• Laju reaksi adalah perubahan konsentrasi reaktan atau
produk terhadap waktu (M/s). • Terjadi penambahan (+) atau pengurangan (-) Konsentrasi C dalam selang waktu dt • CONTOH : Pada pembentukan etil asetat dari asam asetat dan etanol CH3COOH + C2H5OH CH3C00C2H5 + H2O • Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai laju berkurangnya konsentrasi suatu pereaksi atau laju bertambahnya konsentrasi suatu produk persatuan waktu. Faktor-faktor yang mempengaruhi Laju Reaksi Faktor-faktor yang mempengaruhi Laju Reaksi: • Suhu • Luas permukaan sentuhan/ Ukuran partikel • Konsentrasi • Katalis SUHU • Kenaikan suhu dapat mempercepat laju reaksi karena dengan naiknya suhu energi kinetik partikel zat-zat meningkat sehingga memungkinkan semakin banyaknya tumbukan efektif yang menghasilkan perubahan • Hubungan Kuntitatif perubahan suhu terhadap laju reaksi: Dari data diperoleh hubungan:
• Setiap kenaikan suhu 10C, maka laju mengalami kenaikan 2 kali semula, maka secara matematis dapat dirumuskan
Dimana : Vt = laju reaksi pada suhu t Vo = laju reaksi pada suhu awal (to ) LUAS PERMUKAAN
• Luas permukaan mempercepat laju reaksi karena semakin
luas permukaan zat, semakin banyak bagian zat yang saling bertumbukan dan semakin besar peluang adanya tumbukan efektif menghasilkan perubahan. • Semakin luas permukaan zat, semakin kecil ukuran partikel zat. Jadi semakin kecil ukuran partikel zat, reaksi pun akan semakin cepat. KONSENTRASI
• Konsentrasi mempengaruhi laju reaksi, karena banyaknya
partikel memungkinkan lebih banyak tumbukan, dan itu membuka peluang semakin banyak tumbukan efektif yang menghasilkan perubahan. • Hubungan kuantitatif perubahan konsentrasi dengan laju reaksi tidak dapat ditetapkan dari persamaan reaksi, tetapi harus melalui percobaan. • Dalam penetapan laju reaksi ditetapkan yang menjadi patokan adalah laju perubahan konsentrasi reaktan. Katalis
• Katalis adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi. Ada 2
jenis katalis : 1. Katalis aktif yaitu katalis yang ikut terlibat reaksi dan pada akhir reaksi terbentuk kembali. 2. Katalis pasif yaitu katalis yang tidak ikut bereaksi, hanya sebagai media reaksi saja.
Bagaimana katalis bekerja akan dibahas pada teori tumbukan
TEORI KECEPATAN REAKSI
Teori Tumbukan (collision theory)
Reaksi yang terjadi adalah hasil dari adanya tumbukan antar molekul-molekul yang mempunyai tingkat energi yang tinggi, yang menyebabkan terganggunya gaya tarik-menarik alami antar molekul-molekul tersebut. Teori Aktivasi (activation theory) Secara struktural, molekul mempunyai suatu bagian (gugus) yang bersifat labil. Jika tingkat energi pada gugus yang labil tersebut ditingkatkan (dengan cara meningkatkan suhu), maka akan terjadi reaksi dengan melepas kelebihan energi sehingga bisa diperoleh tingkat energi baru yang lebih rendah dan stabil. ORDE REAKSI
• Pangkat perubahan konsentrasi terhadap perubahan laju
disebut orde reaksi • Orde reaksi adalah jumlah pangkat konsentrasi yang menghasilkan suatu garis lurus • Ada reaksi berorde O, dimana tidak terjadi perubahan laju reaksi berapapun perubahan konsentrasi pereaksi. • Ada reaksi berorde 1, dimana perubahan konsentrasi pereaksi 2 kali menyebabkan laju reaksi lebih cepat 2 kali. • Ada reaksi berorde 2, dimana laju perubahan konsentrasi pereaksi 2 kali menyebabkan laju reaksi lebih cepat 4 kali, dst. Kecepatan reaksi k = -dA / dt = moles / liter / second = moles x L-1 x sec-1 • Pengukuran kecepatan reaksi yang akurat pada waktu tertentu selama berlangsungnya reaksi diperoleh dari tangen kurva konsentrasi vs waktu pada suatu titik tertentu. Keadaan ini terlihat pada Gambar 2.3 pada salah satu titik yang diambil dapat dinyatakan: Kecepatan = Δ [B] / Δt Kecepatan reaksi tersebut dapat pula dinyatakan dalam konsentrasi pereaksi A, karena konsentrasi A juga berubah dengan waktu. Kecepatan reaksi yang dinyatakan sebagai konsentrasi A adalah: Kecepatan = - Δ [A] / Δt • Tanda negatif menyatakan bahwa konsentrasi A berkurang dengan waktu, Gambar:
• Pada pengukuran kecepatan reaksi kimia, konsentrasi yang
diamati dan teknik yang digunakan untuk mengukur perubahan itu tergantung dari sifat reaksinya. Misalnya untuk reaksi gas, tekanan diamati. Perubahan tekanan ini disebabkan oleh perubahan mol gas dalam reaksi. Cara lain juga bisa dilakukan misalnya dengan pengamatan perubahan warna Hukum Laju dan Orde Reaksi • Parameter penting yang tidak banyak terpengaruh oleh keadaan luar adalah konsentrasi pereaksi. Bila jalannya suatu reaksi diikuti pada suatu periode waktu tertentu, akan diperoleh bahwa kecepatan reasi zat yang digunakan menurun secara bertahap sehingga dapat disimpulkan bahwa kecepatan reaksi berhubungan dengan konsentrasi zatzat yang bereaksi. Laju keseluruhan dari suatu reaksi kimia pada umumnya bertambah jika konsentrasi satu pereaksi atau lebih dinaikkan. Hubungan antara laju dengan konsentrasi dapat diperoleh dari data eksperimen. Untuk reaksi: A → B • Kecepatan reaksinya dapat ditulis sebagai berikut: kecepatan ~[A]x …… • Pangkat x disebut orde reaksi. Bila x = 1, reaksinya disebut orde pertama. Salah satu contoh reaksi ini adalah penguraian siklopropana. kecepatan ~ [siklopropana]1 • Nilai x yang lain dapat 2, 3, atau lebih, bahkan dapat berupa pecahan. Bila nilai x = 0, orde reaksinya adalah nol. Untuk reaksi orde nol, kecepatan reaksi tetap dan tidak tergantung dari konsentrasi pereaksi. Sebagai contoh adalah penguraian ammonia pada permukaan logam platina atau tungsten. • Hal penting yang perlu diketahui adalah tidak ada hubungan langsung antara koefisien reaksi dengan orde reaksi. Nilai x hanya bisa ditentukan dengan percobaan. Bila kita perhatikan reaksi yang lebih kompleks, misalnya: A + B → Produk Diperoleh bahwa laju reaksi berbanding lurus dengan [A]X dan [B]y Laju = k [A]x [B]y • Tanda ekuivalen pada persamaan kecepatan sebelumnya dapat diubah menjadi persamaan dengan memasukkan konstanta proporsionalitas (k), yang disebut dengan konstanta kecepatan. Persamaan akhir yang menyatakan hukum kecepatan adalah Kecepatan = k (A)x (B)y Reaksi Orde Nol
• Suatu reaksi disebut reaksi orde nol terhadap suatu pereaksi
jika laju reaksinya tidak dipengaruhi oleh konsentrasi pereaksi tersebut dan dapat ditulis: A → Produk -d [A]/dt = k[A]0 = k Di mana k adalah konstanta laju reaksi orde nol. Dari persamaan di atas dapat diintegrasikan dengan kondisi awal t = 0 dan [A] = [A]0 Reaksi Orde Satu • Waktu-paruh suatu reaksi, t1/2, adalah waktu yang diperlukan agar konsentrasi reaktan turun menjadi setengah dari konsentrasi awalnya. • Hanya untuk reaksi orde pertama, waktu paruhnya tidak bergantung pada konsentrasi awal.