PENGARUH MAKRO EKONOMI MASYARAKAT

TERHADAP TERM STRUCTURE INTEREST

RATE OBLIGASI PEMERINTAH (SUN)
INDONESIA

Nama : Jefta Gani Hosea

NIM : 55118120158
Latar Belakang
Rumusan Masalah
1. Dari sisi investor pada saat tingkat suku bunga
mengalami kenaikan sementara besarnya coupon rate
tetap (fixed income bond), maka return riil
dari investor relatif lebih kecil dibandingkan dengan
suku bunga pasar. Hal ini akan menyebabkan terjadi
aksi jual obligasi sehingga harga obligasi turun.
Sebaliknya pada saat suku bunga turun, besarnya
coupon rate tetap, return riil dari investor akan
lebih besar/naik sehingga terjadi aksi beli obligasi
yang menyebabkan harga obligasi naik.

2. Dari penjelasan di atas, hubungan antara tingkat bunga

dan harga obligasi merupakan informasi penting bagi
masyarakat yang mendasari pandangan mereka terhadap
sekuritas obligasi. Walaupun dalam kenyataannya
masyarakat tidak dapat mempengaruhi tingkat dan arah
perubahan bunga pasar. Tetapi dengan memahami hubungan
tingkat bunga dan obligasi maka masyarakat dapat
mengendalikan dampak perubahan tingkat suku bunga
tersebut.
Tujuan Penelitian
Pergerakan term structure interest rate telah mendorong
penelitian ini untuk melakukan investigasi mengenai
perkembangan term structure interest rate dan menganalisis
faktor ekonomi masyarakat mana yang berperan penting
mempengaruhi pergerakan term structure interest rate pada
obligasi di Indonesia.
Diagram Alur Penelitian
Penelitian Terdahulu
No Penelitian Hasil Research Gap

1. Tang dan Yan (2008)

1. Kemampuan mengakses pasar luar negeri sangat ditentukan faktor menyelidiki dampak kondisi
DETERMINANTS OF EMERGING MARKET fundamental dalam negeri dan faktor eksternal makroekonomi terhadap yield
1
BOND SPREAD: spread obligasi korporat
DO ECONOMIC FUNDAMENTALS MATTER 2. Negara-negara berkembang yang ingin mencari akses yang lebih berkenaan dengan risiko
(Hong G. Min, 1998) besar terhadap pasar obligasi internasional, harus meningkatkan kegagalan (default risk).
fundamental makroekonominya
2.Temuan dari Tang dan Yan
1. Hasil studi menemukan bahwa tingkat pertumbuhan PDB, produksi (2008), konsisten dengan Min
Factors Correlated With Treasury Bond industri dan jumlah uang beredar (M2) berkorelasi positif terhadap
(1998), memberikan dukungan
Spreads In An Emerging Capital yield spread MGS tambahan bahwa yield spreads
2 Market. International Journal of
rata-rata lebih rendah di masa
Humanities and Social Science (Fah, F.C., 2. Variabel lain seperti tingkat nilai tukar, suku bunga, current
ekonomi ekspansi dan begitu
2011) account, cadangan devisa, dan imbal hasil aset tidak mempengaruhi
sebaliknya.
yield spread MGS

1. Suku bunga terbukti berdampak negatif terhadap yield spread

obligasi Asia Pacific berdenominasi Dollar Amerika Serikat.
Factors affecting the yields of emerging
3 market issuers: Evidence from the
Asia-Pacific region (Batten et al., 2006) 2. Kenaikan suku bunga akan menurunkan harga obligasi.
Penurunan harga obligasi akan membuat yield spread yang semakin
lebar dan demikian sebaliknya.

1. Bahwa kondisi ekonomi masyarakat berdampak signifikan bagi

credit spreads. .
Market conditions, default risk and credit
4 spreads : Banking and Financial Studies 2. Perubahan credit spreads berpengaruh tingkat pertumbuhan
(Tang, D. Y. & Yan, H., 2008) ekonomi, di mana spreads semakin lebar berasosiasi dengan
pelemahan ekonomi dan semakin menyempit selama ekonomi
ekspansi.
METODE PENELITIAN
Model Empiris

Berdasarkan tinjauan literatur di atas, model faktor makro yang mempengaruhi

pergerakan yield spread adalah berikut ini :

DYSt = β0 + β1 D(LOG(CPI))t + β2 D(LOG(IPI))t + β3 D(LOG(M2))t + β4D(LOG(KURS))t

+ β5 D(BIR)t + β6 D(LOG(IHSG))t + ɛt

keterangan:
YS : Yield Spread obligasi pemerintah 10 tahun dengan 3 bulan (%)
CPI : Consumer Price Index (Nominal)
IPI : Industrial Production Index (Nominal)
M2 : Jumlah Uang Beredar (Rp. Triliun)
KURS : Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar AS (Nominal)
BIR : BI Rate (%)
IHSG : Indeks Harga Saham Gabungan (Nominal)
εt : Residual
Terima Kasih
Jefta Gani Hosea