FIQIH MUNAKAHAT
( PERNIKAHAN DALAM ISLAM )
OLEH :
DRA SRI SUSANTI, MA
Langkah-Langkah Pra Nikah
Ta’aruf (perkenalan – bukan pacaran)
Khitbah (meminang – bukan tunangan)
Nikah
Pacaran (yang
mengarah pada free
sex)
Tradisi Tukar Cincin
Pre Wedding
Asyeek kan, tapi HARAM COY !.
Muslim
tapi tidak
islami
Hindari
yang
seperti ini
I. NIKAH DAN HUKUMNYA
PENGERTIAN NIKAH :
Etimologis :
Berkumpul/mengumpulkan
Terminologis :
Aqad yang menghalalkan suami istri
bermesraan dg. cara yg ditetapkan oleh
syara’
Aqad yg menghalalkan hub kelamin
antara lk & pr dlm rangka memenuhi
ketentuan syariat
2. Tujuan Nikah :
Rukun Nikah :
Calon Suami
Calon Istri
Wali
Sighat
Saksi
Mahar
2. Syarat Nikah :
Calon suami :
Menurut Madzab Maliki :
Tidak haram menikah dg calon
istri
Tidak sedang ihram
Menurut M. Hanafi :
Tdk haram nikah dg calon
istri
Pasti orangnya
Baligh
Berakal
Bukan budak
Menurut M. Syafi’i :
Tdk haram nikah dg calon
istri
Pasti orangnya
Tdk sedang ihram
Tdk dipaksa
Menurut M. Hanbali :
Tdk haram nikah dg calon
istri
Tdk dipaksa
Calon istri :
P.1
Hal-Hal yg berkenaan dg teknis
pernikahan
UU. RI. No. 1/74 psl 2 dan PP No.
9/75 ttg pencatatan perkawinan, a.l. :
1. Keduanya harus Islam (kep. Menag
no. 154/91 psl 40c & 44)
2. Sudah sampai umur : 21 th (kep.
Menag no. 154/91 psl 7).
3. Tdk dipaksa (kep Menag no. 154/91
psl 71-72).
4. Tdk ada halangan nikah atr kedua
calon (UU. No. 1/74 psl 8-11).
5. Tdk ada pernikahan dan perceraian
pada wanita hamil.
Masalah perwalian nikah
Kedudukan wali dlm aqad
Wali bkn rukun nikah scr mutlak;
bila calon istri sdh dewasa &
berakal sehat (dg syarat ada izin dr
wali).
Wali bkn rukun nikah, bila calon istri
adl janda (janda blh menikahkan
dirinya sendiri).
Wali adl rukun nikah scr mutlak
(aqad nikah tanpa wali tdk sah; baik
utk gadis / janda).
Syarat-Syarat wali
Islam
Baligh
Berakal ( tdk gila )
Berakal sehat ( tdk dungu )
Merdeka
Syarat wali ……………
1. Ayah
2. Anak laki-laki
3. Anak laki-lakinya anak laki-laki
4. Saudara laki-laki se-ayah & se-ibu
5. Saudara laki-laki se-ayah
6. Anak laki-lakinya saudara laki-laki ayah
yg se-ayah & se-ibu
7. Anak laki-lakinya saudara laki-laki se-
ayah
Urutan wali …………
8. Ayahnya ayah
9. Saudara laki-laki ayah yg se-ayah & se-
ibu dg ayah
10. Saudara laki-lakinya ayah yg se-ayah
dg ayah
11. Anak laki-laki saudara laki-lakinya ayah
yg se-ayah & se-ibu dg ayah
12. Anak laki-2 saudara laki-2nya ayah yg
seayah dg ayah
13. Kakek ( dari ayah )
14. Saudara laki-laki kakek
15. Orang laki-2 yg mengasuh calon istri itu
sejak kecil
Urutan wali menurut M. Hanbali :
1. Ayah
2. Ayahnya ayah dan seterusnya
3. Anak laki-laki
4. Anak laki-lakinya anak laki-laki dan
seterusnya
5. Saudara laki-laki se-ayah & se-ibu
6. Saudara laki-laki se-ayah
7. Anak laki-lakinya saudara laki-laki
se-ayah & se-ibu
Urutan wali …………
8. Anak laki-lakinya saudara laki-laki se-
ayah
9. Saudara laki-laki ayah yg se-ayah & se-
ibu dg ayah
10. Saudara laki-lakinya ayah yg se-ayah
dg ayah
11. Anak laki-laki saudara laki-lakinya ayah
yg se-ayah dg ayah
12. Anak laki-2 saudara laki-2nya ayah dg
ayah
13. Saudara laki-laki kakek ( dari ayah )
14. Anak laki-2 saudara laki-nya ayahnya
ayah
15. Saudara laki-2 kakek, anak-2nya dstnya
Urutan wali menurut M. Hanafi :
1. Ibu
2. Ibunya Ibu
3. Anak wanita dr calon istri
4. Anak wanitanya anak laki-laki
5. Anak wanitanya anak wanita
6. Anak wanitanya cucu laki-laki
7. Anak wanitanya cucu wanita
Urutan wali ……………
8. Kakek ( dari ibu )
9. Saudara wanita yg se-ayah & se-ibu
10. Saudara wanita yg se-ayah
11. Saudara se-ibu & anaknya
12. Saudara ayah yg wanita ( bibi )
13. Saudara ibu yg laki-laki ( paman )
14. Saudara ibu yg wanita
15. Anak wanita paman & bibi, anak-
anaknya & seterusnya
P.2
Masalah Ijab dan Qabul dlm
pernikahan
Pengertian :
adalah ucapan serah terima dlm
pernikahan
Syaratnya :
Syafi’I, Maliki, Hambali mengharuskan
menggunakan kata-kata “zawwaja”
( arab )
Hanafi : tdk menghrskan, asal menunjuk
pada kata-kata nikah
4 madzab : bagi org yg bisu boleh
menggunakan bhs isyarat
UU. No. 1/74 psl 12 ttg aqad nikah
1. Nikah Mut’ah
adalah : nikah yg diniatkan,
diucapkan dlm aqad nikah serta
dijanjikan hanya akan
berlangsung selama masa
tertentu saja.
Sifat-sifat Nikah Mut’ah :
1. NUSYUZ (durhaka)
Yaitu tindakan istri yang menentang
kehendak suami, yang tdk ada alasan yg
dapat diterima menurut hukum syara’ a.l:
Istri
tdk mau tinggal di rumah yg disediakan
suami
Apabila istri musafir dg tidak beserta suami
atau muhrimnya malaupun perjalanan itu
wajib spt pergi haji, sbb perjalanan
perempuan yg tidak beserta muhrim adalah
maksiat.
2. THALAQ (perceraian)
Adalah melepaskan ikatan
pernikahan yg disebabkan oleh
perselisihan antara suami istri yg
menimbulkan bibit permusuhan dan
kebencian diantara keduanya
Macam thalaq ada 2 :
Thalaq Raj’I : thalaq sementara (bisa
ruju’ kembali)
Thalaq Ba’in : thalaq selamanya (tdk
bisa ruju’ / kembali)
HUKUM THALAQ
Islam
Baligh
Berakal
Merdeka
Amanah
Cakap (dlm menjalankan wasiat yg
diamanatkan)
P.6
SEKIAN TERIMA KASIH