Anda di halaman 1dari 9

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN SAMSUNG MOBILE DAN

BRAND LOYALTY
(Studi Korelasional Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Samsung
Mobile Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Samsung Android di
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara)

Winna Normalina Dwijayanti

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Strategi Komunikasi Pemasaran Samsung Mobile


dan Brand Loyalty (Studi Korelasional Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran
Samsung Mobile Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Samsung Android di
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara). Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui sejauhmana pengaruh strategi komunikasi pemasaran produk
Samsung Mobile terhadap brand loyalty pada konsumen Samsung Android di
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Peneliti menggunakan beberapa teori yang relevan dengan penelitian yaitu
: Komunikasi Pemasaran, Strategi Komunikasi Pemasaran, Teori AIDDA, dan
Brand Loyalty. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
korelasional. Metode korelasional, yaitu metode yang berusaha menjelaskan suatu
permasalahan atau gejala yang lebih khusus dalam penjelasan antara dua objek.
Metode penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan
apabila ada, seberapa besar eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya
hubungan tersebut.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiwa/I stambuk 2011 Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Jumlah sampel diambil dengan
menggunakan rumus Taro Yamane. Teknik pengumpulan data menggunakan
kuesioner dengan jumlah pertanyaan sebanyak 25 pertanyaan. Data yang
diperoleh dianalisis menggunakan analisa tabel tunggal, tabel silang dan uji
hipotesis.

1
Dari uji hipotesis yang dilakukan, maka diperoleh hasil strategi komunikasi
pemasaran Samsung Mobile memiliki pengaruh yang cukup berarti untuk
menciptakan brand loyalty pada konsumen Samsung Android di Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Hal ini sesuai dengan penghitungan
Spearman dari kuesioner yang dibagikan, angka korelasi menunjukkan 0,4411
yang menurut skala Guilford adalah memiliki hubungan yang cukup berarti.
Strategi komunikasi pemasaran Samsung Mobile memberikan sumbangan 18,13
% terhadap brand loyalty pada konsumen Samsung Android di Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Kata Kunci : Strategi Komunikasi Pemasaran dan Brand Loyalty

PENDAHULUAN
Pada era ini masyarakat membutuhkan teknologi komunikasi yang tak
hanya berfungsi untuk menghubungkan seseorang dengan orang lain melalui
bertelepon, namun juga dibarengi dengan berbagai fungsi lain yang ada di
dalamanya atau lazim dikenal dengan istilah multitasking. Perkembangan ponsel
tak hanya berhenti sampai disitu. Saat ini istilah ponsel pintar atau smart phone
sedang menjadi bahan pembicaraan di dunia teknologi komunikasi. Awalnya
inovasi ini hanya diminati oleh kalangan menengah-atas mengingat harga yang
ditawarkan cukup tinggi, namun seiring bertambahnya kebutuhan di masyarakat
ponsel pintar ini juga diburu oleh kalangan mahasiswa, tentunya dengan beragam
alasan pula. Bisa saja karena faktor kebutuhan atau faktor gaya hidup. Tak hanya
itu, sebelumnya popularitas tersebut berada di tangan Blackberry yang cukup
berhasil menguasai hampir seluruh segmen di masyarakat. Lahirnya Android dan
Tablet yang memiliki fungsi dasar sebagai alat komunikasi pun memperketat
persaingan perkembangan di dunia teknologi komunikasi. Android sendiri adalah
sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar
dan komputer tablet
(http://id.wikipedia.org/wiki/Android_%28sistem_operasi%29).
Salah satu perusahaan produsen smartphone Android di dunia adalah
Samsung Mobile. Samsung Mobile telah ada sejak tahun 1983. Induk perusahaan

2
Samsung Mobile, Samsung Electronics didirikan pada tahun 1969 oleh Byung-
Chull Lee. Perusahaan yang berbasis di Korea Selatan ini telah berdagang dan
memproduksi barang-barang elektronik selama hampir 70 tahun. Yang unik,
Samsung Mobile tidak seperti perusahaan elektronik lainnya,di mana awalnya
Samsung Mobile tidak terlibat dalam pembuatan produk elektronik tetapi produk
lainnya. Samsung Mobile menawarkan untuk pertama kalinya Samsung Mobile
pada tahun 1986 yaitu sebuah telepon genggam.
(http://www.beritateknologi.com/samsung-galaxy-s3-resmi-menjadi-handphone-
paling-laris-di-amerika-serikat-mengalahkan-iphone-4s/).
Kondisi persaingan yang semakin ketat, membuat setiap perusahaan harus
mampu bertahan hidup, bahkan harus dapat terus berkembang demikian juga
halnya dengan Samsung. Beberapa vendor yang muncul di Pasar Indonesia
membuat persaingan pasar semakin ketat, munculnya produsen smartphone lain
seperti Nokia, Sony Ericsson, LG, Apple, Blackberry, dan HTC membuat
Samsung harus bekerja keras untuk mempertahankan posisinya di pangsa pasar
Indonesia. Dengan kata lain perusahaan harus mampu mempertahankan loyalitas
pelanggan dengan cara menerapkan strategi-strategi pemasaran yang mampu
menarik perhatian pelanggan.
Dengan sistem pemasaran yang diterapkan Samsung Mobile, diharapkan
dapat menciptakan loyalitas pelanggan terhadap merek produk Samsung Mobile.
Dimana loyalitas pelanggan merupakan konsep yang sangat penting khususnya
pada kondisi tingkat persaingan yang sangat ketat dengan pertumbuhan yang
rendah. Pada kondisi demikian loyalitas pada merek sangat dibutuhkan agar
perusahaan dapat bertahan hidup. Di samping itu, upaya mempertahankan
loyalitas merek ini merupakan upaya strategis yang lebih efektif dibandingkan
dengan upaya menarik pelanggan baru. Pelanggan yang loyal pada umumnya
akan melanjutkan pembelian merek tersebut walaupun dihadapkan pada banyak
alternatif merek produk pesaing yang menawarkan karakteristik produk yang
lebih unggul dipandang dari berbagai sudut atributnya. Bila banyak pelanggan
dari suatu merek masuk dalam kategori ini berarti merek tersebut memiliki brand
equity yang kuat (http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/10/brand-loyalty-loyalitas-
merek-definisi.html)..

3
Penelitian ini dilakukan di kalangan mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara. Dalam hal ini mahasiswa Fakultas Kedokteran
stambuk 2011 karena berdasarkan pertimbangan perolehan informasi yang
peneliti lakukan bahwa 80% dari mahasiswa menggunakan produk Samsung
Android sebagai alat komunikasi.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
dapat dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut : “Sejauhmanakah
pengaruh strategi komunikasi pemasaran Samsung Mobile terhadap Brand
Loyalty pada konsumen Samsung Android di Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara?”
Tujuan Penelitian
Untuk menganalisis pengaruh strategi komunikasi pemasaran Samsung
Mobile terhadap Brand Loyalty di kalangan konsumen Samsung Android di
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

URAIAN TEORITIS
Komunikasi Pemasaran
Menurut William G.Nickels, komunikasi pemasaran adalah kegiatan
komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual, dan merupakan kegiatan
yang membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran serta
mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua
pihak untuk berbuat lebih baik (Swastha, 1997 : 345).
Strategi Komunikasi Pemasaran
Pemasaran modern menuntut lebih dari sekedar membuat produk yang baik,
memberikan hargan yang menarik, dan menyediakannya bagi pelanggan yang
dituju. Perusahaan juga harus berkomunikasi dengan pelanggan lama maupun
calon pelanggan, dan apa yang mereka komunikasikan tidak boleh bersifat
serampangan. Untuk kebanyakan perusahaan, pertanyaannya bukanlah
berkomunikasi atau tidak, melainkan berapa banyak yang harus dikeluarkan untuk
komunikasi, dan dengan cara apa (Kotler, 2001 : 111).
Teori AIDDA (Attention – Interest – Desire – Decision - Action)

4
Menurut Effendy (2004: 13) para ahli komunikasi cenderung untuk
bersama-sama berpendapat bahwa dalam melancarkan komunkasi lebih baik
mempergunakan pendekatan apa yang disebut A-A procedure atau from attention
to actio. A-A procedure sebenarnya penyerdehanaan dari suatu proses yang
disebut AIDDA.
Merek dan Brand Loyalty
Merek
Menurut UU Merek No. 15 Tahun 2001 pasal 1 ayat 1, merek adalah “tanda
yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau
kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan
dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa”.
Brand Loyalty
Oliver dalam Tjiptono (2008:387) mengemukakan bahwa loyalitas merek
adalah komitmen yang dipegang teguh untuk membeli ulang atau berlangganan
dengan produk atau jasa yang disukai secara konsisten di masa mendatang,
sehingga menimbulkan pembelian merek yang sama secara berulang meskipun
pengaruh situasional dan upaya pemasaran berpotensi menyebabkan perilaku
beralih merek.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Berikut ini akan disajikan data-data hasil penelitian berupa karakteristik
responden dan penganalisaannya yang meliputi jenis kelamin, usia, dan lama
menggunakan produk Samsung Android mahasiswa/i Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara. Berikut dijelaskan satu-persatu pada tabel di bawah
ini.
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
NO. Jenis Kelamin Frekuensi (F) Persentase (%)

1. Laki – laki 38 44,7


2. Perempuan 47 55,3
Total 85 100,0
Sumber P.1/FC. 3
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa responden perempuan lebih
banyak dibandingkan responden laki-laki, yaitu jumlah responden perempuan

5
sebanyak 47 orang (55,3%), sedangkan jumlah responden laki-laki sebanyak 38
orang (44,7%). Dengan demikian, dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan
yang signifikan pada konsumen Samsung Android yang berjenis kelamin laki-laki
dan perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa produk Samsung Android dapat
diterima oleh pengguna baik yang berjenis kelamin perempuan maupun laki-laki.
Tabel 4.2
Usia Responden
NO. Usia Responden (dalam tahun) Frekuensi (F) Persentase (%)

1 17 – 19 tahun 20 23,5
2 20 – 22 tahun 42 49,4
3 23 – 25 tahun 23 27,1
Total 85 100,0
Sumber : P.2/FC.4
Dari tabel di atas dapat kita lihat 20 responden (23,5%) yang berusia 17 –
19 tahun. Dan terdapat 42 responden (49,4%) yang berusia 20 – 22 tahun,
selanjutnya terdapat 23 responden (27,1%) yang berusia 23 – 25 tahun. Dengan
demikian maka mayoritas responden berusia 20 – 22 tahun yakni sebanyak 42
orang.
Tabel 4.3
Lama Menggunakan Produk
NO. Lama Menggunakan Frekuensi (F) Persentase (%)
Produk Samsung Android
1 6 – 12 bulan 26 30,6
2 13 – 18 bulan 33 38,8
3 19 – 24 bulan 14 16,5
4 >2 tahun 12 14,1
Total 85 100,0
Sumber : P.3/FC.5
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 12 orang responden
(14,1%) mengakui telah menggunakan produk Samsung Android lebih dari 2
tahun, 14 orang responden (16,5%) menggunakan produk Samsung Android
selama 19 – 24 bulan, 26 orang responden (30,6%) menggunakan produk
Samsung Android selama 6 – 12 bulan, dan diketahui bahwa mayoritas responden
telah menggunakan produk Samsung Android selama 13 – 18 bulan yakni
sebanyak 33 orang (38,8%).
Strategi Komunikasi Pemasaran Samsung Mobile/ Variabel Bebas (X)
Tabel 4.4
Penampilan Produk Samsung Android

6
NO. Penampilan Produk Samsung Frekuensi (F) Persentase (%)
Android
1 Tidak Menarik 2 2,4
2 Menarik 59 69,4
3 Sangat Menarik 24 28,2
Total 85 100,0
Sumber : P.4/FC.6
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas responden sebanyak 59
orang (69,4%) menyatakan penampilan produk Samsung Android menarik.
Sedangkan 24 orang responden (28,2%) menyatakan penampilan produk Samsung
Android sangat menarik. Dan hanya 2 orang responden (2,4%) yang menyatakan
penampilan produk Samsung Android tidak menarik.
BRAND LOYALTY Mahasiswa/I Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara/ Variabel Terikat (Y)
Tabel 4.25
Loyalitas Responden Terhadap Merek Samsung Android
NO. Loyalitas Responden Terhadap Frekuensi Persentase
Merek Samsung Android (F) (%)
1 Tidak Setuju 7 8,2
2 Setuju 55 64,7
3 Sangat Setuju 23 27,1
Total 85 100,0
Sumber : P.25/FC.35
Dari data tabel diatas dapat diketahui bahwa hanya 7 responden (8,2%)
menyatakan tidak setuju bahwa mereka adalah pengguna Samsung Android yang
setia dan tidak akan beralih kepada merek Smartphone Android lain. Dalam hal
ini 78 responden (91,8%) merasa setuju bahwa mereka adalah pengguna Samsung
Android yang setia dan tidak akan beralih kepada merek Smartphone Android
lain.
Uji Hipotesis
Uji Hipotesis adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data yang
diajukan dapat diterima atau ditolak. Sebelum melakukan uji hipotesa, terlebih
dahulu menguji tingkat hubungan antara kedua variabel yang dikorelasikan
dengan menggunakan rumus koefisien korelasi oleh Spearman, yaitu :
6Ʃd2
Rho = 1 -
N(N2 – 1)

6x57202,24

7
=1-
85(852 – 1)
= 1 - 0,5589
= 0,4411
Pembahasan
Dalam penelitian ini, setelah melalui tahapan analisis data melalui tabel
tunggal menunjukkan bahwa dengan strategi komunikasi pemasaran yang
diterapkan pihak Samsung Mobile telah berhasil menciptakan loyalitas terhadap
merek Samsung Android pada mahasiswa stambuk 2011 Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara. Dimana membuktikan bahwa strategi komunikasi
pemasaran Samsung Mobile memberikan nilai yang cukup berarti dalam
menciptakan brand loyalty pada pengguna Samsung Android. Memiliki loyalitas
merek dari para pelanggan yang ada mewakili suatu aset strategis (strategic asset)
yang jika dikelola dan dieksploitasi dengan benar, mempunyai potensi untuk
memberikan keuntungan bagi setiap perusahaan khususnya Samsung Mobile.
Strategi komunikasi pemasaran Samsung Mobile memiliki pengaruh yang cukup
berarti untuk menciptakan brand loyalty pada konsumen Samsung Android di
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Hal ini sesuai dengan
penghitungan Spearman dari kuesioner yang dibagikan, angka korelasi
menunjukkan 0,4411 yang menurut skala Guilford adalah memiliki hubungan
yang cukup berarti. Strategi komunikasi pemasaran Samsung Mobile
memberikan sumbangan 18,13 % terhadap brand loyalty pada konsumen
Samsung Android di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat
dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Strategi Komunikasi Pemasaran mempunyai peranan dalam membentuk
dan menciptakan Brand Loyalty pada pengguna Samsung Android di
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
2. Strategi komunikasi pemasaran Samsung Mobile memiliki pengaruh yang
cukup berarti untuk menciptakan brand loyalty pada konsumen Samsung
Android.
Saran

8
1. Dengan adanya hasil dari penelitian ini diharapkan para mahasiswa
khususnya dalam bidang komunikasi dapat melanjutkan penelitian untuk
memperkaya khasanah penelitian di bidang ilmu komunikasi khususnya
komunikasi pemasaran.
2. Samsung Mobile tetap menambah variasi produk yang ditawarkan,
misalnya meningkatkan ciri khas produk tertentu pada produk Samsung
Android.

DAFTAR REFERENSI
Buku :
Effendy, Onong Uchyana. (2004). Dinamika Komunikasi. PT. Remaja
Rosdakarya. Bandung.
Kotler, Philip. (2001). Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi Kedelapan, Jilid Kedua
Jakarta: Erlangga.
Swastha, Basu. (1997).Azas-Azas Marketing. Yogyakarta: Liberty.
Tjiptono, Fandy. (2008). Brand Management & Strategy. Yogyakarta: Andy.

Sumber Internet:
http://id.wikipedia.org/wiki/Android_%28sistem_operasi%29 diakses terakhir 10
Oktober 2012.
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/10/brand-loyalty-loyalitas-merek-
definisi.html diakses terakhir 12 Oktober 2012.
http://www.beritateknologi.com/samsung-galaxy-s3-resmi-menjadi-handphone-
paling-laris-di-amerika-serikat-mengalahkan-iphone-4s/ diakses terakhir 13
Oktober 2012.

Anda mungkin juga menyukai