OLEH:
B
E
Orang Awam ( Masyarakat yang tidak memiliki
L pengetahuan tentang menolong korban kecelakaan )
A
K
Pengetahuan
A
N
HEALTH EDUCATION
G
1,25 juta MD
• Mei 20 – 50 juta Cedera
2017
WHO • Dunia Kecacatan
67,4 %
• 2013
Riske • Kecelak (34.904 korban)
aan
sdas Sepeda
Motor
• Jan-Nov
Polres 2017
Mojoker • Kab.
775
Mojokert
to
o korban
• Jan-Nov 64
Polres 2017
Mojoker • Kec. korban
to Trowulan
Hasil Penelitian Nurhanifah Dewi 2017 di Banjarmasin
menunjukkan bahwa sebelum dilakukan pendidikan
kesehatan didapatkan 12 responden (21.4%) dengan
kemampuan pertolongan pertama pada kecelakaan kurang
baik dan 36 responden (64.3%) dengan pengetahuan
pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) cukup baik dan
8 responden (14.3%) dengan pengetahuan pertolongan
pertama pada kecelakaan (P3K) baik. Setelah dilakukan
pendidikan kesehatan didapat 43 responden (76.8%) dengan
pengetahuan baik dan 13 responden (23.2%) dengan
pengetahuan pertolongan pertama pada kecelakaan cukup.
Hasil studi pendahuluan pada tanggal 12 Desember 2017
yang dilakukan dengan teknik wawancara terhadap 10 warga
di Dusun Watesumpak Kecamatan Trowulan Kabupaten
Mojokerto bahwa warga dusun Watesumpak sama sekali tidak
pernah mendapatkan informasi atau pendidikan kesehatan
tentang pertolongan pertama pada kecelakaan secara
langsung dari tim tenaga kesehatan. Hal ini di buktikan
dengan diperolehnya data 7 responden (70%) menyatakan
bahwa ketika ada kecelakaan lalu lintas dengan keadaan
korban bercucuran darah dan tidak sadar warga hanya
melihat saja karena takut sedangkan 3 responden (30%)
mengangkat korban ke pinggir agar lebih aman kemudian
mencoba menghubungi rumah sakit terdekat agar dikirimkan
ambulan.
K Kecelakaan yang sering terjadi dilingkungan
masyarakat ini menuntut masyarakat untuk dapat
R Kelalaian
dalam
memberikan tindakan pertolongan pertama pada
kecelakaan. Pengetahuan yang harus dimiliki oleh
berkenda
penolong dalam tindakan pertolongan pertama
O ra
pada kecelakaan antara lain tidak panik,
Tidak Kebut- bertindak cepat, tenang, menghentikan
N mematuhi
peraturan
lalu lintas
Penyebab
tingginya
kebuta
n
perdarahan dan tidak terburu-buru memindahkan
korban. Namun apa yang dilakukan masyarakat
angka tidaklah sesuai dengan sikap pertolongan dalam
O kecelakaan tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan
(Librianty, 2015).Masyarakat kadang-kadang
L Tidak
adanya
promkes
Fasilitas
jalan
mengambil keputusan yang salah tentang cara
penanganan korban kecelakaan lalulintas. Mereka
kepada yang mungkin terlambat menelepon ambulan bahkan
O polisi dan
Masyarakat
berlubang
mengabaikan layanan medis darurat dan
membawa korban cedera atau yang sakit serius
G kelayanan bantuan medis dengan kendaraan
pribadi, padahal ambulan lebih baik untuk korban
Tujuan Khusus
1.Mengidentifikasi Pengetahuan Masyarakat Sebelum Di Beri Health
Education Tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
2.Mengidentifikasi Pengetahuan Masyarakat Sesudah Di Beri Health
Education Tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
3.Menganalisis Pengaruh Pemberian Health Education Tentang
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Terhadap Pengetahuan
Masyarakat
Manfaat Penelitian
Manfaat Teoritis
1. Menambah pengetahuan tentang pentingnya health education tentang
pertolongan pertama pada kecelakaan dalam meningkatkan pengetahuan
masyarakat awam sebagai dasar pendahuluan bagi yang berkenan dengan
penelitian ini
2. Mampu memberikan sumbangan referensi terkait dengan upaya meningkatkan
pengetahuan masyarakat melalui pemberian health education tentang
pertolongan pertama pada kecelakaan
Manfaat Praktis
1. Bagi masyarakat, dapat meningkatkan pengetahuan melalui pemberian health
education tentang pertolongan pertama pada kecelakaan
2. Bagi Peneliti, untuk mengetahui upaya dalam mengatasi permasalahan
pengetahuan masyarakat.
Metode Health Education
KERANGKA TEORI 1. Metode pendidikan individu
2. Metode pendidikan kelompok
Faktor yang mempengaruhi pengetahuan
2.5 Konsep Teori 1. pendidikan
3. Metode pendidikan massa
2. pekerjaan
-menggunakan metode
3. umur
ceramah dan demonstrasi
4. lingkunangan
5. sosial budaya
Tujuan P3K Sikap Penolong P3K Prinsip P3K Teknik dalam P3K Pedoman pertolongan dalam P3K
1. Menyelamatkan 1. Tidak panik 1. Pastikan penolong 1. Teknik dalam pembalutan 1. Henti nafas
nyawa atau 2. Bertindak cekatan bukan menjadi 2. Teknik dalam pembidaian 2. Henti jantung
mencegah 3. Tenang korban berikutnya 3. Teknik evakuasi dan 3. Cedera dan perdarahan kepala
kematian 4. Pehatikan nafas 2. Pakailah cara transportasi 4. Terluka
2. Mencegah korban pertolongan yang 5. Patah tulang
konsidi 5. Hentikan perdarahan cepat,tepat,efisien
memburuk 6. Jangan terburu-buru 3. Membuat catatan
3. Menunjang memindahkan korban tentang korban
penyembuhan 7. Perhatian keadaan
korban
Gambar 2.1 Kerangka teori “Pengaruh Pemberian Health Education Tantang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Terhadap
Pengetahuan Masyarakat
61
2.6 Kerangka Konsep
KERANGKA KONSEPTUAL
Kerangka konseptual adalah kerangka yang dipakai sebagai landasan
berfikir dalam kegiatan ilmu. Kerangka ini didapatkan dari konsep ilmu dan
Masyarakat
Pemberian Health
Education tentang
Pertolongan Pertama
Faktor-faktor yang
Pada Kecelakaan
mempengaruhui
pengetahuan :
yang di teliti
Populasi :
Seluruh warga Dusun Watesumpak yang rumahnya bertempat tinggal di pinggir
jalan raya sebanyak 120 KK
Sampling :
Menggunakan Non probability sampling dengan teknik total sampling
Sampel :
Seluruh warga Dusun Watesumpak yang rumahnya bertempat tinggal di pinggir
jalan raya sebanyak 120 KK
Pengumpulan Data
Analisa Data :
Setelah data terkumpul dilakutan Editing, Coding, Skoring dan Tabulating dengan
menggunakan uji statistic wilcoxon signed rank test
Penyajian data :
Data yang telah terkumpul dan dianalisis dalam bentuk distribusi frekuensi
Desiminasi hasil:
Ada Pengaruh Pemberian Health Education Tentang Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan terhadap Pengetahuan Masyarakat
Gambar 3.1 Kerangka kerja Pengaruh Pemberian Health Education Tentang Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan terhadap Pengetahuan Masyarakat
Pengumpulan Data
1. Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup.
-Pengetahuan : Menggunakan kuisioner terdiri dari 20 pertanyaan
-Health Education : Pemberian Health Education dan SAP
2. Uji Validitas
Uji signifikasi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (hasil uji validitas) dengan nilai r
tabel (nilai tabel) dengan nilai signifikasi 0,005 dan responden sebanyak 10 orang, mak ar tabel
= 0,632. Hasil uji validitas (nilai r hitung) yang merupakan nilai dari Corrected Item-Total
Corelation. Dapat juga dengan menggunakan rumus person products momen
3. Uji Reliabilitas
Reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam
menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi
suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner. Uji reliabilitas dapat dilakukan secara
bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan untuk lebih dari satu variabel, reliabilitas
suatu variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach,s Alpha > 0,60 (Pratisto, 2009).
4. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Dusun Watesumpak Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto.
Waktu penelitian dilakukan bulan Desember 2017-April 2018.
Pengolahan Data
1. Editing
Editing adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk meneliti kembali apakah isian pada
lembar pada pengumpulan data (kuisioner) sudah cukup baik sebagai upaya menjaga
kualitas data agar dapat diproses lebih lanjut(Nasir,2011). Pada saat pengambilan data
bila terdapat lembar jawaban yang rusak peneliti mengganti lembar jawaban dengan yang
baru, apabila jawaban ganda maka peneliti tidak memberi nilai pada soal tersebut, jika
jawaban tidak diisi, maka peneliti memohon kepada responden untuk memperbaiki
jawabannya
2.Coding
a.Nomor responden diberi kode R1, R2, R3 dan seterusnya
b.Umur
1)17-25 tahun :kode 1
2)26-30 tahun :kode 2
3)˃ 30 tahun :kode 3
c.Jenis Kelamin
1)Laki-laki :kode 1
2)Perempuan :kode 2
d. Pekerjaan
1)Ibu rumah tangga:kode 1
2)Petani :kode 2
3)Wiraswasta:kode 3
4)Swasta :kode 4
5)PNS :kode 5
e. Pendidikan
1)Tidak Sekolah :kode 1
2)SD :kode 2
3)SMP :kode 3
4)SMA :kode 4
5)Perguruan Tinggi:kode 5
Apakah pernah mendapatkan informasi pertolongan pertama pada kecelakaan
sebelumnya
1)Iya :kode 1
2)Tidak :kode 2
g.Apakah sering terjadi kecelakaan dilingkungan rumah anda
1)Iya :kode 1
2)Tidak :kode 2
h.Apakah anda pernah menolong korban ketika terjadi kecelakaan
1)Iya :kode 1
2)Tidak :kode 2
3)Kriteria Pengetahuan
4)Pengetahuan kurang <56% :kode 1
5)Pengetahuan cukup 56%-75% :kode 2
6)Pengetahuan baik 76%-100% :kode 3
Skoring
Pada saat penelitian, peneliti memberi skor pada jawaban responden yaitu benar
diberi nilai 1 dan salah diberi nilai 0. Kemudian diprosentasikan dengan cara jumlah
jawaban benar dibagi jumlah soal dan dikalikan 100%.
Tabulating
Tabulating adalah usaha untuk menyajikan data, terutama pengolahan data yang
akan menjurus ke analisis kuantitatif (Wasis,2008). Tabulasi yakni membuat tabel-
tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti
(Notoadmojo, 2010).
Analisa Data
Setelah data terkumpul kemudian diperiksa kembali kebenaran data yang telah
diperoleh atau data yang telah dikumpulkan. Data yang telah selesai ditabulasi
kemudian diuji statistik secara komputerisasi atau melalui perangkat lunak SPSS 20.0
dengan menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test untuk mengetahui apakah ada
pengaruh pemberian Health Education tentang pertolongan pertama pada
kecelakaan terhadap pengetahuan masyarakat , dengan tingkat kemaknaan (α) =
0,05. Dengan asumsi jika ρ< 0,05 maka H0 ditolak berarti ada pengaruh pemberian
Health Education tentang pertolongan pertama pada kecelakaan terhadap
pengetahuan masyarakat
TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA