 Simetris  Simetris
Palpasi: Palpasi:
 Nyeri tekan (+) ↓↓ pada  Nyeri tekan (-)
epigastrium  Turgor kulit kembali cepat
 Turgor kulit kembali cepat Perkusi:
Perkusi:
 Timpani
 Timpani Auskultasi:
Auskultasi:
 Peristaltik (+) normal
 Peristaltik (+) normal
Ekstremitas Atas: Atas:
 Akral hangat, Frekuensi  Akral hangat, Frekuensi
Nadi: 76 x/i Nadi: 80 x/i
 CRT< 3”, t/v cukup  CRT< 3”, t/v cukup
Bawah: Bawah:
 Akral hangat  Akral hangat
 CRT< 3”, t/v cukup  CRT< 3”, t/v cukup
Diagnosis Demam Tifoid Demam Tifoid
Terapi  IVFD RL 10 gtt/i mikro  IVFD RL 10 gtt/i mikro
 Inj. Chlorampenicol  Inj. Chlorampenicol
325 mg/6jam/IV 325mg/6jam/IV
 Paracetamol syr 3 x 1 ½ Cth  Paracetamol syr 3 x 1 ½ Cth
(k/p) (k/p)
FOLLOW UP PASIEN SMF KESEHATAN ANAK
RS. PIRNGADI MEDAN

Tanggal 02 November 2018

Keluhan Demam (-), Nyeri perut (-), Lemas (-)


KU/KP/KG Baik/Baik/Kurang
Sensorium Compos mentis
Tekanan darah 100/60 mmHg
Frekuensi nadi 76 x/i
Frekuensi nafas 20 x/i
Temperatur 36,0oC
BB masuk 13 kg
BB sekarang 13 kg
Status lokalisata: Mata: dalam batas normal
Kepala dan Leher Hidung: dalam batas normal
Mulut: dalam batas normal
Leher: dalam batas normal
Thorax Auskultasi:
Paru
SP: vesikuler, RR: 20x/i,
ST: tidak dijumpai
Jantung
HR: 76x/i, irama regular. Murmur dan gallop tidak
ada. Bunyi jantung I dan II normal
Abdomen Inspeksi
 Simetris
Palpasi:
 H/R/L tidak teraba, nyeri tekan (-)
 Turgor kulit kembali cepat
Perkusi:
 Timpani
Auskultasi:
 Peristaltik (+) normal
Ekstremitas Atas:
 Akral hangat, Frekuensi Nadi: 76 x/i
 CRT< 3”, t/v cukup
Bawah:
 Akral hangat
 CRT< 3”, t/v cukup
Diagnosis Demam Tifoid
Terapi  Chlorampenicol syr 3 x 2 Cth
 Paracetamol syr 3 x 1 ½ Cth (k/p)

Usul Pasien PBJ


TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai